Anda di halaman 1dari 6

Nama : Putra Syaban Akas

Nim : 11780213708
Kelas : MP 6A

No Judul Jurnal Penulis

UJI METODE PENGOLAHAN TANAH


TERHADAP HASIL WORTEL (Daucus carota L.) Putri Andriani, Agus Suryanto,
1
VARIETAS LOKAL CISARUA DAN TAKII Yogi Sugito
HIBRIDA

Pengaruh Cara Pengolahan Tanah dan Pemupukan


Sudir, Suprihanto, dan K.
2 terhadap Intensitas Penyakit dan Hasil Padi di Lahan
Pirngadi
Sawah Tadah Hujan

Efek Sistem Pengolahan Tanah Terhadap Bahan


Organik Tanah, Sifat Fisik Tanah, dan Produksi Latief M. Rachman1 , Nisa
3
Jagung pada Tanah Podsolik Merah Kuning di Latifa , Neneng Laela Nurida
Kabupaten Lampung Timur
Pengaruh Cara Pengolahan Tanah dan Tanaman
Kacangkacangan sebagai Tanaman Penutup Tanah Rosliani, R., N. Sumarni, dan I.
4
terhadap Kesuburan Tanah dan Hasil Kubis di Sulastrini
Dataran Tinggi

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI


KETIMUN (Cucumis sativus L) TERHADAP H. Hamzah , P.J. Kunu dan A.
5
SISTEM PENGOLAHAN TANAH DAN JARAK Rumakat
TANAM
Perlakuaan

Perlakuan olah tanah minimum, olah tanah p


Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 8
menunjukkan hasil yang lebih baik daripada tanpa
kombinasi perlakuan dan 4 kali ulangan. Pengolahan tanah sebagai petak
% terhadap komponen hasil. Sedangkan pada V
utama terdiri dari tanpa olah tanah, Olah Tanah Minimum, olah tanah
maksimum menunjukkan hasil yang lebih baik d
petani dan olah tanah maksimum, sedangkan perbedaan varietas wortel
terhadap parameter bertumbuhan dan 29.64 %
sebagai anak petak yaitu Varietas Lokal Cisarua dan Varietas Takii
menghasilkan produksi bobot segar, panjang umb
Hibrida. Pengamatan dilakukan umur 30, 45, 60, 75 dan 90 hst.
dengan pengolahan m

Percobaan ditata dalam rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Di lahan sawah tadah hujan Indramayu, cara peng
Petak utama adalah cara pengolahan tanah yaitu pengolahan tanah kering, batang dan hawar pelepah padi. Kombinasi pengg
dan pengolahan tanah basah. Sebagai anak petak adalah 10 kombinasi intensitas penyakit busuk batang dan bercak daun C
pupuk kandang (PK) (kotoran domba) dengan pupuk K meliputi: (1) tanpa hasil, sedangkan pemupukan nyata. Di Subang, ha
PK + tanpa K2O, (2) 5 t PK/ha, (3) 5 t PK + 30 kg K2O/ha, (4) 5 t PK + 60 60 kg K2O/ha, sedangkan di Indramayu
kg K2O/ha, (5) 10 t PK/ha, (6) 10 t PK + 30 kg K2O/ha, (7) 10 t PK + 60
kg K2O/ha, (8) 15 t PK + 30 kg K2O/ha, (9) 10 t PK + 30 kg/ha K2O, (10)
15 t PK + 60 kg K2O/ha. Pupuk N dan P diberikan dalam bentuk urea dan
SP36 masing-masing dengan takaran 250 kg dan 100 kg/ha. Pupuk P, K,
dan 1/3 pupuk N diberikan pada 10 hari sesudah tanam (HST), sisa pupuk
N diberikan dua tahap pada 21 dan 35 HST.

Sistem dan/atau teknik pengolahan tanah akan ber


dan produksi tanaman. Pengolahan tanah secara ko
sempurna tanpa pemberian mulsa menghasilkan p
ruang pori total, air tersedia, dan kemantapan ag
dibandingkan dengan pengolahan tanah yang dis
tanah secara intensif, pengolahan tanah minimum
tanah minimum dalam barisan tanaman disertai d
organik tanah dan perbaikan sifat-sifat f
1. Pengolahan tanah minimum mempunyai re
berbeda dengan cara pengolahan tanah konvension
2. Pengolahan minimum mempunyai pertum
pengolahan konvensional.
Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah dengan empat ulangan. 3. Penanaman kubis dengan tanaman
Perlakuan terdiri atas: Petak utama (A) = Teknik pengolahan tanah yaitu: organik dan P tersedia tanah), populasi mikroba
pengolahan tanah minimum/ barisan (a1) dan pengolahan tanah penggunaan mulsa plastik.
konvensional (intensif) (a2). Anak petak (B) = Sistem tumpangsari dengan 4. Perlakuan tanaman kacang b
kacang-kacangan sebagai penutup tanah yaitu: kubis + kacang buncis tegak tertinggi dengan peningkatan hasil sebesar 51,88
(b1), kubis + kacang jogo (b2), kubis + kacang tanah (b3), dan kubis tanaman kacang tanah dan kacang merah deng
dengan mulsa plastik sebagai kontrol (b4). Cara pengolahan
konvensional/intensif yaitu pengolahan tanah dengan cara seluruh
permukaan tanah dengan dilakukan pembajakan/ pencangkulan sebanyak
dua kali, sedangkan cara pengolahan tanah minimum, yaitu pengolahan
tanah seperlunya hanya pada larikan atau barisan tanaman. Setiap bedengan
ditanami dua baris tanaman kubis dan kubis berada di antara tanaman
penutup tanah. Luas petak percobaaan
untuk setiap perlakuan sekitar 15 m2 . Jarak tanam kubis adalah 50 x 60 cm
dan jumlah tanaman per petak adalah 50. Kacang-kacangan ditanam di
antara tanaman kubis bersamaan dengan tanaman kubis. Pupuk buatan
yang digunakan adalah NPK 1 dan 20 t/ha campuran pupuk kandang ayam
dan kompos.

