Anda di halaman 1dari 12

1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Perusahaan


Long Distance Discount Services, Inc (LDDS) pada awalnya berdiri di Hatticsburg
Mississippi pada tahun 1983. Kemudian pada tahum 1985 Bernard Ebbers LDDS dipilih
menjadi CEO nya. Perusahaan LDDS go public pada tahum 1989 melalui marger dengan
Advantage Companies Inc, sejak saat itu nama perusahaan diganti menjadi LDDS
WorldCom pada tahun 1995, dan kemduian diganti menjadi WorldCom pada tahun 2003.
Pertumbuhan perusahaan WorldCom yang paling utama didorong oleh akuisisi terhadap
perusahaan-perusahaan telekomunikasi lainnya yang terjadi selama tahun 1990an dan
mencapai puncaknya dengan mengakuisisi MCI pada tahun 1998. Diantaranya perusahaan
yang bergabung atau dibeli oleh WorldCom adalah Advanced Communications Corp pada
tahun 1992, Metromedia Communications Corp pada tahun 1993, Resurgens
Communications Group pada tahun 1993, IDB Communcatiouns Group, Inc oada tahun
1994, Willians Technology Group, Inc pada tahun 1995, dan MFS Communications
Company pada tahun 1996.
Akuisisi MFS termasuk UUNET Technologies, Inc, yang telah diakuisisi oleh MFS
lama sebelum merger dengan WorldCom. Pada Februari 1998, WorldCom melakukan
pembelian online CompuServe yang merupakan pelapor dari perusahaan induk Blok H &
Rnya. WorldCom kemudian memepertahankan Compuserve. Divisi Layanan Jaringan,
menjual layanan online untuk America Online dan menerima pembagian jaringan AOL &
ANS. Pada tanggal 10 November 1997, WorldCom dan MCI Communications
mengumumkan merger senilai $37 Milyar untuk membentuk MCI WorldCom, sehingga hl
ini menjadi merger terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada tanggal 15 September 1998 perusahaan baru MCI WorldCom mulai dibuka untuk
bisnis . Pada 5 Oktober 1999 Sprint Corporation dan MCI WorldCom mengumumkan
perjanjian merger antara dua perusahaan sebesar $129 Milyar. Namun, pada tanggal 13 Juli
2000 dewan direksi dari kedua pihak perusahaan bertindak untuk mengakhiri merger. Hal ini
karena mendapat larang dari pemerintah Amerika Serikat, sebab perjanjian kerjasama dua
perusahan telekomunikasi besar dianggap merupakan bagian praktik monopoli. Kini
WorldCom menamai dirinya denngan WorldCom tanpa Sprint Corp yang menjadi bagian

2
dari perusahaan. Perusahaan dengan kode saham Wcom di bursa Nasdaq ini telah memiliki
sekitar hampir 80.000 pegawai yang tersebar di seluruh dunia dan sebanyak 8.300
diantaranya adalah pegawai yang tinggal di Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

2.2 Kesalahan yang dilakukan


2.2.1 Skandal WorldCom
Pada awal tahun 2000 komunikasi tersebut sudah mulai mengalami kemerosotan
yang disebabkan oleh pendapatan mengalami penurunan dan utang semakin banyak. Nilai
saham juga tersebut mengalami penurunan. Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers
sebagai CEO, Scott Sullivan sebagai CFO dan David Myers sebagai auditor senior
memutuskan mengalami langkah keluar dengan cara mengubah laporan keuangan. Ada
dua cara yang mereka tempuh. Yang pertama, mereka membukukan “line cost” sebagai
pemasukan, padahal pada kenyatannya merupakan pengeluaran. Dan yang kedua, mereka
meningkatkan pendapatan dengan entry akun palsu yang ditulis sebagai “akun
pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi”. Dan dilaporkan sekitar $3,005 milyar telah
salah diklasifikasi pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar $797 juta pada triwulan
pertama tahun 2002. Berdasarkan data WorldCom $14,7 Milyar pada tahun 2001
disajikan sebagai biaya. Dengan memindahkan akun beban kepada akun aset di catat
lebih tinggi karena beban kapitalisasi di sajikan sebagai beban investasi.

