SmartGeopark Rvs
SmartGeopark Rvs
net/publication/280614558
Perancangan Model Smart Geopark Dengan Integrasi Social Media (Studi Kasus:
Perancangan Model Smart Geopark Merangin Provinsi Jambi)
CITATIONS READS
0 275
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Yuli Adam Prasetyo on 20 July 2017.
Abstrak
Geopark merupakan langkah maju kegiatan konservasi daerah dengan tidak hanya mempertimbangkan faktor
pembangunan ekonomi tetapi juga mempertimbangkan faktor geologi, arkeologi, ekologi, nilai sejarah, dan budaya.
Merangin sebagai suatu kawasan yang layak untuk dibangun embeded-system yang smart dan mendukung tujuan
geopark dalam bentuk smart geopark. Merangin saat ini dalam tahap perencanaan untuk dibangun kawasan geopark
yang diakui nasional dan dunia. Oleh karena itu, ada dua tahapan yang penting dalam pembangunan geopark ini adalah
pembangunan kawasan geopark dan mempromosikan geopark pada masyarakat dunia.
Metode yang digunakan dalam perumusan model perancangan adalah dengan studi literatur dan sintesis. Studi literatur
diperlukan untuk merumuskan model yang tepat dalam membangun model smart geopark. Sintesis merupakan metode
merumuskan model. Model yang diperoleh merupakan kombinasi komponen Geopark, Infrastruktur Fisik, Social
Media, dan Infrastruktur IT. Masing-masing komponen memiliki tujuan yang berbeda. Pencapaian tujuan model
smart geopark tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga mendukung nilai konservasi geopark dan green IT.
Hasil perumusan model menunjukkan bahwa model dapat diimplementasikan untuk perancangan kerangka smart
geopark merangin. Model yang terumuskan dapat mendukung aspek ekonomi, aspek promosi, dan aspek geopark
sebagai edukasi masyarakat baik pengunjung langsung maupun pengunjung dunia maya. Kapabilitas social media
memiliki efek katalisator yang kuat dalam mempromosikan geopark merangin melalui internet.
Kata Kunci : smart geopark, smart system, social media, dan konservasi.
1
Handscape adalah proyek penelitian yang didanai oleh Kelompok Manusia Komputer (HCI) di Cornell
Intel Corporation dan dilakukan oleh CIMI dan Interaksi University.
tampilan, statistik tentang museum, dan katalog pameran awalan dalam membangun aplikasi yang terintegrasi
elektronik. denga social media, karena aplikasi yang dibangun tidak
dapat memaksa pengguna untuk menggunakan.
III. METODE
Studi Literatur
Sintesis 2
IV.2 Kondisi Geografis Merangin Ada 5 aspek yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan Geopark Merangin antara lain:
Kondisi geografis merangin meliputi air terjun, goa, skars,
gunung, fosil, danau, sungai, dan lain-lain. Kondisi 1. Aspek geografi dan sumber daya alam
geografis dapat dilihat dalam Gambar IV.1. 2. Aspek sosial dan budaya
3. Aspek ekonomi
4. Aspek Prasarana dan Sarana
5. Aspek Fungsi dan Peran Stakeholder
Macro Level Smart Geopark Merangin berbasis web terintegrasi dengan Social Media
Meso Level Interrelation Konservasi alam, Pendidikan/Penelitian, dan Geowisata.
Micro Level Aktivitas Situs geologi, cagar alam geologi, dan monumen geologi
Peran Pengelola (swasta) , Pemerintah (Pemerintah Daerah),
Masyarakat (masyarakat Lokal dan Dunia) dan Universitas
Physical and Material Feature Geowisata
• Kecamatan Jangkat: Taman Nasional Kerinci, Hutan
Rakyat, Gunung Masurai, Gunung Sumbing, Danau
Pauh, Danau Depati Empat, Danau Kabut, dan Garo
(semburan air panas)
• Kecamatan Sungai Manau: Goa Sengayau, Goa Tiangko,
Air Terjun Sigerincing, Air Terjun Parentak, dan Air
Terjun Desa Airbatu.
• Kecamatan Bangko: Air terjun Sungai Dusunmudo,
Telukwang, air biukutanjung, sungai merangin, dll
• Kecamatan Muara Siau: Batu Larung dan Air Terjun
Sigerincing.
Geoheritage
Fosil Flora Fauna Jambiadalah Perem awal yang berusia
300 juta tahun. Flora di Cina Utara sedikit lebih muda dari
Flora Jambi sehingga dapat disimpulkan flora Jambi
menjadi inti titik penyebaran flora (botanical nucleus).
Systems Belief Arkeologi, ekologi, nilai sejarah, atau budaya: rumah adat
panjang, Rambut panjang, gading bertuah, Mitos Gadis
Berambut Panjang, Teluk wang sakti,
Mempertimbangkan hal tersebut di atas, maka dirumuskan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam model
suatu konsep model smart geopark yang mengintegrasikan tersebut dalam implementasinya di geospark merangin
Green IT dan Social Media. Rumusan tersebut dengan adalah sebagai berikut.
dapat dilihat dalam Gambar IV.2.
1. Aset dan Infrastruktur
Hardware Sarana dan Prasarana
(Aset non Geodiversity)
Geodiversity harus dapat memfasilitasi regulasi tentang
Software lingkungan mendasarkan pada aspek yang berkaitan
dengan:
FUNGSIONAL Aset Geodiversity
Jaringan
GEOPARK
Perangkat Elektronik/Digital • penyerapan polusi,
• penyanggan perubahan iklim,
SOCIAL MEDIA
Social Media Speaking
• penyaringan, pemurnian, penyimpanan air.
Social Media Photography
Berkenaan dengan hal tersebut, pemilihan bahan yang
Aplikasi Travelling
digunakan harus mendukung standar ramah lingkungan.
Hal ini sangat penting mengingat tujuan utama geopark
Gambar IV.2 Model Kerangka Smart Geopark
adalah kegiatan konservasi. Berdasarkan kluster map
dukungan infrastruktur dan asset geopark adalah sebagai
bagian fungsional, administrasi, lokasi, dan operasional.
2. Geopark memiliki tujuan konservasi, pendidikan,
dan geowisata dapat menggunakan dukungan
2. Green IT teknologi berupa smart system dan social media;
3. Social media mempunyai fungsi sebagai katalisator
Karakteristik Green IT untuk implementasi smart geopark
untuk promosi, berbagi pengalaman, dan
meliputi:
mempercepat penyebaran informasi geopark ke
• bahan habis pakai yang dapat didaur ulang secara seluruh dunia melalui internet.
mudah oleh alam,
• pengurangan penggunaan perangkat dengan
meningkatkan efektifitas Software/Aplikasi, DAFTAR PUSTAKA
• pemilihan perangkat yang mendukung gerakan
menjaga lingkungan seperti efisiensi energy. [1] Oktariadi, Oki (2011). Menuju Geopark Merangin
Provinsi Jambi, Badan Geologi Kementrian Energi
Perangkat yang digunakan perlu memperhatikan dan Sumber Bandung: Daya Mineral.
penggunaan hardware dengan standar sebagaimana butir [2] Haris, Jason (2008) Green Computing and Green IT
1, software yang dikembangkan perlu mendukung Best Practices, Australia: Emereo Publishing,
efisiensi proses dan mengurangi pekerjaan fisik/manual, http://emereo.org/green-computing-and-green-it-
jaringan perlu memperhatikan kondisi geopark sebagai best-practices-on-regulations-and-industry-
cagar alam, dan perangkat elektronik dapat memenuhi initiatives-virtualization-power-management-
kebutuhan pengguna seperti kemudahan akses. materials-recycling-and-telecommuting.html
Berdasarkan kelompok peta handscape, dukungan Green [3] Tomlinson, Bill (2010), Greening through IT,
IT dapat mendukung fungsi informasi geopark, informasi England: MIT Press
budaya, interface software, dan fungsionalitas geopark [4] Kintzig, Claude., Pulain, Gerard., Privat, Gilles.,
secara elektronik dan dijital. Favennec, Pierre-Novel. (2002), Communicating with
Smart Object: Developing Technology for Usable
3. Social Media
Pervasive Computing Systems, UK kogan page
Social media yang digunakan mendukung tujuan limited
messaging [5] Gay, Geri., Hembrooke, Helene. (2004), Activity
Centered Design: An Ecological Approach to
• berbagi lintas batas Designing Smart Tools and Usable Systems, USA:
• Informasi geopark Massachusetts Institut of Technology.
• Informasi geodiversity [6] Boer, N., Van Baalen, P., & Kumar, K. (2002). An
activity theory approach for studying the dynamics of
Aplikasi yang diintegrasikan menggunakan plugin atau knowledge sharing. Proceedings of the Thirty-fifth
memanfaatkan API meliputi aplikasi speaking (twitter dan Annual Hawaii International Conference on System
Facebook), aplikasi fotografi (instagram dan flickr), dan Sciences (HICSS 35) (pp. 90–93). Los Alamitos, CA:
aplikasi lainnya seperti travelling. Berdasarkan kelompok IEEE Computer Society Press.
peta handscape, dukungan social media dapat mendukung [7] Pettigrew, A. (1990). Longitudinal field research on
fungsi pesan dan lintas bataas untuk di akses dan menigirm change theory and practice. Organization Science, 1,
informasi, berbagi pengalaman, memberikan feedback, 267–292.
dan merekomendasikan geopark. [8] Gay, G. & Spinazze, A. (2002). Handscape:
Exploring potential use scenarios for mobile
V. KESIMPULAN
computing in museums, Cultivate Interactive,
http://www.cultivate-int.org/issue8/handscape, 1 Mei
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam sintesis ini 2013, 22:49 WIB.
sebagai berikut:
1. pengembangan smart geopark harus memperhatikan
standar ramah lingkungan,