Anda di halaman 1dari 22

Resume FINAL :

1. Keunikan Manusia atau Ciri khas manusia yang membedakannya dengan


makhluk lain
a. Ciri Reproduksi
 Reproduksi Tumubuhan
Reproduksi pada tumbuhan berlangsung melalui 2 cara:
1) Perkembangbiakkan Tak Kawin Secara Alami / Vegetatif
Berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk
terjadi pembuahan / anakan tanaman baru.
2) Reproduksi Generative
Alat perkembangbiakan secara kawin atau generativ atau seksual
 Reproduksi Hewan
1) Perkembangbiakan Vegetatif
Terjadi tanpa peleburan Sel Kelamin Jantan dan Betina.
Perkembangbiakan Vegetatif biasanya terjadi pada hewan tingkat redah atau
tidak bertulang bekakang (Avertebrata)
2) Perkembangbiakan generatif
Umumnya terjadi pada Hewan tingkat tinggi atau hewan betulang
belakang (Vertebrata). Perkembangbiakan tersebut melibatkan alat kelamin
jantan dan alat betina dan ditandai oleh adanya peristiwa pembuahan
(Fertilisasi).
Memahami Sistem Reproduksi pada Manusia

Salah satu ciri makhluk hidup, termasuk manusia, yaitu berkembang biak.
Sistem reproduksi pada manusia menjadi komponen penting dalam
menghasilkanketurunan. Sistem reproduksi pada manusia, baik pria maupun wanita
memiliki struktur organ internal dan ekternalnya masing-masing yang memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Awal proses reproduksi manusia terjadi ketika sel sperma
dari pria bertemu dengan sel telur wanita, umumnya terjadi dalam hubungan seksual.
Proses ini dapat berjalan berkat adanya organ-organ reproduksi yang berfungsi
dengan baik. Organ reproduksi beserta dengan kelenjar dan hormon membentuk
sistem reproduksi yang berperan dalam proses reproduksi manusia. Sistem reproduksi
pada pria dan wanita berbeda, serta bekerja spesifik untuk masing-masing jenis
kelamin secara genetik.

Sistem Reproduksi Pria

Struktur organ reproduksi eksternal pada pria meliputi:

1. Penis
Penis adalah organ vital pria yang digunakan untuk berhubungan seksual. Di saat
mencapai klimaks seksual, sperma keluar melalui saluran di dalam penis.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang menggantung pada pangkal penis. Kantung
kecil dan berotot ini melindungi testis, beserta saraf dan pembuluh darah.
3. Testis
Testis adalah organ paling penting dari sistem reproduksi laki-laki yang yang
terletak di dalam skrotum. Testis merupakan kelenjar di mana sperma dan
testosteron diproduksi.

Selain itu, struktur organ reproduksi pria didukung oleh organ internal yang juga
dikenal sebagai organ aksesoris. Organ-organ ini bermanfaat untuk membantu
menjalankan fungsi produksi, penyimpanan dan keluarnya sperma meliputi uretra,
vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, kelenjar prostat
dan kelenjar bulbourethral.

Sistem Reproduksi Wanita

Bagi wanita, struktur organ reproduksinya lebih banyak terletak di bagian dalam
tubuh (organ reproduksi internal), meliputi:
1. Tuba Falopi
Organ ini berbentuk tabung kecil yang menempel bagian atas rahim. Tuba falopi
berfungsi sebagai jalur sel telur untuk bergerak dari ovarium ke rahim.
2. Ovarium
Ovarium adalah kelenjar berbentuk oval kecil yang terletak di kedua sisi rahim.
Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon estrogen serta progesteron.
3. Vagina & Serviks
Vagina adalah jalur yang menghubungkan serviks (mulut rahim) ke bagian luar
tubuh. Vagina dikenal juga sebagai jalan lahir. Pada saat berhubungan seksual,
penis akan masuk ke dalam organ ini.
4. Uterus(Rahim)
Rahim adalah organ berongga berbentuk seperti buah pir yang merupakan tempat
bagi janin berkembang semasa kehamilan.

Organ repoduksi wanita dilengkapi dengan organ reproduksi eksternal pada


wanita yakni labium mayor, labium minor, kelenjar Bartholin dan klitoris. Organ-
organ eksternal ini berfungsi untuk memicu hasrat seksual pada wanita, melindungi
organ reproduksi internal wanita dari berbagai penyebab infeksi, dan juga memiliki
peran dalam memungkinkan sperma untuk memasuki tubuh wanita, guna mencapai
sel telur.

Adapun perbedaan system reproduksi hewan dan manusia yaitu:

 Manusia yaitu ketika sel sperma membuahi sel telur


 Hewan yaitu dibagi 2.
Vertebrata dan Invertebrata; Vertebrata yaitu diawali dengan perkawinan yang
diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan
zigot yang akan berkembang menjadi embrio. Fertilisasi pada vertebrata dapat
terjadi secara eksternal atau secara internal. Fertilisasi eksternal merupakan
penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam
suatu media cair, misalnya air. Invertebrata yaitu bertujuan mewariskan karakter
genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui berbagai mekanisme baik
secara aseksual (fragmentasi;pemutusan bagian tubuh) maupun seksual
(fertilisasi;penyatuan gamet).
 Tumbuhan yaitu dibagi menjadi 2.
Vegetatif alami dan Buatan. Vegetatif Alami yaitu tidak melibatkan manusia.
contoh cocor bebek yg mempunyai tunas di ujung daunnya. Vegetatif Buatan yaitu
reproduksi yg melibatkan manusia. contoh kegiatan mencangkok.

