Anda di halaman 1dari 1

TRADISI MEMOTONG JARI

Tradisi yang dilakukan oleh Suku Dani di Papua sangatlah membuat kita merasa merinding. Karena
disana masih memegang teguh tradisi memotong jari mereka sendiri. pemotongan jari ini dilakukan oleh
para kaum wanita Suku Dani Papua.

Hal ini dilakukan mereka untuk menunjukan rasa sedih yang mendalam ketika musibah tengah menerpa
mereka. Seperti karena kesedihan di tinggal oleh suami, maka istri yang ditinggalkan tersebut hukumnya
wajib untuk melakukan atau menjalani tradisi potong jari ini.

Lebih mengerikan lagi, potong jari ini dilakukan oleh ayah atau saudara dekat dari wanita korban
tersebut. mula-mula wanita tersebut akan dibawa kesebuah tempat yang sering mereka gunakan juga
untuk melakukan tradisi ini, kemudian mengikatkan tali diantara sela jari mereka agar tidak
mengeluarkan banyak darah. kemudian ayah, ibu atau saudara korban yang masih satu keturunan akan
mengambil parang, sebelum memotong jari tersebut. korban harus membaca sebuah doa ritual khusus.
Setelah doa selesai pemotongan langsung dilakukan tanpa menggunakan obat penahan rasa sakit
apapun.

Hal ini dilakukan oleh masyarakat suku Dani, karena mereka percaya bahwa seseorang yang sudah mati
masih mempunyai hubungan dengan manusia yang hidup, agar hubungan tersebut seimbang, maka
manusia yang ditinggal mati harus menyerahkan sebagian dari rohnya kepada orang yang meninggal
tersebut, sehingga jari merekalah yang menjadi sasaran pengorbanan tersebut.

Selain tradisi potong jari ini dilakukan oleh orang dewasa, anak yang baru lahirpun jarinya juga akan ikut
dipotong, jika sang ayah telah meninggalkanya entah mati atau pergi jauh selama 40 hari. Namun
berbeda dengan pemotongan jari orang yakni sang bayi akan diletakan disebuah batu dan ibunya secara
kejam mengigit jari bayi malang tersebut hingga terputus semuannya. Salah satu faktor tingkat kematian
bayi di Papua salah satunya karena adanya ritual ini.

Akan tetapi pemerintah telah memberikan larangan kepada para masyarakat papua khususnya suku
Dani untuk tidak melakukan tradisi potong jari ini lagi, karena tradisi ini sangat tidak manusiawi dan
merupakan kejahatan mutilasi. Dengan adanya aturan tersebut sekarang tradisi itu tidak dilakukan lagi.
namun bekas-bekas dari tradisi tersebut hingga sekarang masih ada, yakni kebanyakan ibu-ibu atau
nenek-nenek di Papua tidak memiliki jari alias terpotong.

Anda mungkin juga menyukai