Anda di halaman 1dari 7

Pornografi dan Pornoaksi di Indonesia

Dosen Pengampu : Tri Dani Widyadiningsih

Disusun oleh : Kelompok 5

Anggota Kelompok :
Mochamad Haikal Ghiffari (05111840000095)
Iqbaal Pratama Putra (05111840000021)
Muhamad Satrio Pamungkas Bimasakti (05111840000070)
Alberto Sanjaya (051118400001..)
Nodas Uziel Putra Serpara (05111840007007)
Anisa Aurafitri (051118400000..)
Aflakah Nur Farhana (051118400001..)
Indra (10111840000..)
Amar (10111840000..)
Virly (10111840000..)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


KOTA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan R a h m a t , H i d a y a h , d a n I n a y a h - N y a
s e h i n g g a k a m i d a p a t m e r a m p u n g k a n penyusunan makalah
pendidikan kewarganegaraan dengan judul "Pornografi dan Pornoaksi
di Indonesia" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan
makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-
lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun
kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat
mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya.

Surabaya, 24 Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN MAKALAH
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1 DEFINISI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
2.2 FAKTOR TERJADINYA PORNOGRAFI
DAN PORNOAKSI
2.3 DAMPAK PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
2.4 STUDI KASUS PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
DI INDONESIA
2.5 UPAYA PEMBERANTASAN PORNOGRAFI DAN
PORNOAKSI DI INDONESIA
BAB 3 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pornografi adalah substansi dalam media massa atau alat komunikasi
yang dibuat untuk menyampaikan gagasan tentang seks, cabul atau erotika.
Biasanya aksi porno digambarkan dengan lukisan atau gambar yang kemudian
dikonsumsi publik lewat media cetak. Sedangkan pornoaksi adalah perbuatan,
sikap, perilaku, gerakan tubuh ataupun suara yang erotis dan sensual, baik
yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja, secara perseorangan
atau berkelompok.
Akibat dari perkembangan teknologi, Fenomena pornografi dan
pornoaksi dewasa ini telah mencapai perkembangan yang sangat pesat, sudah
menyentuh setiap lapisan masyarakat tanpa terhalang oleh sekat-sekat
geografis lagi. Bahkan masyarakat pedesaan yang secara geografis jauh dari
kota, di mana diasumsikan sebagai sentra pornografi dan pornoaksi, pun tak
luput terjamah.
Dengan kepungan arus pornografi dan pornoaksi tersebut, siapa yang
mampu menjamin masyarakat di berbagai lapisan takkan tenggelam dalam
pusaran terkutuk itu. Akhirnya, disadari atau tidak, masyarakat pun
melakukan hal yang mengarah ke bentuk pornografi dan pornoaksi.
Maka siapakah yang harus disalahkan bila perilaku yang mengarah
pada pornografi dan pornoaksi sudah sedemikian menggurita di wilayah
publik? Tentu, sekali lagi, tak etis jika menumpahkan kesalahan kepada pihak
tertentu. Justru masyarakat sendiri yang mesti secara tegas mengevaluasi
dirinya atas semua itu.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja faktor-faktor pendorong terjadinya pornografi dan pornoaksi?
1.2.2 Apa saja dampak yang dihasilkan oleh pornografi dan pornoaksi?
1.2.3 Bagaimana solusi atau upaya kita dalam memberantas pornografi dan
pornoaksi?
1.3 Tujuan Makalah
1.3.1 Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang pornografi dan pornoaksi di
Indonesia.
1.3.2 Menuntaskan tugas kuliah makalah mata kuliah kewarganegaraan.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi Pornografi dan Pornoaksi
Menurut UUP ( Undang - Undang Perkawinan ) pornografi adalah
gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi,
kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lain melalui berbagai
bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum yang memuat
kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam
masyarakat.
Sedangkan pornoaksi adalah suati tindakan atau aksi suatu individu,
memamerkan atau menonjolkan bagian - bagian tubuh yang dominannya
memberikan rangsangan seksual secara sengaja maupun tidak sengaja, yang
dapat memancing nafsu seksual bagi yang melihat atau menyaksikan hal
tersebut
Peraturan atau undang - undang yang mengatur segala jenis tindakan
pidana pornografi dan pornoaksi tedapat di UU No.4 Tahun 2008.

