Anda di halaman 1dari 37

Edisi Februari 2020

Edisi Februari 2020

APBN KITA
KINERJA DAN FAKTA

#UangKita
untuk KALEIDOSKOP

Pemerataan
Pembangunan

1
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

“Jadi tidak tergantung


pada APBD. Karena
Pemerintah Pusat punya
banyak instrumen. Kita
punya kartu pra kerja
Rp10 triliun. Itu bisa
digunakan.” pada waktu
rapat dengan jajaran
provinsi Jawa Tengah
(14/02)

Menteri Keuangan,
Sri Mulyani Indrawati

Scan dan Unduh


APBN KITA

2 3
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Daftar Isi
Diterbitkan oleh: Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.
Pelindung: Menteri Keuangan
dan Wakil Menteri Keuangan.
Pengarah: Pimpinan Unit
Eselon I Kementerian Keuangan
Penanggung Jawab: Direktur
Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko selaku
Sekretaris Komite Asset-Liability
Management Kementerian
Ringkasan Eksekutif 6
Keuangan. Pemimpin Redaksi:
Realisasi APBN 2020 14 Kepala Biro Komunikasi dan
Laporan Utama TKDD 18 Layanan Informasi, Direktur
Perkembangan Ekonomi Makro 24 Strategi dan Portofolio
Penerimaan Pajak 28 Pembiayaan, Kepala Pusat
Kebijakan Ekonomi Makro.
Penerimaan Bea dan Cukai 34
Dewan Redaksi: Tim Deputies
Penerimaan Negara Bukan 38 Asset-Liability Management
Pajak
Kementerian Keuangan.
Belanja Pemerintah Pusat 44 Tim Redaksi: Tim Teknis Asset-
Transfer ke Daerah dan Dana 50 Liability Management dan
Desa Tim Kehumasan Unit Eselon I
Pembiayaan Utang 56 Kementerian Keuangan Desain
Laporan Khusus Pembiayaan 64 Grafis, Layout dan Foto: Biro KLI
Tabel Realisasi APBN tahun 68 Kementerian Keuangan. Alamat
2019 dan 2020 Redaksi: Gedung Frans Seda
Lantai 8, Jl. Dr. Wahidin Raya No.
1, Jakarta.

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

4 5
Ringkasan Eksekutif

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Ringkasan Eksekutif

Ditengah ketidakpastian ekspor melalui penguatan daya


perekonomian global yang saing industri nasional akan terus
dipengaruhi oleh penurunan dilakukan untuk meningkatkan
volume perdagangan, kinerja transaksi berjalan.
perekonomian Indonesia persen
tahun 2019 tumbuh di kisaran 5 Memasuki awal tahun 2020,
persen. Pertumbuhan ekonomi realisasi Pendapatan Negara
nasional tersebut lebih ditopang dan Hibah hingga akhir bulan
oleh pertumbuhan permintaan Januari 2020 mencapai Rp103,69
domestik. Di sisi sektor keuangan, triliun atau 4,60 persen dari
arus masuk modal terus berlanjut target pada APBN 2020. Capaian
ke emerging market seiring tersebut mengalami perlambatan
kebijakan pelonggaran moneter pertumbuhan sebagai imbas dari
di beberapa negar amaju. Hal masih berlanjutnya perlambatan
ini selanjutnya mengakibatkan ekonomi global yang terjadi sejak
apresiasi nilai tukar negara tahun lalu. Hingga akhir Januari
emerging market, termasuk 2020, realisasi Pendapatan Negara
Indonesia. Perkembangan inflasi ditopang oleh realisasi penerimaan
yang terkendali di tahun 2019 Perpajakan dan Pendapatan
diharapkan akan berlanjut di tahun Negara Bukan Pajak (PNBP),
2020 dan akan memperkuat daya yang masing-masing mencapai
beli masayarakat untuk mendorong Rp84,66 triliun dan Rp19,02
konsumsi. Upaya peningkatan triliun atau masing-masing
telah mencapai 4,54 persen dan

6 7
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

5,18 persen dari target yang secara nominal penerimaannya 2020 diantaranya sektor Jasa tempo di bulan Februari. Lebih
ditetapkan dalam APBN 2020. ditopang oleh penerimaan dari Keuangan dan sektor Transportasi lanjut, komponen penerimaan Bea
Sementara itu, belum terdapat PPh 21, PPh Final, dan PPh dan Pergudangan, yang masih Masuk (BM) telah mencapai 7,03
realisasi untuk penerimaan 25/29 Badan. Pertumbuhan PPh tumbuh dengan cukup baik. persen dari target APBN 2020.
Hibah hingga akhir Januari Nonmigas didukung terutama Meskipun demikian, pertumbuhan
2020. Pertumbuhan penerimaan oleh pertumbuhan dari PPh 25/29 Penerimaan Kepabeanan dan BM secara kumulatif masih
Perpajakan mengalami kontraksi Orang Pribadi (OP) yang tumbuh Cukai telah mencapai Rp4,44 tumbuh negatif 9,04 persen (yoy)
tercatat negatif 5,97 persen (yoy). 18,37 persen (yoy) dan PPh Final triliun atau 1,99 persen dari sebagai imbas perlambatan yang
Sementara itu, penerimaan PNBP tumbuh 7,65 persen (yoy). Lebih target APBN 2020, serta mampu terjadi pada perekonomian global.
tercatat tumbuh 2,28 persen (yoy). lanjut, pada periode ini penerimaan tumbuh 13,5 persen (yoy). Sedangkan komponen penerimaan
PPN/PPnBM secara nominal Secara nominal penerimaan Bea Keluar (BK), realisasinya telah
Penerimaan Pajak secara ditopang oleh PPN Dalam Negeri Kepabeanan dan Cukai pada mencapai 3,98 persen dari target
nominal masih ditopang (DN) dan PPN Impor. Sementara awal tahun 2020 ditopang APBN 2020 dan pertumbuhannya
oleh penerimaan dari Pajak itu, pertumbuhan PPN/PPnBM oleh penerimaan dari cukai secara kumulatif tumbuh negatif
Penghasilan (PPh) Nonmigas dan bersumber dari pertumbuhan dan bea masuk. Berdasarkan 68,90 persen (yoy). Hal ini terjadi
Pajak Pertambahan Nilai/Pajak PPN DN yang tumbuh 15,99 pertumbuhannya, penerimaan salah satunya akibat adanya
Penjualan atas Barang Mewah persen (yoy) dan PPnBM DN Kepabeanan dan Cukai utamanya moratorium ekspor migas.
(PPN/PPnBM). Berdasarkan tumbuh 114,72 persen (yoy). masih berasal dari pertumbuhan
pertumbuhannya, penerimaan Secara keseluruhan, pertumbuhan penerimaan Cukai Hasil Tembakau Realisasi PNBP sampai dengan
Pajak utamanya didorong oleh komponen pajak di awal tahun (CHT) dan Cukai Minuman akhir Januari 2020 mencapai
pertumbuhan dari komponen 2020 ini menunjukkan masih Mengandung Etil Alkohol (MMEA) Rp19,02 triliun atau 5,18 persen
penerimaan Pajak Bumi dan terdapat tekanan akibat tren yang masing-masing tumbuh terhadap target dalam APBN
Bangunan (PBB) dan PPN, yang pelemahan ekonomi global. 445,32 persen (yoy) dan 16,73 2020. Realisasi Pencapaian
masing-masing tumbuh 136,54 Sementara itu, sektor usaha persen (yoy).Pertumbuhan realisasi PNBP tersebut terutama
persen (yoy) dan 3,78 persen (yoy). yang masih menjadi penyokong tersebut didorong oleh pelunasan didominasi oleh realisasi PNBP
Sementara itu, PPh Nonmigas penerimaan pajak di awal tahun maju pita cukai rokok yang jatuh SDA dan PNBP Lainnya masing-

8 9
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

masing sebesar Rp9,74 triliun (USD65,38/barel) dibanding 2020 sudah mencapai Rp1,86 Realisasi Transfer ke Daerah
dan Rp8,88 triliun. Dibandingkan Januari 2019 (USD56,55/barel) triliun atau tumbuh sebesar 12,6 dan Dana Desa (TKDD) sampai
periode yang sama tahun atau meningkat USD8,83/barel. persen dari tahun sebelumnya. dengan Januari 2020 mencapai
sebelumnya, capaian realisasi Hal ini menunjukkan komitmen Rp68,39 triliun atau 7,98 persen
PNBP lebih tinggi 2,28 persen Realisasi Belanja Negara sampai Pemerintah yang tetap berupaya dari pagu APBN 2020, yang
(yoy), terutama diperoleh dari dengan akhir Januari 2020 meningkatkan kualitas APBN meliputi Transfer ke Daerah
peningkatan penerimaan SDA sebesar Rp139,83 triliun atau antara lain melalui perbaikan (TKD) sebesar Rp68,06 triliun
minyak bumi sebesar 4,30 persen sekitar 5,5 persen dari pagu pola belanja produktif agar lebih (8,67 persen) dan Dana Desa
(yoy), penerimaan lainnya sebesar APBN 2020. Realisasi tersebut optimal dalam menstimulasi Rp0,33 triliun (0,46 persen).
5,39 persen (yoy), dan pendapatan lebih rendah dari periode tahun perekonomian. Secara lebih rinci, realisasi TKD
BLU sebesar 19,05 persen (yoy). sebelumnya baik secara nominal terdiri dari Dana Perimbangan
Namun demikian, pendapatan SDA maupun persentase terhadap pagu Sementara itu, belanja Subsidi Rp68,06 triliun (9,11 persen)
nonmigas mengalami perlambatan APBN. Realisasi Belanja Negara belum terdapat realisasi, hal sedangkan Dana Insentif Daerah
dimana tumbuh negatif 15,98 hingga Januari 2020 meliputi ini disebabkan oleh proses (DID) serta Dana Otonomi Khusus
persen (yoy), seiring dengan realisasi Belanja Pemerintah Pusat administrasi dan verifikasi dalam dan Keistimewaan DIY belum ada
menurunnya HBA di bulan Januari sebesar Rp71,44 triliun (4,2 persen penyaluran Subsidi. Proses realisasi. Realisasi TKDD lebih
2020 yang tercatat sebesar dari pagu APBN) dan realisasi administrasi dan verifikasi meliputi rendah sekitar 12,00 persen (yoy)
USD65,93 per ton lebih rendah Transfer ke Daerah dan Dana Desa subsidi energi (memperhitungkan apabila dibandingkan dengan
USD26,48 per ton dibandingkan sebesar Rp68,39 triliun (8,0 persen volume BBM dan LPG tabung 3kg periode yang sama tahun 2019,
periode yang sama tahun dari pagu APBN). Secara nominal, serta penjualan listrik) dan subsidi secara umum hal ini terutama
sebelumnya sebesar USD92,41 per realisasi Belanja Pemerintah nonenergi (memperhitungkan disebabkan penyaluran dana
ton. Sementara itu, meningkatnya Pusat di bulan Januari 2020 subsidi pupuk, public service TKDD yang relatif belum optimal di
penerimaan SDA minyak bumi mengalami penurunan sebesar obligation dan subsidi kredit awal tahun karena Pemda sedang
antara lain disebabkan tingginya 6,2 persen dari tahun sebelumnya. program). berproses untuk memenuhi
realisasi ICP bulan Januari 2020 Namun demikian, realisasi beberapa persyaratan penyaluran
belanja modal hingga Januari

