Anda di halaman 1dari 4

Rangkaian Ekivalen Transformator

Dalam membuat rangkaian ekivalen transformator, kita harus memperhitungkan semua ketidaksempurnaan (cacat)
yang ada pada transformator yang sebenarnya. Setiap cacat utama diperhitungkan dan pengaruhnya dimasukkan
dalam membuat model transformator.  Effect yang paling mudah untuk dimodelkan adalah rugi-rugi tembaga. Rugi-
rugi tembaga dimodelkan dengan dengan resistor Rp di sisi primer transformator dan resistor Rs di sisi sekunder
transformator.
Fluks bocor pada kumparan primer Φlp menghasilkan tegangan elp yang diberikan oleh persamaan:

Sedangkan Fluks bocor pada kumparan sekunder Φls menghasilkan tegangan


els yang diberikan oleh persamaan:

Karena fluks bocor banyak yang melalui udara, kontanta reluktansi udara lebih
besar daripada reluktansi inti besi, maka fluks bocor primer Φlp proporsional dengan arus primer Ip dan fluks bocor 
sekunder Φls proportional dengan arus sekunder Is. Sehingga didapatkan:

Dengan Lp induktansi diri lilitan


primer dan Ls induktansi diri lilitan sekunder. Dengan demikian fluks bocor pada rangkaian ekivalen transformator
akan dimodelkan sebagai induktor primer dan sekunder.
Kemudian yang terakhir adalah memodelkan pengaruh dari eksitasi inti transformator, yaitu dengan
memperhitungkan arus magnetisasi Im, rugi-rugi arus eddy, dan rugi-rugi hysteresis. Arus magnetisasi  Im adalah
arus yang sebanding dengan tegangan pada inti transformator dan lagging (tertinggal) 90° dengan tegangan supplai,
sehingga dapat dimodelkan sebagai reaktansi Xm yang dipasang paralel dengan sumber tegangan primer. Arus rugi
inti (arus eddy dan hysteresis) merupakan arus yang sebanding dengan tegangan pada inti transformator dan satu
phase dengan tegangan supplai, sehingga dapat dimodelkan dengan hambatan Rc yang dipasang paralel dengan
sumber tegangan primer.  Dengan demikian maka dihasilkan model untuk real transformator sebagai berikut.
Kemudian rangkaian ekivalen
diatas dapat disederhanakan dengan melihat pada sisi primer atau pada sisi sekunder. Seperti terlihat pada gambar
dibawah ini:
Rangkaian Ekivalen Transformator
Dalam membuat rangkaian ekivalen transformator, kita harus memperhitungkan semua ketidaksempurnaan (cacat)
yang ada pada transformator yang sebenarnya. Setiap cacat utama diperhitungkan dan pengaruhnya dimasukkan
dalam membuat model transformator.  Effect yang paling mudah untuk dimodelkan adalah rugi-rugi tembaga. Rugi-
rugi tembaga dimodelkan dengan dengan resistor Rp di sisi primer transformator dan resistor Rs di sisi sekunder
transformator.
Fluks bocor pada kumparan primer Φlp menghasilkan tegangan elp yang diberikan oleh persamaan:

Sedangkan Fluks bocor pada kumparan sekunder Φls menghasilkan tegangan els
yang diberikan oleh persamaan:

Karena fluks bocor banyak yang melalui udara, kontanta reluktansi udara lebih
besar daripada reluktansi inti besi, maka fluks bocor primer Φlp proporsional dengan arus primer Ip dan fluks bocor 
sekunder Φls proportional dengan arus sekunder Is. Sehingga didapatkan:

Dengan Lp induktansi diri lilitan


primer dan Ls induktansi diri lilitan sekunder. Dengan demikian fluks bocor pada rangkaian ekivalen transformator
akan dimodelkan sebagai induktor primer dan sekunder.
Kemudian yang terakhir adalah memodelkan pengaruh dari eksitasi inti transformator, yaitu dengan
memperhitungkan arus magnetisasi Im, rugi-rugi arus eddy, dan rugi-rugi hysteresis. Arus magnetisasi  Im adalah
arus yang sebanding dengan tegangan pada inti transformator dan lagging (tertinggal) 90° dengan tegangan supplai,
sehingga dapat dimodelkan sebagai reaktansi Xm yang dipasang paralel dengan sumber tegangan primer. Arus rugi
inti (arus eddy dan hysteresis) merupakan arus yang sebanding dengan tegangan pada inti transformator dan satu
phase dengan tegangan supplai, sehingga dapat dimodelkan dengan hambatan Rc yang dipasang paralel dengan
sumber tegangan primer.  Dengan demikian maka dihasilkan model untuk real transformator sebagai berikut.

Kemudian rangkaian ekivalen


diatas dapat disederhanakan dengan melihat pada sisi primer atau pada sisi sekunder. Seperti terlihat pada gambar
dibawah ini:
asdfgstdjftyjk

Anda mungkin juga menyukai