Bab Ii - 2 PDF
Bab Ii - 2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Fly ash batubara adalah material yang memiliki ukuran butiran yang halus
padat yaitu abu layang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash). Partikel abu yang
terbawa gas buang disebut fly ash, sedangkan abu yang tertinggal dan
limbah abu dasar dan abu layang dari tahun ke tahun meningkat sebanding
Menurut Acosta, 2009, Abu terbang merupakan limbah padat hasil dari proses
pembakaran di dalam furnace pada PLTU yang kemudian terbawa keluar oleh
precipitator. Fly ash merupakan residu mineral dalam butir halus yang
dihasilkan dari pembakaran batu bara yang dihaluskan pada suatu pusat
pembangkit listrik. Fly ash terdiri dari bahan inorganik yang terdapat di dalam
batu bara yang telah mengalami fusi selama pembakarannya. Bahan ini
selama tersuspensi di dalam gas gas buangan, maka partikel-partikel fly ash
terutama terdiri dari silikon dioksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3) dan
Saat ini umumnya fly ash batubara digunakan dalam pabrik semen sebagai
salah satu bahan campuran pembuat beton. Selain itu, sebenarnya abu terbang
Konversi abu terbang batubara menjadi zeolit dan adsorben merupakan contoh
baku fly ash batubara adalah biayanya murah. Selain itu, adsorben ini dapat
digunakan baik untuk pengolahan limbah gas maupun limbah cair (Marinda P,
2008).
Abu terbang batubara umumnya dibuang di landfill atau ditumpuk begitu saja
masalah bagi lingkungan. Hal ini yang menimbulkan masalah lingkungan dan
kesehatan, karena fly ash hasil dari tempat pembakaran batubara dibuang
sebagai timbunan. Fly ash dan bottom ash ini terdapat dalam jumlah yang
kualitas ekosistem.
berbahaya dan beracun (B3), fly ash dan bottom ash dikategorikan sebagai
dimaksud dengan bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya beracun yang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
10
Pasal 3 menyebutkan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dan atau
penelitian ini berasal dari PLTU yang berada di Sumatera dan Kalimantan.
bahwa keseluruhan uji hayati contoh abu batubara tersebut terhadap kutu air,
ikan mas dan mencit memberikan hasil bahwa bahan-bahan uji tersebut relatif
Fly ash batubara mengandung unsur kimia antara lain silika (SiO2),
alumina (Al2O3), fero oksida (Fe2O3) dan kalsium oksida (CaO), juga
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat fisik, kimia dan teknis dari fly
(Wardani, 2008).
yang lebih sedikit daripada bituminous. Fly ash batubara terdiri dari
kecil dari 0,075 mm. Kerapatan fly ash berkisar antara 2100 sampai
3000 kg/m3 dan luas area spesifiknya antara 170 sampai 1000 m2/kg
(Marinda P, 2008).
terfluidakan (fluidized bed system) dan unggun tetap (fixed bed system
atau grate system). Disamping itu terdapat system ke-3 yakni spouted
bed system atau yang dikenal dengan unggun pancar. Fluidized bed
batubara. Sistem ini menghasilkan abu terbang dan abu yang turun di
bawah alat. Abu-abu tersebut disebut dengan fly ash dan bottom ash.
Komposisi fly ash dan bottom ash yang terbentuk dalam perbandingan
atas conveyor yang berjalan atau grate. Sistem ini kurang efisien
perkataan lain masih ada karbon yang tersisa. Abu yang terbentuk
generator). Komposisi fly ash dan bottom ash yang terbentuk dalam
(Koesnadi, 2008).
dengan baik (geology.com.cn, dalam Rilham, 2012). Selain itu fly ash
zat polutan seperti SOx, CO, dan partikulat debu termasuk timbal (Pb).
Fly ash batubara juga digunakan dalam bahan cetakan pada industri
Motor bakar adalah salah satu bagian dari mesin kalor yang berfungsi untuk
mekanis. Motor bakar pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu motor
Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut
bunga api listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara
bahan bakar dengan udara ini menghasilkan daya. Di dalam siklus otto
Motor bensin empat langkah adalah motor yang setiap satu kali
poros engkol. Adapun prinsip kerja motor 4 langkah dapat dilihat pada
bensin 4-langkah dapat dijelaskan melalui siklus ideal dari siklus udara
Tekanan, P
2
0 1
Volume spesifik, v
TMA TMB
Gambar 3. Diagram P-v dari siklus ideal motor bakar bensin 4-langkah
(Sumber :Wardono, 2004; dalam Rilham, 2011)
bawah, dari TMA menuju TMB. Katup hisap pada posisi terbuka,
Pada saat piston hampir mencapai TMA, loncatan nyala api listrik
dan tekanan yang drastis. Kedua katup pada posisi tertutup. Proses
konstan.
Saat piston telah mencapai TMB, katup buang telah terbuka secara
bahan bakar. Mesin diesel memiliki ciri utama yaitu pembakaran bahan
bersama dengan udara oleh suhu kompresi yang tinggi (Maleev, 1995;
sangat cepat, yang membutuhkan panas awal untuk menghasilkan panas yang
jauh lebih besar sehingga menaikkan suhu dan tekanan gas pembakaran.
Elemen mampu bakar atau Combustible yang utama adalah karbon dan
oksigen. Sementara itu, Nitrogen adalah gas lembam dan tidak berpartisipasi
dengan oksigen menjadi karbon dioksida. Kalau tidak cukup tersedia oksigen,
maka sebagian dari karbon, akan bergabung dengan oksigen menjadi karbon
Keadaan yang penting untuk pembakaran yang efisien adalah gerakan yang
cukup antara bahan bakar dan udara, artinya distribusi bahan bakar dan
Secara lebih detail dapat dijelaskan bahwa proses pembakaran adalah proses
hidrogen (‘H’) untuk membentuk karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
H2O hanya bisa terjadi apabila panas kompresi atau panas dari pemantik telah
partikel ‘O’ dan ‘O’, dan juga mampu memutuskan ikatan antar partikel
bahan bakar (C-H dan/atau C-C) menjadi partikel ‘C’ dan ‘H’ yang berdiri
sendiri. Baru selanjutnya partikel ‘O’ dapat beroksidasi dengan partikel ‘C’
dan ‘H’ untuk membentuk CO2 dan H2O. Jadi dapat disimpulkan bahwa
proses oksidasi atau proses pembakaran antara udara dan bahan bakar tidak
pernah akan terjadi apabila ikatan antar partikel oksigen dan ikatan antar
panas/ kalor, maka efisiensi yang dikaji adalah efisiensi thermal. Efisiensi
energi yang diberikan. Prestasi mesin dapat juga dinyatakan dengan daya
output dan pemakaian bahan bakar spesifik engkol yang dihasilkan mesin.
bahan bakar yang disuplai untuk menghasilkan kerja. Prestasi mesin sangat
(Wardono, 2004).
prestasinya.
Filter atau saringan punya peran penting untuk menyaring kotoran agar tidak
terbawa masuk ke karburator. Udara perlu disaring agar bebas dari debu,
kotoran, atau uap air yang berlebihan. Apabila udara yang masuk ruang bakar
masih kotor maka akan terjadi pembakaran yang tidak sempurna dan
21
akibatnya suara mesin terdengar kasar, knalpot akan mengeluarkan asap tebal,
dan tenaga kendaraan menjadi kurang maksimal. Selain itu, aliran udara yang
dan bahan bakar di dalam ruang bakar yang akan mempengaruhi kinerja
Filter kertas terbuat dari kertas khusus yang memiliki pori-pori, pori pada
filter kertas ukurannya lebih kecil dari pada filter busa sehingga lebih baik
Pori pada filter ini cukup besar sehingga kurang efektif bila dibandingkan
dengan filter kertas. Sehingga perlu dilumuri oli supaya debu bisa
ekstraksi umbi kayu relatif mudah, karena kandungan protein dan lemaknya
yang rendah. Jika proses pembuatannya dilakukan dengan baik, pati yang
dihasilkan akan berwarna putih bersih (Moorthy, 2004 dalam Rahman, 2007).
kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak
berbau.). Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin,
bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair. Dalam industri, pati
dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada
media air. Granula pati tidak larut dalam air dingin, tetapi granula pati dapat
mana pada temperatur inilah pati mengembang dan mengental dengan cepat
dan pada saat itu tepung tapioka (pati) memiliki daya rekat yang cukup tinggi.