BAB II
PEMBAHASAN
2
dari perusahaan. Perusahaan dengan kode saham Wcom di bursa Nasdaq ini telah memiliki
sekitar hampir 80.000 pegawai yang tersebar di seluruh dunia dan sebanyak 8.300
diantaranya adalah pegawai yang tinggal di Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
3
beban kapitalisasi jaringan akan memungkingkan perusahaan untuk mengalokasikan
biayanya dalam beberapa tahun dmasa depan, mungkin antara 10 tahun bahkan lebih.
4
Oleh karena itu selama tahun 2001, Ebbers membujuk para dewan direksi
WorldCom untuk memberinya kredit korporasi dan jaminan lebih dari AS $400 juta
untuk menutupi kewajiban margin tersebut. Permohonan ini dikabulkan karena para
dewan direksi berharap bahwa pinjaman yang diminta CEP Ebbers tersebut akan
mencegah Ebbers untuk menjual sejumlah besar saham WorldCom pada akhirnya akibat
tekanan di harg pasar saham yang semakin anjlok. Namun, akhirnya strategi ini gagal
dam Ebbers digulingkan sebagai CEO pada bulan April 2002 dan digantikan oleh John
Sidgmore, mantan CEO UUNET Technologies, Inc.
5
meluncurkan sebuah investigasi masalah ni pada tanggal 26 Juni 2002. Sehingga pada
akhir 2003, diperkirakan bahwa total aset perusahaan ini ternyata telah diselewengkan
oleh CEO mereka sekitar $ 11 Milyar.
Akibat masalah besar yang diakibatkannya, pada 15 Maret 2005 Bernard Ebbers
dinyatakan bersalah dari semua tuduhan, karena telah terbukti melakukan kecurangan,
konspirasi dan pengajuan dokumen palsu dengan regulator. Semua terkait dengan
skandal akuntansi AS $11 Milyar di perusahaan telekomunikasi yang dia dirikan. Dia
dijatuhi hukuman 25 tahun penjara. Pejabat WorldCom lainnya seperti mantan CFO
Scott Sullivan dituntut dengan hukuman pidana. Dalam kaitanya pada tanggal 2 Maret
2004 untuk tuduhan penipuan sekuritas, konspirasi untuk melakukan penipuan
sekuritas, dan mengajukan laporan palsu pada tanggal 27 September 2002. Mantan
direktur akuntansi Buford Yates juga telah mengaku bersalah atas konspirasi dan
penipuan sekuritas pada tanggal 10 Oktober 2002.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Bernard Ebbers menerima hukuman yang akan
membuat dia dipenjara selama 25 tahun. Pada saat vonis dijatuhkan, Ebbers telah
berusia 63 tahun. Pada tanggal 26 September 2006, Ebbers menyerahkan diri ke Biro
Penjara Federal penjara di Oakdale, Louisiana, Federal Lembaga Permasyarakatan
Oakdale untuk mulai menjalani hukuman.
6
pinjaman kepada perusahaan. Pinjaman Ebbers ini sangat mencengangkan karena
merupakan pinjaman yang terbesar dalam sejarah yang pernah di pinjamkan oleh
perusahaan terbuka kepada pejabatnya.
2. Cynthia Cooper (Auditor Internal)
Saat itu Cyntia Cooper menjabat sebagai Vice Presiden dalam divisi Internal Audit
WorldCom. Cooper bersama beberapa rekannya membentuk sebuah tim kecil untuk
melakukan investigasi. Mereka mengaudit keuangan pada malam hari secara sembunyi-
sembunyi supaya tidak diketahui atasan untuk mencari kebenaran. Ternyata pada bulan
Mei mereka berhasil menemukan sebuah penyimpangan pada laporan laporan keuangan
perusahaan. Atas hasil temuan, Cooper berusaha untuk menanykan hal itu kepada kantor
Akuntan publik perusahaan dan Arthure Andersen. Cooper memutuskan menghubungi
kepala komite audit mengenai pertemuan tersebut. Tindakan ini menempatkan Cooper
dalam konflik langsung dengan Sullivan yang akhirnya mengalah. Namun, keesokan
harinya Sullivan memperingati Cooper untuk menjauh, tetapi karena ketegugan hati dan
di dorong oleh fakta bahwa reputasi Andersen telah jelek karena kasus Enron dan SEC
sedang menginvestigasi WorldCom kemudian Cooper menyelidikinya. Pada tanggal 20
Juni diselenggarakan rapat komite audit dewan direksi, dan CFO berusaha menjelaskan
strategi akuntansi yang dilakukannya dan berusaha mendapat dukungan dari para dewan,
namun usaha tersebut gagal. Pada tanggal 24 Juni, komitte audit meinta Sullivan dan
Myers untuk mengundurkan diri sebelum rapat dewan direksi berikutnya jika tidak ingin
diberhentikan.
