Koperasi VI
Koperasi VI
NPM : 18011010082
Tugas!
Jawaban :
1. Badan usaha adalah suatu kesatuan organisasi dan ekonomis yang mempunyai tujuan
untuk memperoleh laba atau keuntungan dan memberikan layanan pada masyarakat.
Atau definisi lain dari badan usaha yaitu merupakan kesatuan yuridis, teknis dan
ekonomis yang mempunyai tujuan untuk mencari laba atau keuntungan.
Menurut Dominick Salvatore pengertian badan usaha adalah suatu organisasi
yang mengombinasikan dan mengordinasikan berbagai sumber daya untuk tujuan
memproduksi atau menghasilkan barang barang atau jasa untuk dijual.
Menurut KBBI pengertian badan usaha adalah sekumpulan orang dan modal
yang mempunyai aktivitas yang bergerak di bidang perdagangan atau dunia usaha /
perusahaan.
Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia, pengertian
badan usaha adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan, baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau
Milik Daerah, firma, kongsi, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk badan usaha
tetap.
Bagi mereka yang belum mengetahui apa itu badan usaha, pasti mereka sering
menyamakan badan usaha dengan perusahaan, walaupun kenyataanya sangatlah
berbeda. Perbedaan utamanya badan usaha merupakan suatu lembaga, sedangkan
perusahaan merupakan tempat dimana badan usaha tersebut mengelola berbagai
macam faktor produksi. Untuk mengetahui perbedaanya kita akan bahas nanti
dibagian paling bawah.
Adapun beberapa hal yang diperlukan untuk mendirikan suatu badan usaha,
yang diantaranya sebagai berikut:
Produk dan jasa yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan.
Cara pemasaran produk atau jasa yang akan diperdagangkan.
Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun jasa.
Kebutuhan akan tenaga kerja.
Berikut ini adalah beberapa contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN):
PT. Jasa Raharja (Persero)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang modalnya berasal
dari kekayaan daerah.
d. Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya berasal dari pihak
swasta dan sebagian lagi bersal dari pemerintah.
B. Badan Usaha menurut Badan Hukumnya dapat digolongkan menjadi enam, yaitu
sebagai berikut:
a. Perusahaan perseorangan
b. Persekutuan firma
c. Persekutuan komanditer
d. Perseroan terbatas
e. Koperasi
f. Yayasan
C. Badan Usaha menurut Jenis Usahanya dapat digolongkan menjadi lima, yaitu
sebagai berikut:
a. Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatan usahanya mengolah dan
mengambil hasil yang disediakan alam, tanpa mengubah sifatnya. Misalnya, usaha
pertambangan.
b. Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang mengambil hasil dari alam dengan
mengusahakan dan mengolah tanahnya terlebih dahulu untuk memperoleh
hasilnya. Misalnya, pertanian, perternakan, perkebunan, perikanan, dan lain-lain.
c. Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang membeli produk (barang, ide,
jasa) untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk. Usaha pada bidang ini antara
lai toko, pasar swalayan, supermarket, mall, dan lain-lain.
d. Badan Usaha Industri adalah bada usaha yang membeli bahan baku kemudian
mengolah menjadi baha penolong dan bahan jadi. Misalnya, pabrik semen,
pembuatan tahu/tempe, dan lain-lain.
e. Badan Usaha Jasa adalah badan usaha yang melakukan kegiatan dengan memberi
jasa berupa kesenangan, kenikmata, kemudahan, kenyamanan, dan fasilitas lain
yang hanya dapat dirasakan. Misalnya, usaha pengangkutan (udara, darat,dan
laut),usaha bioskop, usaha pendidikan, dan lain-lain.
E. Pemilihan atas Suatu Jenis Badan Usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain:
1. Tipe usahanya: perkebunan, perdagangan, atau industry
2. Luas operasinya atau jangkauan pemasaran yang hendak dicapai
3. Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha
4. Sistem pengawasan yang dikehendaki
5. Tinggi rendahnya resiko yang dihadapi
6. Jangka waktu ijin operasional yang diberikan pemerintah
7. Keuntungan yang direncanakan.
2. Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun 1992). Sebagai badan usaha,
koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip-prinsip ekonomi
yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan
usaha, maka koperasi sebagai badan usaha juga bearti merupakan kombinasi dari
manusia, asset-aset fisik dan non fisik, informasi, dan teknologi.
Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non
koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa
koperasi.
B. Dalam fungsinya sebagai Badan Usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip-
prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar koperasi. Khusus yang
menyangkut aspek pengkoperasian, ada 4 aspek dasar yang menjadi pertimbangan
untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha, yaitu:
1. Status dan Motif Anggota Koperasi
Status anggota koperasi sebagai badan usaha adalah sebagai pemilik (owner)
dan sebagai pemakai (users). Sebagai pemilik, kewajiban anggota adalah
melakukan investasi atau menanam modal dikoperasinya. Sedangkan sebagai
pemakai, anggota harus menggunakan secara maksimum pelayanan usaha yang
diselenggarakan oleh koperasi. Calon anggota paling tidak harus memenuhi 2
kriteria, yaitu :
a. Calon anggota tersebut tidak lagi berada pada tingkat kehidupan di bawah
garis kemiskinan, atau orang tersebut paling tidak mempunyai potensi
ekonomi ataupun kepentingan ekonomi yang sama.
b. Calon anggota koperasi harus memiliki pendapatan ( income) yang pasti,
sehingga dengan dmikian mereka dapat dengan mudah melakukan investasi
pada usaha koperasi yang mempunyai prospek.
2. Kegiatan Usaha
Untuk koperasi di Indonesia, lapangan usaha koperasi telah ditetapkan pada
UU No. 25/1992, pasal 43, yaitu :
a. Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan
anggota untuk meningkatkan bisnis dan kesejahteraannya.
b. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakatyang bukan anggota koperasi.Perlu digarisbawahi
bahwa, yang dimaksud dengan kelebihan kemampuan disini adalah kelebihan
kapasitas dana dan daya yang dimiliki oleh koperasi untuk melayani
anggotanya.
c. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang
kehidupan ekonomi rakyat.
3. Permodalan Koperasi
Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal kerja. Adapun pengertian
kedua istilah ini adalah sebagai berikut :
a. Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditanam atau dipergunakan untuk
pengadaan saranaoperasional suatu perusahaan, yang bersifat tidak mudah
diuangkan (unliquid) seperti tanah, mesin, bangunan, peralatan kantor, dan
lain-lain.
b. Modal kerja adalah sejumlah uang yang ditanam dalam aktiva lancar
perusahaan atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional jangka
pendek perusahaan, seperti pengadaan bahan baku, tenaga kerja, pajak, biaya
listrik, dan lain-lain.
C. Permodalan koperasi di Indonesia adalah UU No. 25/1992 pasal 41, bahwa modal
koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber
dari:
a. Simpanan pokok anggota, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib
dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota.Simpanan pokok ini sifatnya permanen, artinya tidak dapat
diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama
banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode
tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
c. Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
d. Donasi atau hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang
disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban untuk
mengembalikannya.
Sisa Hasil Usaha bagian anggota adalah hak anggota yang pembagiannya diatur
sesuai prinsip koperasi yang ketiga “Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing – masing anggota”. Pembagian
SHU kepada anggota berdasarkan atas dua hal, yaitu partisipasi modal dan transaksi.
Untuk dapat menumbuhkembangkan koperasi sebagai lembaga ekonomi
sebagaimana lembaga ekonomi dan lembaga keuangan lain yang berorientasi pada
profit motif namun tetap berwatak sosial, maka pembinaan dan pemberdayaan
koperasi tidak ada cara lain, yaitu dengan upaya peningkatan pelayanan koperasi,
sehingga koperasi benar-benar dapat berperan sebagaimana tujuannya didalam
peningkatan kesejahteraan ekonomi anggota dan masyarakat dalam kerangka tatanan
ekonomi kerakyatan.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-mata hanya
pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat ( benefit
oriented ). karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak
mengejar keuntungan sebagai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari
dengan pelayanan (service at cost). Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha
koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya ( UU No. 25/1992 pasal 3 ). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai
aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat anggota tahunan.