Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok XIX
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
1.4. Metode penulisan.........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1 Pencemaran yang Terjadi di Desa Tabanio..............................................................3
2.3.1 Pencemaran Udara............................................................................................3
2.3.2 Pencemaran Air................................................................................................5
2.2. Dampak pencemaran di Desa Tabanio..........................................................................9
2.2.1. Dampak pencemaran udara..............................................................................9
2.2.2. Dampak pencemaran air.................................................................................11
2.2.3 Dampak pencemaran tanah....................................................................................12
2.3. Cara Penanggulangan Pencemaran.........................................................................13
BAB III..................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan............................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................18
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
akan turun kualitasnya. Hanya manusia yang memiliki sikap sadar lingkungan
yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Makalah ini membahas tentang
bagaimana sikap perilaku sadar lingkungan warga di desa Tabanio Kecamatan
Takisung dalam menanggulangi pencemaran di lingkungan tempat tinggalnya.
1.3 Tujuan
2
1.4. Metode penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari
bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari
kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan
dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya
mempunyai sifat racun (toksik) yang berbahaya bagi organisme hidup. Toksisitas
atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya
pencemaran (Palar, 1994). Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami
lakukan dengan responden yang bernama Etnawati (50 tahun) beliau mengatakan
bahwa beliau tidak mengetahui tentang pencemaran beserta dampak negatifnya.
4
mengandung karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), sulfur
oksida (SO2), nitrogen monoksida (NOx), CFC dan sebagainya.
5
a. Dibakar 17 60,71 %
b. Dibuang kesungai
c. TPA
d. Dikubur 7 25,00 %
e. Dipilah
2 7,14 %
1 3,57 %
1 3,57 %
6
2.3.2 Pencemaran Air
Pencemaran air yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari
keadaan normal (Kristanto. 2002).
17 60,71 %
a. Dibakar
b. Dibuang kesungai
c. TPA 7 25,00 %
d. Dikubur
e. Dipilah
7
2 7,14 %
1 3,57 %
1 3,57 %
8
disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing. Hal ini salah satunya
sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan
tersebut tidak berfungsi seperti semula.
9
Selain sampah, faktor lain yang menyebabkan terjadinya
pencemaran tanah di desa Tabanio adalah kepadatan penduduknya.
Menurut hasil wawancara dengan responden ibu Etnawati. Air bekas dari
bak pencucian alirannya langsung jatuh ke tanah dan tidak dialirkan ke
suatu penampungan khusus. Hal ini mengakibatkan limbah rumah tangga
berupa cairan, seperti larutan detergen akan langsung menyentuh tanah.
Hal ini akan berdampak pada mikroorganisme tanah seperti kapang, bakteri
bahkan hewan-hewan seperti cacing terancam karena zat kimia dari
detergen tersebut. Padahal kapang dan cacing berperan penting dalam
menjaga kesuburan tanah.
Kontaminasi pada tanah diakibatkan oleh penyebab termasuk limbah
industri, limbah pertambangan, pupuk residu, dan pestisida hingga bekas
instalasi senjata kimia. Bentuk kontaminasi berupa berbagai unsur atau
substransi kimia berbahaya yang mengganggu keseimbangan fisik, kimia
dan biologi tanah.
Ketika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air huhan dan masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah tersebut kemudian akan terendap
sebagai zat kimia beracun dalam tanah. Zat beracun dalam tanah tersebut
10
dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya. (Susilo. 2003)
2.2. Dampak pencemaran di Desa Tabanio
2.2.1. Dampak pencemaran udara
a. Bersih 18 94,74 %
b. Tidak
1 5,26 %
11
1. Dampak pada Kesehatan Manusia.
Pada tingkat konsentrasi tertentu zat-zat pencemar udara dapat
berakibat langsung terhadap kesehatan manusia, baik secara mendadak
atau akut, menahun atau kronis/sub-klinis dan dengan gejala-gejala yang
samar. Dimulai dari iritasi saluran pernafasan, iritasi mata, dan alcrgi
kulit sampai pada timbulnya tumbuhan atau kanker paru. Gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara dengan sendirinya
mempengaruhi daya kerja seseorang, yang berakibat turunnya nilai
produktivitas serta mengakibatkan kerugian ekonomis pada jangka
panjang dan timbulnya permasalahan sosial ekonomi keluarga dan
masyarakat. Dampak buruk polusi udara bagi kesehatan manusia tidak
dapat dibantah lagi, baik polusi udara yang terjadi di alam bebas
(Outdoor air polution) ataupun yang terjadi di dalam ruangan (Indoor air
polution), polusi yang terjadi di luar ruangan terjadi karena bahan
pencemar yang berasal dari industri, transportasi, sementara polusi yang
terjadi di dalam ruangan dapat berasal dari asap rokok, dan gangguan
sirkulasi udara.