3. Scoot D.Sullivan (CFO)
Scoot diam-diam memindahkan uang senilai $400 juta sebagai akun cadangan yang
dipersiapkan sebagai suatu hedge (lindung nilai) terhadap kerugian pendapatan yang telah
diantisipasi. Dalam hal ini, Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan penyajian beban
kepada Arthur Endersen. Pada saat menghadiri rapat komite audit dewan direksi, Sullivan
berusaha menjelaskan, dan diminta untuk mengundurkan diri sebelum rapat selanjutnya
jika tidak ingin diberhentikan. Namun, Sullivan tidak mau mengundurkan diri, sehingga
Sullivan dipecat.
4. Arthur Endersen
7
Sebagai Auditor Eksternal Independen merupakan pihak yang seharusnya menjunjung
tinggi independensi, dan profesionalisme, telah melakukan pelanggaran kode etik profesi
dan tidak bertanggung jawab terhadap profesi maupun masyarakat dengan tidak
melaporkan temuan audit yang dimanipulasi oleh WorldCom. Arthur menyetujui
tindakan manipulasi karena :
a. Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Endersen, sehingga kecurangan
yang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.
b. Adanya hubungan antara Arthur Endersen dengan Sullivan dan Myers yang
merupakan pekerja di KAP Arthur Endersen sebelum bergabung dengan WorldCom.
Arthur Endersen menyulap biaya sewa yang seharusnya merupakan biaya operasional
rutin yang akan mengurangi pendapatan pada tahun yang sama menjadi biaya investasi,
sehingga bisa disebar untuk jangka waktu 10 tahun. Biaya yang disuap oleh WorldCom
per kuatalnya sebesar US$ 500- 800 juta.
Dengan Manipulasi seperti ini, WorldCom dapat melaporkan laba bersih US$ 1,4
Milyar pada kuartal I/2001 dan US$172 pada kuartal I/2002. Padahal, jika manajemen
WorldCom mealporkan apa adanya, selama lima kuartal rapornya akan merah. Inilah
informasi yang menyesatkan para investor dan kreditor.
5. David Myers (Controller)
Seorang petinggi di KAP Arthur Endersen, Senior Vice President, dan Controller di
WorldCom yang dianggap melanggar independensi karena posisinya merangkap jabatan
sebagai auditor. David bersama Sullivan merancang skema dengan menempatkan
pengeluaran perusahaan yang seharusnya dalam pos biaya ke dalam pos pengeluaran
modal. Hal ini membuat perusahaan bisa mencatat perolehan laba yang tinggi.
6. Dewan Direksi
Menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada ketua dan mencegah
manipulasi yang dilakukan manajemen.
7. Staff Akuntan WorldCom
Akuntan World sangat berperan aktif dalam skandal yang terjadi. Berikut beberapa alasan
bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan :
a. Money
8
Adanya iming-iming uang dan bonus besar bagi para akuntan jika mereka mau
bekerja sama dengan pihak manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan.
b. Pressure
Adanya tekanan dari atas untuk memanipulasi laporan keuangan. Jika tidak di turuti
akan mengakibatkan para akuntan dipecat.
c. Culture
Budaya perusahaan, yang menghalalkan segara cara untuk dapat memperoleh
penghasilan agar perusahaan tetap terlihat baik di mata publik dan harga saham
perusahaan tidak turun drastis.
d. Internal Controll
Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga tindakan manipulasi dan
kecurangan dapat terjadi dalam perusahaan.
e. Chance
Adanya kesempatan untuk memanipulasi LK WorldCom, dimana dalam hal ini
semua pihak dari manajemen puncak hingga staff akuntansi dapat diajak bekerja
sama untuk memanipulasi LK perusahaan.
f. Etika
Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di WorldCom tidak
berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP, sehingga mereka
bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar kegiatan kode etik profesi
akuntansi.