10 11
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

TKDD di awal tahun, salah satunya Keberlanjutan fiskal di tahun


antara lain penyelesaian Perda 2020 diharapkan akan tetap
APBD. Sementara itu, realisasi terjaga. Realisasi defisit APBN
TKD lebih rendah Rp9,34 triliun hingga Januari 2020 mencapai
atau sekitar 12,07 persen bila Rp36,14 triliun atau sekitar 0,21
dibandingkan realisasi TKD pada persen PDB. Realisasi Realisasi
periode yang sama tahun 2019. defisit tersebut lebih rendah
Rendahnya realisasi TKD tersebut dari realisasi defisit periode
terutama disebabkan karena: (1) tahun sebelumnya, baik secara
Realisasi DBH hanya sekitar 17,84 nominal maupun persentase
persen dibandingkan periode terhadap PDB. Sementara itu,
yang sama tahun sebelumnya, posisi keseimbangan primer pada
yang disumbang dari SDA Januari 2020 berada pada posisi
Pertambangan Umum sebesar negatif Rp13,60 triliun, tetapi
Rp3,25 triliun, SDA Pertambangan masih jauh lebih baik dibandingkan
Panas Bumi sebesar Rp0,17 triliun, tahun sebelumnya yang mencapai
dan Hasil Perikanan sebesar negatif Rp22,14 triliun. Hal Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
Rp0,04 triliun, serta (2) Realisasi ini sejalan dengan komitmen
DAU hanya sekitar 6,53 persen Pemerintah yang senantiasa
dibandingkan periode yang sama menjaga pengelolaan APBN
tahun sebelumnya. Lebih lanjut, yang sehat dan berkelanjutan.
realisasi Dana Desa sampai lebih Sementara itu, realisasi
tinggi Rp0,02 triliun (5,22 persen) pembiayaan yang dilakukan
dibandingkan realisasi Dana Desa Pemerintah hingga Januari 2020
pada periode yang sama tahun mencapai Rp68,21 triliun (23,1
2019. Hal tersebut dipengaruhi persen dari pagu APBN), terutama
oleh percepatan penyaluran Dana bersumber dari penerbitan SBN
Desa ke daerah pada awal tahun, (neto) sebesar Rp72,01 triliun dan
terutama beberapa daerah yang pinjaman (neto) sebesar negatif
telah menyelesaikan penyusunan Rp3,81 triliun.
Perda APBD dan peraturan
kepala daerah sebagai salah satu
persyaratan dalam penyaluran
Dana Desa pada tahap I.

12 13
Realisasi APBN 2020

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

REALISASI APBN
TA H U N 2 0 2 0

Realisasi APBN tahun 2020 sebesar Rp90,04 triliun. Realisasi


sampai dengan 31 Januari 2020 penerimaan perpajakan terdiri
mencatatkan pendapatan negara atas:
mampu mencapai Rp103,69
triliun atau 4,64 persen dari target Realisasi Penerimaan Pajak
APBN tahun 2020. Sementara mencapai Rp80,22 triliun atau 4,88
itu, realisasi belanja negara persen dari target APBN tahun
telah mencapai Rp139,83 triliun 2020, turun sebesar 6,86 persen
atau 5,50 persen dari pagu (yoy) dari tahun 2019 sebesar
APBN tahun 2020. Berdasarkan Rp86,13 triliun.
bauran realisasi tersebut, maka
Realisasi Penerimaan Kepabeanan
defisit anggaran sebesar 0,21
dan Cukai mencapai Rp4,44 triliun
persen terhadap PDB atau turun
atau 1,99 persen dari target APBN
dibandingkan periode yang sama
tahun 2020, tumbuh sebesar 13,50
tahun 2019.
persen (yoy) dari tahun 2019
Rincian dari realisasi APBN 2020 sebesar Rp3,91 triliun.
sampai dengan 31 Januari 2020
Penerimaan Negara Bukan
tersebut meliputi:
Pajak (PNBP) mencatat realisasi
Penerimaan Perpajakan mencapai sebesar Rp19,02 triliun atau 5,18
Rp84,66 triliun atau 4,54 persen persen dari target APBN tahun
dari target APBN tahun 2020, 2020, tumbuh 2,28 persen (yoy)
sedikit turun 5,97 persen (yoy) dari periode yang sama tahun
dibandingkan realisasi periode sebelumnya sebesar Rp18,60
yang sama APBN tahun 2019 triliun.

14 15
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Realisasi APBN 2020 sampai dengan 31 Januari 2020 (triliun Rupiah)

Belanja Pemerintah Pusat


mencapai Rp71,44 triliun atau
2019
4,24 persen dari pagu APBN
108,72
Pendapatan 2020 tahun 2020, turun 6,17 persen
Negara
103,69 (yoy) dibandingkan realisasi
pada periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar Rp76,13
153,86
Belanja triliun.
Negara
139,83
Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) mencapai Rp68,39 triliun
atau 7,98 persen dari pagu APBN
(45,14)
Defisit tahun 2020, turun 12,00 persen
Anggaran (yoy) dibandingkan realisasi
(36,14)
pada periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar Rp77,72
123,66 triliun.
Pembiayaan
Anggaran
68,21 Melihat realisasi pendapatan
negara dan belanja negara
tersebut, maka realisasi defisit
2016 2017 2018 2019 2020 APBN tahun 2020 sampai dengan
31 Januari 2020 mencapai
Rp36,14 triliun atau 0,21
(67,6)

(49,4)

(4 4,9)

(22,2)

(37,7)

(14,2)

(45,1)

(22,1)

(36,1)

(13,6)

persen terhadap PDB, dimana


keseimbangan primer mencapai
negatif Rp13,60 triliun. Dengan
realisasi pembiayaan anggaran
periode sampai dengan 31 Januari
2020 sebesar Rp68,21 triliun,
sehingga terdapat kelebihan
pembiayaan anggaran sebesar
Rp32,06 triliun.
(0,21)
(0,25)
(0,29)
(0,33)

Keseimbangan Primer

(0,54) Defisit Anggaran

% Defisit thd PDB

16 17
Laporan
LaporanKhusus
Utama

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Loan Currency Conversion


(Konversi Mata Uang) Dari Mata
Kinerja Daerah Jadi Basis
Uang Dollar Ke Mata Uang Euro
Kebijakan Transfer ke Daerah
Atas Pinjaman Asian Development
dan Dana Desa
Bank

Dalam perjalanannya, Transfer Mengacu pada Undang-Undang sebesar Rp856,95 triliun yang penganggaran APBD, khususnya
ke Daerah dan Dana Desa Nomor 20 Tahun 2019 tentang diarahkan untuk memperbaiki pada sektor penerimaan DBH.
senantiasa berevolusi mengikuti Anggaran dan Pendapatan kuantitas dan kualitas pelayanan Dengan mempertimbangkan
perkembangan dan kebutuhan Belanja Negara Tahun Anggaran publik, mengurangi ketimpangan rata-rata realisasi alokasi
pendanaan daerah, sebagaimana 2020, belanja Transfer ke Daerah antardaerah, menekan angka DBH paling kurang tiga tahun
tergambar dalam infografis dan Dana Desa (TKDD) tahun kemiskinan dan meningkatkan terakhir, pemerintah mengambil
berikut: ini dialokasikan sebesar 33,73 kesejahteraan masyarakat. langkah penyesuaian dalam
persen dari belanja negara atau mengalokasikan DBH Tahun
Dari segi kebijakan TKDD, terdapat Anggaran 2020. Hal ini dilakukan
beberapa perubahan yang telah untuk lebih memberikan kepastian
dan akan dilaksanakan khususnya bagi daerah dan meminimalisir
terkait dukungan terhadap potensi Lebih Bayar DBH yang
peningkatan perekonomian disebabkan adanya deviasi antara
daerah. Salah satu perbaikan realisasi penerimaan negara
fundamental yang dilakukan dengan rencana penerimaan
adalah percepatan penyaluran negara yang ditetapkan dalam
Dana Desa dan Dana BOS. APBN.
Percepatan ini bertujuan agar
kedua dana tersebut dapat segera Melalui PMK nomor 205/
digunakan dan tidak mengendap PMK.07/2019 tentang
menjadi simpanan di bank yang Pengelolaan Dana Desa, dilakukan
tidak produktif. penyempurnaan pembagian
persentase penyaluran Dana Desa
Selain itu, terdapat pula kebijakan dalam tiga tahapan, yakni menjadi
untuk mendorong peningkatan
kualitas perencanaan dan

18 19
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

40 persen (tahap I); 40 persen daerah, simplifikasi persyaratan


Jumlah Penyaluran/Siswa
(tahap II); dan 20 persen (tahap penyaluran, dan penyaluran Tingkat Jumlah Siswa Unit Cost
III), dan mulai dapat disalurkan dapat dilakukan setiap minggu. Tahap I Tahap II Tahap III
pada bulan Januari tahun Meskipun penyaluran langsung a. SD/MI 25.187.993 Rp900.000 Rp270.000 Rp360.000 Rp270.000
2020. Sebelumnya, pembagian ke desa, pemerintah Kabupaten/
b. SMP/MTs 9.966.011 Rp1.100.000 Rp330.000 Rp440.000 Rp330.000
persentase penyaluran Dana Desa Kota tetap memiliki peran penting
dilakukan berdasarkan pola 20 dalam melakukan verifikasi c. SMA 4.931.042 Rp1.500.000 Rp450.000 Rp600.000 Rp450.000
persen; 40 persen; 40 persen. dokumen persyaratan penyaluran
d. SMK 5.164.633 Rp1.600.000 Rp480.000 Rp640.000 Rp480.000
Dengan adanya penyempurnaan dari desa, yang kemudian
tersebut, diharapkan dapat disampaikan kepada KPPN untuk e. Pend. Khusus 175.738 Rp2.000.000 Rp600.000 Rp800.000 Rp600.000
mengakselerasi pembangunan diproses penyalurannya. Dokumen
desa sejak awal tahun untuk persyaratan yang wajib diserahkan
semakin mandiri dan maju. desa di setiap tahap penyaluran
bagi 45.918.811 siswa. Penyaluran Lebih lanjut, kebijakan TKDD
Penyaluran Dana Desa yang lebih adalah dokumen-dokumen yang
Dana BOS langsung ke rekening di tahun 2020 telah berbasis
besar di awal (tahap I) dipastikan menunjukkan kinerja dari desa
sekolah dilakukan melalui tiga kinerja, baik pada saat proses
akan tetap termonitor dengan yang bersangkutan, seperti
tahapan, yaitu tahap I sebesar 30 pengalokasian maupun ketika
baik penyerapannya, karena Peraturan Desa mengenai
persen, tahap II sebesar 40 persen, akan disalurkan. Perbaikan
untuk mendapatkan penyaluran Anggaran Pendapatan dan Belanja
dan tahap III sebesar 30 persen pengalokasian berbasis
tahap II, Dana Desa tahap I harus Desa, realisasi penyerapan dan
dengan rincian sebagaimana tabel. kinerja salah satunya melalui
sudah terserap minimal 50 persen capaian output Tahun Anggaran
penganggaran DID yang
dengan output minimal 35 persen sebelumnya, serta laporan Penyaluran Tahap I dapat segera merupakan bukti penghargaan
dari target. konvergensi pencegahan stunting. dilaksanakan setelah Kementerian kepada Daerah atas capaian-
Pendidikan dan Kebudayaan capaiannya. Sedangkan,
Di samping itu, penyaluran Sementara itu, pembangunan
menyampaikan rekomendasi penyaluran berbasis kinerja
Dana Desa di tahun 2020 akan SDM yang menjadi prioritas
penyaluran. Rekomendasi diantaranya melalui Peraturan
langsung disalurkan ke Rekening presiden dan sejalan dengan
penyaluran merupakan bukti Menteri Keuangan nomor
Kas Desa (RKD) dengan tetap konsep “Merdeka Belajar”
akuntabilitas karena dibuat 139/PMK.07/2019 mengenai
tercatat di APBD Kabupaten/ diformulasikan dengan perbaikan
berdasarkan data yang diinput Pengelolaan DTU, dimana DAU dan
Kota. Perbaikan ini bertujuan kebijakan penyaluran Dana BOS
oleh sekolah melalui Aplikasi DBH saat ini penyalurannya telah
agar Dana Desa dapat lebih langsung ke rekening sekolah.
Dana BOS yang disediakan oleh
cepat diterima desa, penyaluran Dengan percepatan penyaluran
Kementerian Pendidikan dan
ke desa tidak perlu menunggu ini, diharapkan setidaknya akan
Kebudayaan.
kesiapan seluruh desa dalam satu membawa dampak yang positif

20 21
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

memperhatikan kinerja pemerintah Penerimaan Negara (NTPN).


daerah.
Adapun penyaluran DBH SDA
Penyaluran DAU tiap bulan memperhatikan kinerja pemerintah
memperhatikan kinerja daerah dalam pemeliharaan
pemerintah daerah terkait lingkungan melalui penyampaian
realisasi belanja pegawainya. laporan kinerja pemerintah daerah
Untuk penyaluran bulan April atas capaian output pelaksanaan
dan Oktober, kinerja daerah juga kegiatan pengelolaan sanitasi
dilihat dari aspek penganggaran lingkungan yang terdiri dari
belanja infrastruktur, pemenuhan kegiatan pengelolaan air bersih
indikator layanan pendidikan, dan dan kegiatan pengelolaan limbah. Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
pemenuhan indikator layanan
kesehatan. Hal ini dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik bidang
pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur serta perbaikan
kualitas belanja pemerintah
daerah.

Sejalan dengan hal tersebut,


penyaluran DBH Pajak juga telah
memperhatikan kinerja pemerintah
daerah dalam mendukung
optimalisasi penerimaan pajak
yang dipungut pemerintah daerah,
melalui penyampaian Berita Acara
Rekonsiliasi antara pemerintah
daerah dengan Kementerian
Keuangan atas penyetoran
pajak pusat ke RKUN yang telah
mendapatkan Nomor Transaksi

22 23
Perkembangan Ekonomi Makro

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO

Kinerja pertumbuhan ekonomi Namun, masih terdapat risiko yang


yang dicapai pada tahun 2019 bersumber dari ekonomi global
menjadi landasan kuat dalam terutama kondisi geopolitik dan
menghadapi kondisi ekonomi wabah coronavirus akhir-akhir ini.
global di tahun 2020. Produk
Dometik Bruto (PDB) tahun Perkembangan inflasi di
2019 tumbuh sebesar 5,02 tingkat konsumen pada Januari
persen, lebih didukung oleh 2019 tercatat sebesar 0,39
permintaan domestik. Dari kinerja persen (mtm) atau 2,68 persen
perdagangan internasional, impor (yoy), menggambarkan inflasi
mengalami kontraksi lebih dalam tetap rendah dan terkendali.
dibandingkan ekspor, sehingga Inflasi Januari 2020 terutama
terdapat net ekspor yang positif. dipengaruhi oleh inflasi kelompok
Kedepan, perekonomian global makanan, minuman, dan
diperkirakan akan membaik seiring tembakau, seperti kenaikan
perkembangan perundingan harga aneka cabai, ikan segar,
perdagangan Amerika Serikat minyak goreng, beras, dan rokok.
dan Tingkok yang memberikan Sementara itu, deflasi terjadi pada
sinyal positif. Pertumbuhan kelompok transportasi dipengaruhi
ekonomi terutama masih akan oleh penurunan tarif angkutan
bersumber dari konsumsi rumah udara (normalisasi pasca Liburan
tangga dan belanja pemerintah. Natal dan Tahun Baru) serta harga
Upaya peningkatan investasi bensin jenis Pertamax. Dilihat dari
dan perbaikan transkasi berjalan komponen, inflasi volatile food
juga akan menjadi pendorong tercatat sebesar 4,13% (yoy) dan
pertumbuhan ekonomi nasional. komponen inti tercatat 2,88%

24 25
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

(yoy). Inflasi kedua komponen 2020. Posisi dengan pelonggaran berjalan pada 2019 tercatat Pemerintah menargetkan
tersebut mengalami perlambatan likuiditas keuangan global yang sebesar USD30,4 miliar atau 2,72% kedatangan wisatawan manca
dibandingkan bulan sebelumnya. mendorong aliran modal ke dari PDB, membaik dibandingkan negara pada tahun 2019 sebesar
Sementara itu, komponen negara berkembang, termasuk defisit tahun sebelumnya sebesar 20 juta kunjungan atau naik
administered price sedikit Indonesia. Kondisi penguatan 2,94% dari PDB. Perkembangan sebesar 26,53 persen dari
meningkat mencapai 0,64 persen nilai tukar Rupiah juga didukung tersebut terutama ditopang oleh jumlah kunjungan tahun 2018
(yoy), didorong oleh inflasi rokok oleh inflasi yang terkendali, neraca perdagangan barang sebesar 15,8 juta, dengan target
seiring berlakunya kenaikan cukai sentimen eksternal yang poistif yang mencatat surplus. Kondisi pemasukan devisa sebesar
dan HJE 2020. Namun, terdapat dan terjaganya momentum ini dapat menopang ketahanan USD17,6 miliar.
penurunan tarif angkutan udara pertumbuhan. Kondisi ini juga eksteranal nasional kedepan.
karena selesainya periode liburan didukung oleh kecukupan
akhir tahun dan harga bensin jenis cadangan devisa nasional. Pada Pembangunan sektor pariwisata
Pertamax seiring penurunan harga Januari 2020, cadangan devisa yang dilaksanakan selama ini
minyak dunia Indonesia berada pada level yang mampu memberikan kontribusi
stabil dan cukup tinggi, yakni positif bagi perekonomian
Sepanjang awal tahun 2020, sebesar USD131,7 miliar. Posisi nasional. Jumlah kunjungan
nilai tukar Rupiah mengalami cadangan devisa ini setara dengan wisatawan mancanegara (wisman)
masih mengalmai apresiasi pembiayaan 7,8 bulan impor atau ke Indonesia terus mengalami
seiring terhadap mata uang 7,5 bulan impor dan pembayaran peningkatan dan meningkatkan
dollar Amerika Serikat. Nilai tukar utang luar negeri pemerintah, serta penerimaan devisa dari sektor
Rupiah terhadap dolar Amerika berada di atas standar kecukupan pariwisata. Hingga Oktober 2019,
Serikat per 17 Februari 2020 internasional sekitar 3 bulan impor. jumlah kunjungan wisatawan
tercatat pada level Rp13.676 per Sementara itu, defisit neraca mancanegara tercatat sebesar
dolar Amerika Serikat. Dengan transaksi berjalan pada triwulan 13,62 juta kunjungan atau naik
demikian, Rupiah mengalami IV 2019 tercatat sebesar USD8,1 2,85 persen (yoy) dibandingkan
apresiasi sebesar 1,57 persen miliar (2,84% dari PDB). Secara dengan Oktober 2018 yang
(ytd) dibandingkan awal tahun kumulatif, defisit neraca transaksi berjumlah 13,25 juta kunjungan.

26 27
Pendapatan Negara

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Penerimaan Pajak

Awali 2020, Penerimaan


Pajak Januari Rp.80,22
Triliun
Memasuki tahun 2020, perhitungan, penerimaan pajak 1
Berita Resmi
Statistik
penerimaan pajak bulan Januari bruto non-PPh Migas masih (BRS) 5
Februari
tercatat sebesar Rp80,22 triliun. tumbuh 0,88 persen (YoY). 2019

Jumlah ini setara dengan 4,88


persen dari target penerimaan Pada prinsipnya kita perlu berhati-
pajak tahun 2020, yang ditetapkan hati untuk tidak menyikapi
sebesar Rp1.642,57 triliun. terlalu dini kinerja penerimaan
Kinerja penerimaan pajak pajak berdasarkan angka di
menunjukkan perlambatan bulan Januari. Namun kita dapat
dibandingkan tahun lalu, dengan mengidentifikasi beberapa tren
kontraksi sebesar 6,86 persen kelanjutan tahun lalu.
(YoY). Kinerja ini sedikit banyak
PPh Orang Pribadi Tetap Top
dipengaruhi tren perlambatan
Performer
pertumbuhan ekonomi, dimana
berdasarkan rilis Badan Pusat Melanjutkan tren positif tahun
Statistik (BPS)1 ekonomi Indonesia lalu, momentum pertumbuhan
triwulan IV 2019 mengalami double digits PPh Orang Pribadi
kontraksi sebesar 1,74 persen tetap berlanjut di awal tahun 2020.
(QoQ) dibanding triwulan III. Sebagaimana kami laporkan di
Perlambatan kinerja penerimaan edisi-edisi sebelumnya, pada
pajak juga dipicu oleh peningkatan tahun 2019 lalu PPh Orang Pribadi
restitusi pada awal tahun ini, mampu tumbuh 19,38 persen
serta penurunan dan pergeseran (YoY) akibat perluasan basis pajak
pembayaran PPh Migas yang dan peningkatan kepatuhan Wajib
sifatnya volatil. Apabila restitusi Pajak didorong momentum pasca
dan PPh Migas dikecualikan dari Tax Amnesty. Pada bulan Januari

28 29
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

ini, kinerja penerimaan PPh Orang tahun, dengan jenis pajak PPN 2
Berita Resmi
Statistik 5
Realisasi Pajak sampai 31 Januari Pribadi belum menunjukkan tanda- Impor dan PPh Pasal 22 Impor Februari
2020
tanda melambat, tumbuh double mengalami kontraksi masing-
3
Berita Resmi
digits 18,33 persen (YoY). Hal masing 11,65 persen dan 7,43 Statistik 15
Januari 2020
ini merefleksikan masih baiknya persen (YoY) sedangkan PPnBM
(dalam triliun Rupiah)
tingkat kepatuhan Wajib Pajak Impor mampu tumbuh 2,01 persen 4
JISDOR Bank
Indonesia
Orang Pribadi serta masih adanya (YoY). Hal ini sejalan dengan
Realisasi ruang untuk peningkatan kinerja masih berlanjutnya moderasi
penerimaan. impor Indonesia dan menguatnya
APBN
Uraian nilai tukar Rupiah. Nilai impor
2020 ∆% Normalisasi Kinerja Penerimaan
% thd Target Indonesia untuk bulan Desember
2019 - 2020 PPN Dalam Negeri 2019 USD14,50 miliar atau turun
5,47 persen (MoM) dibanding
Setelah sempat mengalami
Pajak Penghasilan 929,90 49,12 -12,51 5,28 November 2019, demikian juga
kontraksi akibat peningkatan
apabila dibandingkan Desember
- Non Migas 872,48 46,19 -7,39 5,29 restitusi pada tahun 2019,
2018 turun 5,62 persen (YoY)3.
kinerja PPN Dalam Negeri
- Migas 57,43 2,93 -53,30 5,10 Sementara itu nilai tukar rupiah
berangsur-angsur membaik, dan
menunjukkan tren menguat, dari
bahkan menutup tahun dengan
PPN & PPnBM 685,87 30,46 3,78 4,44 Rp14.122,00 pada awal Desember,
pertumbuhan 3,71 persen (YoY).
PBB & Pajak Lainnya 26,79 0,64 2,05 2,39 menjadi Rp13.895,00 pada awal
Tren positif tersebut tampaknya
Januari, dan per 7 Februari 2020
terus berlanjut di bulan Januari
Jumlah 1.642,57 80,22 -6,86 4,88 telah berada di posisi Rp13.647,00
2020 ini, dengan pertumbuhan
per 1 USD4. Efek ini masih
double digits hingga 15,62 persen
diperkuat penurunan harga-harga
(YoY). Kinerja apik ini ditopang
komoditas energi dan mineral
oleh meningkatnya konsumsi
pada bulan Januari 2020. Harga
masyarakat di bulan Desember
rata-rata minyak mentah Indonesia
seiring dengan momentum hari
(ICP) misalnya, untuk Januari
raya natal dan libur tahun baru.
2020 sebesar USD65,38 per barrel,
Meningkatnya konsumsi domestik
turun dibandingkan Desember
ini juga tercermin pada Indeks
2019 sebesar USD67,18 per
Tendensi Konsumen (ITK) triwulan
barel, sedangkan Harga Batubara
IV-2019 yang meningkat jika
Acuan (HBA) untuk Januari 2020
dibandingkan dengan triwulan
sebesar USD65,93 per ton, turun
sebelumnya (dari 101,03 di
dibandingkan Desember 2019
triwulan III-2019 menjadi 107,86)2 .
sebesar USD66,33 per ton.
Moderasi Impor
Tekanan Restitusi
Tren kontraksi pajak-pajak atas
Di sisi lain, perlambatan
impor masih berlanjut di awal

30 31
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Penerimaan Jenis-Jenis penerimaan dirasakan pada (Bulanan) untuk satu tahun ke


Pajak Utama beberapa jenis pajak PPh Non depan.
Migas, khususnya PPh Badan yang
terkontraksi sebesar 29,34 persen Selain PPh Badan, dampak
Jenis Pajak Realisasi 2019 ∆% Jan ’19-‘20 (YoY). Tekanan terhadap PPh pertumbuhan restitusi di awal
Badan diakibatkan meningkatnya tahun juga memberikan tekanan
PPh Pasal 21 15,28 0,89 restitusi di awal tahun ini, serta terhadap jenis pajak PPh Pasal 21
dipengaruhi efek perlambatan yang mengakibatkan perlambatan,
PPh Pasal 22 1,18 -7,77 perekonomian tahun lalu, dimana tumbuh 0,98 persen (YoY), serta
ekonomi Indonesia tahun 2019 PPh Pasal 22 yang mengakibatkan
PPh Pasal 25/29 7,32 -27,74 tumbuh 5,02 persen (YoY), lebih kontraksi 7,77 persen (YoY).
rendah dibandingkan tahun 2018 Sebagai perbandingan,
- Orang Pribadi 0,40 18,33 penerimaan PPh Final yang relatif
yang sebesar 5,17 persen (YoY).
Mengingat saat ini kita masih tidak terdampak peningkatan
- Badan 6,92 -29,34 restitusi menunjukkan kinerja yang
berada di permulaan tahun, dan
PPh Badan merupakan pajak cukup baik di bulan Januari ini,
PPh Final 10,60 7,63
yang bersifat angsuran, kami tumbuh sehat 7,63 persen (YoY).

PPN Dalam Negeri 17,39 15,62 optimis kinerja penerimaan PPh


Badan akan segera membaik
Pajak atas Impor 16,66 -10,52 pada beberapa bulan ke depan,
dengan mulainya masa pelaporan
- PPh 22 Impor 4,30 -7,43 SPT Tahunan. Hal ini mengingat
pelaporan SPT Tahunan selain
- PPN Impor 12,26 -11,65 diiringi penerimaan PPh Pasal
29 (Tahunan), juga menjadi
- PPnBM Impor 0,10 2,01
dasar pembayaran PPh Pasal 25

dalam Triliun Rupiah

32 33
Pendapatan Negara

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Kepabeanan dan Cukai

Realisasi penerimaan
Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC) di awal Fenomena virus corona yang
berpusat di Wuhan, Tiongkok,
Faktor eksternal dimaksud
antara lain, masih melemahnya
membuat pemerintah permintaan global, meluasnya
tahun 2020 mencapai melakukan pembatasan kegiatan effeck dari fenomena virus corona
perdagangan bilateral juga akan sehingga membuat beberapa
Rp.4,44T atau 1,99 persen berdampak pada kinerja ekspor
impor nasional mengingat bahwa
negara melakukan pembatasan
kegiatan perjalan luar negeri ke
dari target APBN 2020. Tiongkok adalah mitra dagang
utama Indonesia.
Asia khususnya Tiongkok. Sedang
dari faktor internal adalah seperti
Penerimaan cukai menjadi Realisasi atas penerimaan negara
kebijakan pelarangan ekspor
komoditas hingga kebijakan di

pendorong pertumbuhan yang pemungutannya dilakukan


oleh DJBC per 31 Januari 2020
bidang cukai.

penerimaan DJBC yang adalah sebesar Rp4,44 triliun atau


tumbuh 13,50 persen (yoy) bila
Penerimaan BM hingga tanggal
31 Januari 2020 adalah sebesar
dibandingkan dengan periode yang Rp2,81 triliun. Tekanan pada
positif dilevel 13,50 sama tahun 2019. Pertumbuhan BM sudah terjadi di awal tahun,
positif itu didorong oleh pelunasan mengakibatkan kinerjanya tumbuh
persen (yoy). pembayaran cukai yang dimajukan
dari waktu jatuh temponya.
negatif 9,04 persen (yoy). Aktivitas
impor nasional yang tumbuh
negatif 4,4 persen (yoy) menurut
Berdasarkan komponen data Bea Cukai, menjadi faktor
penerimaan DJBC yang terdiri utama perlambatan penerimaan.
dari BM, BK dan Cukai pada awal Namun demikian capaian 7,03
tahun 2020 masih dipengaruhi persen dari target APBN Tahun
oleh kondisi eksternal dan internal. 2020, menjadi yang tertinggi

34 35
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

dibandingkan capaian komponen Penerimaan Cukai HT mempunyai


penerimaan yang lain. porsi terbesar dalam penerimaan
Cukai, yang hingga 31 Januari
Realisasi penerimaan Kepabeanan dan cukai Penerimaan BK adalah 2020 terkumpul sebesar Rp1,21
penerimaan yang mengalami triliun dan tumbuh 445,32 persen.
perlambatan paling dalam kali Pertumbuhan signifikan Cukai HT
ini, dengan pertumbuhan negatif di tengah perlambatan penerimaan
68,90 persen dibandingkan Januari BM dan BK menjadi pendorong
Realisasi ∆%
No. Jenis Penerimaan Target APBN % Capaian 2019 Realisasi penerimaan BK utama penerimaan kepabeanan
2019 2020 2019 2020 sendiri baru mencapai Rp0,1 dan cukai. Kinerja tersebut akibat
1 Bea Masuk 40.00 3.09 2.81 10.30 -9.04 7.03 triliun. Pelarangan ekspor kebijakan relaksasi pelunasan
komoditas pertambangan Nikel pita cukai rokok dan efektifitas
2 Cukai 180.53 0.49 1.52 36.54 213.00 0.84 yang merupakan kontributor program PCBT dalam mengurangi
Hasil Tembakau 173.15 0.22 1.21 76.03 445.32 0.70
terbesar BK pada tahun 2019, peredaran rokok ilegal.
serta masih belum optimalnya
Ethil Alkohol 0.15 0.01 0.01 -26.48 -4.49 7.79 volume ekspor atas tembaga, Penerimaan cukai MMEA
menjadi faktor utama perlambatan sepanjang pada awal tahun ini
MMEA 7.13 0.25 0.29 19.15 16.73 4.07
penerimaan BK. sebesar Rp0,29 triliun atau tumbuh
Denda Adm. Cukai - 0.00 0.01 -26.59 168.48 - 16,73 persen dibandingkan
Penerimaan cukai per 31 Januari periode yang sama tahun 2019.
Cukai Lainnya - 0.00 0.00 -40.89 76.23 - 2020 adalah sebesar Rp1,52 Tumbuhnya produksi MMEA dalam
triliun atau 0,84 persen dari target negeri, masih terjaga kondusifnya
Plastik 0.10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
penerimaannya. Penerimaan daerah pasar utama, kebijakan
3 Bea Keluar 2.60 0.33 0.10 -9.89 -68.90 3.98 cukai yang terdiri atas Cukai pembatasan impor MMEA dari
Hasil Tembakau (HT), Minuman eropa, hingga menggeliatnya
Total 223.13 3.91 4.44 10.84 13.50 1.99
Mengandung Etil Alkohol (MMEA), pertumbuhan sektor pariwisata
PPN Impor 13.88 12.26 6.30 -11.65 dan Etil Alkohol (EA), tumbuh menjadi faktor pendorong
sebesar 213 persen dibandingkan penerimaan cukai MMEA.
PPn BM Impor 0.10 0.10 -42.81 2.01
bulan Januari tahun 2019.
PPh Pasal 22 Impor 4.65 4.30 13.95 -7.43 Pertumbuhan pada penerimaan
Cukai, merupakan pertumbuhan
Total PDRI lainnya 18.62 16.66 7.63 -10.52
tertinggi bila dibandingkan
Total Bea Cukai dan Pajak 22.54 21.10 8.17 -6.35 komponen penerimaan yang
lain. Faktor kebijakan pelunasan
pita cukai yang dipercepat dari
tanggal jatuh tempo dan program
penertiban cukai berisiko tinggi
(PCBT) menjadi faktor pendorong
penerimaan cukai tersebut.

36 37
Pendapatan Negara

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Penerimaan Negara
Bukan Pajak

Pendapatan BLU
dan PNBP Lainnya
Menjadi Penopang Realisasi PNBP sampai dengan
tanggal 31 Januari 2020 mencapai
2020, baik SDA Migas maupun
SDA Nonmigas. Realisasi PNBP

Pertumbuhan PNBP
Rp19,0 triliun atau tumbuh sebesar SDA sampai dengan 31 Januari
2,28 persen (yoy) dibandingkan 2020 mencapai Rp9,7 triliun
periode yang sama tahun 2019 atau 6,07 persen dari target yang
sebesar Rp18,6 triliun. Capaian dicanangkan dalam APBN tahun
komponen Penerimaan Negara 2020 (sebesar Rp160,3 triliun).
Bukan Pajak (PNBP) pada bulan Realisasi tersebut tumbuh negatif
Januari 2020 untuk penerimaan sebesar 0,97 persen (yoy) apabila
Sumber Daya Alam (SDA) masih dibandingkan dengan realisasi
tumbuh negatif, khususnya dari pada periode yang sama tahun
penerimaan SDA Nonmigas. 2019 yang mencapai Rp9,8 triliun.
Namun demikian, penerimaan dari
PNBP Lainnya dan Badan Layanan Secara lebih rinci, realisasi PNBP
Umum (BLU) menyumbang SDA Migas mencapai Rp7,6
pertumbuhan positif dalam triliun atau 5,97 persen dari
menopang capaian PNBP. target dalam APBN tahun 2020.
Realisasi tersebut tumbuh sebesar
Pada PNBP Sumber Daya Alam 4,30 persen (yoy) dibandingkan
(SDA), penurunan harga komoditas periode yang sama tahun 2019
pertambangan sangat dipengaruhi yang mencapai Rp7,3 triliun.
oleh harga Indonesia Crude Price Peningkatan ini dipengaruhi
(ICP) dan Harga Batubara Acuan perkembangan harga minyak
(HBA). Kedua faktor tersebut mentah Indonesia (ICP) bulan
mempengaruhi capaian PNBP Januari 2020 mencapai US$65,38
SDA selama periode Januari per barel yang lebih tinggi

38 39
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

dibanding periode yang sama di ton dan adanya penurunan volume


RealisasiPenerimaan Negara Bukan Pajak tahun 2019 sebesar US$ 56,55 per penjualan batubara; (ii) Penurunan
barrel. dari PNBP kehutanan disebabkan
adanya beberapa izin pinjam
Selanjutnya, realisasi PNBP SDA pakai kawasan hutan yang masa
Nonmigas hingga bulan Januari berlakunya telah berakhir dan
2020
Uraian 2020 mencapai Rp2,1 triliun atau penurunan Dana Reboisasi akibat
APBN Real s.d 31 % thd APBN Growth y-o-y 6,49 persen dari target APBN depresiasi kurs rupiah terhadap
Januari (%) tahun 2020. Realisasi PNBP SDA US dolar, serta (iii) Penurunan
I. Penerimaan Negara Bukan Pajak 366.995,1 19.024,5 5,18 2,28 Nonmigas tersebut mengalami dari PNBP perikanan disebabkan
A. Penerimaan SDA 160.358,3 9.740,5 6,07 (0,97)
pertumbuhan negatif sebesar adanya perubahan jumlah izin
15,98 persen (yoy) apabila kapal penangkap ikan.
1. Migas 127.313,2 7.594,4 5,97 4,30 dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2019 (yaitu sebesar Sementara itu, penerimaan
a. Minyak Bumi 96.807,7 7.594,4 7,84 4,30
Rp2,55 triliun). Beberapa hal yang dari pendapatan Kekayaan
b Gas Bumi 30.505,5 - - - berkontribusi dalam penurunan Negara Dipisahkan (KND) belum
PNBP SDA Nonmigas antara menunjukkan capaian realisasi
2. Non Migas 33.045,0 2.146,1 6,49 (15,98)
lain: (i) Penurunan dari PNBP yang signifikan. Hal ini dapat
a. Pertambangan Minerba 26.209,1 1.911,9 7,29 (15,84) minerba disebabkan HBA periode dimaklumi mengingat pada
Januari 2020 sebesar US$65,93 periode awal tahun, BUMN sedang
b. Kehutanan 4.738,9 147,4 3,11 (23,85)
per ton yang lebih rendah jika melakukan proses audit atas
c. Perikanan 900,4 61,5 6,83 (1,05) dibandingkan periode yang sama Laporan Keuangan tahun 2019
tahun 2019 sebesar US$92,41 per dan belum dilakukan Rapat Umum
d. Pend. Per. Panas Bumi 1.196,7 25,2 2,11 (6,56)

B. Pendapatan dari KND 49.000,0 0,1 0,00 -

C. PNBP Lainnya 100.945,3 8.876,4 8,79 5,38

D. Pendapatan BLU 56.691,6 407,4 0,72 19,06

40 41
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Pemegang Saham (RUPS). dan ijin masuk kembali (re-entry


permit).
Adapun PNBP Lainnya mencapai
Rp8,9 triliun atau tumbuh sebesar Capaian Badan Layanan Umum
5,38 persen pada periode Januari (BLU) pada bulan Januari 2020
2020. Peningkatan kinerja ini menunjukkan kinerja yang positif.
dipengaruhi adanya kenaikan Pendapatan dari BLU mengalami
PNBP pada Kementerian pertumbuhan sebesar 19,06
Komunikasi dan Informasi persen dibanding tahun 2019.
yang berasal dari Biaya Hak Kenaikan kinerja ini disumbang
Penggunaan (BHP) Frekuensi, dari peningkatan volume lauanan
sertifikasi dari alat dan perangkat rumah sakit pada Kementerian
telekomunikasi dan izin penyiaran Pertahanan dan POLRI. Disamping
bagi lembaga penyiaran itu, juga adanya kontribusi
swasta dan lembaga penyiaran kenaikan volume layanan jasa Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
berlangganan. Di samping itu, pendidikan dan jasa pelayanan
ada pula kenaikan PNBP pada tenaga, pekerjaan, informasi,
Kementerian Hukum dan HAM pelatihan, dan teknologi pada
yang berasal dari peningkatan Kementerian ESDM Kementerian
dari layanan administrasi hukum Perindustrian.
terutama pada layanan paspor,
layanan kekayaan intelektual,
pendapatan ijin keimigrasian

42 43
Belanja
Postur APBN
Negara
2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Belanja
Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Realisasi Belanja Pemerintah


Pusat (BPP) sampai dengan 31
kinerja penyerapan sebesar 7,64
persen terhadap pagu APBN.
Januari 2020 mencapai Rp71,44 Penurunan ini disebabkan oleh
Pemerintah Pusat triliun atau 4,24 persen dari APBN turunnya belanja pembayaran
2020. Jumlah ini lebih rendah 6,17 imbalan Surat Berharga Negara
di bulan Januari persen (yoy) dari realisasi BPP
Januari 2019. Hal ini terutama
(SBN) dan pinjaman yang jatuh
tempo. Belanja bantuan sosial
2020 ditopang oleh disebabkan oleh menurunnya
realisasi beberapa komponen
sampai akhir Januari 2020 telah
menyerap hingga 12,27 persen
realisasi Belanja belanja yang memiliki proporsi
yang cukup besar terhadap total
terhadap pagu APBN 2020 dan
tumbuh negatif sebesar 12,67

Bantuan Sosial dan realisasi Januari 2020, yaitu


Belanja Pegawai, Bantuan Sosial,
persen (yoy). Hal ini disebabkan
oleh komponen Bantuan tetap

