Anda di halaman 1dari 7

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

Oleh :
Dra. Muti’ah, M.Si

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2013
PAJAK NEGARA DAN PAJAK DAERAH

Pengenaan pajak di Indonesia dapat di kelompokan menjadi dua bagian , yaitu : Paja k
Negara dan Pajak Daerah.

PAJAK NEGARA
Pajak Negara yang sampai saat ini masih berlaku adalah :
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ( PPN & PPn
BM ).
3. Bea Meterai
4. Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB )
5. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH


PAJAK DAERAH
1. Daerah Otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas Daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang dilakukan
oleh pribadi atau badan Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang
dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku,
yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan Daerah dan
pembangunan Daerah.
3. Badan, adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Miliki
Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,
koperasi, dana pension persekutuan, perkumpulan , yayasan, organisasi massa,
organisasi social politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap,
dan bentuk badan lainnya.
4. Subjek Pajak, adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan Pajak
Daerah.
5. Wajib Pajak, adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang – undangan perpajakan Daerah diwajibkan untuk melakukan peraturan
bayaran pajak yang terutang, termasuk pemungut atau pemotong pajak tertentu.

JENIS PAJAK (Pasal 2) DAN OBJEK PAJAK


Pajak Daerah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Pajak Propinsi, terdiri dari:
a. Pajak Kendaraan Bermotor ;
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
d. Pajak Air Permukaan; dan
e. Pajak Rokok.
2. Pajak Kabupaten/Kota, terdiri dari:
a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklame;
e. Pajak Penerangan jalan;
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
g. Pajak Parkir;
h. Pajak Air Tanah;
i. Pajak Sarang Burung Walet;
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
TARIF PAJAK
Tarif jenis pajak sebagaimana disebutkan di atas ditetapkan ;
N0. Keterangan Paling Paling
rendah tinggi

1. Pajak Kendaraan Bermotor Pribadi ditetapkan :


Kepemilikan Kendaraan Bermotor Pertama 1% 2%
Kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dst. 2% 10%
2. Pajak Kendaraan Bermotor Angkutan Umum, 0,5% 1%
Ambulan, Pemadam Kebakaran, Sisoal Keagamaan,
keagamaan, Pemerintah/TNI/POLRI, Pemda, &
kendaraan lain yang ditetapkan dengan Perda
3. Pajak Kendaraan Bermotor Alat-alat Berat dan alat- 0,1% 0,2%
alat besar
4. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Penyerahan Pertama 20%
Penyerahan kedua 1%
5. Khusus untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan
alat-alat besar yang tidak menggunakan jalan umum
Penyerahan Pertama 0,75%
Penyerahan kedua dst. 0,075%
6. Pajak Bakan Bakar Kendaraan Bermotor - 10%
Khusus Pajak Bakan Bakar Kendaraan Bermotor
umum 50% lebih rendah dari kendaraan pribadi
7. Pajak Air Permukaan - 10%
8. Pajak Rokok 10% dr cukai Rokok
9. Pajak Hotel - 10%
10. Pajak Restoran - 10%
11. Pajak Hiburan - 35%
12. Pajak Reklame - 25%
13. Pajak Penerangan Jalan - 10%
14. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan - 25%
15. Pajak Parkir - 30%
16. Pajak Air Tanah - 20%
17. Pajak Sarang Burung Walet - 10%
18. PBB Perdesaan dan Perkotaan - 0,3%
19. BPHTB - 5%
KEDALUWARSA PENAGIHAN PAJAK
Hak untuk melakukan penagihan pajak menjadi kedaluwarsa setelah melampaui 5 th.

RETRIBUSI DAERAH
Beberapa pengertian istilah yang terkait dengan Retribusi Daerah antara lain:
1. Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan Daerah
sebagai pembayaran atau jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau badan.
2. Jasa, adalah kegiatan pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang
menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau badan.
3. Jasa Umum, adalah jasa yang diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan
kepentingan dan kemanfaatnya umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau
badan.
4. Jasa Usaha, adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan
menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan
oleh sektor swasta.
5. Perizinan Tertentu, adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka
pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk
pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan,
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana
atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian
lingkungan.
JENIS RETRIBUSI DAERAH

Jenis Retribusi Daerah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Retribusi Jasa Umum


Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum adalah:
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan;
b. Retribusi Pelayanan Persampahaan/Kebersihan;
c. Retribusi Penggantian Biaya Cek Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil;
d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;
e. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
f. Retribusi Pelayanan Pasar
g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;
h. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;
i. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;
j. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan.
2. Retribusi Jasa Usaha
Jenis Retribusi Jasa Usaha adalah:
a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;
c. Retribusi Tempat Pelelangan;
d. Retribusi Terminal;
e. Retribusi Tempat Khusus Parkir;
f. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;
g. Retribusi Penyedotan Kakus;
h. Retribusi Rumah Potong Hewan;
i. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal;
j. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga;
k. Retribusi Penyebrangan di Atas Air;
l. Retribusi Pengolahan Limbah Cair;
m.Retribusi Penjualan Produksi Daerah.
3. Retribusi Perizinan Tertentu
Jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah:
a. Retribusi Izin Mendirikan Banguan;
b. Retribusi Tempat Penjualan Minuman
c. Retribusi Izin Gangguan;
d. Retribusi Izin Trayek.

OBJEK RETRIBUSI DAERAH


Objek Retribusi Daerah terdiri dari:
1. Jasa Umum, yaitu berupa pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau badan.
2. Jasa Usaha, yaitu berupa pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
dengan menganut prinsip komersial.
3. Perizinan Tertentu, yaitu kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka
pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk

pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan


ruang, penggunaan sumber daya alam, barag, prasarrana, sarana, atau fasilitas
tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

SUBJEK RETRIBUSI DAERAH

Subjek Retribusi Daerah sebagai berikut :

1. Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan/
menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan.
2. Retribusi Jasa Usaha adalah pribadi atau badan yang menggunakan/ menikmati
pelayanan jasa usaha yang bersangkutan.
3. Retribusi Perizinan Tertentu adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh
izin tertentu dari Pemerintah Daerah.

Anda mungkin juga menyukai