8. Mr. Bufford “Buddy” Yates
Memasuki pengakuan bersalah untuk penipuan sekuritas dan konspirasi dan setuju untuk
bekerja sama dalam pemalsuan laporan keuangan WorldCom.
9. Manajemen WorldCom
Manajemen WorldCom berperan dalam menggelembungkan angka pada periode berjalan
dengan cara:
a. Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak WorldCom kepada pihak ketiga
dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya
dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan di bebankan ke rekening modal.
Hal ini, mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih besar dari laba yang
9
sebenarnya didapat oleh perusahaan dengan cara ini WorldCom mampu
meningkatkan keuntungan hingga $ 3,86 Milyar.
b. Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dana
cadangan yang sudah terbentuk akan di kurangi secara tidak benar oleh perusahaan
untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode
berjalan. Dengan praktik ini, WorldCom berhasil memanipulasi keuntungan sebesar $
2 Milyar.
10
4. Pada tahun 2004 WorldCom merubah menjadi MCI dan CEO WorldCom diganti dari
Ebbers menjadi John Sidgemore.
5. Perusahaan Manufaktur pembuat alat telekomunikasi seperti lucent technologies,
Nortell Networks dan Corning yang awalnya mengambil manfaat dari prediksi
WorldCom pada akhirnya pada akhirnya mengalami penderitaan juga dengan
memberhentkan karyawannya dan nilai sahamnya turun.
6. Pada bulan Desember 2005, AT& T Corp yang terkemuka diakuisisi SBC Comm
diakuisisi dan tidak lagi menjadi perusahaan yang independen.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Penipuan laporan keuangan yang dilakukan oleh WorldCom Inc, yaitu perusahaan
raksasa dalam bidang telekomunikasi dan salah satu penyedia layanan internet (ISP) terbesar
di dunia ini melibatkan seorang auditor pertama yaitu Arthur Andersen LLC. Akibat adanya
pengungkapan skandal tersebut, saham WorldCom langsung ambruk seketika yang
menyebabkan sejumlah perusahaan sekuritas dan Komisi Bursa Efek menimpakan tuduhan
penipuan terhadap WorldCom.
Penyebab yang sangat tampak terhadap kasus WorldCom itu sendiri adalah adanya sifat
keserakahan pada Bernard J.Ebbers (CEO WorldCom) hal itu terlihat ketika meminjam uang
perusahaan untuk memborong saham WorldCom (yang diyakini akan terus naik) tetapi
dalam kenyataannya digunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri sehingga Bernard
J.Ebbers tidak bisa mengembalikan pinjaman tersebut dan diketahui pula bahwa Scott D.
Sullivan, CFO WorldCom dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 Milyar (dari total
biaya sewa jaringan yang ada pada tahun 2001 mencapai US$ 8,2 Miliar) ke pos yang tidak
seharusnya. Sehingga CFO pun langsung dipecat, tetapi investor publik dan kredito terlanjur
kehilangan dana besar, sekaligus semakin memupuskan kepercayaan publik.
Salah satu penyebab utama dari kebangkrutan WorldCom adalah sikap serakah dari
eksekutif senior yang didukung oleh sistem insentif kompensasi Yang keterlaluan. Insentif
yang dimaksud adalah sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari
perusahaan yang mereka kelola. Sebab lain dari kegagalan adalah kurangnya indenpendensi
akuntan dan analisis keuangan ketidakakuratan dari data-data keuangan seringkali juga tidak
“tertangkap” oleh tim audit. Dalam hal ini, kredibilitas akuntan menjadi pertanyaan.
12