B. Ciri Fisiologis

 Integrasi, komunikasi dan Homeostasis


Dasar biologis studi fisiologi, integrasi mengacu pada banyak tumpang tindih
fungsi sistem tubuh manusia, serta sebagai bentuk disertai. Hal ini dicapai melalui
komunikasi yang terjadi dalam berbagai cara, baik listrik dan kimia. Dalam hal
tubuh manusia, endokrin dan sistem saraf memainkan peranan besar dalam
penerimaan dan pengiriman sinyal yang mengintegrasikan fungsi. Homeostasis
adalah aspek utama berkaitan dengan interaksi dalam sebuah organisme, termasuk
manusia.
 Konsep Homeostatis
Kata homeostasis merujuk pada pemeliharaan ketahanan secara keseluruhan dalam
tubuh. Homeostasis menstabilkan tubuh dengan mengatur lingkungan internal. Hal
ini diperlukan tubuh untuk berfungsi sebagaiman mestinya. Proses homeostatik
sangat penting untuk kelangsungan hidup setiap sistem sel, jaringan, dan tubuh[2].
Homeostasis dalam pengertian umum mengacu pada stabilitas, keseimbangan atau
equilibrium. Pemeliharaan lingkungan internal yang stabil memerlukan
pemantauan konstan, terutama oleh sistem otak dan saraf. Otak menerima
informasi dari tubuh dan merespon dengan tepat melalui pelepasan berbagai zat
seperti neurotransmiter, katekolamin, dan hormon[2]. Fisiologi organ individu
lebih lanjut lagi berguna untuk memfasilitasi pemeliharaan homeostasis dari
seluruh tubuh misalnya Pengaturan tekanan darah: pelepasan renin oleh ginjal
yang memungkinkan tekanan darah akan stabil (Renin, Protein angiotensinogen,
Sistem Aldosteron), meskipun otak membantu mengatur tekanan darah oleh
hormon hipofisis dengan melepaskan Anti-diuretik (ADH). Dengan demikian,
homeostasis dipertahankan di dalam tubuh secara keseluruhan, tergantung pada
bagian-bagiannya[2].
 Sistem Organ
Secara tradisional, disiplin akademik fisiologi memandang tubuh sebagai
kumpulan sistem yang saling berinteraksi, masing-masing dengan kombinasi
sendiri serta fungsi dan tujuan masing-masing. Setiap sistem tubuh berkontribusi
terhadap homeostasis sistem lain dari seluruh organisme. Tidak ada sistem tubuh
bekerja sendiri, dan kesehatan orang tergantung pada kesehatan semua sistem
tubuh berinteraksi.

Fisiologi Tumbuhan

Fisiologi tumbuhan merupakan cabang biologi yang mempelajari tentang


metabolisme yang terjadi pada tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan
tersebut dapat hidup. Tujuan mempelajari Fisiologi tumbuhan adalah kita dapat
memahamai fungsi sinar matahari yang bermanfaat bagi tumbuhan untuk
menghasilkan karbohidrat, menghasikan oksigen dari bahan baku organik yaitu
berupa air dan karbondioksida. Apa yang menyebabkan tumbuhan layu ketika
kekeriangan dan berbagai macam gejala lainnya yang diperlihatkan oleh tumbuhan.

Fisiologi Hewan

Fisiologi Hewan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi dasar
dan mekanisme kerja alat-alat tubuh dalam kondisi normal, yaitu dalam rangka
menciptakan kondisi hemeostatis.Ilmu ini membahas fan mengkaji mengenai
mekanise kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan dengan
berbagai penyebab yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi
dalam sistem hidup. kehidupan dipengaruhi oleh lingkungan luar dan aktifitas hewan
sehingga mempengaruhi lingkungan internal tubuh hewan yang dapat merubah hewan
harus mempertahankan diri atau beradaptasi sesuai kemampuan yang dimiliki.
Dengan meyakini bahwa setiap proses metabolisme pada tumbuhan dan hewan dapat
dijelaskan secara kimia dan fisika, maka jelas bahwa pengetahuan dasar tentang
prinsip reaksi kimia dan fisika merupakan bekal utama untuk mengkaji secara
mendalam setiap fenomena fisiologi tumbuhan ari tumbuhan satu sel sampai
tumbuhan tingkat tinggi.

C. Ciri Tingkah Laku


Ciri-Ciri Tingkah Laku Manusia Yang Membedakan Dari Makhluk –Makhluk
Lain, yaitu:
 Kepekaan Sosial
Manusia bukan saja merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang harus hidup
dengan sesamanya dan selalu membutuhkan kerja sama dengan sesamanya (seperti
halnya dengan beberapa jenis hewan tertentu). Tetapi lebih dari itu manusia
mempunyai kepekaan sosial. Kepekaan sosial bearti kemampuan untuk menyesuaikan
tingkah laku dengan harapan dan pandangan orang lain. Misalnya, perbuatan
seseorang akan berbeda-beda kalau menghadapi orang yang sedang marah, sedang
gembira, sedang sedih dan lain-lain. Tingkah laku seseorang juga akan berbeda dalam
lingkungan orang-orang yang sedang berpesta, sedang memperingati kematian, atau
sedang berdiskusi.
 Kelangsungan Tingkah Laku
Tingkah laku atau perbuatan manusia tidak terjadi secara sporadis (timbul dan
hilang di saat tertentu), tetapi selalu ada kelangsungan (kontinuitas) antara satu
perbuatan dengan perbuatan berikutnya. Misalnya seorang anak yag masuk sekolah
hari ini, akan bersekolah lagi besok dan bersekolah terus bertahun-tahun untuk
akhirnya mempunyai kepandaian tertentu dan mendapat pekerjaan, mempunyai
penghasilah, berkelaurga,berketurunan dan seterusnya. Pendek kata, tingkah laku
manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat. Perbuatan terdahulu merupakan
persiapan bagi perbuatan yang kemudian, sedangkan yang kemudian merupakan
merupakan kelanjutan dari perbuatan sebelumnya. Orientasi Pada Tugas
Tiap-tiap tingkah laku manusia selalu mengarah pada suatu tugas tertentu. Hal ini
nampak jelas pada perbuatan-perbuatan seperti belajar atau bekerja, tetapi hal ini juga
terdapat pada tingkah laku lain yang nampak tidak ada tujuannya.
 Usaha Dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan memang terdapat juga pada makhluk lain selain manusia,
misalnya pada kucing yang mengendap-ngendap mengintai seekor tikus yang akan
menjadi mangsanya.
Dengan perkataan lain, manusia mempunyai aspirasi yang diperjuangkan,
sedangkan hewan hanya berjuan untuk memperoleh sesuatu yang sudah diberi oleh
alam. Harga diri, misalnya, adalah suatu aspirasi yang dapat diperjuangkan oleh
manusia, yang tidak terdapat pada makluk hidup lainnya.
D. Ciri Struktur dan Perawakan
Sekiranya jaringan hewan dan jaringan manusia itu sama yaitu terdapat :
1) Jaringan epitelium yang berfungsi dalam sekresi dan ekskresi
2) Jaringan pengikat berfungsi mengikat jaringan serta alat tubuh
3) Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak
4) Jaringan syaraf yg berperan utk mengatur kegiatan otot serta organ dan terima
serta melanjutkan rangsangan.
5. Jaringan PenyokongYaitu jaringan yg terdiri dari jaringan tulang rawan serta
jaringan tulang yg berperan utk berikan wujud tubuh, pada tumbuhan yaitu :
1. Jaringan Meristematik berfungsi dalam pembelahan bagian pada tumbuhan
2. jaringan permanen berfungsi dalam perlindungan tumbuhan
 Tingkatan kehidupan berdasarkan pergerakan
Mari sekarang kita melihat tingkatan dari hidup. Kita melihat di sekitar kita,
bahwa ada suatu hirarki atau tingkatan kehidupan, dari tumbuhan, binatang, manusia,
malaikat. Masing-masing mempunyai tingkat kesempurnaan, yang terletak pada
derajat partisipasi dalam kesempurnaan Allah. Tingkat kesempurnaan ini dibagi tiga,
yang terdiri dari tumbuhan, binatang dan binatang rasional, dan tentu saja ada
malaikat dan Allah sendiri.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa hidup ditandai oleh pergerakan.
Semakin pergerakan tersebut sempurna, maka tingkat hidup mereka akan semakin
sempurna. Tingkat yang paling bawah berdasarkan kategori ini adalah tumbuhan.
Mereka bergerak sendiri berdasarkan operasi tumbuhan (vegetative operation),
seperti: mengambil makanan (nutritive), pertumbuhan, reproduksi. Namun,
pergerakan mereka hanyalah mengikuti apa yang telah diberikan Tuhan di dalam
kodrat mereka sebagai tanaman. Bunga mawar tidak dapat berlari untuk menghindari
kucing yang akan merusak keindahan bunganya.
Tingkat yang lebih tinggi dari tumbuhan adalah binatang, karena mereka
mempunyai semua yang dimiliki tumbuhan ditambah dengan sense knowledge atau
mungkin dapat diterjemahkan sebagai pengetahuan perasa. Hal ini memungkinkan
binatang mempunyai kemampuan bergerak untuk mendapatkan sesuatu yang baik
maupun menghindari sesuatu yang buruk. Dengan demikian, aktivitas yang dilakukan
oleh mereka, seperti: makan, berburu, lari, dll didasarkan pada pengetahuan yang
didapatkan melalui operasi dari sense knowledge, yang dilakukan bersama dengan
insting (instinct). Semakin sempurna indera (sense) dari binatang, maka semakin
sempurna juga pergerakan mereka. Oleh karena itu, kapasitas sense knowledge dari
binatang senantiasa berbarengan dengan kapasitas pergerakan, sehingga mereka
mempunyai kemampuan untuk mendapatkan yang baik dan menghindari yang jahat.
Oleh karena itu, pergerakan binatang lebih sempurna dibandingkan dengan
pergerakan tumbuhan, karena didasarkan oleh tindakan mereka untuk merasakan
sesuatu. Melalui sensasi, mereka mempunyai masukan yang sesungguhnya yang
dimanifestasikan dalam tindakan mereka. Mereka juga mempunyai fungsi yang
berhubungan dengan indera-indera, daya penggerak, dan juga pergerakan selera,
sehingga mereka secara kodrat dapat menginginkan, takut, menyenangi atau
membenci obyek yang mereka rasakan. Daya pergerakan (locomotive) dan
pergerakan selera (appetite) dari binatang mengikuti pengetahuan perasa (sense
knowledge) mereka. Kita melihat bahwa kalau kucing didatangi majikannya yang
menyanyanginya dan senantiasa memberi dia makan, maka dia akan mendekat.
Sebaliknya, kalau dia didatangi oleh anjing, dia akan tahu bahwa ada bahaya yang
mendekat, sehingga dia lari atau berusaha untuk bertahan kalau tidak mungkin lari.
Dan hal-hal ini tidak dipunyai oleh tanaman.
Namun, pergerakan dari binatang hanyalah didasarkan dari insting mereka,
dan mereka tidak dapat menentukan tujuan akhir dari pergerakan mereka. ((St.
Thomas Aquinas, ST, I, q.18, a.3)). Walaupun laba-laba dapat membuat jaring yang
indah, namun, dia tidak menentukan secara sadar dan memberikan pertimbangan
akan ukuran, besaran dari jaring-jaring tersebut dari awal, sehingga mencapai suatu
ukuran yang telah dipikirkan sebelumnya. Semua yang dilakukannya bukanlah pada
perencanaan berdasarkan suatu tujuan akhir, namun hanya berdasarkan instingnya
untuk membuat sarang dan mendapatkan makanan.
Pada tingkat yang lebih tinggi dari binatang adalah binatang yang berakal budi, atau
manusia. Manusia mempunyai pergerakan yang lebih sempurna dibandingkan dengan
binatang, yang dimungkinkan karena manusia mempunyai akal budi, sehingga
manusia dapat mengatur dan menyusun cara tertentu untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Oleh karena itu, pergerakan yang dilakukan oleh manusia bukan berdasarkan
pada insting seperti binatang, namun didasarkan pada suatu pertimbangan dan
tindakan yang dipilihnya. ((cf. Ibid)) Hanya manusia yang dapat melakukan diet dan
dengan sadar menghindari makanan tertentu, karena menginginkan turunnya berat
badan. Hanya manusia yang tetap memilih hidup di negara bersuhu minus 25 derajac
C, dengan cara membangun rumah yang mempunyai sistem pemanas yang baik,
beserta dengan infra struktur yang menunjang kehidupan. Dan hanya manusia yang
dapat menentukkan cara- cara hidup yang dipilihnya sehingga dia dapat mencapai
kebahagiaan.
 Tingkatan kehidupan berdasarkan interioritas.
Setelah kita melihat tingkatan hidup berdasarkan pergerakan, maka parameter
kedua yang digunakan dalam menentukan tingkat hidup adalah berdasarkan
interioritas. Secara prinsip, prinsip ini mengajarkan bahwa semakin tinggi tingkat
kehidupan, maka efek dari pergerakan akan semakin bersifat interior atau spiritual.
Untuk mengerti hal ini, kita harus membedakan antara tindakan yang bersifat
transitive dan immanent. Tindakan transitive menghasilkan produk atau akibat di luar
dari pelaku kegiatan tersebut, sedangkan tindakan immanent menghasilkan akibat
yang bersifat interior. Contoh dari kegiatan transitive adalah sebuah palu atau gergaji
yang dapat menghasilkan akibat – memaku maupun memotong -, dimana akibat
tersebut tetap ada di luar dari palu tersebut. Sebaliknya, contoh dari aktivitas
imminent adalah pengetahuan yang tetap ada di dalam diri kita ketika kita
mengetahui sesuatu. Kalau kita mengetahui konsep penambahan atau pengurangan di
dalam matematika, maka konsep tersebut tinggal di dalam pengertian kita, yang
berarti efeknya ada di dalam diri kita dan bukan di luar, seperti contoh palu di atas.
Dalam hubungannya dengan tingkat hidup, maka kita melihat bahwa benda
mati tidak mungkin menghasilkan sesuatu di mana efeknya tetap tinggal di dalam,
sebaliknya benda hidup dapat menghasilkan efek di luar (transitive) maupun di dalam
(immanent). Semakin tinggi tingkat kehidupan, maka semakin interior sesuatu yang
dihasilkannya.
Tumbuhan dapat menghasilkan buah, yang dihasilkan dari pengambilan
makanan, pertumbuhan, dan reproduksi. Selama menjadi bagian dari tumbuhan
memang buah tersebut adalah interior. Namun buah ini tidak sepenuhnya interior,
karena pada waktunya masak, maka buah ini memisahkan diri dan membentuk jenis
yang sama, yang terpisah dari induknya, atau dengan kata lain menjadikan dirinya di
luar dari induknya.
Di sisi lain, binatang mempunyai pengetahuan perasa (sense knowledge),
sehingga memungkinkannya untuk mempunyai indera. Dan apa yang ditangkapnya
dengan inderanya dapat disimpannya di dalam ingatannya. Seekor kucing yang
pernah melihat, mencium, mendengar anjing atau binatang buas lainnya, akan berlari
menjauh. Tidak menjadi masalah kalau anjing tersebut mempunyai warna berbeda,
namun kucing tersebut akan tahu dan lari menjauhinya. Melalui inderanya, kucing
dapat membayangkan sesuatu yang lezat ketika dia mencium ikan asin. Namun,
kekurangan dari hal ini adalah binatang tidak dapat merefleksikan bahwa dia tahu
kalau dia tahu sesuatu.
Sebaliknya, manusia mampu menghasilkan buah yang sepenuhnya bersifat
interior dan spiritual. Apa yang dimengerti oleh manusia disimpan di dalam memori,
dan lebih lagi pengertian dan keinginannya mempunyai kapasitas untuk memberikan
refleksi dan pertimbangan terhadap dirinya sendiri. Sebagai contoh, manusia dapat
menyadari bahwa dirinya tahu akan sesuatu. Pada saat kita mendalami konsep
penambahan maupun pengurangan, maka kita tahu bahwa kita tahu, sehingga kalau
ada yang bertanya kita tahu sebelumnya bahwa kita akan dapat menjawabnya.
Kapasitas untuk merefleksikan operasi yang ada di dalam dirinya sendiri
memungkinkan manusia mempunyai kehidupan interior. Hanya manusia yang
mempunyai perasaan menyesal setelah dia melakukan kesalahan, menyesal karena
tidak melakukan perbuatan yang baik, atau berterima kasih atas karunia pengetahuan
yang dimilikinya, dll.
2. Keterbatasan dan keunggulan metode ilmiah

a. Keterbatasan

Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah.
Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data ini berasal dari pengamatan yang
dilakukan oleh pancaindera. Kitamengetahui bahwa pancaindera mempunyai
keterbatasan untukmenangkap sesuatu fakta. Dengan demikian maka data yang
terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambil
berdasarkan data tidak benar, tentu saja juga tidak akan benar. Jadi, peluang
terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil berdasarskan metode ilmiah
tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat
tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran ilmu
yang dapat menolak kesimpulan itu. Sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat
menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru.
Keterbatasan lain yaitu tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang
bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistim nilai,tentang seni dan keindahan, dan
juga tidak dapat menjangkau untukmenguji adanya Tuhan.

B. Keunggulan

Ciri ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum oleh
karena itu orang akan terbimbing sedemikian hingga padanya terkembangkan suatu
sikap ilmiah. Sikap ilmiah yaitu :

1) Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil


2) Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3) Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan.
4) Ingin tahu lebih banyak
5) Tidak berpikir secara prasangka
6) Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanyabukti-bukti
yang nyata.
7) Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurutkeyakinan
ilmiahnya adalah benar.

3. Bioteknologi Beberapa Teknik Pemanfaatan Prinsip-Prinsip Ilmiah


Menggunakan Makhluk Hidup
a. Analisis DNA
Asam Deoksiribonukleat atau disingkat DNA merupakan persenyawaan kimia
yang palin penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel
khususnya atau dari makhluk hidup dalam keseluruhannya sari satu generasi ke
geenerasi berikutnya (Suryo, 2013; 57). DNA sangat menarik perhatian para
biologiwan modern dalam abad ini, seperti halnya ahli kimia serta fisika tertarik pada
atom. Oleh karena DNA sangat erat hubungannya dengan hampir semua aktivitas
biologi, maka banayk sekali penyelidikan telah dilakukan, bahkan kini masih terus
berjalan untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang DNA. DNA menempati tempat
utama dalam sitologi, genetika, biologi molekuler, biokimia, dan bioteknologi.
Bioteknologi adalahh aplikasi organisme atau bagian tubuh organisme ke
dalam teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Bioteknologi
memiliki sejarah panjang yang mencakup praktik-praktik terdahulu seperti
pembiakan selektif hewan ternak dan penggunaan mikroorganisme untuk membuat
minuman anggur dan keju. Kini bioteknologi juga mencakup rekaya genetika (genetic
engineering), manipulasi langsung gen demi tujuan praktis. Rekayasa genetik telah
melancarkan sebuah sebuah revolusi dalam bioteknologi, sehingga sangat
mengembangkan lingkup potensi aplikasi bioteknologi. DNA kini dimanfaatkan
dalam bioteknologi dengan  berbagaai cara yang tidak terpikirkan satu dasawarsa
lalu, memengaruhi semua bidang mulai dari pertanian, pertenakan, penelitian medis,
bahkan hukum pidana (Campbell, 2008; 429).
Memanipulasi sifat genetic ini dilakukan dengan menambah atau mengurangi
DNA dari sumber yang berbeda dikenal sebagai rekombinani DNA. DNA
rekombinan (recombinant DNA) merupakan molekul DNA yang terebntuk ketika
segmen DNA dari dua sumber yang berbeda digabungkan in-vitro (dalam tabung
reaksi). Ini membuka jalan bagi perkembangan teknik-teknik yang canggih untuk
menganalisis gen dan ekspresi gen. Bagaimana ilmuwan menyiapakan DNA
rekombinan dan menggunakan teknologi DNA untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan fundamental biologi (Campbell, 2008; 429)
Perkembangan teknologi DNA rekombinan memainkan peranan penting
dalam lahirnya bioinformatika. Teknologi DNA rekombinan memunculkan suatu
pengetahuan baru dalam rekayasa genetika. Perkembangan bioteknologi dari
bioteknologi tradisional ke bioteknologi modern salah satunya ditandainya dengan
kemampuan manusia dalam melakukan analisis DNA organisme, sekuensing DNA
dan manipulasi DNA.  Bioinformatika ialah ilmu yang mempelajari penerapan teknik
komputasi untuk mengelola dan menganalisis informasi hayati. Bidang ini mencakup
penerapan metode metode matematika-statistika, dan informatika untuk memecahkan
masalah-masalah biologi, terutama yang terkait dengan penggunaan sekuens
DNA dan asam amino. Contoh topik utama bidang ini meliputi pangkalan data untuk
mengelola informasi hayati, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi
struktur untuk meramalkan struktur protein atau pun struktur sekunder RNA, analisis
filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Molekul DNA yang ditemukan di alam sangatlah panjang, dan seutas molekul
biasanya mengandung banayk gen. Untuk bekerja langsung dengan gen gen spesifik,
para ilmuwan mengembangkan berbagai metode untuk menyiapkan segmen-segmen
DNA yang terdefinisi dengan baik dalam banyak salinan identik, proses yang disebut
pengklonan DNA. Salah satu pendekatan yang banyak diterapkan menggunakan
bakteri, paling sering Escherichia coli. E. coli merupakan molekul DNA besar yang
melingkar. Selain itu E. coli dan banyak bakteri lain memiliki plasmid, molekul DNA
kecil melingkar yang bereplikasi secara terpisah dari kromosom bakteri. Pengklonan
gen dan rekayasa genetik mengandalkan penggunaan enzim-enzim yang memotong
molekul DNA pada lokasi yang spesifik dalam jumlah terbatas. Enzim-enzim ini
disebut endonuklease restriksi, atau enzim restriksi (restriction enzyme). Enzim
restriksi akan memotong molekul DNA lebih dari sekali , menghasil sejumlah
fragmen restriksi (restriction fragment). Fragment apapun dengan ujung lengket yang
komplementer dapat berpasangan basa yang dipotong dengan enzim yang sama. Jika
fragmen itu berasal dari DNA yang berebda, produknya adalah DNA rekombinan.
Sambungan ini hanya sementara, namun dapat dibuat permanen dengan DNA ligase.
Kegunaan bioinformatika mempengaruhi kehidupan kita dalam berbagai bidang:
 Aplikasi Medis
1) Penggunaanya yakni untuk mengidentifikasi gen-gen manusia dengan
mutasi yang berepran dalam penyakit genetik.
2) Diagnosis penyakit, menggunakan PCR dengan primer yang menyasar
gen-gen yang berkaitan dengan penyakit-penyakit tersebut
3) Terapi Gen manusia, mengintroduksi gen ke dalam pengidap penyakit
demi tujuan terapetik-menyimpan potensi yanng besar untuk menangani
kelainan-kelainan yang disebabkan oleh suatu gen cacat.
4) Produk-produk farmasi : produksi hormon insulin manusia dan hormon
pertumbuhan, pembuatan obat, produksi protein, membuat vaksin.
 Pembersihan Lingkungan
Sebagai contoh, banyak bakteri dapat mengekstraksi logam berat, seperti
tembaga, timbel, dan nikel, dari lingkungan dan menggabungkan logam-
logam itu menjadi senyawa seperti tembaga sulfat atau timbel sulpat, yang
mudah dikumpulkan.
 Aplikasi Pertanian dan Peternakan
Penggunaannya dalam tanaman dan hewan transgenik dengan
mengintroduksi gen dari hewan atau tumbuhan bergenotip tertentu ke
dalam genom dari individu lain, sering kali dari spesies berbeda atau gen
asing (transgen) dan mampu mengekspresikan gen asing.
b. Rekaya Genetik
Rekayasa genetika merupakan salah satu bioteknologi yang bisa meliputi
manipulasi gen, cloning gen, DNA rekombinan, teknologi modifikasi genetik, dan
genetika modern dengan menggunakan berbagagi macam prosedur.
Munculnya rekayasa genetika ini berawal dari usaha untuk menyingkap materi
genetik yang diwarisi dari satu generasi ke generasi yang berikutnya. Rekayasa
genetikaMerupakan upaya untuk mengadakan modifikasi gen pembawa sifat dan
pengatauran repoduksi sehingga generasi berikutya mempunyai sifat-sifat gen seperti
yang diinginka. Dengan teknologi rekayasa genetik terjadilah revolusi gen dan
revoludi bioteknologi yang menyentuh berbagai bidang seperti pangan, indsutri, dan
obat-obatan. Penerapan teknologi rekayasa genetic yang digunakan antara lain DNA
rekomendasi (DNA hasil rekayasa genetic), fusi (Penggabungan) sel, dan fusi
proroplasma.
1. Teknologi plasmida
Transplantasi gen atau penyisipan gen atau teknologi plasmida adalah
penyisipan gen organisme satu ke genom organisme lain, dengan tujuan untuk
produksi suatu dalam skala besar atau cepat, untuk terapi medis, atau untuk mengatasi
masalah lingkungan. Misalnya diperlukan hormon insulin dalam skala besar. Manusia
mempunyai keterbatasan dalam memperoduksi hormon tersebut. Dicari organisme
inang yang dapat berproduksi dengan DNA-nya pendek. Organisme tersebut adalah
bakteri plasmid. Dilakukan upaya untuk menyisipkan gen yang menghasilkan protein
yang membentuk insulin ke dalam plasmid DNA penentu hormone mengandung basa
nitrogen yang sama dengan DNA bakteri.
2. Teknologi hibridoma
Teknologi hibridoma meliputi penggabungan dua sel jaringan atau organisme
yang berbeda menjadi satu sel hibrid. Salah satu syarat sel yang disatukan adalah
bahwa sel memiliki kemampuan untuk cepat membelah. Sel semacam itu dijumpai
pada sel-sel kanker (oma = kanker, hybrid = campuran, gabungan dua sel) Teknik
hibridoma mampu mengasilkan antibodi monoklonial. 
Antibody monoklanial adalah suatu antibodi yang berfungsi untuk melawan
atau antigen tertentu saja. hal ini serupa antibodi konvesional yang diperoleh melalui
darah hewan yang diimunisasikan, yang dapat dapat tercemar oleh multiklonial
antibodi dengan kekhususan yang tidak diinginkan. Cara konvesional menghasilkan
antibodi multiklonal karena antibodi dalam tubbuh hewan diimunisasi
3. Kloning
Proses kloning merupakan suatu bentuk reporduksi aseksual. Kata klon
berasal dari kata yunani kuno, yaitu klon artinya, ranting atau cangkokan dalam
teknik cloning ini suatu organisme diproduksi dari satu sel tunggal yang diambil dari
tubuh induknya (misalnya tanaman atau hewan). Sel tunggal ini merupakan sel tubuh,
bukan sel kelamin, yang mengandung dua perangkat kromosom (2n).
c. Kultur Sel dan Jaringan

Salah satu  teknik bioteknologi yang paling sering digunakan adalah kultur sel
dan juga kultur jaringan yang berhubungan dengan tanaman untuk aquascape. Kultur
tersebut merupakan budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama.
Kultur jaringan tersebut sering kali digunakan sebagai istilah umum yang juga
meliputi organ atau pun kultur sel itu sendiri. Sementara itu, kultur sel tersebut
digunakan untuk berbagai kultur yang berasal dari sel sel yang terdispersi yang
diambil dari jaringan asalnya dari hormon vernalin, yakni dari kultur primer,
atau dari  cell line dan hormon kalin atau cell train serta enzimetik, mekanik, atau bisa
juga disagregasi kimiawi.  Terminologi kultur ini sendiri akan diterapkan untuk
berbaga jenis kultur jaringan yang menggabungkan kembali sel sel yang telah
terdispersi sedemikain rupa untuk membentuk kultur jaringan.  Kultur sel dan
jaringan tersebut dapat digunakan pada hewan dan juga tumbuhan.
Nah sobat semua, pada postingan kali ini yang akan kita bahas lebih lanjut adalah
mengenai kultur sel tersebut. Berikut adalah ulasan selengkapnya untuk anda.
Cekidot.
Kultur sel merupakan suatu proses dimana suatu sel dari suatu jaringan
diambil dan ditumbuhkan pada kondisi yang terkontrol dan juga aseptik.  Pada
umumnya, sel yang digunakan untuk dikultur biasanya akan diambil dari jaringan
eukaryote yang mana sel tersebut akan bertumbuh dan bertambah banyak dalam
kondisi in vitro. Sebut saja seperti sel epithelial, sel fibrolas, dan juga sel limoblas
yang ditumbuhkan secara in vitro, diman sel tersebut tidak akan berfungsi in vivo nya
lagi dan dapat dikatakan sebagai sel epithelial-like , sel fibrolast like, sel limfoblas
like. Selain itu, kultur sel atau sel kultur ini juga dapat diartikan sebagai koloni sel
yang telah mapan, sehingga mampu melakukan proliferasi tanpa adanya batas waktu.
Selain itu sobat, koloni sel tersebut bisa juga bermutasi menjadi koloni
dengan kultur yang berbeda yang pada akhirnya akan membentuk kultur yang
berbeda, atau dengan kata lain dapat disebut sub kultur atau hasil mutasi dari kultur
yang sebelumnya.
Kultur sel ini sendiri merupakan bukan suatu penemuan yang baru, namun
kultur sel ini merupakan metode untuk mempelari perubahan fungsi sel/ jaringan
tanpa adanya pengaruh sistemik.  Pada awalmnya kultur sel ini merupakan fragmen
jaringan yang diletakkan pada cawan kultur.
Kultur sel ini sendiri dimulai dengan menanam sel sel embrionik. Kultur sel ini dapat
juga dipakia untuk berbagai macam penelitian, sebut saja seperti antivitas intraseluler,
intraseluler flux, ekologi sel, dan juga untuk interaksi diantara sel.
Kelebihan Kultur Sel Tersebut Mudah untuk dikontorol fisikokimia
lingkungan dan dapat dikontrol sesuai keinginan, Mudah dibuat untuk homogen,
sehingga akan mudah untuk dianalisis, Eknomis karena tidak perlu menggunakan
banyak hewan atau tumbuhan, Sel dapat hiduo dicawan kultur.
Menurut Zulkarnaen (2009), aplikasi kultur jaringan tanaman memiliki
manfaat utama yaitu perbanyakan klon atau perbanyakan masal dari tanaman yang
sifat genetiknya identik satu sama lain. 