Perlakuan pengolahan tanah (P) terdiri atas tanpa pengolahan tanah


(kontrol), satu kali pengolahan tanah, dan dua kali pengolahan tanah.
1. Interaksi antara pengolahan tanah dan jarak tana
Sedangkan perlakuan jarak tanam (J) terdiri atas jarak tanam 25 cm x 25
cm; 40 cm x 40 cm dan 55 cm x 45 cm. Rancangan percobaan yang
2. Perlakuan pengolahan tanah d
digunakan adalah Rancangan Faktorial Acak Kelompok dengan tiga
yang terbaik terhadap jumlah buah, diameter bua
ulangan. Satuan percobaan berupa petak percobaan yang berukuran 2m x
Tidak ada satu jarak tanam pun yang member
2m. Pupuk dasar NPK diberikan pada saat pengolahan tanah dengan dosis
300 kg/ha.
Kesimpulan

h tanah minimum, olah tanah petani dan olah tanah maksimum pada Varietas Lokal Cisarua
ang lebih baik daripada tanpa olah tanah sebesar 52 % terhadap parameter bertumbuhan dan 49.83
onen hasil. Sedangkan pada Varietas Takii Hibrida, perlakuan olah tanah petani dan olah tanah
njukkan hasil yang lebih baik daripada olah tanah minium dan tanpa olah tanah sebesar 26.95 %
eter bertumbuhan dan 29.64 % terhadap komponen hasil. Pengolahan tanah minimum mampu
uksi bobot segar, panjang umbi, volume umbi dan prosentase umbi normal (Grade A) yang sama
dengan pengolahan metode petani dan pengolahan maksimum

ah hujan Indramayu, cara pengolahan tanah basah nyata menekan perkembangan penyakit busuk
elepah padi. Kombinasi penggunaan pupuk kandang 5 t/ha dengan K2O 60 kg/ha nyata menekan
usuk batang dan bercak daun Cercopora. Cara pengolahan tanah tidak berpengaruh nyata terhadap
mupukan nyata. Di Subang, hasil gabah tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk kandang 10 t +
O/ha, sedangkan di Indramayu pada perlakuan pupuk kandang 15 t/ha + K2O 60 kg/ha.

nik pengolahan tanah akan berpengaruh terhadap kandungan bahan organik tanah, sifat fisik tanah
an. Pengolahan tanah secara konvensional dimana dilakukan pengolahan tanah secara intensif atau
mberian mulsa menghasilkan penurunan bahan organik tanah, beberapa sifat fisik tanah (bobot isi,
ir tersedia, dan kemantapan agregat) yang lebih buruk serta produksi tanaman yang lebih rendah
gan pengolahan tanah yang disertai dengan pemberian mulsa sebanyak 3 ton/ha, baik pengolahan
sif, pengolahan tanah minimum dalam barisan tanaman dan tanpa pengolahan tanah. Pengolahan
lam barisan tanaman disertai dengan pemberian mulsa 3 ton/ha menghasilkan peningkatan bahan
nah dan perbaikan sifat-sifat fisik tanah terbaik serta produksi tanaman jagung tertinggi.
tanah minimum mempunyai residu hara, kadar air, kerapatan isi, dan porositas tanah yang tidak
pengolahan tanah konvensional.
n minimum mempunyai pertumbuhan tanaman dan hasil kubis yang tidak berbeda dengan cara
ional.
anaman kubis dengan tanaman kacangkacangan sebagai penutup tanah mempunyai residu hara (C
edia tanah), populasi mikroba tanah serta pertumbuhan dan hasil kubis yang lebih baik daripada
lastik.
. Perlakuan tanaman kacang buncis sebagai penutup tanah menghasilkan bobot kubis per petak
eningkatan hasil sebesar 51,88% dari perlakuan mulsa plastik hitam sebagai kontrol, disusul oleh
tanah dan kacang merah dengan peningkatan hasil masing-masing sebesar 38,06 dan 19,59%.

engolahan tanah dan jarak tanam tidak berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati.

Perlakuan pengolahan tanah dengan 2 kali pengolahan menghasilkan pertumbuhan dan produksi
dap jumlah buah, diameter buah, panjang buah, berat buah dan panjang akar tanaman ketimun. 3.
jarak tanam pun yang memberikan hasil pertumbuhan dan produksi tanaman yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai