Anda di halaman 1dari 26

BIOSTATISTIK

PENYAJIAN DATA

OLEH
1. HENDJELS A. KIRI (191112016)
2. SOFIYULLOH (191112023)
3. AGNES DIAZ (191112003)
4. ANASTASI PAJI (191112006)
5. MILDAN BOIMAU (191112020)
6. AGISTINA LETO MALI (191112004)

FAKULTAS KESEHATAN PRODI NERS


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Statistika sebagai cabang ilmu pasti yang mempelajari cara pengumpulan dan
penyajian data dituntut untuk dapat mengumpulkan, menyajikan dan menginterprestasikan
suatu data baik itu data berkelompok maupun data tunggal yang simpel dan mudah dipahami
dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan (Budiarto, 2001). Didalam menyajikan
data, meski tampaknya mudah dan sederhana namun dalam penerapannya masih banyak
yang menemui kesulitan bagaimana menyajikan data secara tepat dan mudah dicerna serta
dipahami sehingga dapat memberikan arti dan tidak membebani pembaca
Penyajian data-data statistika dapat dipermudah dengan menggunakan tabel, grafik,
poligon, diagram, dan sebagainya. Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
membatu para statistikawan dalam menjawab permasalahan tersebut. SPSS adalah salah satu
paket program yang sangat popular dari sekian banyak paket program pengolahan data
statistik disamping SAS, Stata, dan Minitab.
SPSS menyediakan fasilitas analisis yang cukup lengkap dan menyeluruh,
dari analisis dasar semacam pembuatan tabel dan grafik samapai pada analisis
tingkat lanjut seperti ordinary linear regression, logistic regression, survivsl
analysis, repeated mesures ANOVA dan lainlain. SPSS sebagai softaware statistik,
pertama kali dibuat pada tahun 1968 yang pada mulanya berbasis DOS, tapi mulai dengan
versi 5,0, SPSS merilis versi berbasis Windows sampai SPSS 10.0 for windows.
Ada tiga windows yang perlu diapahami pada SPSS, yaitu :
1. SPSS Data Editor Windows
2. SPSS Output Viewer Windows
3. SPSS Syntax Editor Windows
Di dalam makalah ini, akan membahas tentang penyajian data, dan penerapannya
dalam penggunaan SPSS, sehingga lebih mudah dan dalam menyajikan tidak mengalami
kesulitan dan dapat dipahami oleh pembaca. Dengan adanya makalah ini diharapkan
data dapat disajikan dengan sistematis, menarik, dan komunikatif.

1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk menguraikan dan menjelaskan
tentang penyajian dan uji normalitas data dalam biostatistika dan aplikasinya dalam
program SPSS.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Menjelaskan tentang jenis data.
2. Menjelaskan tentang uji normalitas data.
3. Menjelaskan tentang langkah- langkah penyajian data dalam Program SPSS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan
dan lain lain.
Data berasal dari bahasa latin yaitu “datum” yang berarti
himpunan/kelompok angka yang didapat dari hasil pengukuran sampel. Secara umum data
adalah keterangan yang diperlukan sebagai alat dalam memecahkan sebuah masalah.
Sedangkan klasifikasi data terdiri dari : jenis data, sumber data, waktu, sifat data, dan skala
pengukurannya. Dari sifatnya data terbagi menjadi data kuantitatif yaitu jenis data yang
berupa bilangan numeric atau angka terdiri dari data diskrit ( data hasil proses
menghitung/membilang) dan data continue ( data dari proses pengukuran) serta data
kualitatif yaitu data yang bukan bilangan numerik tetapi dalam bentuk data kualitas
Penyajian data adalah presentasi dari data yang sudah dilakukan pengolahan
dalam bentuk table atau grafik untuk memperlihatkan atau menunjukan
perkembangan dari suatu kejadian maupun keadaan sertya untuk membandingkan kejadian
dari satu waktu ke waktu lainnya pada suatu waktu. Penyajian data juga dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilaporkan dalam bentuk laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan untuk diinformasikan ke pihak lain agar dapat dipahami dan dianalisa sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Penyajian data yang disampaikan juga harus sesuai
dengan kaidah atau prinsip dalam penyajian data yaitu komunikatif.