2. Dampak terhadap tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang besar dalam menerima
pengaruh perubaha n atau gangguan akibat polusi udara dan perubahan
lingkungan. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh,
diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan nutrisi. Beberapa
contoh kerusakan yang terjadi pada gangguan nutrisonal dan gangguan
atraksional biologis adalah terjadinya penurunan tingkatan kandungan
enzym, gangguan pada respon fisiologis adalah perubahan pada sistem
fotosintesa, sedang gangguan yang nampak secara visual adalah
chlorosis (perusakan zat hijau daun/menguning), Flecking (daun bintik-
bintik), Reduced crop yield (penurunan hasil panen).
3. Dampak terhadap hewan
12
Dampak negatif zat-zat pencemar udara terhadap fauna (hewan) tidak
berbeda jauh dengan dampak-dampak lain seperti terhadap manusia dan
tumbuhan. Dampak terhadap hewan dapat terjadi secara langsung dan
tidak langsung, secara langsung terjadi bila ada interaksi melalui sistem
pernafasan sebagaimana terjadi pada manusia. Dampak tidak langsung
terjadi melalui suatu perantara, baik tumbuhan atau perairan yang
berfungsi sebagai bahan makanan hewan.
2.2.2. Dampak pencemaran air
13
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasanya diukur dengan faecal
coliform telah terjadi dalam skala ynag luas, hal ini dibuktikan oleh
suatu survey sumur dankal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara
lain :
Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
Air sebagai sarang insekta prnyebar penyakit
Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia
bersangkutan tak dapat membersihkan diri
Air sebagai media untuk hidup vector penyakit
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya
ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat
mengurangi estetika lingkungan.
2.2.3 Dampak pencemaran tanah
Berdasarkan hasil wawancara kami dengan ibu Etnawati, beliau
menangani sampahnya dengan cara di bakar di pinggir sungai yang mana
abu sisa pembakaran sampah akan larut dan terserap ke dalam tanah dan
tersebar ke dalam rantai makanan makhluk hidup yang ada di dalam tanah.
Walaupun begitu tidak semua tanah yang ada di Desa Tabanio tercemar,
melainkan hanya tanah yang ada di pinggir sungai itu saja dikarenakan
aktifitas warga membakar sampahnya hanya pada tempat itu.
Adapun menurut (Muslimah, 2015) Berikut ini dampak pencemaran
tanah sebagai berikut :
14
1. Dampak pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentana populasi yang
terkena. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak dan dapat
menyebabkan kerusakan otak, kerusakan ginjal.
2. Dampak pada ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan
kimia bercun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolism dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesie primer
dari rantai makanan.
2.3. Cara Penanggulangan Pencemaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang bernama
Etnawati desa Tabanio RT. 06 RW 03 responden mengatakan terdapat lahan
kosong di sekitar rumah beliau namun lahan tersebut tidak dimanfaatkan.
Perkarangan rumah responden terdapat tumbuhan, tumbuhan tersebut tidak
ditanam namun tumbuh dengan sendirinya. Selain itu, menurut responden
kondisi lingkungan disekitar bersih karena penduduk menjaga kebersihan
rumah.
15
g. Tidak ada 3 15,79 %
1 5,26 %
2 10,53 %
1 5,26 %
4 21,05 %
a. Pernah 9 47,37 %
b. Tidak
10 52,63 %
16
a. 1 buah
b. 2 buah
c. 3 buah
d. 22 buah 9 47,37 %
e. Tidak ada
2 10,53 %
1 5,26 %
1 5,26 %
6 31,58 %
17
Adapun menurut literatur, penanggulangan dan pencemaran yang baik
adalah sebagai berikut;
18
membiasakan diri untuk mengurangi mengoleksi bahan-bahan
berbahan plastik, gelas ataupun logam.
4. Menghindari penggunaan detergen secara berlebihan
Salah satu kegiatan rumah tangga yang dapat mencemari
lingkungan adalah kegiatan mencuci. Kegiatan tersebut menghasilkan
bahan pencemar berupa deterjen yang mengalir ke selokan dan
akhirnya mencemari sungai.
2.5.2. Memakai ulang (reuse)
Sesuai dengan istilahnya, reuse berarti memanfaatkan sampah atau limbah
yang sudah tidak di pakai untuk kepentingan yang sama dengan peruntukan
semula. Sebagai contoh, botol minuman dari gelas yang telah di minum
isinya, kemudian diserahkan lagi ke tempat pengecer. Dari pengecer, botol
tersebut di kembalikan ke pabrik dan di gunakan lagi sebagai botol minuman
yang sama berkali-kali. Cara ini sangat bermanfaat dalam menghemat
sumber daya alam karena tidak perlu membuat botol bar uterus menerus.
Penambahan bahan galian untuk membuat botol dapat di kurangim sehingga
menghemat cadangan bahan pembuat boto dan mengurangi kerusakan
lingkungan akibat kegiatan penambangan (Yuliana, 2017).
3. Daur Ulang (recycle)
Daur ulang merupakan upaya mengolah barang atau benda yang
sudah dipakai untuk dipakai kembali. Barang atau benda tersebut digunakan
untuk keperluan atau maksud yang berbeda dnegan peruntukan semula.
Sebagai contoh sebuah kaleng makanan yang telah habis isinya, kemudian
dibentuk menjadi sebuah mainan anak-anak. Kaleng tersebut awalnya adalah
untuk pembungkus makanan, tapi kemudian diolah menjadi mainan anak-
anak. Sampah organik dapat pula di daur ulang. Sampah tersebut biasanya
berupa sisa berbagai jenis makanan. Sampah organik masih menyimpan
kandungan zat tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya
yaitu hewan dan tumbuhan. Contoh yang sederhana adalah pembuatan pellet
19
atau pakan ikan dari sampah organik. Sampah tersebut tadinya merupakan
bahan makanan manusia, kemudian setelah menjadi sampah dan di daur
ulang berubah peruntukannya menjadi pakan ikan (Yuliana, 2017).
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pencemaran yang terjadi di desa Tabanio adalah pencemaran udara yang
diakibatkan asap kendaraan bermotor dan pembakaran sampah. Pencemaran
air yang diakibatkan buangan limbah rumah tangga dan minyak serta
pencemaran tanah akibat penumpukan sampah rumah tangga.
2. Dampak pencemaran yang ada di desa Tabanio yaitu; debu dan asap akibat
polusi kendaraan bermotor dan air sungai keruh akibat buangan limbah
minyak dari kapal-kapal nelayan.
3. Penanggulangan pencemaran di desa Tabanio yaitu dengan gotong royong dan
membakar sampah. Namun pembakaran sampah masih dinilai kurang tepat di
karenakan akan menambah polusi di udara.
4. Perilaku sadar lingkungan warga di desa Tabanio masih kurang dikarenakan
masih ada warga yang membakar sampah rumah tangga di lingkungan dan
membuang sampah rumah tangga di sungai. Serta jarangnya warga melakukan
kerja bakti untuk membersihkan lingkungan pemukiman.
3.2 Saran
21
Perlu adanya pengelolaan sampah yang baik pada Desa Tabanio sehingga dapat
mengurangi pencemaran lingkungan sekitar dan Desa Tabanio berpotensi sebagai
tempat objek wisata dikarenakan banyak wisata alam yang bisa di eksplor salah
satunya pantai nya, namun kebersihan lingkungan masih perlu diperhatikan
untuk menarik wisatawan, karena terlihat di sepanjang jalan Desa Tabanio
ditemukan kotoran sapi dan ayam yang mengganggu pemandangan dan
penciuman wisatawan yang berkunjung nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, A., Sonny. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Kompas Medua
Nusantara.
22
Muslimah. (2015). Dampak Pencemaran Tanah dan Langkah Pencegahan. Jurnal
Penelitian.
Notoadmojo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Palar. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rinneka Cipta
Thoha, Miftah. 2001. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
Raja Grafindo.
23