Dalam laporannya pada 25 Juni WorldCom mengakui bahwa perusahaan


mengklasifikasikan lebih dari $3,8 Milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran
modal. Beban jaringan adalah beban yang dibayar oleh WorldCom kepada perusahaan
lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi
WorldCom. Dilaporkan sekitar $3,005 Milyar telah salah diklasifikasi pada tahun 2002.
Berdasarkan data WorldCom $14,7 Milyar pada tahun 2001 disajikan sebagai biaya.

Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, WorldCom mampu


menaikkan pendapatan pendapatan atau laba. WorldCom mampu menaikkan laba karena
akun beban dicatata leih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban
kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi. Jika hal ini tidak terdeteksi praktek ini akan
berakibat pendapatan bersih yang lebih rendah dalam tahun-tahun berikutnya. Karena

3
beban kapitalisasi jaringan akan memungkingkan perusahaan untuk mengalokasikan
biayanya dalam beberapa tahun dmasa depan, mungkin antara 10 tahun bahkan lebih.

Staff akuntan WorldCom telah di wawancara sebelum tanggal 25 Juni. Pada


Maret 2002 SEC meminta data dari perusahaan berupa item-item yang berhubungan
dengan laporan-keuangan. Termasuk didalamnya :

1. Komisi penjualan dan tagihan-tagihan yang bermasalah


2. Sanksi administrasi terhadap pendapatan yang berhubungan dengan pelanggan dalam
skala besar.
3. Kebijakan akuntansi untuk merger.
4. Pinjaman kepada CEO.
5. Integrasi sistem komputer WorldCom dengan MCI
6. Analisis ekspteasi pendapatan saham WC.
Pada tanggal 1 Juli 2002 WorldCom mengumumkan bahwa akun cadangan di
WorldCom juga diinvestigasikan atau diperiksa. Perusahaan tersebut membuat akun ini
untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi, seperti
hutang pajak tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi untuk
memperoleh pendapatan. Pada tanggal 8 Agustus, WorldCom mengakui bahwa mereka
telah menggunakan cadangan secara tidak benar. Dakwaan yang dilaporkan pada tanggal
28 Agustus adalah bahwa akun cadangan dikurangi untuk menutupi biaya jaringan yang
telah dikapitalisasi.

2.2.2 Skandal CEO Bernard Ebbers


CEO Bernard Ebbers menjadi sangat kaya dari kenaikan harga sahamnya di
saham WorldCom umum. Namun, pada tahun 2000, industri telekomunikasi memasuki
masa krisis yang meyebabkan WorldCom mengalami kemunduran serius, menyebabkan
pemerintah AS melalui departemen Kehakiman memaksa perusahan ini untuk
membatalkan rencana merger dengan Sprint pada pertengahan 2000. Pada saat itu,
saham WorldCom menurun dan Ebbers berada di bawah tekanan tinggi dari bank untuk
menutupi kewajiban kekurangan margin pada saham WorldCom-nya yang digunakan
untuk membiayai jenis usaha yang lainnya, seperti kayu, kayu,dan kapal pesiar.

4
Oleh karena itu selama tahun 2001, Ebbers membujuk para dewan direksi
WorldCom untuk memberinya kredit korporasi dan jaminan lebih dari AS $400 juta
untuk menutupi kewajiban margin tersebut. Permohonan ini dikabulkan karena para
dewan direksi berharap bahwa pinjaman yang diminta CEP Ebbers tersebut akan
mencegah Ebbers untuk menjual sejumlah besar saham WorldCom pada akhirnya akibat
tekanan di harg pasar saham yang semakin anjlok. Namun, akhirnya strategi ini gagal
dam Ebbers digulingkan sebagai CEO pada bulan April 2002 dan digantikan oleh John
Sidgmore, mantan CEO UUNET Technologies, Inc.