2.2 TUJUAN PENYAJIAN DATA


Karena penyajian data merupakan presentasi dari data yang sudah dilakukan
pengolahan dalam bentuk table atau grafik untuk memperlihatkan atau
menunjukan perkembangan dari suatu kejadian maupun keadaan sertya untuk
membandingkan kejadian dari satu waktu ke waktu lainnya pada suatu waktu. Maka
Tujuan dari penyajian data adalah :
1. Memaparkan atau menjabarkan suatu data dari suatu keadaan dengan cara yang
menarik dan komunikatif sehingga data yang disampaikan mudah dipahami dan
dimengerti.
2. Memberikan gambaran dari sebuah data yang sistematik dari keadaan atau
peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil dari sebuah penelitian atau riset maupun
hasil data observasi.
3. Untuk lebih mempermudah pemahaman dari data yang ditampilkan
4. Mempermudah dalam pembuatan analisa data
5. Mempermudah dalam proses pengambilan keputusan sehingga kesimpulan dapat
lebih tepat, cepat serta akurat.
2.3 PRINSIP PENYAJIAN DATA
Statistik merupakan alat yang sering dipergunakan pada penelitian kuantitatif
.Menurut Windu Purnomo(2002), salah satu fungsi statistik adalah menyederhanakan data
penelitian yang berjumlah sangat besar menjadi informasi yang sederhana dan mudah
dipahami oleh pembaca.disamping itu,uji statistic dapat membuktikan hubungan
perbedaan,atau pengaruh hasil yang diperoleh pada variable –variabel yang diteliti.
Karena statistic akan digunakan sebagai ilmu bantu untuk menelaah berbagai cabang
ilmu pengetahuan,termasuk ilmu keperawatan,maka perlu diperhatikan beberapa
kaidahnya.Kaidah yang harus diingatkan bahwa statistic merupakan sekumpulan metode
untuk membuat keputusan yang bijaksana pada keadaan yang tidak menentu atau ketidak
pastian.untuk membuat keputusan,statistic memberikan metode bagaiman memperoleh dan
mengalisis data dalam proses mengambil suatu kesimpulan berdasarkan data tersebut.
Tujuan mengolah data statistic adalah untuk membantu menjawab pertanyaan
pertanyaan penelitian dari kegiatan praktis maupun keilmuan.dalam hal ini ,statistica
berguna saat menetapkan bentuk dan banyaknya data yang diperlukan.disamping itu, juga
terlibat dalam pengumpulan,tabulasi,dan penafsiran data.
Karakteristik penting yang ada pada data dapat dengan mudah diketahui apabila data
disajikan dalam table dan grafik.prinsip dasar dalam membuat table dan grafik adalah
membuat desktripsi data dalam bentuk yang menarik,mudah dimengerti,dan
menggammbarkan pola data.berikut ini akan dijelaskan berbagai cara penyajian data
berdasarkan jenis data yang diperoleh,dengan demikian akan dipelajari dahulu mengenai
jenis data.
2.4 JENIS DATA
Berdasarkan jenisnya,data dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Data Kuantitatif adalah data yang diukur dengan skala numeric,himpunan data yang
diperoleh terdiri dari himpunan angka angka yang dinamakan data pengukuran atau
kuantitatif.Karakteristik yang diukur dengan skala numeric dinamakan
variable.dengan demikian beberapa contoh variable adalah ukuran sepatu laki-laki
dewasa,banyaknya kecelaakaan lalu lintas tiap bulan,tinggi tanaman yang berumur
dua tahun,dll.
b. Data Kualitatif adalah data yang menunjukkan sifat kualitatif yang hanya
diklasifikasikan menurut kategori (bukan ukuran numerik).dengan demikian data
yang diperoleh disebut sebagai data kategorik.sebagai contoh warna kulit,golongan
darah,jenis kelamin,dll.
Jika diperhatikan lebih seksama terdapat perbedaan mencolok yang ada pada data
kuantitatif.contoh data seperti banyak kecelakaan lalu lintas dapat merupakan bilangan
bulat yang didapatkan dengan cara menghitung.jenis data seperti ini disebut sebagai data
diskret.sedangkan contoh data tinggi tanaman yang berusia dua tahun didapatkan dengan
cara mengukur.jenis data seperti ini dinamakan data kontinu.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data
diskret dan data kontinu.Deskripsi singkat mengenai data kategorik hanya akan disajikan
sedikit dibawah ini.Pembicaraan lebih luas adalah deskripsi data kuantitatif baik data
diskret maupaun data kontinu.
