Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PENGANTAR SURVEYING DAN PEMETAAN


MODUL IV “PEMETAAN”

PERIODE II (2019/2020)

Kelompok V
Nama Mahasiswa : Nurminda Safa Aufasani
NIM : 104118112
Kelas : CV2

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
PEMETAAN
Nurminda Safa A.*, M. Zaky Alghifari1, Rama Firdaus1, Muhammad Raihan1, M. Fadli Andi
Palinrungi1.
1
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas Pertamina
*Corresponding author: aufasanisafa@gmail.com

Abstrak: Survey dan pemetaan adalah suatu metode untuk menentukan posisi diatas
permukaan tanah. Survey dan pemetaan digunakan untuk menentukan konfigurasi medan,
pengumpulan data-data yang diperlukan untuk membuat gambar topografi.Tujuan melakukan
praktikum modul IV adalah untuk menentukan luas lokasi pengamatan yang ditinjau dan
menggambarkan situasi lokasi pengamatan yang dituangkan ke dalam peta. Pada praktikum
ini praktikan melakukan percobaan dengan alat dan bahan yang tertera pada metode penelitian.
Pada praktikum ini, para pengukur akan menggunakan alat yang dibutuhkan untuk melakukan
pengamatan seperti pada metode penelitian agar data pada tabel 4.1 berupa tabel data hasil
pengukuran dapat terpenuhi. Semua data pengamatan akan digunakan untuk menggambarkan
titik yang diamati sebagai bentuk persegi pada program AutoCAD, kemudian dihitung luasnya.
Sehingga didapat hasil penggmbaran, perhitungan dan analisis data yang terdapat pada
pembahasan.

Kata Kunci:Jarak, sudut, theodolite, peta, luas.

Abstract: Survey and mapping is a method for determining position above ground level. Survey
and mapping are used to determine the configuration of the terrain, collecting data needed to
make a topographic image. The purpose of module IV is to determine the area of the
observation location and describe the situation of the observation location as outlined in the
map. In this practicum, the practitioners doing experiments with the tools and materials listed
in the research method. In this practicum, the practitioners will use the tools needed to make
observations such as the research method so that the data in table 4.1 in the form of the
measurement data table can be met. All observational data will be used to describe the
observed point as a square in the AutoCAD program, then the area is calculated. So that the
results obtained drawing, calculation and analysis of data contained in the discussion.

Keywords:Distance, angle, theodolite, map, area.


PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Peta adalah proyeksi vertical sebagian permukaan bumi pada suatu
bidang mendatar dengan skala tertentu. Peta banyak digunakan untuk
instansi yang membutuhkan suatu kondisi lokasi yang akan digunakan,
baik dalam jangka waktu yang singkat dan lokasi yang sempit, maupun
pada jangka waktu lama dan lokasi dengan cakupan luas. Pada bidang
kontruksi, peta digunakan untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek
sebagai peta teknik, yaitu peta situasi dengan skala besar. Pada peta
topografi, gambaran yang diberikan sebagai posisi dan ketinggian suatu
daerah yang terlihat dan pembcaan garis kontur dari sebuah daerah survey.
Survey dan pemetaan merupakan ilmu, seni, dan teknologi untuk
menentukan posisi relative, suatu titik diatas, atau dibawah permukaan
bumi. Survey adalah metode pengukuran dan pengumpulan informasi
tentang fisik bumi dan lingkungan serta pengolahan informasi mengenai
keadaannya. Bidang surevy terus meningkat seiring berjalannya waktu,
terjadi peningkatan permintaan untuk berbagai peta dan jenis spasial terkait
informasi lainnya, memperluas kebutuhan untuk menetapkan garis yang
akurat dalam membantu pembangunan proyek kontruksi. (Sarman, 2019)
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan suatu luasan objek pada lokasi
pengamatan?
2. Bagaimana menggambarkan situasi lokasi pengamatan yang
dituangkan ke dalam peta?
III. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum modul IV adalah untuk menentukan luas lokasi
pengamatan yang ditinjau dan menggambarkan situasi lokasi pengamatan
yang dituangkan ke dalam peta.
IV. Teori Dasar
Survey dan pemetaan adalah suatu metode untuk menentukan posisi
diatas permukaan tanah. Survey dan pemetaan digunakan untuk
menentukan konfigurasi medan, pengumpulan data-data yang diperlukan
untuk membuat gambar topografi. Pemetaan adalah proses pengukuran,
perhitungan, dan penggambaran permukaan bumi dengan menggunakan
cara atau metode tertenu sehingga didapat hasil sebuah peta suatu lokasi.
(Sarman, 2019)
Dalam pengukuran tentu terdapat penggunaan alat pengukur, salah
satunya adalah theodolite. Theodolite adalah instrument atau alat yang
dirancang untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut
vertical dan sudut horizontal. Sudut yang terukur digunakan untuk
penentuan jarak tegak dan mendatar. (Hardiansyah, 2004)
Dalam pembuatan peta atau pemetaan dapat dilakukan dengan
melakukan pengukuran-pengukuran yang dibagi dua yaitu, pengukuran
mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik yang diukur di atas
permukaan bumi (pengukuran kerangka dasar horizontal) dan pengukuran
tegak untuk mendapat hubungan tegak antara titik-titik yang diukur
(Pengukuran kerangka dasar vertical). Titik kerangka dasar pemetaan yang
ditentukan lebih dahulu koordinat dan ketinggian dibuat tersebar merata
dengan kelengkapan data guna memudahkan penggunaan selanjutnya.
(Muda, 2008)

