Disusun Oleh :
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN\..................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A. Analisis Hasil Ulangan.......................................................................................3
B. Pengertian Pembelajaran Remedial....................................................................4
C. Tujuan dan Prinsip Pembelajaran Remedial.......................................................4
D. Fungsi Pembelajaran Remedial..........................................................................5
E. Sasaran dan Metode Pembelajaran Remedial.....................................................6
F. Pembelajaran Pengayaan.....................................................................................7
G. Laporan Hasil Belajar Peserta Didik..................................................................9
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses belajar
mengajar, hal ini menjadi penting sebab dengan adanya evaluasi dapat
mengetahui kelemahan-kelemahan dan kekurangan serta perkembangan
proses belajarmengajar dan masih banyak hal lain yang berhubungan dengan
pentingnya dan tujuan evaluasi. Dapat dikatakan bahwa semakin baik atau
semakin buruknya sebuah pembelajaran sangat ditentukan oleh proses
pengevaluasiannya.
Kebanyakan pengajar tidak begitu memperdulikan teknik-teknik yang
baik dalam menyelenggarakan suatu instrumen dan ilmu-ilmu yang ada
dalam evaluasi pembelajaran. Dalam evaluasi pembelajaran terdapat teknik-
teknik pelaksanaan suatu instrumen, macam-macamnya, pemilihan soal-soal
yang baik, cara penskoran, pengolahannya dan lain sebagainya.
Patut untuk diperhatikaan oleh para pengajar tentang pentingnya menguasa
ilmu pengolahan hasil evaluasi. Dengan ilmu ini maka tidak dikhawatirkan
terjadi ketidak adilan dalam pemberian
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis hasil ulangan ?
2. Apa pengertian pembelajaran remedial ?
3. Apa tujuan dan prinsip pembelajaran Remedial ?
4. Apa fungsi pembelajaran remedial ?
5. Apa sasaran dan metode pembelajaran remedial ?
6. Bagaimana Pembelajaran Pengayaan ?
7. Bagaimana laporan hasil belajar peserta didik ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana analisis hasil ulangan.
2. Untuk mengetahui dan memahami apa pengertian pembelajaran
remedial.
3. Untuk mengetahui dan memahami apa tujuan dan prinsip pembelajaran
remedial.
4. Untuk mengetahui dan memahami apa fungsi pembelajaran remedial.
5. Untuk mengetahui dan memahami apa sasaran dan metode pembelajaran
remedial.
6. Untuk mengetahui dan memahmi bagaimana pembelajaran pengayaan.
7. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana laporan hasil belajar
peserta didik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Ulangan
Menurut Arends (2001) Analisis hasil ulangan adalah cara yang
digunakan oleh guru untuk mendefinisikan akan hakekat sebenarnya dari
suatu keterampilan yang berstruktur dengan baik, yang akan diajarkan oleh
guru. Ide pokok yang melatbelakangi munculnya analisis hasil ulangan oleh
para pakar pembelajaran adalah, bahwa suatu keterampilan yang kompleks
tidak akan dapat dipelajari semuanya sekaligus dalam satu waktu tertentu. 1
Analisis hasil ulangan harian adalah seperangkat format untuk
menganalisis hasil-hasil ulangan harin yang telah dilakukan oleh guru.
Tujuan dari analisis ini adalah:
1. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal, efektivitas option jawaban,
menentukan status soal apakah bisa diterima untuk ulangan yang akan
datang atau tidak.
2. Mengetahui prosentase ketuntasan belajar setiap peserta didik.
3. Menentukan peserta didik yang harus mengikuti remedial atau pengayaan.
Contoh Analisis hasil penilaian harian secara sederhana adalah sebagai
berikut:
3
Remedial berasal dari kata remedy , yang artinya obat, memperbaiki atau
menolong. Pembelajaran remedial adalah suatu pembelajaran yang bersifat
mengobati, menyembuhkan dan membuatnya lebih baik bagi peserta didik
yang belajarnya masih dibawah standar yang telah ditetapkan oleh guru atau
sekolah. Remedial merupakan suatu sistem belajar yang dilakukan
berdasarkan diagnosis yang komprehensif (menyeluruh), yang dimaksudkan
untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang di alami peserta didik
dalam belajar, sehingga dapat mengoptimalisasikan prestasi belajar.
4
6. Rumuskan gagasan utama sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta
didik.
7. Mendorong peserta didik berpartisipasi aktif dalam kelas.
8. Memfokuskan pada proses belajar.
9. Memperlihatkan kepedulian terhadap individu peserta didik.
5
E. Sasaran dan Metode Pembelajaran Remedial
Kelompok peserta didik yang masuk dalam sasaran pembelajaran
remedial adalah :
1. Kemampuan mengingat relatif kurang.
2. Perhatian yang sangat kurang dan mudah terganggu dengan sesuatu
yang lain disekitarnya pada saat belajar.
3. Secara relatif lemah kemampuan memahami secara menyeluruh.
4. Kurang dalam hal memotivasi diri dalam belajar.
5. Kurang dalam hal kepercayaan diri dan rendah harapan dirinya.
6. Lemah dalam kemampuan memecahkan masalah.
7. Sering gagal dalam menyimak suatu gagasan dari suatu informasi.
8. Mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep yang abstrak.
9. Gagal menghubungkan suatu konsep dengan konsep lainnya yang
relevan.
10. Memerlukan waktu relatif lebih lama daripada yang lainnya untuk
menyelesaikan tugas-tugas.
Perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa terletak pada
pendekatan yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran. Kegiatan remedial direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan individu atau kelompok peserta didik. Sedangkan pembelajaran
biasa menerapkan pendekatan klasikal, baik dalam perencanaan maupun
dalam pelaksanaanya.
Kegiatan remedial dapat dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran
biasa untuk membantu peserta didik yang diduga akan mengalami kesulitan (
preventif ), setelah kegiatan pembelajaran biasa untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar, atau selama berlangsungnya kegiatan
pembelajaran biasa ( pengembangannya ). Dalam melaksanakan kegiatan
remedial guru dapat menerapkan berbagai metode dan media sesuai dengan
kesulitan yang dihadapi dan tingkat kemampuan peserta didik, serta
menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki peserta didik.2
2
Kunandar, “ Penilaian Autentik”, ( Jakarta : PT RajaGrafindoPersada,, 2013) hal. 333-335.
6
Dalam belajar mengajar guru melakukan pengajaran dengan tujuan agar
peserta didik dapat belajar secara optimal. Pengajaran remedial dilaksanakan
setelah diadakan pengajaran biasa, di mana peserta didik yang belum
memenuhi standar minimal yang telah ditentukan pada topik/ kompetensi,
dikumpulkan tersendiri untuk mendapatkan pengajaran tersendiri.
Pengajaran remedial berbeda dengan proses belajar mengajar biasa
dalam segi :
1. Tujuan. Artinya, pengajaran biasa diarahkan pada penguasaan (materi)
bahan secara tuntas, sehingga tujuan instruksional maupun tujuan
pengiring tercapai secara maksimal. Sedangkan remedial lebih diarahkan
pada peningkatan penguasaan bahan sehingga sekurang-kurangnya siswa
yang bersangkutan dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang
mungkin diterima.
2. Strategi, strategi belajar remedial sifatnya sangat individual, tergantung
pada letak masalah yang dihadapi setiap siswa.
3. Bahan. Bahan pengajaran remedial biasanya dengan penggolongan-
penggolongan yang lebih kecil daripada bahan yang dikembangkan
untuk pengajaran biasa.
F. Pembelajaran Pengayaan
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi kelulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran haruslah
interatif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan lain-lain agar mencapai
yang diinginkan.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang
dijumpai adanya peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk
mengoptimalkan perkembangan peserta didik tersebut. Untuk mengantisipasi
potensi lebih yang dimiliki peserta didik tersebut, setiap satuan pendidikan
perlu menyelenggarakan program pembelajaran pengayaan.
1. Hakikat Pembelajaran Pengayaan
7
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang
ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.
Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai
penguasaan kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu
memberikan perlakuan khusus berupa program pembelajaran pengayaan.
Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta
didik yang memiliki kelebihan sedemikian rupa sehingga mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.
Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang belajar
lebih cepat. Hal ini dilaksanakan berdasarkan suatu keyakinan bahwa
belajar merupakan suatu proses yang terus terjadi dan belajar sebagai
suatu yang menyenangkan dan sekaligus menantang.
2. Jenis Pembelajaran Pengayaan
Ada tiga jenis pembelajaran pengayaan :
a. Kegiatan eksploratori, yang bersifat umum yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik. Sajian yang dimaksud berupa
peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat, dan lain sebagainya yang
secara reguler tidak tercakup dalam kurikulum.
b. Keterampilan proses yang diperlukan peserta didik agar berhasil
dalam melakukan pendalaman atau investigasi terhadap topik yang
diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.
c. Pemecahan masalah, peserta didik yang memiliki kemampuan
belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan
investigasi/penelitian ilmiah.
3. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat
dilakukan antara lain melalui :
8
a. Belajar kelompok, sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran
sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya mengikuti
pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
b. Belajar mandiri, secara mandiri peserta didik mempelajari sesuatu
yang diminati.
c. Pembelajaran berbasis tema, memadukan kurikulum dibawah tema
besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara
berbagai disiplin ilmu.
d. Pemadatan kurikulum, pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan
demikian, tersedia waktu untuk peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru.
Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperdalam penguasaan
materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang
dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembanganya secara optimal.
Ada dua model pembelajaran bagi peserta didik yang memerlukan
pembelajaran pengayaan karena memiliki kecakapan yang lebih, yakni :
pembelajaran model mentoring dan tutoring, dan pembelajaran model
proyek.
9
a. Rincian hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
b. Informasi yang jelas, komperehensif, dan akurat tentang
perkembangan peserta didik.
c. Bahan informasi kepada orang tua tentang perkembangan hasil
belajar anaknya.
2. Bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
Laporan kemajuan belajar peserta didik disajikan dalam data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk skor
atau angka, data kualitatif disajikan dalam bentuk deskripsi.
Bentuk laporan dapat berupa lembaran, buku, dan buku yang disertai
lembaran. Laporan dalam bentuk lembaran hendaknya memuat seluruh
informasi tentang kemajuan peserta didik secara menyatu. Laporan
berupa buku mendeskripsikan seluruh kompetensi untuk disampaikan
kepada orang tua peserta didik secara berkala
3. Isi Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
Laporan hasil belajar memuat informasi sebagai berikut :
a. Identitas peserta didik.
b. Perkembangan peserta didik secara akademik, fisik, sosial
emosional, dan ketakwaan menurut agamanya.
c. Potensi peserta didik yang perlu dikembangkan.
d. Partisipasi peserta didik dalam kegiatan di sekolah.
e. Rekomendasi bagi peserta didik dan orang tua/wali.
f. Tanda tangan wali kelas, kepala sekolah dan orang tua/wali.
4. Rekap Nilai
Rekapitulasi nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik
oleh guru, yang berisi informasi tentang pencapaian kompetensi peserta
didik untuk setiap KD, dalam kurun waktu satu semester. Tahapan
pencapaian kompetensi peserta didik dalam rekapitulasi nilai ini meliputi
nilai KD, nilai-nilai remedial serta nilai pengayaan. Nilai tiap KD
diperoleh dari nilai proses dan nilai akhir. Rekap nilai diperlukan sebagai
10
alat kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil belajar peserta didik,
sehingga diketahui kapan peserta didik memerlukan remedial atau
pengayaan.
5. Rapor
Rapor adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun
waktu satu semester, rapor berisi informasi tentang pencapaian
kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Masing-masing sekolah boleh menetapkan sendiri model
rapor yang dikehendaki. Nilai rapor adalah nilai mata pelajaran yang
menggambarkan kemampuan peserta didik. Nilai tersebut diperoleh
dengan cara menggabungkan nilai proses, dan nilai akhir. Bobot nilai
proses tidak lebih kecil dari nilai akhir.3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3
Kunandar, “ Penilaian Autentik”, ( Jakarta : PT RajaGrafindoPersada,, 2013) hal. 335-344.
11
Menurut Arends (2001) Analisis hasil ulangan adalah cara yang
digunakan oleh guru untuk mendefinisikan akan hakekat sebenarnya dari
suatu keterampilan yang berstruktur dengan baik, yang akan diajarkan oleh
guru. Ide pokok yang melatbelakangi munculnya analisis hasil ulangan oleh
para pakar pembelajaran adalah, bahwa suatu keterampilan yang kompleks
tidak akan dapat dipelajari semuanya sekaligus dalam satu waktu
tertentuRemedial berasal dari kata remedy , yang artinya obat, memperbaiki
atau menolong. Pembelajaran remedial adalah suatu pembelajaran yang
bersifat mengobati, menyembuhkan dan membuatnya lebih baik bagi peserta
didik yang belajarnya masih dibawah standar yang telah ditetapkan oleh guru
atau sekolah.Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman
atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang
ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.Laporan kemajuan belajar peserta didik disajikan dalam data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk skor atau
angka, data kualitatif disajikan dalam bentuk deskripsi.
B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan dan banyak hal yang harus
diperbaiki, semoga makalah ini bermanfaat bagi yg membaca terutama bagi
penulisnya,
DAFTAR PUSTAKA
12
http://makalahsiswasiswi.blogspot.com/2017/02/makalah-analisis-hasil-ulangan-
harian.html.
13