2.5 BENTUK PENYAJIAN DATA KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Sifat dari sebuah data itu dibagi menjadi dua, data kualitatif dan data kuantitatif.
Dimana menurut Sullivan (2005), data kualitatif sesuai dengan pengamatan
korespondensi variabel kualitatif. Dan data kuantitatif sesuai dengan pengamatan
korespondensi variabel kuantitatif. Menurut Mann (2011) pada data kualitatif
(kategorikal) perangkat data yang disusun dalam bentuk tabel menggunakan distribusi
frekuensi dan data yang disajikan dalam bentuk grafik menggunakan grafik batang dan
diagram lingkaran (pie chart). Sedangkan pada data kuantitatif data dikelompokkan dalam
bentuk tabel menggunakan frekuensi distribusi, frekuensi relatif dan distribusi presentasi
dan data yang disajikan dalam bentuk grafik menggunakan histogram atau
polygon.
Setiap eksperimen ada sebuah pengaturan data. Ukuran itu bisa diatur dari beberapa
pengukuran untuk menjadi ribuan observasi. Seperangkat lengkap data tidak akan bisa
memberikan sebuah investigasi dengan informasi yang bisa dengan mudah di
interpretasikan. Pada tinjauan pustaka kali ini kita akan mempelajari jenis-jenis
penyajian data dalam bentuk tabel, grafik dan teks sesuai dengan data yang telah
dikategorikan.
Prinsip utama penyajian data dalam bentuk table adalah :
1. Table harus mudah dibaca, dipahami dan bentuknya sederhana, menarik
serta komunikatif dalam arti mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain yang
membacanya.
2. Data yang digunakan dalam bentuk angka/satuan harus dijaelaskan dengan benar
3. Penyajian pada tabel harus menempatkan judul paling atas dengan singkat,
langsung pada maksud dan tujuan dari judul serta mampu menjelaskan data yang
ada
4. Pada setiap baris dan kolom harus diberi judul dengan jelas dan singkat
Bila menggunakan kode, lambangh atau singkatan maka harus dijelaskan
pada bagian bawah tabel (footnote) untuk memperjelas tabel
5. Bila tabel yang ditampilkan bukan dari hasil penelitian sendiri tetapi dari sumber
lain maka wajib di cantumkan rujukannya pada keterangan tabel tersebut.
Prinsip penyajian dengan bentuk grafik :
1. Grafik yang digunakan mudah dibaca, dipahami, jelas, efektif serta menarik dan
menggunakan grafik yang sederhana dengan data yang akurat juga komunikatif
2. Menunjukan adanya garis nol pada grafik di daerah sumbu vertical
3. Pada penyajian ini judul diletakkan dibagian bawah grafik tersebut sehingga lebih
mudah di pahami dan menggambarkan ciri dari data yang diperoleh.
4. Pada pembuatan garis pada grafik harus dimulai dari arah kiri ke kanan dan dari
bagian bawah ke arah atas grafik sehingga garis vertikal atau horizontal yang
digambarkan pada garis kurva tampak lebih jelas.
5. Label/grafik yang menunjukan data harus dijelaskan secara jelas
6. Grafik yang ditampilkan harus dapat menjelaskan makna dari grafik tersebut (self
explanatory) baik skalanya, sumber datanya serta keterangan secara tepat
dan akurat dari judul yang menggambarkan grafik tersebut ( misalnya : satuan hari,
kilogram dan sebagainya)
Grafik harus menunjukan karakteristik yang baik yaitu tingkat keakuratan,
sederhana, jelas (clarity), appearance yaitu menonjolkan tingkat kerapihan dan terlihat
menarik, serta pembanding yang jelas pada setipa garis yang digunakan pada grafik
tersebut
2.6 TABEL FREKUENSI
Data yang telah dikumpulkan dapat disusun dalam bentuk tabel maupun diagram.
Diagram yang biasa digunakan untuk menyajikan data dapat berbentuk : diagram garis,
diagram batang, diagram lingkaran, diagram batang daun, diagram lambang (pictogram),
diagram kotak garis. Sedangkan jika data tersebut disusun dalam bentuk data kelompok
maka dapat disajikan dalam bentuk daftar distribusi frekuensi, histogram dan poligon.
1. Tabel
Data dapat disajikan dalam bentuk tabel atau daftar, dapat berupa tabel horizontal
maupun vertikal.
2. Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut
diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik
yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Contoh 2 :

Penyelesaian :
3. Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan
nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang
menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan
sama lebar dengan batang-batang terpisah.

Contoh 3 :
Penyelesaian :

 
4. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-
bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih
dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan
besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
Contoh 4 :
Sajikan data pada tabel berikut dalam bentuk diagram lingkaran.
Data banyak SMK di enam kota
Kota A B C D E F

Banyak SMK 30 15 25 35 20 25

Penyelesaian :
5. Diagram Batang Daun
Contoh 5 :
Data nilai matematika 10 siswa SMK kelas XI sebagai berikut : 53, 63, 75, 82, 55, 64,
76, 71, 85, 50.
Penyelesaian :
6.  Diagram Kotak Garis

7. Diagram Lambang (Pictogram)


Piktogram adalah suatu bagan yang menampilkan besarnya data dengan
menggunakan gambar-gambar atau lambang-lambang yang mewakili sejumlah benda
tertentu. Misalnya dengan gambar pohon kelapa, gambar gedung, gambar orang.
Yang mana sebuah gambar benda/orang tersebut dapat mewakili sejumlah
benda/orang yang sama.
Contoh 7 :
Penduduk dunia pada akhir abad ke-20 dari daftar sebagai berikut :
Afrika 350 juta, Eropa 600 juta, Amerika 500 juta, Jerman 50 juta, Asia
2000 juta, Rusia 250 juta
Sajikan dalam bentuk diagram lambing!
Penyelesaian :
Bila data diatas digambarkan dengan diagram lambang (piktogram), maka
diagramnya tampak pada gambar di bawah.
8. Daftar Distribusi Frekuensi
Data yang berukuran besar (n > 30) lebih tepat disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi kelompok, yaitu cara penyajian data yang datanya disusun dalam kelas-
kelas tertentu. Langkah-langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut:
a. Langkah ke-1 :  menentukan Jangkauan (J) = Xmax – Xmin
b. Langkah ke-2 : menentukan banyak interval (K) dengan rumus "Sturgess"
yaitu: K= 1 + 3,3 log n dengan n adalah banyak data. Banyak kelas harus
merupakan bilangan bulat positif hasil pembulatan ke bawah.
c. Langkah ke-3 :  menentukan panjang interval kelas (I) dengan menggunakan
rumus: I = J/K
d. Langkah ke-4 : menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus termuat
pada kelas pertama (dapat dijadikan sebagai batas bawah interval kelas
pertama) dan data terbesar harus termuat pada kelas terakhir.
e. Langkah ke-5 : memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan
menentukan nilai frekuensi setiap kelas dengan sistem turus.
Contoh 8 :

Buatlah daftar distribusi frekuensinya dalam kelas-kelas interval


Penyelesaian :
a. Langkah 1 : Jangkauan (J) = data terbesar – data terkecil = 99 – 35 = 64
b. Langkah 2 : Banyak kelas (K)=1+3,3 log n = 1+ 33 log 80 =
1+3,3(1,903) = 1+6,280=7,280≈7
c. Langkah 3 : Panjang kelas (P) =  64/7 = 9,14 Bisa kita ambil 9 atau
d. Langkah 4-5 : Dengan panjang kelas 10 dan banyak kelas 7, di mulai
dengan batas kelas pertama = 31, kita peroleh daftar berikut:

9. Histogram dan Poligon


Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi
dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram
batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-
batangnya berimpit. Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan
dengan garis dan batang-batangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi.
Contoh 9 :
Dari tabel distribusi frekuensi berikut sajikan histogram dan poligonnya.

Penyelesaian :
10. Distribusi Frekuensi Kumulatif dan Ogif
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi
kumulatif lebih dari disebut poligon kumulatif. Poligon kumulatif dibuat mulus, yang
hasilnya disebut ogif. Ada dua macam ogif, yaitu sebagai berikut.
a. Ogif frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif positif
b. Ogif frekuensi kumulatif lebih dari disebut ogif negatif.
Contoh 10 :
Dari tabel distribusi frekuensi berikut sajikan histogram dan poligonnya.
Penyelesaian :

Ogif positif , diperoleh dari daftar distribusi frekuensi kumulatif kurang


dari:

Ogif negatif , diperoleh dari daftar distribusi frekuensi kumulatif lebih dari :
2.7 Distribusi frekuensi
Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak yang
dapat dibuat menjadi data yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam
kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi
atau tabel frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas interval
tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar (Hasan, 2001).
Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang akan dipakai dalam
membuat sebuah daftar distribusi frekuensi. Bagian-bagian tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut (Hasan, 2001):
a. Kelas-kelas (class) adalah kelompok nilai data atau variable dari suatu data acak. 
b. Batas kelas (class limits) adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan
kelas yang lain. Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas, karena di antara
kelas yang satu dengan kelas yang lain masih terdapat lubang tempat angka-angka
tertentu. Terdapat dua batas kelas untuk data-data yang telah diurutkan, yaitu: batas
kelas bawah (lower class limits) dan batas kelas atas (upper class limits).
c. Tepi kelas disebut juga batas nyata kelas, yaitu batas kelas yang tidak memiliki
lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat
dua tepi kelas yang berbeda dalam pengertiannya dari data, yaitu: tepi bawah kelas
dan tepi atas kelas. 
d. Titik tengah kelas atau tanda kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di
tengah suatu kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya dalam
data. Titik tengah kelas = ½ (batas atas + batas bawah) kelas. 
e. Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang
lain. 
f. Panjang interval kelas atau luas kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi
bawah kelas. 
g. Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu dari
data acak.
2.8 Jenis Jenis Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi memiliki jenis-jenis yang berbeda untuk setiap kriterianya.
Berdasarkan kriteria tersebut, distribusi frekuensi dapat dibedakan tiga jenis (Hasan, 2001):
a. Distribusi frekuensi biasa 
Distribusi frekuensi yang berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data.
Distribusi frekuensi ada dua jenis yaitu distribusi frekuensi numerik dan distribusi
frekuensi peristiwa atau kategori.
b. Distribusi frekuensi relatif 
Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan
jumlah pengamatan. Distribusi frekuensi relatif menyatakan proporsi data yang berada
pada suatu kelas interval, distribusi frekuensi relatif pada suatu kelas didapatkan
dengan cara membagi frekuensi dengan total data yang ada dari pengamatan atau
observasi.
c. Distribusi frekuensi kumulatif 
Distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (frekuensi yang
dijumlahkan). Distribusi frekuensi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif. Ada
dua macam distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatih kurang
dari dan distribusi frekuensi lebih dari.
2.9 Penyusunan Distribusi Frekuensi
Penyusunan suatu distribusi frekuensi perlu dilakukan tahapan penyusunan data.
Pertama melakukan pengurutan data-data terlebih dahulu sesuai urutan besarnya nilai yang
ada pada data, selanjutnya diakukan tahapan berikut ini (Hasan, 2001).
a. Menentukan jangkauan (range) dari data. Jangkauan = data terbesar – data terkecil. 
b. Menentukan banyaknya kelas (k). Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess
K = 1 + 3.3 log n; k (Keterangan: k = banyaknya kelas, n = banyaknya data)
c. Menentukan panjang interval kelas. Panjang interval kelas (i) = Jumlah Kelas (k)/
Jangkauan (R) 
d. Menentukan batas bawah kelas pertama. Tepi bawah kelas pertama biasanya dipilih
dari data terkecil atau data yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih
kecil dari data data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval
kelasnya. 
Menuliskan frekuensi kelas didalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai
banyaknya data.

2.10 DISTRIBUSI NORMAL


Distribusi normal merupakan suatu alat statistik yang sangat penting untuk menaksir
dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas. Distribusi normal disebut juga
dengan distribusi Gauss untuk menghormati Gauss sebagai penemu persamaannya (1777-
1855). Menurut pandangan ahli statistik, distribusi variabel pada populasi mengikuti
distribusi normal. 
Distribusi normal pertama kali diperkenalkan oleh Abraham DeMoivre (1733) sebagai
pendekatan distribusi binomial untuk n besar. Selanjutnya dikembangkan oleh Pierre
Simon de Laplace dan dikenal dengan Teorema Moivre - Laplace. Laplace menggunakan
distribusi normal untuk analisis galat suatu eksperimen. 
Suatu data membentuk distribusi normal jika jumlah data di atas dan di bawah mean
adalah sama.
Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang melebar tak
berhingga pada kedua arah positif dan negatifnya.
Ciri-ciri kurva normal :
a. Bentuk kurva normal
b. Menyerupai lonceng (genta/bel).
c. Merupakan suatu poligon yang dilicinkan yang mana ordinat (sumbu tegak)
merupakan frekuensi dan absisnya (sumbu alas) memuat nilai variabel.
d. Simetris.
e. Luas daerah merupakan nilai rata-rata (mean).
f. Luas daerah sebelah kiri dan kanan mendekati 50%.
g. Memiliki satu modus (disebut juga bimodal).
h. Daerah kurva normal
1. Merupakan ruangan yang dibatasi daerah kurva dengan absisnya (sumbu alas).
2. Luas daerah biasanya dinyatakan dalam persen atau proporsi.

Distribusi normal dipengaruhi oleh dua parameter, yaitu mean dan standar
deviasi.
Mean menentukan lokasi pusat statistik dan standar deviasi menentukan
lebar dari kurva normal.

Rumus umum distribusi normal :


dengan 

Kurva normal menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan Ho. 


Jika pengujian dua arah / sisi, maka gambarnya sebagai berikut :

Jika pengujian satu arah, maka gambarnya sebagai berikut :

Uji satu arah biasanya untuk uji F dan uji t satu arah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyajian data- data statistika dapat dipermudah dengan menggunakan tabel,
grafik, poligon, diagram, dan sebagainya. Tujuan umum dari penulisan ini adalah
untuk menguraikan dan menjelaskan tentang penyajian dan uji normalitas data dalam
biostatistika dan aplikasinya dalam program SPSS.
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Menurut kelompok kami menyimpulkan bahwa penyajian data yang
disampaikan juga harus sesuai dengan kaidah atau prinsip dalam penyajian data yaitu
komunikatif.
DAFTAR PUSTAKA

Hastono, S.P.2001.Analisa Data.Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas


Indonesia.Tidak dipublikasikan.
Mann, Prem, S. 2011. Introductory Statistics.Seventh Edition. New Jersey: John Wiley & Sons,
Inc.
Pagano, M & Gauvreau, K. 1993. Principcles of biostatistics. California: Duxbury
Press.
Sabri, L & Hastono, P, S. 2007. Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sullivan, M, III. 2005. Fundamentals of Statistics. New Jersey: Pearson Education, Inc
Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif), Bumi Aksara.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai