Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH RADIOLOGI III

“ SISTEM KOMPENSASI TEGANGAN DAN KORELASI


PERUBAHAN TEGANGAN”

Oleh :

I DEWA MADE WIRAYUDA


NIM P27838119051

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
SURABAYA
2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Pendahuluan........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II 3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
2.1. Kompensasi Tegangan pada General X-Ray (1 phase).......................................3
2.2. Kompensasi Tegangan pada General X-Ray (High Frequency).........................4
2.3. Korelasi Perubahan Tegangan Filamen, Arus Filamen, dan Tegangan Tinggi
(kV)............................................................................................................................5
BAB III 6
PENUTUP...................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Pesawat Rontgen merupakan alat kesehatan yang sangat penting dalam dunia medis
saat ini, dimana banyak manfaat yang bisa didapatkan dari alat radiologi saat ini seperti untuk
mendeteksi kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru, gangguan pembuluh darah,
gangguan sendi dan tulang, gangguan saluran pencernaan. Meskipun memiliki banyak
manfaat dalam dunia kesehatan, pesawat Rontgen juga memiliki bahaya yang ditimbulkan
seperti radiasi sinar-X dan tegangan tinggi yang dihasilkanya.
Seperti yang diketahui bahwa ada beberapa system yang digunakan dalam pesawat
Rontgen untuk membangkitkan sinar X seperti system 1 Phase, Frekuensi tinggi, dan
Condensator Discharged. Dimana masing-masing system memiliki kelebihan dan
kekuranganya masing-masing. Sehingga perlu dilakukanya pendalaman materi untuk masing-
masing system dari Pesawat Rontgen.
Dalam pembangkitan sinar X dalam pesawat Rontgen salah satu hal penting yaitu
tegangan yang masuk pada tabung X-Ray harus DC atau rata, dimana seperti yang diketahui
bahwa jika menggunakan supply tegangan AC perlu melalui rectifier untuk mendapatkan
tegangan DC sehingga ada blok dikenal dengan sistem full wave rectifier. Sehingga perlu
dilakukan pendalaman materi tentang system ini.
Dari beberapa penjelasan diatas maka penulis akan membuat Analisa tentang system
“Kompensasi Tegangan” dalam General X-Ray 1 phase dengan X-Ray Frekuensi Tinggi, dan
Analisa tentang korelasi tegangan filamen, arus filamen dan kV terhadap perubahan arus
tabung pesawat rontgen 1 phase pada sistem full wave rectifier.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana Sistem Kompensasi Tegangan Pada General x-ray 1 phase 50 Hz dengan
general X-ray High Frequency
1.2.2 Bagaimana korelasi perubahan tegangan filamen, arus filamen dan tegangan tinggi
(kV) tabung sinar-x terhadap perubahan arus tabung pada pesawat Rontgen 1 phase
dengan sistem full wave rectifier.

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan Sistem kompensasi Tegangan Pada General x-ray 1 phase 50 Hz dengan
general X-ray High Frequency
1.3.2 Menjelaskan korelasi perubahan tegangan filamen, arus filamen dan tegangan tinggi
(kV) tabung sinar-x terhadap perubahan arus tabung pada pesawat Rontgen 1 phase
dengan sistem full wave rectifier.

BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1.Kompensasi Tegangan pada General X-Ray (1 phase)
Pada general X-Ray (1 phase) kompensasi tegangan atau sering dikenal dengan LVC
ditunjukkan pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Sistem Voltage Compensator

