Tambahan Revisi Kawan Ilmiah
Tambahan Revisi Kawan Ilmiah
2.1.1 Definisi
2.1.2 Anatomi dan Fisiologi Selaput Ketuban dan Cairan Ketuban
2.1.2.1 Anatomi Selaput Ketuban
2.1.5 Epidemiologi
2.1.6 Etiologi
2.1.7 Faktor Risiko
2.1.8 Flora Normal Vagina
2.1.9 Diagnosis
a. Pemeriksaan penunjang
1) Test Nitrazine
2) Fern Test
3) Swab Traktus Genitalis
4) Keadaan Ibu
5) Keadaan Janin
6) Ultrasonografi
7) Amniosintesis
2.1.10 Komplikasi
2.1.11 Penatalaksanaan
1
2.2 Infeksi pada Ketuban Pecah Dini
B. Trichomoniasis
1) Tanda dan gejala
2) Diagnosis
3) Faktor Predisposisi
4) Tatalaksana
C. Bacterial Vaginosis
1) Tanda dan gejala
2) Diagnosis
3) Faktor Predisposisi
4) Tatalaksana
D. Gonorrhoea
1) Tanda dan gejala
2) Diagnosis
3) Faktor Predisposisi
4) Tatalaksana
E. Chlamydia
1) Tanda dan gejala
2) Diagnosis
3) Faktor Predisposisi
4) Tatalaksana
1) Candidiasis
Hubungan candidiasis dengan KPD masih kontroversial, tetapi
penelitian terkini menemukan hubungan positif yang didukung oleh
penurunan insiden KPD dengan pemberian terapi kandidiasis.28
Namun, penelitian oleh El-Dien et al menemukan tidak ada
hubungan signifikan antara infeksi Candida dengan persalinan pretem
atau KPD.13
2) Trichomoniasis
Infeksi Trichomonas vaginalis (TV) atau trichomoniasis pada
kehamilan diperkirakan berhubungan dengan pecah ketuban dini dan
3
persalinan preterm. Dalam sebuah penelitian model in vitro, ditemukan
bahwa TV dapat menyebabkan gangguan signifikan terhadap kekuatan
selaput ketuban manusia, dengan menurunkan tekanan pecah,
menyebabkan ruptur dan terkadang merusak elastisitas. Efek ini
bergantung pada beberapa faktor, termasuk jumlah parasit viabel, sekresi
molekul perusak-selaput, dan efek pH. TV memproduksi berbagai
protease, substansi hemolitik dan berbagai faktor lain yang berpotensi
merusak jaringan ibu-janin dan menjadi predisposisi terjadinya KPD dan
persalinan preterm. Dalam penelitian oleh Draper et al, ditemukan juga
bahwa kerusakan membran secara parsial dihambat oleh terapi dengan
metronidazole. Tetapi hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.10, 23, 38
3) Bakterial vaginosis
Bakterial vaginosis (BV) adalah kondisi dimana flora normal
vagina terganggu dan menyebabkan discharge vagina abnormal. Wanita
dengan BV dibandingkan dengan wanita tanpa BV lebih berisiko
mengalami KPD. Keberadaan BV pada trimester pertama dapat
menyebabkan keguguran akhir trimester kedua dan persalinan preterm
beserta komplikasi yang menyertainya. Wanita dengan riwayat
keguguran trimester dua atau persalinan preterm sebelumnya harus
dilakukan pemeriksaan vaginal swab di awal kehamilan dan jika
ditemukan BV, harus diterapi secara aktif pada awal trimester kedua
kehamilan.7, 9, 14, 19,
23, 26, 28, 36
4) Gonorrhoea
Infeksi Neisseria gonorrhoea (NG) selama kehamilan
menyebabkan 6 kali lipat risiko untuk terjadinya KPD dibandingkan
dengan tanpa NG.28
Infeksi ini disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, yang
merupakan dilpokokus gram-negatif. Infeksi gonokokal pada wanita
4
biasanya bersifat asimptomatik, atau dengan gejala discharge
mukopurulen atau disuria. Gonorrhoea dapat mengalami diseminata,
menyebabkan demam ringan, ruam, dan poliarthritis. Terdapat
peningkatan risiko koinfeksi dengan klamidia dan peningkatan risiko
ketuban pecah dini serta persalinan preterm, transmisi pada janin terjadi
saat persalinan dan dapat menyebabkan oftalmia neonatorum.4
5
Swab bakteriologik perlu dilakukan dan perlu diperliksa adanya
infeksi bersama dengan klamidia. Sefalosporin efektif melawan
gonokokus, tetapi juga penting diberikan terapi empiris klamidia.4
5) Chlamydia
Chlamydia trachomatis atau klamidia adalah organisme intraselular
obligat. Klamidia seringkali bersifat asimptomatik pada wanita hamil.
Infeksi klamidia berhubungan dengan ketubah pecah dini, persalinan
preterm dan berat lahir rendah, terutama apabila infeksi dalam keadaan
akut. Diperkirakan bahwa servisitis asimptomatik menjadi predisposisi
terjadinya amnionitis ringan. Hal ini mengaktivasi phospholipase A2
untuk melepaskan prostaglandin, yang menyebabkan kontraksi uterus
sehingga terjadi persalinan prematur. Transmisi pada janin terjadi pada
saat persalinan dan dapat menyebabkan konjungtivitis dan pneumonia.4,
23
Hamil
Infeksi bakteri
Enzim
fosfolipase
A2&C
Pelepasan Merangsang
asam produksi
arakidonat prostaglandin
Pecah ketuban
Ku ltur
Bakteri P enyebab
Antibiotik yang
Cega sensitif
h
Korioamnioni
tis