Belanja Pegawai. dan pembayaran Bunga Utang. PKH sebesar Rp550.000/KPM/


Thn yang tahun lalu direalisasikan
Belanja pegawai tumbuh negatif pada Januari 2019, pada tahun
8,66 persen (yoy) dengan 2020 dialihkan untuk menampung
penyerapan sebesar 7,29 persen kebijakan kenaikan indeks manfaat
terhadap pagunya, disebabkan bansos pangan dan kenaikan
karena belum cairnya cicilan indeks komponen kesehatan pada
unfunded past service liability program PKH.
(UPSL) program THT PNS tahun
2020. Realisasi pembayaran Di sisi lain, realisasi belanja barang
bunga utang juga mengalami dan belanja modal sampai dengan
penurunan sebesar 1,97 persen 31 Januari 2020 mengalami
dibanding tahun lalu, dengan kenaikan dibanding

44 45
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

tahun sebelumnya, masing- Luar Negeri. Perbaikan kinerja


Realisasi Belanja Pemerintah Pusat sampai dengan 31 Januari 2020 masing sebesar 13,18 persen belanja modal tersebut antara
dan 12,59 persen. Belanja barang lain disebabkan oleh kebijakan
telah terealisasi sebesar Rp pemerintah untuk melakukan
2020 Realisasi
3,28 triliun atau 0,98 persen pelelangan pengadaan barang/
% thd % Growth dari pagunya. Peningkatan jasa sebelum tahun anggaran
Belanja Pemerintah Pusat APBN Januari
APBN (yoy) realisasi tersebut dipengaruhi dimulai sehingga perikatan kontrak
oleh beberapa kegiatan pada dan pencairan dana DIPA dapat
Belanja Pegawai 416,20 30,34 7,29 (8,66)
Negara Kementerian /Lembaga, dilakukan di awal tahun.
Belanja Barang 337,02 3,28 0,98 13,18
diantaranya preservasi dan
Belanja Modal 209,54 1,86 0,89 12,59
peningkatan kapasitas jalan Realisasi BPP K/L dan Non K/L
Pembayaran Bunga Utang 295,21 22,54 7,64 (1,97) nasional oleh Kementerian PUPR, sampai dengan 31 Januari 2020
Subsidi 187,61 - - - dan Peningkatan Akses, Mutu,
Belanja Pemerintah Pusat
Belanja Hibah 2,18 0,00 333,53 (96,43) dan Relevansi Madrasah oleh
juga dapat diklasifikasikan ke
Bantuan Sosial 107,74 13,22 12,27 (12,67) Kementerian Agama. Sementara
dalam Belanja K/L dan Belanja
Belanja Lain-Lain 127,97 0,19 0,15 (15,25) itu, Belanja modal telah terealisasi
Non-K/L. Untuk Belanja K/L,
Jumlah 1.683,48 71,44 4,24 (6,17) Rp 1,86 triliun atau 0,89 persen
realisasi Januari mencapai
dari pagu APBN 2020. Kinerja dari
Rp30,87 triliun (3,39 persen
belanja modal tersebut didominasi
dari pagu APBN 2020). Capaian
oleh realisasi pembangunan
Belanja K/L terutama didorong
Jalan, Irigasi, dan Jaringan yang
oleh penyerapan pada 10 K/L
dilaksanakan oleh Kementerian
dengan pagu terbesar, antara lain
PUPR, belanja untuk Peralatan
Kementerian Sosial, Kementerian
dan Mesin, serta belanja Gedung
Kesehatan, Polri, dan Kementerian
Realisasi BPP K /L dan Non K /L sampai dengan 31 Januari 2020 dan Bangunan oleh Kementerian
Keuangan.
Pertahanan dan Kementerian

2020 Realisasi

% thd % Growth
Belanja Pemerintah Pusat APBN Januari
APBN (yoy)

Belanja K/L 909,62 30,87 3,39 -3,50


Belanja Non K/L 773,86 40,57 5,24 -8,10
al. Belanja Pegawai 154,98 17,84 11,51 -14,74
Belanja Lain-Lain 127,97 0,19 0,15 -15,25

Jumlah 1.683,48 71,44 4,24 -6,17

46 47
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Secara nominal realisasi Belanja


Realisasi BPP K /L sampai dengan 31 Januari 2020 K/L lebih rendah dibandingkan
dengan tahun 2019, yakni
menurun 3,50 persen. Salah
2019 2020
satu faktor yang memengaruhi
pertumbuhan negatif tersebut
Real % thd Real % thd
No. Kementerian Negara/Lembaga APBN APBN adalah menurunnya realisasi
31 Jan APBN 31 Jan APBN
Bansos yang dilaksanakan oleh
1 Kemenhan 108,4 2,6 2,4 131,2 2,8 2,2
Kementerian Sosial karena
2 Kemenpupera 110,7 1,4 1,2 120,2 1,8 1,5 dialihkannya komponen bantuan
3 Polri 86,2 3,1 3,6 104,7 3,1 2,9 tetap PKH di tahun 2020.
4 Kemenag 62,1 1,4 2,2 65,1 1,4 2,2
5 Kemensos 58,9 13,0 22,1 62,8 9,2 14,7
6 Kemenkes 58,7 2,7 4,6 57,4 4,5 7,8 Sementara itu, untuk Belanja Non-
7 Kemenkeu 45,2 2,6 5,7 43,5 2,7 6,3 K/L, realisasi sampai dengan 31
8 Kemenhub 41,6 0,6 1,6 43,1 0,9 2,0 Januari 2020 mencapai Rp40,57
9 Kemenristek Dikti *) 41,3 0,6 1,6 42,2 0,0 0,0 triliun (5,24 persen terhadap pagu
10 Kemendikbud 36,0 0,2 0,6 36,3 0,8 2,2 APBN 2020), antara lain meliputi
belanja pegawai sebesar Rp17,84
10 K/L dengan Pagu Terbesar 649,0 28,2 4,4 706,4 27,2 3,9
triliun untuk pembayaran pensiun
K/L Lainnya 206,5 3,7 1,8 203,2 3,6 1,8 dan jaminan kesehatan PNS dan
TNI/POLRI dan Belanja Lain-Lain
Jumlah 855,4 32,0 3,7 909,6 30,9 3,4
sebesar Rp0,17 triliun. Realisasi
Belanja Non-K/L juga mengalami
*) Karena adanya perubahan struktur organisasi pada TA 2020, realisasi DIKTI dicatat pada Kemendikbud penurunan sebesar 8,10 persen
(yoy). Penurunan pada belanja
Non-K/L terutama terjadi pada
Belanja Pegawai NonK/L, karena
belum cairnya cicilan UPSL
Program THT PNS tahun 2020.

48 49
Belanja
Postur APBN
Negara
2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Transfer Ke Daerah
Dan Dana Desa

Pemerintah
Akselerasi
Pembangunan Desa, Realisasi Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) hingga
Anggaran 2020 dalam Peraturan
Presiden nomor 78 Tahun 2019
31 Januari 2020 adalah tentang Rincian APBN yang lebih
Realisasi Dana Desa sebesar Rp68,39 triliun atau rendah dibandingkan tahun 2019,
7,98 persen dari pagu alokasi. disebabkan adanya kebijakan
Tumbuh Positif di Angka ini menunjukkan adanya
pertumbuhan negatif sebesar
penyesuaian pengalokasian DBH
dalam rangka meminimalisir
Awal Tahun 2020 12,00 persen (yoy). potensi terjadinya Lebih Bayar
DBH.
DANA PERIMBANGAN
Per 31 Januari 2020, Dana Alokasi
Penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) Umum (DAU) telah disalurkan
sampai dengan akhir Januari 2020 sebesar Rp64,60 triliun atau
telah terealisasi sebesar Rp3,46 15,13 persen dari pagu alokasi,
triliun atau 2,94 persen dari pagu tumbuh negatif sebesar 6,53
alokasi. Berbeda dengan pagu persen (yoy). Hal ini dikarenakan
alokasi DBH pada APBN 2019 penyaluran DAU telah berbasis
sebesar Rp106,35 triliun yang kinerja sehingga penyaluran hanya
hanya terdiri atas DBH Reguler, dapat dilakukan setelah Menteri
pagu alokasi DBH pada APBN Keuangan c.q. Direktur Jenderal
2020 sebesar Rp117,58 triliun Perimbangan Keuangan menerima
terdiri atas DBH Reguler (Pajak laporan Belanja Pegawai sesuai
dan SDA) sebesar Rp105,08 triliun dengan Peraturan Menteri
dan Kurang Bayar DBH sebesar Keuangan (PMK) nomor 139/
Rp12,50 triliun. Penetapan pagu
alokasi DBH Reguler Tahun

50 51
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

PMK.07/2019 tentang Pengelolaan penyaluran DAK Fisik, Perpres


Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi nomor 88 tahun 2019 tentang
Umum, dan Dana Otonomi Khusus. Juknis DAK Fisik mengatur bahwa
dokumen Rencana Kegiatan (RK)
Realisasi DAU per 31 Januari harus selesai minggu pertama
2020 sebesar Rp64,60 triliun bulan Januari 2020, dimana tahun
di atas merupakan total dari sebelumnya batas penyusunan
penyaluran DAU bulan Januari dokumen RK adalah minggu
yang disalurkan pada 2 Januari pertama Februari. Dokumen
2020 dan penyaluran DAU bulan RK tersebut diperlukan sebagai
Februari yang disalurkan pada 31 dasar pengadaan kontrak dan
Januari 2020. Jumlah tersebut pelaksanaan kegiatan di daerah,
juga telah memperhitungkan sehingga semakin cepat dokumen
adanya penundaan penyaluran RK selesai, maka daerah juga
25 persen DAU bulan Februari akan dapat melaksanakan proses
kepada 74 daerah yang belum pelaksanaan kegiatannya lebih
memenuhi ketentuan penyaluran. cepat, salah satunya yaitu proses
Untuk meningkatkan jumlah lelang.
Pemerintah Daerah yang
memenuhi ketentuan penyaluran, Sementara, untuk penyaluran DAK
Kementerian Keuangan terus Nonfisik masih belum terealisasi
melakukan koordinasi intensif karena adanya perubahan
dengan Pemerintah Daerah yang kebijakan penyaluran Dana BOS,
belum melengkapi laporan Belanja dari semula melalui Rekening Kas
Pegawainya agar dapat segera Umum Daerah (RKUD) Provinsi
memenuhi ketentuan penyaluran menjadi langsung ke rekening
tersebut. sekolah. Dengan perubahan ini,
maka diperlukan Surat Keputusan
Sama dengan tahun sebelumnya, (SK) penetapan alokasi per
belum ada penyaluran Dana sekolah yang di dalamnya juga
Alokasi Khusus (DAK) Fisik memuat informasi berupa nomor
maupun DAK Nonfisik hingga rekening sekolah dan nama bank
akhir Januari 2020. Berdasarkan untuk keperluan penyaluran oleh
PMK nomor 130/PMK.07/2019 KPPN. Untuk meningkatkan
tentang Pengalokasian DAK Fisik, capaian realisasi penyaluran
penyaluran DAK Fisik paling cepat tersebut, Kementerian Keuangan
disalurkan pada bulan Februari.
Dalam rangka percepatan

52 53
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

secara aktif berkoordinasi dengan penyaluran tahap I yang baru


Kementerian Pendidikan dan dapat dilaksanakan paling cepat
Realisasi TKDD Tahun Anggaran 2019 dan 2020
Kebudayaan yang saat ini masih pada bulan Maret.
melakukan verifikasi nomor
dalam miliar rupiah
rekening terhadap sebagian Demikian juga dengan Dana
2019 2020 sekolah sebelum ditetapkan dalam Keistimewaan Provinsi DI
Uraian SK alokasi per sekolah. Yogyakarta (DIY), belum adanya
Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi % thd APBN realisasi penyaluran hingga
DANA INSENTIF DAERAH (DID) akhir Januari 2020 dikarenakan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa 826.772,53 77.721,65 856.945,32 68.393,49 7,98
penyaluran tahap I baru akan
Hingga akhir Januari 2020, belum dilaksanakan paling cepat pada
Transfer ke Daerah 756.772,53 77.405,72 784.945,32 68.061,08 8,67
terdapat realisasi penyaluran bulan Februari.
A. Dana Perimbangan 724.592,59 77.405,72 747.196,83 68.061,08 9,11 DID. Hal ini disebabkan karena
penyaluran tahap I paling DANA DESA
1. Dana Transfer Umum 524.223,75 73.327,25 544.670,88 68.061,08 2,94
cepat dilaksanakan pada bulan
a. Dana Bagi Hasil 106.350,16 4.209,35 117.580,29 3.458,30 15,13
Februari sebesar 50 persen Hingga akhir Januari 2020,
b. Dana Alokasi Umum 417.873,58 69.117,90 427.090,58 64.602,79 -
dari pagu. Adapun persyaratan penyaluran Dana Desa telah
2. Dana Transfer Khusus 200.368,84 4.078,47 202.525,95 - - terealisasi sebesar Rp332,41
penyaluran DID tahap I, yang harus
a. Dana Alokasi Khusus Fisik 69.326,70 - 72.249,80 - - triliun atau 0,46 persen dari pagu
disampaikan oleh Pemerintah
b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik 131.042,14 4.078,47 130.276,15 - - alokasi. Jumlah ini menunjukkan
Daerah adalah: (i) Peraturan
B. Dana Insentif Daerah 10.000,00 - 15.000,00 - - Daerah mengenai APBD Tahun pertumbuhan positif sebesar
Anggaran 2020; (ii) Rencana 5,22 persen (yoy). Capaian
C. Dana Otsus dan Dana
22.179,94 - 22.748,50 - -
penggunaan DID Tahun Anggaran positif tersebut tak lepas dari
Keistimewaan DIY
2020; dan (iii) Laporan realisasi perbaikan skema penyaluran
1. Dana Otsus 20.979,94 - 21.428,50 - -
penyerapan DID Tahun Anggaran front loading sebesar 40 persen
a. Provinsi Papua dan Papua Barat 8.357,47 - 8.374,16 - -
2019 bagi daerah yang menerima di tahap I dan upaya yang
b. Provinsi Aceh 8.357,47 - 8.374,16 - -
DID Tahun Anggaran 2019. dilakukan untuk meningkatkan
c. Dana Tambahan Infrastruktur 4.265,00 - 4.680,18 - -
pemahaman aparatur desa terkait
2. Dana Keistimewaan D.I.Y 1.200,00 - 1.320,00 - -
DANA OTONOMI KHUSUS DAN pengelolaan Dana Desa melalui
Dana Desa 70.000,00 315,92 70.000,00 332,41 0,46 DANA KEISTIMEWAAN D.I. kegiatan diseminasi yang telah
YOGYAKARTA diselenggarakan di beberapa
daerah selama tahun 2019.
Per 31 Januari 2020, belum
terdapat penyaluran Dana Otsus
dan Dana Tambahan Infrastruktur
(DTI). Hal tersebut disebabkan

54 55
Pembiayaan
Postur APBNNegara
2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Pembiayaan
Utang

Realisasi Pembiayaan Utang oportunistik dimana pada

Utang sebagai alat, hingga akhir Januari 2020


mencapai Rp68,20 triliun atau
awal tahun penerbitan SBN
cukup menguntungkan karena

dukung kebijakan 19,4 persen target APBN yang


terdiri dari realisasi Surat Berharga
pemerintah dapat memperoleh
dana dengan biaya minimal dan

countercylical Negara (SBN) sebesar Rp72,01


triliun atau 18,5 persen target
yield yang rendah.

Meskipun diprediksi akan


Pemerintah kawal
APBN dan realisasi Pinjaman
sebesar negatif Rp3,81 tirliun atau membaik, namun pertumbuhan
10,2 persen target APBN. Secara ekonomi global pada tahun 2020
Pertumbuhan lebih rinci, realisasi Pinjaman masih cukup bergejolak dan
diwarnai ketidakpastian. Perbaikan
berasal dari pembayaran cicilan
Indonesia pokok pinjaman luar negeri yang
mencapai angka Rp3,81 triliun,
ekonomi global diperkirakan
menjadi lebih berat karena
sedangkan komponen pinjaman munculnya wabah Virus Corona
lainnya belum terealisasi. Artinya, (2019-nCoV) di berbagai negara
pada bulan Januari tahun 2020 sejak akhir Desember.
Pemerintah belum melakukan
Virus Corona (2019-nCoV) yang
penarikan pinjaman baik dalam
dimulai dari Wuhan, Cina, dalam
maupun luar negeri, serta tidak
jangka panjang akan berdampak
ada pinjaman dalam negeri yang
pada pertumbuhan ekonomi dunia
jatuh tempo.
jika tidak dapat tertangani dengan
Penerbitan Surat Utang Negara cepat mengingat Cina merupakan
yang dilakukan awal tahun
lebih pada penerapan strategi

56 57
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

pasar ekspor dan impor terbesar diwujudkan melalui peningkatan


bagi beberapa negara termasuk infrastruktur, pendidikan dan
Indonesia. kesehatan, serta bantuan sosial
dan transfer ke daerah. Di tengah
Wabah virus corona di awal tahun keterbatasan fiskal, Pemerintah
diharapkan tidak mempengaruhi menggali ragam pembiayaan, yang
secara signifikan pertumbuhan mana salah satunya dilakukan
ekonomi Indonesia tahun 2020 melalui utang. Selanjutnya,
dan untuk mempertahankan Pemerintah juga mengedepankan
pertumbuhan ekonomi Indonesia prinsip kehati-hatian (pruden),
tetap stabil, Pemerintah masih efisien, dan terukur (akuntabel)
mengandalkan kebijakan dalam mengelola utang. Hal ini
countercyclical sebagai buffer diwujudkan ke dalam strategi
fiscal yang memungkinkan jangka menengah dan tahunan
belanja negara lebih besar dari pembiayaan melalui utang, yang
pada pendapatan. Instrumen terbagi menjadi tiga pilar utama
yang digunakan untuk menutup yaitu: (i) meminimalisir biaya;
gap fiscal tersebut adalah (ii) mengelola risiko; dan (iii)
pembiayaan, salah satunya yaitu pendalaman pasar.
pembiayaan utang. Pembiayaan
utang digunakan sebagai alat Salah satu implementasi dari
untuk mengelola keuangan negara, strategi pendalaman pasar adalah
terutama dalam upaya memenuhi dengan penerbitan SBN ritel
kebutuhan belanja produktif di secara berkala yang terdiri dari:
sektor prioritas yang mendesak. (i) satu kali penerbitan Obligasi
Pembiayaan melalui utang Ritel Indonesia (ORI); (ii) dua kali
tersebut sebagian besar didapat penerbitan Saving Bonds Ritel
dari penerbitan Surat Berharga (SBR); (iii) satu kali penerbitan
Negara (SBN), sedangkan sisanya Sukuk Ritel (SR); dan (iv) dua
didapat melalui pinjaman. kali penerbitan Sukuk Tabungan
(ST). Penerbitan tersebut
Pemerintah senantiasa dilakukan seiring dengan langkah
berkomitmen untuk mengelola Pemerintah yang semakin gencar
pembiayaan utang secara melakukan sosialisasi dan edukasi
pruden dan akuntabel tersebut untuk meningkatkan literasi
seiring dengan komitmen keuangan dan investasi, sehingga
untuk mewujudkan kualitas kontribusi masyarakat terutama
pembangunan yang semakin generasi milenial dalam
meningkat. Peningkatan kualitas
pembangunan utamanya

58 59
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Rasio utang per PDB terjaga


sejalan pengelolaan utang yang
pembangunan Indonesia akan
pruden dan akuntabel di tengah
meningkat.
gejolak ekonomi global.
Pengelolaan utang Pemerintah
APBN 2020 masih menerapkan
telah diatur di dalam UU Keuangan
kebijakan fiskal ekspansif yang
Negara nomor 17 tahun 2003
memungkinkan belanja negara
dan UU APBN yang ditetapkan
lebih besar dari pada pendapatan,
setiap tahunnya. UU Keuangan
sehingga untuk menutupi
Negara telah membatasi defisit
kekurangan tersebut Pemerintah
APBN sebesar 3 persen dari rasio
harus mencari alternatif sumber
PDB serta batas maksimal rasio
pembiayaan, salah satunya
utang sebesar 60 persen terhadap
dengan utang.
PDB, sementara dalam UU APBN
yang merupakan produk bersama Posisi utang Pemerintah per akhir
antara Pemerintah dengan Januari 2020 berada di angka
DPR, telah ditetapkan besarnya Rp4.817,55 triliun, dengan asumsi
estimasi pengadaan pembiayaan PDB per kapita akhir Januari
dan besaran anggaran untuk Rp15.944,78, maka rasio utang
melunasi utang negara. Adanya pemerintah terhadap PDB menjadi
payung hukum tersebut semakin 30,21 persen.
membuktikan bahwa pengelolaan
utang Pemerintah senantiasa Secara nominal terjadi
dilakukan secara hati-hati dalam peningkatan atas jumlah utang
batas aman. Pemerintah bulan Januari 2020
dibandingkan dengan periode yang
Pemerintah juga terus berupaya sama pada tahun sebelumnya,
untuk mengembangkan alternatif yang mana peningkatan tersebut
pembiayaan kreatif dan inovatif lebih disebabkan adanya
baik melalui APBN seperti Green peningkatan utang dari SBN dan
Sukuk, Diaspora Bonds, dan pinjaman dalam negeri. Di sisi
Cash Waqf-Linked (CWL) Sukuk lain, nominal pinjaman luar negeri
maupun di luar porsi APBN untuk mengalami penurunan sebesar
mendukung pembangunan yang Rp46,32 triliun, yaitu dari Rp788,86
berkelanjutan, di antaranya melalui triliun pada akhir Januari 2019
skema Kerja Sama Pemerintah menjadi Rp742,34 triliun pada
dengan Badan Usaha (KPBU), akhir Januari 2020. Hal ini sejalan
platform Suistainable Development dengan komitmen Pemerintah
Goal (SDG) Indonesia One, dan
Blended Financing.

60 61
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

untuk lebih mengutamakan utang yaitu dengan memanfaatkan


Domestik dibandingkan dengan kondisi pasar yang kondusif dan
pinjaman luar negeri sesuai sentimen positif dari investor,
yang digariskan dalam strategi serta didukung oleh kebijakan
pembiayaan jangka menengah. moneter akomodatif baik domestik
maupun global. Strategi tersebut
Sementara itu, rasio posisi utang diwujudkan salah satunya melalui
terjaga sebesar 30,21 persen penerbitan SUN dalam dua
di tengah gejolak ekonomi mata asing pada pertengahan
global yang masih menunjukkan Januari tahun 2020, yaitu US
ketidakpastian. Angka tersebut Dollar dan Euro masing-masing
berarti bahwa rasio posisi utang sebesar USD1,2 miliar untuk
Pemerintah masih berada di tenor 10 tahun, USD0,8 miliar
bawah batas aman 60 persen, dan untuk tenor 30 tahun dan EUR1
menunjukkan bahwa kapasitas miliar dengan tenor 7 tahun. Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
ekonomi Indonesia secara agregat Hasilnya, Pemerintah sukses
mampu menutup lebih dari 3 kali memperoleh kupon terendah di
jumlah posisi utang Pemerintah. pasar penerbitan SUN dalam mata
Hal ini diperkuat oleh kenaikan uang USD dan Euro di tengah
peringkat kredit Indonesia oleh penguatan suku bunga dan credit
Japan Credit Rating (JCR) pada spread di Amerika Serikat setelah
akhir Januari lalu, dari yang diumumkannya kesepakatan
semula peringkat BBB outlook “Phase One” antara Amerika
positive, kini menjadi BBB+ outlook Serikat dan Tiongkok di bulan
stable, yang merupakan peringkat Desember, yaitu masing-masing
kredit tertinggi Indonesia hingga 2,88 persen untuk SUN denominasi
detik ini. Kenaikan peringkat US dolar 10 tahun, 3,55 persen
tersebut didasarkan atas penilaian untuk SUN denominasi US dolar
tentang pertumbuhan ekonomi 20 tahun, serta 0,95 persen untuk
Indonesia yang kuat ditopang oleh SUN denominasi Euro tenor 7
konsumsi domestik, defisit APBN tahun.
dan rasio utang Pemerintah Pusat
yang terkendali, serta ketahanan
terhadap gejolak eksternal.

Saat ini Pemerintah tengah


mengimplementasikan strategi
frontloading dan oportunis dalam
melakukan pembiayaan utang,

62 63
Laporan Khusus

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Mengintip Strategi Oportunistik


Pemerintah di Awal Tahun

Tahun 2019 telah berlalu, dan dari pada pendapatan, yang penerbitan Surat Utang Negara Hasilnya, Pemerintah sukses
kini saatnya beranjak mengelola ditutup dengan defisit sebesar (SUN) dalam 2 (dua) mata uang memperoleh kupon terendah di
keuangan negara tuk tahun 0,21 persen terhadap PDB. asing (dual-currency) yaitu US pasar penerbitan SUN dalam mata
2020. Kondisi perekonomian Pemenuhan terhadap defisit Dollar dan Euro masing-masing uang USD dan Euro di tengah
global di tahun 2020 diprediksi negara, dilakukan dengan sebesar USD1,2 miliar untuk tenor penguatan suku bunga dan credit
akan membaik meskipun masih pembiayaan yang salah satunya 10 tahun, USD0,8 miliar untuk spread di Amerika Serikat setelah
bergejolak dan tak lepas dari didapatkan melalui utang. tenor 30 tahun dan EUR1 miliar diumumkannya kesepakatan
ketidakpastian. Dinamika perang dengan tenor 7 tahun. SUN valuta “Phase One” antara Amerika
dagang dan perang mata uang, Terdapat tiga pilar utama asing ini diterbitkan melalui SEC- Serikat dan Tiongkok di bulan
serta krisis di beberapa negara dalam strategi mengelola Registered Shelf Take-Down dan Desember.
menjadi faktor utama perlambatan utang pemerintah, yaitu memperoleh peringkat Baa2 dari
ekonomi global. Hal ini diperparah mengelola risiko dan biaya, serta Moody’s, BBB dari Standard & Transaksi SUN dalam mata
dengan mewabahnya virus melakukan pendalaman pasar. Poor’s, dan BBB dari Fitch. uang US Dollar mencapai yield
Corona (2019-nCoV) pada akhir Kemudian strategi tersebut dan spread terendah sepanjang
Januari lalu yang turut menambah dijabarkan lagi, utamanya yang Penerbitan SUN valuta asing sejarah penerbitan USD Bonds
kekhawatiran global. digunakan pada awal tahun pertama di tahun 2020 tersebut untuk SUN dengan tenor 10 tahun.
ini adalah strategi frontloading memanfaatkan kondisi pasar Sementara itu, SUN tenor 30
Di tengah ketidakpastian tersebut, dan oportunistik. Strategi keuangan yang relatif stabil dan tahun memiliki yield dan spread
Pemerintah masih menerapkan frontloading adalah memenuhi sentimen yang kuat dari investor yang lebih rendah dibandingkan
kebijakan countercylical untuk pembiayaan pemerintah di di awal tahun. Hal ini didukung dengan SUN bertenor sama yang
mempertahankan pertumbuhan awal tahun, sementara strategi dengan stabilitas global yang diterbitkan pada bulan Oktober
ekonomi domestik, dengan oportunistik berarti Pemerintah mulai membaik seiring meredanya 2019 lalu, yang mencapai rekor
menggunakan APBN 2020 sebagai mengubah peluang yag ada perang dagang antara Amerika yield dan spread terendah. Di
instrumen fiskal. APBN 2020 telah menjadi keuntungan maksimal. Serikat dengan China yang sisi lain, Transaksi SUN dalam
dirancang dengan mengakomodir Kedua strategi tersebut berhasil ditandai dengan penandatanganan denominasi Euro bertenor 7 tahun
belanja negara yang lebih besar diwujudkan Pemerintah dengan perjanjian dagang Fase 1. kali ini juga mencatatkan yield

64 65
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

dan spread terendah sepanjang pada bulan Januari tahun


sejarah penerbitan Euro Bonds. 2020 ini di mana rasio jumlah
Pemerintah berhasil menekan penawaran terhadap nominal
harga sebesar 27bps dari initial yang dimenangkan (bid-to-cover
price guidance di kisaran MS+130 ratio) mencapai yang tertinggi
bps, karena adanya permintaan selama setahun terakhir, lebih
yang kuat dari Eropa. tinggi jika dibandingkan dengan
priode yang sama tahun lalu. Hal
Selain itu, lelang SUN dan SBSN ini menandakan bahwa produk
yang dilakukan Pemerintah obligasi Indonesia masih sangat
selama dua minggu sekali secara diminati baik oleh investor
bergantian juga mencatatkan domestik maupun global.
capaian yang menggembirakan
akibat implementasi strategi Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
frontloading dan oportunistik
Pemerintah. Proses lelang yang
berlangsung setiap hari Selasa
tersebut selalu mencatatkan
kelebihan penawaran, terlebih

Grafik 1 Hasil Lelang SBN (2019-2020)

66 67
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Realisasi APBN tahun 2019 dan 2020


(dalam miliar rupiah)

2019 2020
URAIAN
Real s.d 31 % thd Real s.d 31 % thd
APBN APBN
Januari APBN Januari APBN
A. Pendapatan Negara 2.165.111,8 108.716,4 5,0 2.233.196,7 103.688,2 4,6
I. Pendapatan Dalam Negeri 2.164.676,5 108.641,0 5,0 2.232.698,0 103.688,2 4,6
1. Penerimaan Perpajakan 1.786.378,7 90.040,1 5,0 1.865.702,8 84.663,8 4,5
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 378.297,9 18.600,9 4,9 366.995,1 19.024,4 5,2
II. Penerimaan Hibah 435,3 75,4 17,3 498,7 - -
B. Belanja Negara 2.461.112,1 153.855,2 6,3 2.540.422,5 139.831,4 5,5
I. Belanja Pemerintah Pusat 1.634.339,5 76.133,5 4,7 1.683.477,2 71.437,9 4,2
1. Belanja K/L 855.445,8 31.986,4 3,7 909.620,8 30.865,8 3,4
2. Belanja Non K/L 778.893,7 44.147,2 5,7 773.856,4 40.572,1 5,2
II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 826.772,5 77.721,6 9,4 856.945,3 68.393,5 8,0
1.Transfer ke Daerah 756.772,5 77.405,7 10,2 784.945,3 68.061,1 8,7
2. Dana Desa 70.000,0 315,9 0,5 72.000,0 332,4 0,5
C. Keseimbangan Primer (20.115,0) (22.143,9) 110,1 (12.012,5) (13.602,3) 113,2
D. Surplus/ (Defisit) Anggaran (A-B) (296.000,2) (45.138,7) 15,2 (307.225,8) (36.143,2) 11,8
% Surplus / (Defisit) Anggaran thd. PDB (1,84) (0,29) (1,76) (0,21)
E. Pembiayaan Anggaran 296.000,2 123.656,5 41,8 307.225,8 68.206,9 22,2
al. Pembiayaan Utang 359.250,6 123.019,7 34,2 351.853,3 68.202,9 19,4
Kelebihan / (Kekurangan) Pemb. Anggaran - 78.517,8 - - 32.063,7 -

68 69
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Februari 2020

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

70 71
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

72

Anda mungkin juga menyukai