Skandal akuntansi di dalam tubuh perusahaan ini sendiri di mulai sejak


pertengahan tahun 1999 dan terus berlanjut hingga Mei 2002. Dibawah Bernard Ebbers
(CEO), Scott Sullivan (CFO), David Myers (Pengawas) dan Buford “Buddy” Yates
(Direktur Jenderal Akuntansi) memanipulasi laporan akuntansi perusahaan, membuat
laporan akuntansi palsu untuk menutupi pendapatan WorldCom yang hakikatnya
mengalami penurunan dengan membuat gambar pertumbuhan keuangan dan
profitabilitas palsu untuk menopang harga saham WorldCom di pasar saham. Penipuan
itu dilakukan terutama dalam dua cara:

1. Underrepoting “line cost” (biaya interkoneksi dengan perusahaan telekomunikasi


lainnya) dengan memanfaatkan biaya-biaya pada neraca daripada fakta pengeluaran
mereka.
2. Menggelembungkan pendapatan dengan memasukkan catatan akuntansi palsu dari
“alokasi dana perusahaan yang belum diisi”.
Pada tahun 2002, sebuah tim audit internal WorldCom bekerja secara rahasia,
menyelidiki dan menggali kemana alokasi dana perusahaan yang hilang sebesar $3,8
Milyar. Hingga pada akhirnya, mereka menemukan jawabannya bahwa dana perusahaan
tersebut telah diselewengkan oleh CEO dan rekan-rekan kerjanya untuk memperkaya
diri mereka sendiri diluar standar pendapatan seharusnya. Kemudian komite audit
perusahaan dan dewan direksi diberitahu oleh para audit mengenai masalah penipuan
akuntansi ini. Tidak lama kemudian, mereka segera memanggil dan memecat CFO Scott
Sullivan, dan David Myers segera mengundurkan diri. Kemudian pada tahun
2001,Arthur Andersen dan US Securities and Exchange Commission (SEC)

5
meluncurkan sebuah investigasi masalah ni pada tanggal 26 Juni 2002. Sehingga pada
akhir 2003, diperkirakan bahwa total aset perusahaan ini ternyata telah diselewengkan
oleh CEO mereka sekitar $ 11 Milyar.
Akibat masalah besar yang diakibatkannya, pada 15 Maret 2005 Bernard Ebbers
dinyatakan bersalah dari semua tuduhan, karena telah terbukti melakukan kecurangan,
konspirasi dan pengajuan dokumen palsu dengan regulator. Semua terkait dengan
skandal akuntansi AS $11 Milyar di perusahaan telekomunikasi yang dia dirikan. Dia
dijatuhi hukuman 25 tahun penjara. Pejabat WorldCom lainnya seperti mantan CFO
Scott Sullivan dituntut dengan hukuman pidana. Dalam kaitanya pada tanggal 2 Maret
2004 untuk tuduhan penipuan sekuritas, konspirasi untuk melakukan penipuan
sekuritas, dan mengajukan laporan palsu pada tanggal 27 September 2002. Mantan
direktur akuntansi Buford Yates juga telah mengaku bersalah atas konspirasi dan
penipuan sekuritas pada tanggal 10 Oktober 2002.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Bernard Ebbers menerima hukuman yang akan
membuat dia dipenjara selama 25 tahun. Pada saat vonis dijatuhkan, Ebbers telah
berusia 63 tahun. Pada tanggal 26 September 2006, Ebbers menyerahkan diri ke Biro
Penjara Federal penjara di Oakdale, Louisiana, Federal Lembaga Permasyarakatan
Oakdale untuk mulai menjalani hukuman.

2.3 Pihak-Pihak yang Terkait


1. Bernard Ebbers (CEO)
Bernard Ebbers adalah seorang eksekutif senior yang bersemangat. Semangatnya itu
ditunjukkan dalam optimiesnya untuk mengembangkan WorldCom walaupun krisis yang
melanda cukup besar. Awalnya, pada tahun 1983 di kedai kopi Hattiesburg, Mississipi,
Tn. Ebbers pertama kali membantu mebuat konsep bisnis yang kelak menjadi
WorldCom. Namun hasrat Bernard Ebbers untuk membuat kreasi perusahaannya
membebaninya hingga pada masalah saham biasa. Melalui opsi saham yang murah hari
dan pembelian Ebbers, kepemilikan WorldCom terus berkembang. Namun, saham
WorldCom turun dan Bernard menghadapi margin call (permintaan untuk memberikan
lebih banyak jaminan atas pinjaman yang beredar) pada beberapa pembelinya, ia
menghadapi dilema yang sulit karena aset pribadinya tidak cukup untuk memenuhi
margin call tersebut. Sehingga untuk memenuhi margin call tersebut ia mengajukan

6
pinjaman kepada perusahaan. Pinjaman Ebbers ini sangat mencengangkan karena
merupakan pinjaman yang terbesar dalam sejarah yang pernah di pinjamkan oleh
perusahaan terbuka kepada pejabatnya.
2. Cynthia Cooper (Auditor Internal)
Saat itu Cyntia Cooper menjabat sebagai Vice Presiden dalam divisi Internal Audit
WorldCom. Cooper bersama beberapa rekannya membentuk sebuah tim kecil untuk
melakukan investigasi. Mereka mengaudit keuangan pada malam hari secara sembunyi-
sembunyi supaya tidak diketahui atasan untuk mencari kebenaran. Ternyata pada bulan
Mei mereka berhasil menemukan sebuah penyimpangan pada laporan laporan keuangan
perusahaan. Atas hasil temuan, Cooper berusaha untuk menanykan hal itu kepada kantor
Akuntan publik perusahaan dan Arthure Andersen. Cooper memutuskan menghubungi
kepala komite audit mengenai pertemuan tersebut. Tindakan ini menempatkan Cooper
dalam konflik langsung dengan Sullivan yang akhirnya mengalah. Namun, keesokan
harinya Sullivan memperingati Cooper untuk menjauh, tetapi karena ketegugan hati dan
di dorong oleh fakta bahwa reputasi Andersen telah jelek karena kasus Enron dan SEC
sedang menginvestigasi WorldCom kemudian Cooper menyelidikinya. Pada tanggal 20
Juni diselenggarakan rapat komite audit dewan direksi, dan CFO berusaha menjelaskan
strategi akuntansi yang dilakukannya dan berusaha mendapat dukungan dari para dewan,
namun usaha tersebut gagal. Pada tanggal 24 Juni, komitte audit meinta Sullivan dan
Myers untuk mengundurkan diri sebelum rapat dewan direksi berikutnya jika tidak ingin
diberhentikan.
3. Scoot D.Sullivan (CFO)
Scoot diam-diam memindahkan uang senilai $400 juta sebagai akun cadangan yang
dipersiapkan sebagai suatu hedge (lindung nilai) terhadap kerugian pendapatan yang telah
diantisipasi. Dalam hal ini, Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan penyajian beban
kepada Arthur Endersen. Pada saat menghadiri rapat komite audit dewan direksi, Sullivan
berusaha menjelaskan, dan diminta untuk mengundurkan diri sebelum rapat selanjutnya
jika tidak ingin diberhentikan. Namun, Sullivan tidak mau mengundurkan diri, sehingga
Sullivan dipecat.
4. Arthur Endersen

7
Sebagai Auditor Eksternal Independen merupakan pihak yang seharusnya menjunjung
tinggi independensi, dan profesionalisme, telah melakukan pelanggaran kode etik profesi
dan tidak bertanggung jawab terhadap profesi maupun masyarakat dengan tidak
melaporkan temuan audit yang dimanipulasi oleh WorldCom. Arthur menyetujui
tindakan manipulasi karena :
a. Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Endersen, sehingga kecurangan
yang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.
b. Adanya hubungan antara Arthur Endersen dengan Sullivan dan Myers yang
merupakan pekerja di KAP Arthur Endersen sebelum bergabung dengan WorldCom.
Arthur Endersen menyulap biaya sewa yang seharusnya merupakan biaya operasional
rutin yang akan mengurangi pendapatan pada tahun yang sama menjadi biaya investasi,
sehingga bisa disebar untuk jangka waktu 10 tahun. Biaya yang disuap oleh WorldCom
per kuatalnya sebesar US$ 500- 800 juta.
Dengan Manipulasi seperti ini, WorldCom dapat melaporkan laba bersih US$ 1,4
Milyar pada kuartal I/2001 dan US$172 pada kuartal I/2002. Padahal, jika manajemen
WorldCom mealporkan apa adanya, selama lima kuartal rapornya akan merah. Inilah
informasi yang menyesatkan para investor dan kreditor.
5. David Myers (Controller)
Seorang petinggi di KAP Arthur Endersen, Senior Vice President, dan Controller di
WorldCom yang dianggap melanggar independensi karena posisinya merangkap jabatan
sebagai auditor. David bersama Sullivan merancang skema dengan menempatkan
pengeluaran perusahaan yang seharusnya dalam pos biaya ke dalam pos pengeluaran
modal. Hal ini membuat perusahaan bisa mencatat perolehan laba yang tinggi.
6. Dewan Direksi
Menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada ketua dan mencegah
manipulasi yang dilakukan manajemen.
7. Staff Akuntan WorldCom
Akuntan World sangat berperan aktif dalam skandal yang terjadi. Berikut beberapa alasan
bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan :
a. Money

