4
Ibid., hlm. 148
satu lagi disimpan di Madinah. Riwayat lain menambahkan di Makkah, Yaman, dan
Bahrain.
Sedangkan Profesor Syauqi Daif percaya bahwa delapan naskah telah dibuat,
karena Utsman mengambil satu untuknya sendiri. Khalid bin Ilyas telah membuat
perbandingan antara mushaf yang disimpan Utsman dan yang disediakan untuk Madinah.
Tampaknya, penulisan naskah-naskah ini diilhami oleh perintah Utsman kepada para
sahabat, “Tullislah mushaf”. Perintah ini menghendaki para sahabat membuat duplikat
naskah mushaf untuk kegunaan mereka sendiri.
Setelah naskah disepakati dan dikirimkan ke berbagai belahan Arab. Untuk
menjaga kesatuan, Utsman memerintahkan para sahabat untuk memusnahkan suhuf-
suhuf yang ada di tangannya. Merespon perintah itu, para sahabat dengan
relamemusnahkan suhuf-nya, ada yang dibakar, disobek-sobek atau dihapus tintanya.
Tidak ada protes dari mereka.
Mush’ab bin Sa’id meriwayatkan bahwa masyarakat dapat menerima keputusan
Utsman, setidaknya tidak terdengar kata-kata keberatan. Senada dengan ini, Ali bin Abi
Thalib menyatakan, “Demi Allah, dia tidak melakukan apa-apa dengan pecahan-pecahan
(mushaf) kecuali dengan persetujuan kami semua (tidak ada seorangpun diantara kami
yang membantah)”. Demikianlah, sejak itu, hanya ada satu mushaf Al-Qur’an yang sah,
yaitu Mushaf Utsmani.
5
Rubiyanti, Angga Praditya. Ibid., hlm. 46
DAFTAR PUSTAKA