Ramuan Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

RAMUAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH

Ramuan 1 (Imunoterapi/terapi adjuvan)

R/ Herba meniran 10 g

Daun ciplukan kering 10 g

Temulawak 10 g

Kunyit 10 g

Herba sambiloto 10 g

Air 500 mL

Cara pembuatan dan penggunaan

Dibuat infusa dan diminum 3x sehari 100 mL ditambah madu 1 sendok makan.

(Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu, Jilid 1. Hal.133)

Keterangan:

1. Meniran
- Dilaporkan bahwa komponen aktif metabolit sekunder dalam meniran
adalah flavonoid, terpen, lignin, isolignan, dan alkaloid. Golongan senyawa
flavonoid terdiri dari rutin, quersetin, quersitrin, astragalin, katekin dan
senyawa lain. Golongan terpen terdiri dari Limonen, p-cymene, lupeol,
kumarin dan metil brevifolin karboksilat, Golongan lignin utamanya terdiri
dari filantin dan hipofilantin. Golongan tannin terdiri dari asam
repandusinat, geraniin, dan korigalin. Senyawa alkaloid berupa
norsekutinin. Komponen yang bersifat imonomodulator adalah dari
golongan flavoloid.
- Meniran dapat meningkatkan aktivitas dan fungsi komponen sistem imun
baik respons imun INNATE dan ADAPTIVE imunitas humol maupun
selular.
2. Sambiloto
Zat aktif yang terdapat dalam ekstrak sambiloto yaitu andrografolid
mempunyai efek sebagai imunomodulator, yang mempunyai fungsi ganda
sebagai imunosupresan dan imunostimulan.
3. Temulawak
Rimpang temulawak mengandung berbagai senyawa fitokimia diantaranya
pati (41,45%), kurkumin (2,24%), minyak atsiri (3,81%), alkaloid, fenolik,
flavonoid, triterpenoid, dan glikosia. Umumnya, minyak atsiri dari rimpang
temulawak mengandung xanthorrhizol, germakren, alloaromadendren, tricylin,
dan isofurogermakren. Kurkuminoid dan xanthorrizol adalah komponen yang
paling aktif dean keduanya larut dalam alkohol.
Kandungan kurkumin dalam temulawak dapat berkisar antara 0,3-5,4%,
tergantung dari musim pada waktu pemanenan. Kurkumin, sebagai senyawa
aktif dari temulawak diketahui memodulasi pertumbuhan dan respons seluler
bermacam-macam tipe sel yang terlibat dalam sistem imun
4. Kunyit
Rimpang kunyit mengadung kurkumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin,
dan bisdes-metoksikurkumin. Kandungan lain adalah minyak atsiri yang terdiri
dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron, kurlon kurkumol,
atlanton, bisabolena, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen.
Rimpang kunyit juga mengandung arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin
dan dammar. Mineral yang terkandung dalam rimpang yaitu megnesium besi,
mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt, aluminium dan
bismuth.
Kontra Indikasi
Kerusakan saluran empedu,pada kasus batu empedu harus digunakan
setelah berkonsultasi dengan dokter.Hipersensitif terhadap obat.Kunyit
tidakboleh digunakan oleh pasien hiperasditas atau gastrointestinal ulcers

Ramuan 2 Penghangat badan/serbat

R/ Jahe 1-2 jari

Sereh 1 Jari

Cengkeh 4 biji

Pala ½ biji

Daun Jeruk purut 1 lembar

Kemukus 5 biji
Kayu manis secukupnya

Gula aren Secukupnya

Air 5 gelas

Cara pembuatan:

Jahe, sereh, kayu manis, gula aren dipotong kecil-kecil (bila perlu jahenya dibakar
terlebih dahulu). Semua bahan dicampur kemudian direbus sampai mendidih selama
10-15 menit

Cara pemakaian:

Ramuan diminum hangat-hangat 1 gelas 2 kali sehari

(Modul pelatihan selfcare ramuan dan pemanfaatan toga, hal.120)

Keterangan:

1. Jahe
Rimpang jahe mengandung minyak atsiri di mana didalamnya terdapat
kandungan beberapa senyawa seperti Zingeron, seskuiterpen, oleoresin,
zingiberen, limonene, kamfena, sineol, zingiberal, sitral, felandren, borneol.
Selain itu, terdapat juga damar, pati, vitamin A, B, C, senyawa flavonoid dan
polivenol, serta asam organik seperti asam malat dan asam oksalat.
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa homolog fenolik keton
yang dikenal sebagai gingerol.
Ekstrak jahe dilaporkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang
direfleksikan dalam sistem kekebalan, yaitu memberikan respons kekebalan
inang terhadap mikroba pangan yang masuk ke dalam tubuh. Hal itu
disebabkan ekstrak jahe dapat memacu proliferasi limfosit dan menekan
limfosit yang mati serta meningkatkan aktivitas fagositas magrofag.
Efek Samping : Pada dosis yang besar, yaitu 6 g atau lebih rimpang jahe
dapat mengakibatkan iritasi lambung dan hilangnya mukosa pelindung
lambung. Pada dosis normal (sampai 2 g sehari) jahe tidak mempengaruhi
parameter pembekuan darah atau koagulasi darah.
2. Sereh
Mengandung 1% minyak atisiri dengan komponen sitronelal (32%-45%),
geraniol (12%-25%), generil asetat (3%-8%), sitronelil asetat (1%-4%).
Komponen lain adalah mirsen (12%-25%), diterpen, metilheptanon, sitronelol,
linalool, famesol, alkohol, aldehid, terponeol dan lebih 12 komponen lain.
Kontraaindikasi : alergi, wanita hamil.
3. Kayu Manis
Indikasi : Antidiabetes, antihipertensi, antidiare, antimikroba, antivenom,
antioksidan, dan hepatoprotektor (melindungi hati).
Kandungan : Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri sampai 4% dengan
kandungan utama cinnamaldehyde. Komponen lain cinnamil acetat, eugenol,
-caryofilen, linalool dan cineol, prosianidin, musilago polisakarida, asam
sinamat dan asam fenolat.
Kontraindikasi : Demam yang tidak jelas kausanya, kehamilan, ulkus gaster
atau duodenum, alergi terhadap kayu manis dan cinnamaldehyde.
Peringatan : Hati-hati pada pasien dengan kerusakan hati (karena kandungan
coumarin), gangguan jantung

Sumber
Formularium Obat Herbal Indonesia (2011, 2016), Formularium Ramuan Obat Tradisional
Indonesia (2017), Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu Jilid 5 (2014)

Ramuan 3 (Meningkatkan daya tahan tubuh)


R/ Rimpang Temulawak 5 g ,sebanding rimpang segar 2 jari

Rimpang Kunyit 4 g, sebanding rimpang segar 2 ibu jari

Meniran 3 g, sebanding herba segar 7 batang

Air 5 gelas

 Cara Pembuatan:
1. Rimpang temulawak dan rimpang kunyit dicuci, dikupas,lalu dipotong-
potong, meniran dicuci lalu dipotong-potong.
2. Merebus air sebanyak 5 gelas lalu masukkan rimpang temulawak dan
rimpang kunyit dengan menggunankan panci stainlessteel/panci tanah
liat/panci kaca sampai mendidih ,panci direbus dalam keadaan tertutup.
3. Setelah mendidih masukkan meniran rebus dengan api kecil selama 15
menit sambil sesekali diaduk sampai tersisa 3 gelas,matikan api,dinginkan
dan disaring.
4. Ramuan diminum 3x sehari 1 gelas.

Keterangan :
 Rimpang Temulawak
Rimpang temulawak mengandung fenol, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid,
sterol, protein, dan karbohidrat. Minyak atsiri dari rimpang temulawak, antara lain
: xanthorrhizal sebagai komponen utama diikuti oleh camphene, kurkumin, a
pinene, a thujene, B pinene, linalool kemudian zingiberene.(JAMU Saintifik )
Peringatan
Temulawak ini sebaiknya tidak digunakan apabila saluran empedu
terhambat,rasa akan muncul apabila pasien menderita batu ginjal.
 Rimpang Kunyit
Rimpang kunyit mengadung kurkumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin,
dan bisdes-metoksikurkumin. Kandungan lain adalah minyak atsiri yang terdiri
dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron, kurlon kurkumol, atlanton,
bisabolena, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen. Rimpang kunyit
juga mengandung arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar. Mineral
yang terkandung dalam rimpang yaitu megnesium besi, mangan, kalsium,
natrium, kalium, timbal, seng, kobalt, aluminium dan bismuth.
Kontra Indikasi
Kerusakan saluran empedu,pada kasus batu empedu harus digunakan setelah
berkonsultasi dengan dokter.Hipersensitif terhadap obat.Kunyit tidakboleh
digunakan oleh pasien hiperasditas atau gastrointestinal ulcers.
 Meniran
Herbal meniran mengadung karbohidrat, protein, alkaloids and f lavanoids.
Komponen utama yang bertanggung jawab dalam aktivitas meniran antara lain,
filantin, hipofilantin, dan triacontanal. Meniran pada ramuan ini berfungsi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. pada penderita gangguan ginjal akut
Peringatan :
Meniran bersifat abortif,sehingga tidak dianjurkan untuk ibu hamil.Demikian juga
pada penderita gangguan ginjal akut.Pemakaian dalam waktu lama atau dosis
berlebih dapat menyebabkan impotensi dan gagal ginjal.
(Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu, Jilid 1)
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Vademekun Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu, Jilid
2. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Modul Pelatihan Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan
TOGA. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Vademekun Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu, Jilid
1 (Edisi Revisi). Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Buku Saku Petunjuk Praktis TOGA dan Akupresur.
Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Jamu Saintifik: Suatu Lompatan Ilmiah Pengembangan
Jamu. Tawangmangu: B2P2TOOT.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 tentang


Formularium Obat Herbal Asli Indonesia.

Prof.Dr. Ediati sasmito, S.E., Apt.2017. Imunimodulator Bahan Alami. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai