PENDAHULUAN
korneum kulit, kuku, dan rambut pada manusia. Kemungkinan besar terjadinya
infeksi pada daerah tersebut pada manusia. Selain menyerang jaringan keratin
pada manusia dermatofita juga menyerang kulit hewan, sehingga penularan jamur
dermatofita dapat terjadi jika berkontak dengan hewan yang terinfeksi.1 Saat
inang dan lingkungannya. Pada umumnya jamur tumbuh dan berkembang baik
pada lingkungan dengan suhu 25-280 C begitu juga dengan dermatofita. Selain
faktor lingkungan, infeksi pada kulit manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti; higiene individu yang rendah, tempat tinggal atau pemukiman yang padat,
pakaian yang tidak menyerap keringat, atau bagian tubuh yang sering tertutup
lama oleh pakaian, sepatu, maupun topi. Biasanya infeksi jamur sering terjadi
pada populasi dengan tingkat sosioekonomi yang rendah, hal ini terjadi karena
memiliki variasi sesuai dengan lokasi anatominya seperti tinea kapitis, tinea
barbae, tinea kruris, tinea pedis dan tinea korporis. Penyakit ini sering terjadi pada
anak-anak dengan usia dominan 3 sampai 7 tahun, dapat juga mengenai neonatus
dan dewasa. Pada profil dermatofitosis di RSUP Prof. dr. RD. Kandou Manado
tahun 2012, didapatkan tinea kruris 55,38%, tinea korporis 26,16%, selanjutnya
terjadi secara tidak langsung melalui benda lain yang dapat berperan menjadi
media penularan agen infeksi seperti handuk, topi, dan sisir yang digunakan
permukaan tanah sampai pada lapisan atmosfir yang paling tinggi. Di laut terdapat
sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air sungai,
selokan, kolam atau air sawah. Mikroba terdapat di tempat di mana manusia
hidup. Terdapat di udara yang kita hirup, pada makanan yang kita makan, juga
terdapat pada permukaan kulit, pada jari tangan, pada rambut, dalam rongga
mulut, usus, dalam saluran pernafasan dan pada seluruh permukaan tubuh yang
Bakteri yang hidup bebas di alam sangat mudah untuk berpindah dari
tempat yang satu ke tempat yang lain. Perpindahan tersebut melalui berbagai
macam perantara seperti air, udara dan benda-benda padat. Perpindahan tersebut
secara alami ataupun buatan. Substrat yang digunakan manusia dalam dalam
harus dipahami jenis – jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan lingkungan
fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Alat – alat yang
pertumbuhan mikroorganisme .
suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama dengan tingkat ketelitian
yang sangat tinggi . Agar biakan bakteri dapat dibuat , maka alat – alat harus
mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda . Proses sterilisasi
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu , penggunaan panas ( pemijaran dan
hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi . Pada
medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja .
tumbuhan dan manusia. Tetapi dari beribu ribu spesies jamur yang di kenal hanya
sekitar 100 spesies yang di kenal menyebabkan penyakit pada manusia dan
binatang
(pada kuku, kulit, dan rambut), subkutan, dan profunda (sistemik). Mikosis
superfisial disebabkan oleh jamur yang hanya menyerang jaringan keratin tetapi
tidak menyerang jaringan yang lebih dalam. Jamur yang sering menimbulkan
dan anjing)
Selain itu, virus merupakan makhluk mikro aseluler sehingga sering dikaji dalam
mikrobiologi tidak dapat dipisahkan dengan ilmu yang lain dalam aplikasinya di
bidang farmasi, kedokteran, teknik kimia, arkeologi, pertanian, gizi dan kesehatan,
serta pangan.
Rambut terdapat hampir pada seluruh bagian tubuh dan memiliki berbagai
fungsi, antara lain fungsi estetika bagi manusia. Rambut sering disebut sebagai
mahkota bagi wanita, sedangkan bagi pria, rambut memengaruhi rasa percaya diri.
Rambut terdiri atas akar dan tangkai rambut. Akar rambut dialiri darah
melalui syaraf. Oleh karena itu, rambut sensitif terhadap lingkungan, cuaca atau
zat-zat kimia yang digunakan untuk tata rias rambut. Rambut tumbuh di atas kulit
dan akarnya tertanam di dalam kulit, sel, dan perubahan biologis lainnya terdapat
setiap helainya. Meskipun kerontokan merupakan daur alami dari rambut, namun
kebotakan. Hal ini umumnya disebabkan oleh gangguan hormonal, efek samping
kerontokan
TUJUAN
keratinolitik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
(inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya
dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi
(Dwijoseputro, 1998)
Rambut merupakan adneksa kulit (kelenjar kulit atau lapisan dermis) yang
tumbuh pada hampir seluruh permukaan kulit mamalia kecuali telapak tangan dan
menjadi 2 jenis:
terdapat di kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna. Rambut terminal
diproduksi oleh folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan subkutis, dengan
kecil yang ada di lapisan dermis, dengan diameter rambut < 3mm (Soepardiman,
2008).
yang meliputi: 1). Akar rambut (folliculus pili), yaitu bagian rambut
yang tertanam secara miring dalam kulit. 2). Umbi rambut (bulbus pili),
terbawah umbi rambut adalah matriks rambut, yaitu daerah yang terdiri
dan saling berdekatan; dan medulla (sumsum rambut), terdiri atas 3-4
lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan rongga udara.
umum, yaitu semua penyakit jamur yang menyerang kulit (Djuanda, 2005).
Dermatofitosis adalah penyakit jamur pada jaringan yang menjadi zat
tanduk, seperti kuku, rambut, dan sratum korneum pada epidermis yang
sistein, lemak, arginin, sistrulin, dan enzim (Rook dan Dawber, 1991). Rambut
terdiri dari 2 bagian yaitu batang rambut dan akar rambut seperti terlihat pada
manusia. Rambut tidak hanya berfungsi sebagai pelindung sekujur tubuh dari
panas, dingin, atau sebab-sebab lain yang dapat melukai tetapi juga berpengaruh
pada segi estetika seperti untuk diurai, diikat, dibando, dikepang, diluruskan,
dikeriting, dan lain-lain. Rambut yang sehat akan cenderung memberikan kesan
positif pada seseorang misalnya tampak lebih cantik, tampan, muda, atau percaya
diri. Oleh karena itu banyak orang baik pria maupun wanita tidak segan-segan
2000).
Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa masa hidup atau daur tiap helai
rambut berbeda dengan helai rambut lainnya, oleh karena itu secara berulang
(Mitsui, 1997).
Gambar 2. Siklus Pertumbuhan Rambut (Sumber: Mitsui, 1997)
Orang dewasa rata-rata mempunyai 90 ribu sampai 150 ribu helai rambut
di kepala. Walaupun ada rambut yang rontok setiap harinya namun masih
dianggap normal bila banyaknya rambut yang rontok kurang dari 50-100 helai
rambut per hari. Beberapa penyebab kerontokan rambut antara lain: stress, obat-
obatan, kondisi tubuh tertentu, perawatan rambut yang tidak tepat, dan pengaruh
genetik atau hormonal yang menghambat siklus masa hidup rambut. Mekanisme
atau proses kerontokan rambut dapat terjadi melalui kerontokan atau efluvium
(AE) adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh perawatan medis untuk
kanker.
pada pertumbuhan rambut terdiri atas yang pertama yaitu faktor intrinsik
(sirkulasi darah ke folikel dan hormon) dengan mekanisme yang dimulai dari
sekitar dan bawah batang rambut di kulit, folikel rambut merawat dan mengontrol
pertumbuhan rambut serat rambut. Sejak pertama kali terbentuk folikel rambut
mengalami siklus pertumbuhan yang berulang. Fase pertumbuhan dan fase
istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut tumbuh
yang normal adalah masa anagen, masa katagen, dan masa telogen. Folikel rambut
yang dikelilingi oleh jaringan yang rumit dari pembuluh darah memasok nutrisi
yang dibutuhkan dan oksigen ke folikel rambut. Kedua yaitu faktor ekstrinsik
(perubahan cuaca ekstrim, paparan ultraviolet, sinar-X, radioaktif, iritasi zat kimia
atau penutupan dan penekanan rambut serta kulit kepala). Selain kondisi
lingkungan, faktor nutrisi juga berperan pada pertumbuhan rambut. Faktor nutrisi
kepala tetap terjaga, vitamin E berperan dalam kesehatan rambut dan kuku,
vitamin C berperan dalam kekuatan, kelenturan, serta menjaga rambut agar tak
rusak dan bercabang, yodium untuk kelangsungan fungsi kelenjar tiroid yang
normal agar sintesis hormon tiroid terjaga dan tidak menurunkan kadar tiroksin
bebas di dalam darah yang dapat menyebabkan rambut kusam dan ujung pecah-
pecah. Zat besi merupakan mineral penting untuk menjaga kesehatan rambut
makanan ke seluruh jaringan termasuk rambut dan kulit kepala, terakhir sistein
merupakan asam amino yang terdapat dalam jumlah besar pada rambut dan kuku.
Menurut Mitsui (1997), kandungan kimia utama rambut adalah protein
sampingannya yaitu pigmen melanin (3% dari total), elemen kecil (besi, mangan,
kalsium, magnesium, seng, dan tembaga selain komponen anorganik seperti fosfor
trigliserida, asam lemak bebas, kolesterol, ester kolesterol, dan ester lemak).
Indonesia seperti suku Wajak, suku Baduy, suku Jawa, suku Batak, suku Melayu,
suku Betawi, dan suku Papua mulai bermunculan, boleh diakui Indonesia memang
sejak lama telah berkembang di masyarakat dan adanya slogan “back to nature”
para peneliti tergerak untuk memanfaatkan bahan herbal, bukan hanya dalam
bidang obat-obatan seperti bahan sintetis antara lain minoksidil, tapi juga dalam
rambut, serta menurut Elevitch dan Manner (2006), kemiri juga digunakan
bahkan dapat meningkatkan atribut kosmetik. Ini termasuk kulit yang lebih sehat
tampan dan kuku serta pengurangan rambut rontok khususnya laki-laki dan pola
1) Tinea Kapitis
Adalah kelainan kulit pada daerah kepala rambut yang disebabkan jamur
microsporum Gambaran klinik keluhan penderita berupa bercak pada kepala, gatal
KOH, pada pemeriksaan mikroskopis terlihat spora diluar rambut atau didalam
rambut. Pengobatan pada anak peroral griseofulvin 10-25 mg/kg BB perhari, pada
mirip tinea kapitis yang ditandai oleh skutula warna kekuningan bau seperti tikus
pada kulit kepala, lesi menjadi sikatrik alopecia permanen. Gambaran klinik mulai
dari gambaran ringan berupa kemerahan pada kulit kepala dan terkenanya folikel
rambut tanpa kerontokan hingga skutula dan kerontokan rambut serta lesi menjadi
lebih merah dan luas kemudian terjadi kerontokan lebih luas, kulit mengalami
Adalah infeksi jamur dermatofita pada kulit halus (globurus skin) di daerah muka,
macam efloresensi kulit, berbatas tegas dengan konfigurasi anular, arsinar, atau
polisiklik.
inovasi menemukan formula yang efektif. Hal ini berefek pada banyaknya
kosmetika rambut yang dipasarkan, baik produk sintetis maupun produk herbal.
Penggunaan bahan yang bersifat sintetis maupun produk herbal sudah banyak
dinilai kurang aman karena dapat menimbulkan efek samping pada penggunaan
jangka panjang seperti efek alergi (eksim ringan), patogenik, hingga karsinogenik
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah test tube, petridish,
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah rambut yang
DIBUAT MEDIUM
DIINKUBASI
DIAMATI
V. HASIL PEMBAHASAN
1. Hasil
Pada praktikum kali ini, didapatkan hasil jamur pada rambut yang
Hasil Sumber
Keterangan :
Struktur : 1) Hifa bersepta
2) Mikrokonidia berdinding halus
3) Makrokonidia berbentuk spindel
Perbesaran : 10 x 0,25
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Family : Arthrodermataceae
Genus : Microsporum
Spesies` : Microsporum gypseum
2. Pembahasan
Identifikasi isolat fungi dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama
yaitu, pengamatan fungi secara makroskopis yang meliputi pengamatan terhadap !arna dan
yang sangat kecil dan terdapat dimana-mana sehingga kita harus menjaga
kesterilan alat dan bahan yang akan digunakan . Semua pekerjaan pada
cukup dilakukan dengan melewatkan mulut tabung reaksi beberapa kali di atas
detik agar suhunya sedikit turun agar bakteri tidak mati akibat suhu yang terlalu
tinggi .Apabila tidak digunakan , jarum ose harus disimpan terlebih dahulu di
dalam alcohol 70% agar terhindar dari kontaminasi dan tetap dalam keadaan
tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni. Dalam praktikum ini
jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga
baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri. Dari media ini juga dapat mengindikasi ketombe atau bahan
(sisik) kering dari epidermis kulit kepala yang mengelupas secara normal.
iritasi mekanis dan kimia atau karena kontak dengan jamur penyebab ketombe.
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Untuk komposisi
nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml
bakteri.
matahari dan hawa dingin. Hal ini menyebabkan bakteri. Bakteri (dari kata Latin
membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana:
tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria
tumbuh dalam tubuh kita dan tubuh selalu sehat. Dalam praktikum Isolasi bakteri
cincin, flokulen, dll. Hal ini dapat terjadi karena faktor-faktor luar yang dapat
proses memindahan bakteri dari suspensi, atau saat inkubasi, yang kesemuanya
dilakukan tidak dalam keadaan yang benar-benar aseptis, sehingga kontaminan
dapat ikut menempel pada alat-alat ataupun tempat pengerjaan kloroplas (Matsui
1997).
kesalahan yang biasa terjadi adalah sterilisasi medium yang kurang sempurna,
aseptis, dan lingkungan laboratorium yang kurang steril. Oleh karena itu dalam
setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun saat menyebar mikrobia ke
dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat
dan rambut. Kurniati dan Rosita (2008) melaporkan bahwa penyakit yang
disebabkan infeksi fungi ini antara lain tinea kapitis (infeksi jamur pada kulit
kepala dan rambut) dan tinea favosa (infeksi jamur pada kulit kepala dan kulit
muda).
menyebar dengan permukaan yang mendatar dan sedikit berserbuk merah coklat
1974).
kulit manusia, cendawan ini merupakan penyebab utama penyakit Tinea kapitis.
Infeksi cendawan pada kulit kepala yang muda seperti kulit kepala balita,
Cendawan ini sering menginfeksi kulit kepala dan leher (Jawetz dkk, 1991).
secara langsung melalui epitel kulit dan rambut yang mengandung spora
cendawan baik dari manusia, binatang maupun dari tanah. Disamping cara
yang utuh tanpa lesi-lesi kecil, lebih susah untuk terserang cendawan) serta faktor
suhu dan kelembaban. Kedua faktor ini sangat jelas berpengaruh terhadap infeksi
cendawan, tampak pada lokalisasi atau lokal, dimana banyak keringat seperti
lipatan paha dan sela-sela jari paling sering terserang penyakit cendawan kulit
dengan ketebalan 8-16 X 20 μ, kasar dan memiliki 4-6 septa, dan berbentuk oval.
Makrokonidia terdiri dari 4-6 sel. Mikrokonidia juga dapat nampak, meskipun
jarang dihasilkan, terkadang pula mudah tumbuh pada subkultur setelah beberapa
yang disebabkan infeksi fungi ini antara lain tinea kapitis (infeksi
jamur pada kulit kepala dan rambut) dan tinea favosa (infeksi jamur
dunia .Microsporus canis ini merupakan fungi dan memiliki hifa yang
reproduksinya
Cara penularan jamur dapat secara langsung dan secara tidak langsung.
yangmengandung jamur baik dari manusia, binatang atau dari tanah. Penularan
tak langsung dapatmelalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, barang-
faktor trauma, kulityang utuh tanpa lesi-lesi kecil, factor suhu dan kelembaban,
sampel kerokan kulit, serpihan kuku, rambut. Kemudian dapat diperiksa dengan
atau pewarnaan, atau dengan membuat biakan pada media. Penyakit ini
i r i t a n , d i l a k u k a n u n t u k m e m b u a t r e a k s i r a d a n g sehingga tidak
dioles atau digosok pada tempatyang terinfeksi. selain itu, dapat pula dengan obat
(Ahmad,R.Z. 2009).
VI. DAFTAR PUSTAKA
Adams, RD, Victor, M & Rapper, AH. 2004. Cerebrovascular Disease, In:
Principles of Neurology, 6thed, MC Graw-Hill Book. New York
Azis, S., dan Muktiningsih. S.R. (1999). Studi Kegunaan Sediaan Rambut.
Puslitbang Farmasi Badan Litbangkes. 9 (1): 6-13.
Brooks, G.F., Janet, S.B., Stephen A.M. 2005. Jawetz, Melnick and
Adelbergs, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology) Buku I, Alih
Bahasa oleh Mudihardi, E., Kuntaman, Wasito, E.B., Mertaniasih, N.M.,
Harsono, S., dan Alimsardjono, L. Jakarta : Salemba Medika. pp. 317-25, 358-
60.
Djuanda, Adhi., 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,. Ed.4. Jakarta ;
FKUI.
Priskila, Vany. 2012. Uji Stabilitas Fisik dan Uji Aktivitas Pertumbuhan
Rambut Tikus Putih Jantan dari SediaanHair Tonicyang Mengandung
Ekstrak Air Bongol Pisang Kepok (Musa balbisiana) [Skripsi]. Depok.
Fakultas MIPA Universitas Indonesia.Depok.
Rippon, Jhon W. 1974. Medical Mycology The Pathogenic Fungi and The
Pathogenic Actinomycetes.Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Rook A, Dowber R, ed. Diseases of the Scalp and Skin Diseases Involving
the Scalp. Dalam: Diseases of the Hair and Scalp, ed. ke-2. Oxford: Blackwell
Scientific Publications, 1991: 493-505
KERATINOLITIK
OLEH :
1810422032
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019