Anda di halaman 1dari 6

3. Ilmu kedokteran dasar apa yg terkait pada kasus tersebut?

( Anatomi,
Histologi, fisiologi)
Anatomi
a. Batas jantung :
Batas atas : cartilago cotalis III dextra – ICS II
Batas kanan : cartilago costalis III dextra – cartilago costalis VI dextra
Batas kiri : ICS II sinistra – ICS V linea midclavicularis sinistra
Batas bawah : cartilago costalis VI dextra – ICS V midclavicularis sinistra
b. vaskularisasi
Arteri : - a. Coronaria cabang dari aorta ascendens
- A. Coronaria dextra : R. Sinoatrial (SA node 60%), A. Marginalis
dextra, R. Atrioventricular node (AV node 80%), R. Interventricular
posterior (memperdarahi dinding post, post septum, apex)
- A. Coronaria sinistra : A. Circumflexa, A. Interventricular menuju
apex, anastomosis A. Interventricular posterior

Vena : muara di sinus coronaria

- V. Cardiac magna
- V. Cardiac media
- V. Cardiac parva
- V. Marginalis sinistra
- V. Ventricularis posterior sinistra
c. Inervasi Jantung : otonom via plexus cardiacus
 Simpatis : Preganglion :cornu lateral medspin segmen T –T4
Postganglion : ganglion cervicalis & thoracalis sup truncus
simpaticus
Efek : meningkatkan kontraksi jantung & vasodilatasi a. Coroner
 Parasimpatis : N. Vagus
Efek : menurunkan kontraksi jantung &vasokontriksi a. Coroner
 Batas Jantung :
- Kanan : ICS 2 parasternalis dex – ICS IV linea parasternalis dex
- Kiri : ICS 2 linea parasternalis sinistra berjalan obliq ke ICS V linea
midclavicularis sinistra
- Apex: ics V linea midclavicularis sinistra
(Moore anatomy)
Histologi
• Endokardium
Endokardium merupakan lanjutan dari tunika intima pembuluh darah.
Endokardium adalah lapisan paling dalam dinding jantung sehingga dapat
berkontak langsung dengan darah. Terdiri ats lapisan dalam tipis endotel dan
jaringan ikat yang menyokong, lapisan mioelastis di bagian tengah dari serat otot
polos dan jaringan ikat dalam jaringan ikat disebut lap. Subendokardial.
• Miokardium
Lapisan miokardium merupakan lapis tengah dinding jantung. Lapisan ini terdiri
dari serat otot jantung yang tersusun secara spiral mengelilingi ruang jantung.
(pada ventrikel lebih tebal untuk mompa lbh bsr)

• Epikardium
Epikardium Epikardium merupakan lapisan perikardium paling luar. Jaringan ikat
dengan banyak adiposity dan dilapisi mesotel.

(Junquera histology)

Fisiology
1. Jantung sebagai pompa
Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa ke dalarn aorta oleh
jantung setiap menit. Juga merupakan jumlah darah yang mengalir melalui
sirkulasi. Curah jantung tergantung dari hubungan yang terdapat antara dua
buah variabel yaitu frekuensi jantung (denyut per menit) dan volume
sekuncup (volume darah yang dipompa per denyut).
CJ = Kecepatan jantung x isi sekuncup
Frekuensi jantung sebagian besar berada dibawah pengaturan ekstrinsik
sistem saraf otonom, serabut parasimpatis dan simpatis mempersarafi nodus
SA dan AV, mempengaruhi kecepatan dan frekuensi hantaran impuls.
Stimulasi serabut parasimpatis akan mengurangi frekuensi denyut jantung,
sedangkan stimulasi simpatis akan mempercepat denyut jantung.
Ada tiga variabel yang mempengaruhi volume sekuncup: beban awal (derajat
peregangan serabut miokardium segera sebelum kontraksi), beban akhir
(tegangan serabut miokardium yang harus terbentuk untuk kontraksi dan
pemompaan darah), dan kontraktilitas jantung (perubahan kekuatan kontraksi
terbentuk yang terjadi tanpa tergantung pada panjang serabut miokardium).

2. Aktivitas Simpatis dan RAA


Ada beberapa refleks dalam sistem kardiovaskular yang terutama membantu
mengatur tekanan darah arteri dan frekuensi denyut jantung. Salah satu
refleks ini adalah refleks baroreseptor, secara kasar reseptor regang yang
disebut baroreseptor terletak didalam dinding arteri besar, termasuk arteri
karotis dan aorta. baroreseptor menjaga cardiac output dengan meningkatkan
denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas serta vasokonstriksi perifer
(peningkatan katekolamin). Stimulasi sistem RAA menyebabkan penigkatan
konsentrasi renin, angiotensin II plasma dan aldosteron. Angiotensin II
merupakan vasokonstriktor renal yang poten (arteriol eferen) dan sirkulasi
sistemik yang merangsang pelepasan noradrenalin dari pusat saraf simpatis,
menghambat tonus vagal dan merangsang pelepasan aldosteron. Aldosteron
akan menyebabkan retensi natrium dan air serta meningkatkan sekresi
kalium.

3. Hukum Frank-starling
Panjang otot rangka dapat bervariasi sebelum kontraksi karena penempatan
posisi bagian-bagian tulang tempat otot tersebut melekat, tetapi otot jantung
tidak melekat ke tulang apapun. Penentu utama panjang serat otot jantung
adalah derajat pengisian diastol. Semakin teregang jantung, semakin besar
panjang awal serat otot sebelum kontraksi. Peningkatan panjang
menghasilkan peningkatan kekuatan pada kontraksi selanjutnya sehingga isi
sekuncup juga meningkat. Hubungan intrinsik antara VDA dan isi sekuncup
ini dikenal sebagai hukum Frank–Starling jantung.
Secara sederhana, hukum ini menyatakan bahwa jantung dalam keadaan
normal memompa keluar darah sewaktu sistol sebanyak volume darah yang
kembali padanya sewaktu diastol; peningkatan aliran balik vena
meningkatkan isi sekuncup.

(Sherwood fisiologi)

Anda mungkin juga menyukai