METODE PENELITIAN
I. Alat dan Bahan

Gambar 4.1 Pita Ukur Gambar 4.2 Tripod


Gambar 4.3 Theodolite Gambar 4.4 Levelling Staff

Gambar 4.6 Nivo Gambar 4.7 Pasak

II. Cara Kerja


Alat disiapkan di lokasi praktikum dilaksanakan;
Tripod dan theodolite ditempatkan pada titik O1 atau titik lokasi yang
ditentukan, dan theodolite dipastikan berada pada bidang datar dan stabil
dengan melihat nivo sudah tepat;
Levelling staff diletakkan pada titik O2 dan dipastikan sudah berada
pada bidang datar dengan menggunakan nivo;
Theodolite diarahkan terhadap titik O2, dipastikan sudut vertikal sudah
tepat 90° dan skala levelling staff sudah terbaca pada thedolite;
Theodolite direset agar sudut horizontal yang terbaca menjadi nol;
Levelling staff dipindahkan dari titik O2 ke titik D;
Theodolite diarahkan ke titik O2;
Skala batas atas dan batas bawah levelling staff yang terbaca pada
theodolite dicatat;
Sudut horizontal yang terbaca pada theodolite dicatat;
Jarak O1 ke D diukur dengan pita ukur;
Kemudian levelling staff diletakkan kembali di titik O2 untuk mengukur
batas atas dan batas bawah serta sudut horizontal pada titik A dengan
langkah-langkah diatas dilakukan kembali;
Levelling staff diletakkan kembali di titik O2 untuk mengukur batas atas
dan batas bawah serta sudut horizontal pada titik B dengan langkah-langkah
diatas dilakukan kembali;
Kemudian langkah diatas diulang dengan theodolite diletakkan pada
titik O2 dan levelling staff diletakkan pada titik O1, kemudian dititik C, A,
dan, B.

HASIL DAN PEMBAHASAN


I. Hasil
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan
Sudut Sudut Jarak Garis Jarak Garis
Lokasi Titik Batas Batas
dalam dalam (Theodolite) (Meteran)
Alat Tujuan Atas Bawah
Degree Desimal (meter) (meter)
D 82°04'40" 82.078 146.9 136.3 10.6 10.7
O1 A 49°06'20" 49.106 142.5 140.3 2.2 2.2
B 12°47'30" 12.792 143.7 136.2 7.5 7.5
C 82°50'10" 82.836 147.1 136.5 10.6 10.6
O2 B 57°40'50" 57.681 144 141.9 2.1 2.1
A 13°08'20" 13.139 142.7 140.4 2.3 7.3

II. Pembahasan
a. Luas Aktual (Teoritis)
Panjang: 8.94 meter
Lebar: 5.94 meter
Luas = Panjang x Lebar
Luas = 8.94 x 5.94
Luas = 53.104 m2
b. Luas (theodolite)
Panjang: 8.9768 meter
Lebar: 5.6803 meter
Luas = Panjang x Lebar
Luas = 8.9768 x 5.6803
Luas = 50.9909 m2
c. Luas (meteran)
Panjang: 9.0722 meter
Lebar: 5.7131 meter
Luas = Panjang x Lebar
Luas = 9.0722 x 5.7131
Luas = 51.8303 m2
d. Nilai Error Luas (theodolite)
- Titik 1
Luas teoritis - Luas Theodolite
error = x 100%
Luas teoritis
53.1036 - 50.9909
error = x 100%
53.1036 m
error = 3.9784 %
e. Nilai Error Luas (Meteran)
- Titik 1
Luas teoritis - Luas Meteran
error = x 100%
Luas teoritis
53.1036 - 51.8303
error = x 100%
53.1036 m
error = 2.3976%