Ketika selektor SWI, yang dipasang pada panel kontrol, berada pada studi tengah
sakelar (seperti yang ditunjukkan) sirkuit ini dapat dibandingkan dengan Gambar 2.2 (b).
Asumsikan bahwa ketika selektor SWI berada pada stud tengah, suplai berada pada nilai
nominal 230 volt dan ada 115 putaran antara titik input X dan Y. Kemudian akan ada 2 volt
untuk setiap belokan antara titik C dan setiap stud yang dipilih pada sakelar.
Untuk kestabilan tegangan rangkaian, diinginkan bahwa nilai putaran volt (2 volt
dalam contoh ini) harus tetap konstan. Jika tegangan suplai turun ke 220 volt melintasi 115
belokan, maka akan ada kurang dari 2 volt belokan. Kompensasi harus dibuat untuk
penurunan tegangan ini sehingga, meskipun tegangan suplai telah ditentukan nilainya, masih
akan ada 2 volt per belokan yang dapat diperoleh dari output belitan. Kompensasi untuk
penurunan tegangan ini diperoleh hanya dengan berbagi 220 volt antara jumlah belokan yang
lebih kecil antara X dan Y dan ini dilakukan dengan menggerakkan pemilih SWI ke kanan
sehingga, misalnya, pada stud 3 bukannya stud 4. Kemudian jika tegangan suplai nominal
turun ke nilai yang lebih rendah, SWI digunakan untuk memilih putaran yang lebih sedikit
pada input autotransformer. Sebaliknya, jika tegangan suplai meningkat di atas nilai
nominalnya, semakin tinggi tegangan dibagi antara peningkatan jumlah belokan dengan
memutar pemilih SWI ke kiri (ke nomor stud). Switch SWI disebut kompensator tegangan
pasokan surat dan dalam contoh ini, ia dikontrol secara manual. Kompensator ini akan
bernilai kecil kecuali kita dapat memperoleh beberapa indikasi bahwa variasi dalam tegangan
suplai utama telah terjadi, dan kecuali kita dapat melihat bahwa kompensasi yang dibuat
melalui saklar kompensator SWI adalah jumlah yang diperlukan. Kedua persyaratan ini
3
dipenuhi oleh voltmeter MI yang terhubung melalui sebuah fix jumlah belokan, W ke Y, di
sisi input belitan.

2.2.Kompensasi Tegangan pada General X-Ray (High Frequency)


Pada sistem X-Ray High Frequency dimana pembangkitan sinar X melalui beberapa
tahapan. Dimana untuk kompensasi tegangan tinggi terjadi pada blok inverter dan dapat
dilihat pada gambar dibawah khususnya pada blok 3 yang merupakan bagian inverter.

Gambar 2.2 Voltage Compensator High Frequency

Gambar diatas merupakan sistem dari kompensasi tegangan pada High Frequency,
dimana Uo mewakili tegangan DC yang dijadikan sebagai input inverter, Kvsoll mewakili
tegangan set yang dipilih, dan kVist merupakan tegangan yang disupply ke tabung. Dimana
biasanya tegangan kVist akan dibandingkan dengan tegangan kVsoll dimana ketika kVist
belum sesuai dengan kVsoll maka akan diatur melalui pulsa yang mengontrol inverter agar
kVist dan kV soll sama. Generator frekuensi tinggi tidak terpengaruh oleh penurunan
tegangan pasokan listrik selama paparan, karena mode operasi loop tertutup yang dapat diatur
sendiri.

4
2.3.Korelasi Perubahan Tegangan Filamen, Arus Filamen, dan Tegangan Tinggi
(kV)

Gambar 2.3 Korelasi kV, mA, dan arus filamen

Dari gambar 2.3 dapat dilihat bahwa pada saat setting arus filamen yang sama semisal
5 ampere dengan perbedaan setting kVp akan menghasilkan nilai arus tabung yang berbeda
juga. Dimana pada saat setting kVp 50 kVp maka menghasilkan arus tabung sekitar 160 mA
sedangkan dengan setting arus filamen yang sama dengan setting 70 kVp menghasilkan arus
tabung 280 mA. Dari hal ini dapat diketahui bahwa setting kVp berbanding lurus dengan arus
tabung yang dihasilkan dan setting kVp berbanding terbalik dengan arus filamen yang dapat
berikan.

BAB III
PENUTUP

5
3.1Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada sistem general X-Ray 1
Phase untuk mengkompensasi tegangan digunakan sebuah selector yang terletak pada
autotrafo dengan mengatur lilitan (tap) nya, sedangkan pada High Frequency perubahan
tegangan input tidak berpengaruh sehingga tidak terdapat selector kompensasi tegangan,
melainkan pada High Frequency menggunakan sistem inverter untuk mengatur kestabilan dan
kesesuaian tegangan input ke tabung dengan setting kV yang dilakukan. Nilai kVp berbanding
lurus dengan arus tabung yang dihasilkan, dan berbanding terbalik dengan nilai arus filamen
yang dapat digunakan, hal ini karena setiap tabung X-Ray memiliki karakteristik masing-
masing.
.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tjin Willy, “Pemeriksaan Radiologi, Ini yang Harus Anda Ketahui - Alodokter,”

6
Pemeriksaan Radiologi, Ini yang Harus Anda Ketahui, 2018. [Online]. Available:
https://www.alodokter.com/pemeriksaan-radiologi-ini-yang-harus-anda-ketahui.
[Accessed: 18-Mar-2020].
[3] F. Jaundrell-Thompson and W. J. Ashworth, X-Ray Physics and Equipment. 1965.

Anda mungkin juga menyukai