Contoh Kultur Jaringan Tanaman


(Sumber foto: http://c4himoet.wordpress.com)
Adapun manfaat-manfaat lain dari kultur jaringan dalam beberapa hal khusus yaitu:
1. Perbanyakan klon secara tepat
2. Kondisi aseptik
3. Produksi tanaman sepanjang tahun
4. Pelestarian plasma nutfah
5. Memperbanyak tanaman yang sulit diperbanyak secara vegetatif konvensional
 Perbanyakan klon secara tepat
Pada prinsipnya, dengan menggunakan tekni kultur jaringan setiap sel dapat
diinduksi untuk beregenerasi menjadi individu tanaman lengkap dengan sifat genetik
yang identik satu sama lain. Dalam waktu singkat dapat dihasilkan individu tanaman
dalam jumlah yang besar.
 Kondisi aseptik
Kultur jaringan tanaman mampu menyediakan bahan tanaman yang bebas
patogen dalam jumlah yang besar. Melalui kultur meristem, dapat diregenerasikan
tanaman yang bebas virus.
 Produksi tanaman sepanjang tahun
Teknik kultur jaringan tidak tergantung pada musim  sehingga melalui teknik ini,
terbuka peluang untuk memperbanyak tanaman di sepanjang tahun.
 Pelestarian plasma nutfah
Kebutuhan akan ruang yang kecil dan mudahnya menciptakan kondisi yang
sesuai menjadikan kultur jaringan sebagai suatu cara yang praktis untuk menyimpan
bahan tanaman dari genotip terpilih bak tanaman pertanian maupun tanaman langka
yang terancam punah.
 Perbanyakan tanaman yang sulit diperbanyak secara vegetatif
konvensional
Melalui teknik kultur jaringan dapat dilakukan manipulasi terhadap lingkungan
kultur (perlakuan hormon, cahaya, suhu) atau dengan menggunakan bahan eksplan
yang memiliki daya meristematik tinggi. Hal ini terutama dilakukan terhadap jenis
tanaman yang sangat sulit diperbanyak secara vegetatif konvensional.
4. Jelaskan Hal Positif dan Negative Dari KLONING (kemukakan berdasarkan
artikel penelitian)
a. Hal Negatif Dari Kloning
Bila ditinjau dari sudut etika, penerapan kloning dapat dilihat dari dua sudut
berbeda, yaitu deontologi dan teleologi. Pada paham deontologi, penilaian etis
tidaknya suatu perbuatan lebih ditekankan pada perbuatan itu sendiri. Tokoh utama
paham ini adalah Immanuel Kant yang terkenal dengan teori categorical imperative.
Menurutnya, perbuatan yang secara umum (universal) dinyatakan terlarang, maka
apapun alasannya tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, paham teleologi lebih menilai
pada tujuan atau akibat yang dituju pada perbuaatan itu. Kalau tujuannya berupa
suatu kebaikan, maka perbuataan itu masih diperbolehkan untuk dilakukan, sering
juga penganut paham itu disebut sebagai konsekuensialis. Yang jelas, kedua paham
besar etika ini menghendaki bahwa apapun yang dilakukan adalah demi kebaikan dan
untuk kesejahteraan manusia.
Dari sudut pandang sosiologis, kloning manusia dikhawatirkan akan mengancam
pranata sosial yang telah dibangun oleh umat manusia sejak keberadaannya dimuka
bumi. Kloning secara tidak langsung juga berimbas negatif terhadap pranata sosial
dan interaksi sosial yang selama ini diyakini sebagai basis kerukunan dan kedamaian
antar sesama manusia. Sementara dari sudut pandang ekonomi, kloning dapat juga
memudarkan etika bisnis yang berwajah humanis.
b. Hal Positif Dari Kloning
Dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kloning adalah
prestasi besar pada akhir abad yang lalu sehingga sampai saat ini menjadi topik
pembicaraan baik dalam tulisan maupun pertemuan baik dalam maupun luar negeri.
Untuk membahas kloning, maka berbagai terminologi digunakan seperti sudut moral,
hukum, agama, psikologi, medis, biologi, bahkan sampai sudut pandang ekonomi.
Hal ini mengindikasikan bahwa betapa kloning memiliki dampak yang sangat besar
bagi masa depan peradaban manusia. Keberhasilan yang spektakuler pada binatang,
tidak menutup kemungkinan diikuti dengan tahap berikutnya yakni kloning pada
manusia. Jika hal itu terjadi dalam bentuk yang massif, maka dapat dibayangkan
terjadinya perubahan sosial yang besar karena lahirnya makhluk ”baru” yang bisa jadi
memiliki karakteristik lebih baik atau bahkan lebih buruk. (sumber artikel: Kloning
Manusia dan Masalah Sosial-Etik Oleh: Aman1)

Anda mungkin juga menyukai