8
Adanya iming-iming uang dan bonus besar bagi para akuntan jika mereka mau
bekerja sama dengan pihak manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan.
b. Pressure
Adanya tekanan dari atas untuk memanipulasi laporan keuangan. Jika tidak di turuti
akan mengakibatkan para akuntan dipecat.
c. Culture
Budaya perusahaan, yang menghalalkan segara cara untuk dapat memperoleh
penghasilan agar perusahaan tetap terlihat baik di mata publik dan harga saham
perusahaan tidak turun drastis.
d. Internal Controll
Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga tindakan manipulasi dan
kecurangan dapat terjadi dalam perusahaan.
e. Chance
Adanya kesempatan untuk memanipulasi LK WorldCom, dimana dalam hal ini
semua pihak dari manajemen puncak hingga staff akuntansi dapat diajak bekerja
sama untuk memanipulasi LK perusahaan.
f. Etika
Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di WorldCom tidak
berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP, sehingga mereka
bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar kegiatan kode etik profesi
akuntansi.
8. Mr. Bufford “Buddy” Yates
Memasuki pengakuan bersalah untuk penipuan sekuritas dan konspirasi dan setuju untuk
bekerja sama dalam pemalsuan laporan keuangan WorldCom.
9. Manajemen WorldCom
Manajemen WorldCom berperan dalam menggelembungkan angka pada periode berjalan
dengan cara:
a. Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak WorldCom kepada pihak ketiga
dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya
dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan di bebankan ke rekening modal.
Hal ini, mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih besar dari laba yang

9
sebenarnya didapat oleh perusahaan dengan cara ini WorldCom mampu
meningkatkan keuntungan hingga $ 3,86 Milyar.
b. Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dana
cadangan yang sudah terbentuk akan di kurangi secara tidak benar oleh perusahaan
untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode
berjalan. Dengan praktik ini, WorldCom berhasil memanipulasi keuntungan sebesar $
2 Milyar.

2.4 Kode Etik yang Di Langgar


1. Dalam kasus WorldCom, Arthur Andersen selaku auditor eksternal tidak menjalankan
tugasnya sesuai dengan prosedur, karena tidak melaporkan laporan temuan audit yang
telah dimanipulasi oleh perusahaan WorldCom.
2. Adanya hubungan Arthur Andersen dengan Scott D.Sullivan dengan Myers yang
merupakan pekerja KAP Arthur Andersen sebelum bergabung dengan WorldCom.
3. Rekayasa laporan keuangan Milyaran dolar AS dapat terealisasi karena dibantu oleh
pihak eksternal Arthur Andersen dan staf akuntansi perusahaan WorldCom.
4. Beberapa SPE digunakan untuk menghasilkan keuntungan palsu, menyembunyikan
kerugian, dan mengurangi biaya pada laporan keuangan.
5. CEO WorldCom menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya .

2.5 Dampak dari Kasus WorldCom


2.5.1 Dampak dari Perusahaan
1. Pada akhir tahun 2000 WorldCom mengumumkan memberhentikan 17.000 karyawan
dari total 85.000 karyawan. Para pegawai WorldCom yang mempunyai saham
perusahaan sebagai bagian dari dana pensiun mereka juga mengalami kerugian.
2. Pada 25 Juni 2002 saham WorldCom dari US$64,5 pada tahun 1999 menjadi kurang
dari US$2 per saham dan turun lagi hingga kurang US$1 yang akhir nilai sahamnya
kurang dari 1 sen.
3. Pada Juli 2002 WorldCom mengikuti program proteksi kebangkrutan sementara dari
Departemen Kehakiman AS. WorldCom melaporkan aset sebesar US$ 103 Milyar
dengan total hutang US$41 Milyar.

10
4. Pada tahun 2004 WorldCom merubah menjadi MCI dan CEO WorldCom diganti dari
Ebbers menjadi John Sidgemore.
5. Perusahaan Manufaktur pembuat alat telekomunikasi seperti lucent technologies,
Nortell Networks dan Corning yang awalnya mengambil manfaat dari prediksi
WorldCom pada akhirnya pada akhirnya mengalami penderitaan juga dengan
memberhentkan karyawannya dan nilai sahamnya turun.
6. Pada bulan Desember 2005, AT& T Corp yang terkemuka diakuisisi SBC Comm
diakuisisi dan tidak lagi menjadi perusahaan yang independen.

2.5.2 Dampak Individu


1. Bernard Ebbers : Pada bulan april 2002 Bernard Ebbes mengundurkan diri kemudian
pada bulan Maret 2004, Ebbers secara resmi mendapat satu tuduhan berkonspirasi
melakukan penipuan sekuritas, penipuan sekuritas, dan tujuh tuduhan penipuan yang
terkait dengan pemberian laporan palsu kepada Security and Exchange Commission
(SEC). Selanjutnya, pada tanggal 15 Maret 2005, Ebbers dinyatakan bersalah atas
segala tuduhan dan di vonis hukuman 25 tahun penjara, yang mungkin menjadi
hukuman seumur hidup karena usianya 63 tahun.
2. Cynthia Cooper : Dia menjadi salah satu Persons of the Year versi majalah Time pada
tahun 2002. Cynthia Cooper menerima sejumlah penghargaan, termasuk Accounting
Exemplar Award 2003 yang diberikan kepada individu yang telah membuat
kontribusi luar biasa bagi profesionalisme dan etika dalam praktek akuntansi atau
pendidikan. Namun, ia juga diperlakukan secara kurang layak dibandingkan tindakan
luhur yang dilakukannya. Cooper mengatakan bahwa Ebbers dan Sullivan
meninggalkan perusahaan gajinya dibekukan, otoritas posisi auditinya dibatasi, dan
anggarannya di potong.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Penipuan laporan keuangan yang dilakukan oleh WorldCom Inc, yaitu perusahaan
raksasa dalam bidang telekomunikasi dan salah satu penyedia layanan internet (ISP) terbesar
di dunia ini melibatkan seorang auditor pertama yaitu Arthur Andersen LLC. Akibat adanya
pengungkapan skandal tersebut, saham WorldCom langsung ambruk seketika yang
menyebabkan sejumlah perusahaan sekuritas dan Komisi Bursa Efek menimpakan tuduhan
penipuan terhadap WorldCom.

Kehancuran WorldCom sebenarnya juga karena kerapuhan kondisi finansialnya yang


buruk. Untuk menutupi defisit kas nya. manajemen WorldCom memanipulasi laporan
keuangan, sehingga kinerjanya nya terlihat baik. Cara yang sebenarnya terbilang elementer
tapi ditutup-tutupi oleh auditor eksternal perusahaan itu Arthur Andersen LLC.

Penyebab yang sangat tampak terhadap kasus WorldCom itu sendiri adalah adanya sifat
keserakahan pada Bernard J.Ebbers (CEO WorldCom) hal itu terlihat ketika meminjam uang
perusahaan untuk memborong saham WorldCom (yang diyakini akan terus naik) tetapi
dalam kenyataannya digunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri sehingga Bernard
J.Ebbers tidak bisa mengembalikan pinjaman tersebut dan diketahui pula bahwa Scott D.
Sullivan, CFO WorldCom dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 Milyar (dari total
biaya sewa jaringan yang ada pada tahun 2001 mencapai US$ 8,2 Miliar) ke pos yang tidak
seharusnya. Sehingga CFO pun langsung dipecat, tetapi investor publik dan kredito terlanjur
kehilangan dana besar, sekaligus semakin memupuskan kepercayaan publik.

Salah satu penyebab utama dari kebangkrutan WorldCom adalah sikap serakah dari
eksekutif senior yang didukung oleh sistem insentif kompensasi Yang keterlaluan. Insentif
yang dimaksud adalah sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari
perusahaan yang mereka kelola. Sebab lain dari kegagalan adalah kurangnya indenpendensi
akuntan dan analisis keuangan ketidakakuratan dari data-data keuangan seringkali juga tidak
“tertangkap” oleh tim audit. Dalam hal ini, kredibilitas akuntan menjadi pertanyaan.

12

Anda mungkin juga menyukai