Gambar 4.8 Hasil jarak garis dari theodolite


Gambar 4.9 Hasil jarak garis meteran

ANALISIS
I. Analisis Observasi
Praktikum modul IV yaitu “Pemetaan” dengan menggunakan theodolite
digital dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Februari 2020 pukul 13.00-14.00,
berlokasi di Lapangan Voli Universitas Pertamina, Jakarta. Cuaca yang
terjadi pada saat praktikum adalah cerah dengan kondisi suhu 31°C.
Praktikum dilaksanakan di lokasi dengan kondisi lapangan yang cukup
mendukung.

II. Analisis Hasil.187 m 00


gan titik 1.
sama.ek untuk melihat sudut vertical bawah.
dang datar dengan menggunakan nivon
Pada saat praktikum modul IV, praktikan mengukur sudut horizontal,
batas atas, batas bawah, yang terbaca pada theodolite dan jarak garis
dengan meteran. Data yang didapat kemudian dicatat pada tabel 4.1 data
hasil pengukuran. Kemudian data praktikum akan digunakan untuk
menghitung jarak horizontal dengan mengurangi batas atas dan batas
bawah. Data jarak garis dan sudut yang didapat digunakan untuk
penggambaran titik-titik yang terbentuk sebagai persegi dengan
menggunakan program AutoCAD dan menghitung luas persegi tersebut.
Titik ABCD yang diukur menggunakan pita ukur dengan panjang 8.94
m dan lebar 5.94 m memiliki luas 53.104 m2. Luas tersebut digunakan
sebagai luas actual. Kemudian dengan menggunakan program autoCAD
didapat luas titik ABCD yang dibuat dengan ukuran panjang garis dari pita
ukur dan sudut yang terbaca pada theodolite didapat luas sebesar 51.83 m2.
Pada penggunaan program AutoCAD dengan ukuran panjang garis dan
sudut yang terbaca pada theodolite didapat luas sebesar 50.99 m2.
III. Analisis Error
Berdasarkan hasil analisis praktikum tentang pengukuran tinggi objek
dengan mengukur sudut vertikal terdapat perbedaan antara luas actual
dengan luas titik ABCD yang diukur dengan meteran sebesar 2.4%.
Perbedaan titik actual dengan luas titik ABCD yang diukur dengan
theodolite sebesar 4%. Hal ini dikarenakan saat pengukur menggunakan
theodolite dalam menentukan batas atas dan batas bawah kurang presisi.
Selain itu, pengukur tidak sengaja menggeser theodolite sehingga
pembacaan sudut horizontal jadi kurang tepat.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum modul IV pemetaan pada Jumat, 21 Februari 2020
dapat disimpulkan bahwa data yang didapat setelah praktikum dilaksanakan dapat
digunakan untuk menentukan luas serta menggambarkan titik lokasi pengamatan
dengan program AutoCAD. Dari penggambaran titik lokasi dengan AutoCAD maka
didapat luas lokasi pengamatan. Luas actual yang didapat dengan menggunakan
meteran adalah 53.104 m2, luas dengan menggunakan theodolite adalah 50.99 m2 dan
luas dengan menggunakan meteran adalah 51.83 m2.

APLIKASI PADA DUNIA KERJA


Pada praktikum modul IV ini membahas mengenai pemetaan. Pemetaan banyak
digunakan berbagai instansi untuk berbagai keperluan, seperti membuat keputusan
perencanaan, dan perumusan kebijakan dalam berbagai penggunaan lahan
pengembangan sumber daya, dan aplikasi pelestarian lingkungan. Pada bidang
kontruksi, peta digunakan untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek sebagai peta
teknik, yaitu peta situasi dengan skala besar. Pada peta topografi, gambaran yang
diberikan sebagai posisi dan ketinggian suatu daerah yang terlihat dan pembcaan garis
kontur dari sebuah daerah survey.

DAFTAR PUSTAKA

Hardiansyah. (2004). STUDI EVALUASI PENGUKURAN DENGAN ALAT THEODOLITE.


Banjarbaru.

Muda, I. (2008). Teknik Survei dan Pemetaan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.

Sarman, A. (2019). Laporan Survey dan Pemetaan. 1.

Anda mungkin juga menyukai