2.2 Faktor-Faktor Pornografi dan Pornoaksi


Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kejadian pornografi dan
pornoaksi terbanyak di dunia. Sangat miris melihat negara yang luas dan kaya ini
memiliki prestasi yang kurang bagus, beberapa faktor adanya pornografi dan
pornoaksi di Indonesia yaitu:

2.2.1 Perkembangan Teknologi yang sangat cepat dan mudah diakses

Perkembangan pesat Teknologi bagaikan pisau bermata dua bagi masyarakat


luas. Ketika keuntungan yang ditawarkan oleh internet terlihat begitu besar
sehingga banyak masyarakat kurang memperhatikan efek buruk yang dapat
terjadi. Padahal efek buruk tersebut sangat membahayakan untuk generasi masa
depan. Banyak keuntungan yang ditawarkan dengan adanya perkembangan
teknologi yang pesat, beberapa diantaranya yaitu dapat berkomunikasi dengan
pengguna lainnya dari seluruh dunia, dapat dengan mudah memperoleh informasi
mengenai berbagai bidang seperti bidang pendidikan, politik, kebudayaan dan
lain-lain. Selain itu dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat kita dapat
dengan mudah bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan, Dengan
kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran atau
penjualan karena dapat di lakukan lewat internet. (Ismawati, 2016) Sedangkan
efek buruk yang diakibatkan oleh perkembangan pesat teknologi salah satunya
yaitu kita dapat mudah sekali mengakses konten yang berbau pornografi.
Pemerintah sebenarnya sudah mencoba untuk memblokir konten-konten berbau
pornografi di Internet, namun kemajuan pesat ilmu teknologi ternyata dapat
membuat masyarakat dengan mudah mengakses konten yang sudah diblokir oleh
pemerintah tersebut. Mirisnya, di media sosial masih dengan mudah didapatkan
konten-konten berbau pornografi yang muncul. Bagi remaja dan anak-
anak,dalam hal ini, perlunya dilakukan pengawasan oleh orang tua ketika
anaknya mengakses internet serta kesadaran dari pengguna internet untuk tidak
mengakses konten-konten berbau pornografi karena dampaknya sangatlah buruk
di masa depan.
2.2.2 Kurangnya keimanan dan pengetahuan tentang Agama
Agama menjadi salah satu benteng dalam menghindari perilaku pornografi
dan pornoaksi. Setiap agama memiliki hukum yang mengatur tentang akibat kita
jika melakukan perilaku pornografi dan pornoaksi. Terutama dalam agama islam
perilaku seperti itu sangat tegas dilarang dan tercantum di dalam Al-Qur’an.
Ketika seseorang sudah mengetahui jika di agamanya perilaku pornografi dan
pornoaksi merupakan perilaku yang dilarang dan akan mendapat dosa jika
dilakukan, maka seharusnya orang tersebut tidak akan melakukan hal tesebut.
Budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia yang tidak di-filter juga membuat
banyak orang menganggap perilaku pornografi dan pornoaksi tidak dilarang.
Budaya-budaya seperti free sex yang biasa terjadi di negara-negara barat kini
mulai biasa kita temukan di Indonesia. Hal-hal seperti itu salah satunya bisa kita
hindari dengan memperdalam pengetahuan kita tentang agama dan meningkatkan
keimanan kita.
3 Kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak
Pendidikan merupakan suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek
kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan
tidak hanya berlangsung dikelas, tetapi berlangsung pula diluar kelas. Pendidikan
di luar kelas yaitu contohnya seperti di keluarga. Di zaman modern ini sayangnya
pendidikan di luar kelas yang dilakukan oleh orang tua sangat jarang dilakukan.
Hanya segelintir orang tua yang masih memperhatikan kegiatan anak-anaknya,
entah itu karena mereka sibuk atau mereka malas untuk memperhatikan kegiatan
anak-anaknya dan menganggap anak-anaknya sudah cukup dewasa sehingga tidak
perlu diawasi lagi. Di kehidupan dimana perkembangan teknologi yang sangat
pesat ini padahal peran pengawasan orang tua sangatlah diperlukan. Orang tua
berperan penting untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi tersebut
dilakukan untuk hal-hal yang positif dan tidak digunakan untuk hal-hal negatif.
Dengan adanya teknologi yang berkembang pesat ini, seorang anak dapat dengan
mudah melihat konten berbau pornografi di internet. Hal tersebut dapat dihindari
dengan adanya pendidikan dan pengawasan dari orang tua.
4 Lingkungan yang mendukung seseorang untuk melakukan perilaku pornografi
dan pornoaksi
Beberapa penelitian menunjukkan jika lingkungan menjadi salah satu
penyebab utama dan pornografi dan pornoaksi. Teman sebaya terutama menjadi
hal yang disoroti. Penting dalam hal ini, kesadaran bagi setiap orang untuk
berhati-hati dalam berteman, jangan sampai berteman dengan orang yang
menjerumuskan kita ke hal-hal yang buruk.

Dafpus: “Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang Pornografi terhadap


Pornografi di media sosial”. Ismawati 2016.

Anda mungkin juga menyukai