Anda di halaman 1dari 43

Edisi Januari 2020

Edisi Kaleidoskop 2019

APBN KITA
KINERJA DAN FAKTA

KALEIDOSKOP

1
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

“Global environment ini


tadinya diharapkan 2020 lebih
positif, dibuka dengan, belum
ada dua minggu, terjadinya
perang yang memang tadi
malam Trump buat statement
tidak akan ekskalasi. Tapi
dengan pattern selama ini
kita lihat ketidakpastian akan
muncul terus. Jadi kita harus
tetap waspada terhadap
itu. Artinya warning 2020,
resiko yang muncul di 2020
akan tetap dinamis seperti di
1019”

Menteri Keuangan,
Sri Mulyani Indrawati

Scan dan Unduh


APBN KITA

2 3
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Daftar Isi
Diterbitkan oleh: Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.
Pelindung: Menteri Keuangan
dan Wakil Menteri Keuangan.
Pengarah: Pimpinan Unit
Eselon I Kementerian Keuangan
Penanggung Jawab: Direktur
Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko selaku
Sekretaris Komite Asset-Liability
Management Kementerian
Kaleidoskop 2019 6
Keuangan. Pemimpin Redaksi:
Ringkasan Eksekutif 15
Kepala Biro Komunikasi dan
Postur APBN 2019 23 Layanan Informasi, Direktur
Penerimaan Pajak 31 Strategi dan Portofolio
Pembiayaan, Kepala Pusat
Penerimaan Bea dan Cukai 43
Kebijakan Ekonomi Makro.
Penerimaan Negara Bukan 51 Dewan Redaksi: Tim Deputies
Pajak Asset-Liability Management
Kementerian Keuangan.
Belanja Pemerintah Pusat 59
Tim Redaksi: Tim Teknis
Transfer Daerah dan Dana Desa 67 Asset-Liability Management
Pembiayaan Utang 73 Kementerian Keuangan Desain
Grafis, Layout dan Foto: Biro KLI
Realisasi APBN tahun 2018 dan 80
Kementerian Keuangan. Alamat
2019
Redaksi: Gedung Frans Seda
Lantai 8, Jl. Dr. Wahidin Raya No.
1, Jakarta.

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

4 5
Peristiwa 2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Direktorat Jenderal Anggaran Direktorat Jenderal Pajak

Mengawali tahun 2019 dengan DJP juga meluncurkan Compliance


Dalam tahun 2019, dilaksanakan Pada paruh kedua tahun 2019,
memperkenalkan logo baru DJP Risk Management (CRM) dengan
hajatan besar demokrasi nasional Pemerintah juga mengambil langkah
dengan harapan DJP akan dipandang tujuan agar DJP dapat melayani
berupa pemilihan Presiden (Pilpres) strategis dalam rangka menjaga
sebagai institusi yang profesional, wajib pajak secara lebih spesifik
dan pemilihan legislatif (Pileg). sustainabilitas program Jaminan
modern, dan bersahabat. Sebagai disesuaikan dengan kondisi
Dukungan APBN dalam Pilpres Kesehatan Nasional (JKN) melalui
institusi yang profesional dan modern, dan kebutuhan wajib pajak yang
dan Pileg ini diwujudkan melalui kebijakan penyesuaian besaran
DJP selalu beradaptasi terhadap bersangkutan. Kepada wajib pajak
pengalokasian anggaran melalui iuran JKN. Penyesuaian besaran
perkembangan terkini dan senantiasa yang ingin patuh, DJP akan membantu
KPU dalam setiap tahapan. Mulai iuran dilakukan secara komprehensif
melakukan penyempurnaan. agar mudah dalam melaksanakan
dari penyusunan DPT, verifikasi untuk tetap menjaga rasa keadilan
kewajiban perpajakan mereka.
calon peserta Pemilu, penyediaan serta gotong royong seluruh elemen
Sebaliknya kepada wajib pajak
sarana dan prasarana Pemilu, bangsa. Kenaikan antara lain Dari sisi organisasi, DJP membentuk yang dengan sengaja menolak
sosialisasi Pemilu, kampanye Pemilu, mencakup: (1) penyesuaian iuran KPP Mikro Pacitan pada bulan Januari untuk melaksanakan kewajiban
pelaksanaan Pemilu, serta penetapan PBI dari sebesar Rp23 ribu menjadi yang bertujuan untuk memperbaiki perpajakannya, DJP akan tegas
hasil Pemilu. Kemudian, kegiatan Rp42 ribu dengan penerima manfaat segmentasi dan menjangkau lebih menindak sesuai ketentuan peraturan
pengawasan Pemilu dilaksanakan sebanyak 96,8 juta jiwa dan peserta banyak wajib pajak kecil yang perundang-undangan yang berlaku.
oleh Bawaslu dan berbagai yang didaftarkan Pemda per Agustus sebelumnya belum pernah tersentuh
kegiatan pendukung lainnya seperti 2019; (2) Penyesuaian iuran JKN atau sulit dijangkau oleh KPP Pratama
Salah satu insentif fiskal yang
pengamanan Pemilu dilaksanakan untuk ASN (Pusat dan Daerah) Induk.
diberikan oleh pemerintah adalah
oleh Polri dan TNI, kegiatan sebesar 5,00 persen dari penghasilan
insentif di bidang perpajakan yang
pendidikan dan pengamanan linmas maksimum 12 juta (sebelumnya gaji Penyempurnaan organisasi juga
antara lain perluasan batasan
oleh Kemendagri, serta keterbukaan pokok), dengan porsi 1,00 persen terjadi di lingkungan Kantor Pusat
ekspor Jasa Kena Pajak, fasilitas
informasi oleh Kemen Kominfo, TVRI, ditanggung peserta dan 4,00 persen DJP dengan pembentukan Direktorat
bagi Kontraktor KKS Migas, fasilitas
dan RRI. Suksesnya pilpres dan pileg ditanggung Pemerintah per Oktober Data dan Informasi Perpajakan
pembebasan atau pengurangan PPh
2019 tersebut memberikan jaminan 2019; dan (3) penyesuaian iuran dan Direktorat Teknologi Informasi
Badan, fasilitas Super Deduction
stabilitas politik, serta pertahanan peserta umum. Terkait kebijakan dan Komunikasi sebagai respon
Vokasi, serta perluasan Cakupan
dan keamanan nasional yang tentunya tersebut, Pemerintah membayar atas masifnya pertukaran data
Fasilitas Tax Allowance.
meningkatkan iklim investasi di selisih kenaikan iuran PBI, iuran ASN dan informasi untuk kepentingan
Indonesia. yang ditanggung Pemerintah, serta perpajakan.
memberikan bantuan kepada Pemda Pada tahun 2019, DJP menjalin
atas selisih kenaikan iuran peserta kerjasama dengan 27 instansi sebagai
yang didaftarkan Pemda. bagian program BDS yang membina
DJP juga secara terus-menerus
dan mengembangkan UMKM Nasional
meningkatkan pelayanan kepada
serta melakukan penandatanganan
wajib pajak. Peluncuran layanan
MoU tentang Integrasi Data
pengajuan SKF secara online,
Perpajakan dengan Pertamina.
iKSWP, dan penerapan aplikasi
e-Bupot PPh Pasal 23/26 merupakan
bentuk penyempurnaan pelayanan Beberapa peristiwa penting juga terjadi
DJP terhadap wajib pajak dengan di tahun 2019 seperti pelantikan Bapak
mengoptimalkan pemanfaatan Suryo Utomo sebagai Dirjen Pajak
teknologi terkini. menggantikan Bapak Robert Pakpahan
dan pelaksanaan pertemuan tahunan
Study Group on Asian Tax Administration
and Research (SGATAR) yang ke-49
dimana Indonesia bertindak sebagai tuan
6 tumah. 7
Peristiwa 2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal


Kekayaan Negara Perimbangan Keuangan
Selama tahun 2019, kenaikan tajam Dalam rangka mendukung upaya
Selama tahun 2019, mengelola Penurunan kemiskinan di desa,
terjadi hampir di seluruh capaian pemerintah untuk pengurangan
beberapa isu strategis terkait dengan (i) penyempurnaan formulasi
target kinerja DJKN. Penerimaan defisit transaksi berjalan, pada
tugas dan fungsi dalam mengawal Dana Desa melalui pemberian
Negara Bukan Pajak (PNBP) dari tahun 2019 pemerintah telah
desentralisasi fiskal, diantaranya: Alokasi Kinerja dan Alokasi Afirmasi,
pengelolaan Barang Milik Negara melakukan restrukturisasi PT
(ii) penggunaan Dana Desa untuk
(BMN) Kementerian/Lembaga Tuban Petrochemical Industries Terlibat secara langsung dalam pemberdayaan masyarakat dan
(K/L) meningkat hampir 2 kali lipat. (TubanPetro). perubahan PP No. 43/2014 jo. PP pengembangan ekonomi desa, serta
Lebih dari sekadar pemasukan bagi No. 47/2015 menjadi PP No. 11/2019 (iii) percepatan penyaluran bagi desa
negara, pengelolaan aset berhasil Restrukturisasi dilakukan dengan
untuk mengatur penyetaraan Siltap berkinerja baik.
memberi dampak ekonomi secara melakukan konversi piutang pokok
perangkat Desa dan merelaksasi
luas hingga senilai Rp3,4 triliun. menjadi tambahan penyertaan modal
penggunaan Alokasi Dana Desa Perbaikan pengelolaan keuangan
Bersinergi dengan Badan Pertanahan pemerintah kepada TubanPetro
(ADD). daerah agar lebih efisien, efektif, dan
Nasional, DJKN juga berhasil sebesar Rp2,6 triliun yang dituangkan
produktif, melalui:
melakukan pensertifikatan tanah dalam PP no.66/2019. Penurunan angka stunting, melalui: (i)
negara sebanyak 6.901 bidang. pendekatan program based DAK Fisik Penyusunan RPerpres Standar Harga
Restrukturisasi tsb dilanjutkan
Pengelolaan Piutang Negara juga (kesehatan, air minum, dan sanitasi), Satuan Regional, RPP Bagan Akun
dengan langkah penerbitan saham
menghasilkan penerimaan negara khususnya di 260 daerah prioritas, Standar untuk Daerah, dan RPP
baru TubanPetro, dimana keseluruhan
dengan peningkatan lebih dari 200% (ii) penggunaan DBH CHT untuk Tunjangan Kinerja Daerah;
saham baru tersebut diambil oleh PT
dari tahun 2018. Pelayanan lelang mendukung penurunan stunting, (iii)
Pertamina (Persero), dengan nilai Peningkatan kapasitas SDM Pemda
yang dilakukan oleh KPKNL juga penggunaan indikator stunting dalam
penambahan modal sebesar Rp3,2 melalui Internship dan Secondment
menyumbang PNBP sebesar Rp0,6 pengalokasian DID, serta (iv) sinergi
triliun. Setelah langkah restrukturisasi (IDS) untuk 137 daerah, Bimtek
triliun. pendanaan DAK Fisik, DAK Nonfisik,
dan langkah penguatan dilakukan, Pengelolaan Keuangan Daerah untuk
dan Dana Desa untuk pencegahan
saat ini kepemilikan TubanPetro 384 daerah, DJPK Goes to Campus di
Untuk mendukung percepatan stunting.
adalah oleh PT Pertamina (Persero) 15 universitas. Program IDS tersebut
pemulihan pelayanan publik kepada sebesar 51%, Pemerintah RI sebesar Perbaikan PISA score, dengan: (i) mendapatkan penghargaan Top 45
masyarakat dan meminimalisir beban 46,99% dan sisanya oleh pihak lain. pengalokasian BOS Kinerja yang Inovasi Pelayanan Publik 2019;
APBN dalam proses pemulihan Dengan proses restrukturisasi dan memperhatikan kinerja sekolah, (ii)
aset negara pasca bencana, DJKN perkuatan permodalan, Pemerintah penambahan subbidang PAUD dalam Perbaikan layanan edukasi dan
selaku pengelola barang telah berharap TubanPetro dapat pengalokasian DAK Fisik, dan (iii) informasi, melalui layanan dering
menginisiasi pengasuransian beroperasi secara optimal dalam penggunaan indikator APM, Peta DJPK, website, dan layanan video
BMN K/L. Kementerian Keuangan industri petrokimia nasional, agar Mutu Pendidikan, dan Nilai Ujian conference. Pengguna layanan dering
menjadi K/L pertama (piloting) dapat mengurangi impor produk Nasional dalam formulasi DID. DJPK meningkat 218% dibanding
yang mengasuransikan gedung dan petrokimia sekaligus peningkatan tahun 2018. Sementara, kunjungan
bangunannya. Terhitung sejak 1 penerimaan negara dalam bentuk Dukungan kemudahan berusaha, tamu menurun 73,6% dibanding tahun
Desember 2019, sebanyak 1.360 unit dividen dan pajak. melalui: (i) perumusan kebijakan 2018. DJPK juga mendapat award
bangunan dengan nilai total Rp10,84
perpajakan daerah dalam RUU atas pengelolaan yang informatif
triliun yang terdiri atas gedung kantor,
Omnibus Law dan (ii) penggunaan tahun 2019.
gedung kesehatan, dan gedung
indikator investasi dan ekspor dalam
pendidikan telah dilindungi asuransi
formulasi DID.
bencana.

8 9
Peristiwa 2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal


Bea dan Cukai Perbendahaaraan Negara
Melaksanakan fungsi pengawasan Bea Cukai Melayani dan Fasilitasi
Pada semester pertama 2019 Laporan Pada semester kedua 2019 akhirnya
yang efektif, bea cukai konsisten Perdagangan.
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Modul Penerimaan Negara Generasi
memberikan program yang
tahun 2018 mendapat opini Wajar Ketiga (MPN G3) diluncurkan secara
inovatif terhadap berbagai Pesatnya perdagangan global
Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. resmi oleh Menteri Keuangan. MPN
pelanggaran kepabeanan dan cukai. memunculkan banyak tantangan.
BPK memberikan opini tersebut G3 didesain untuk memenuhi tuntutan
Implementasinya adalah dengan Menjalani fungsi sebagai fasilitator
berdasarkan pemeriksaan atas 86 perubahan cara menyetor hanya
kegiatan pertukaran data dan perdagangan, bea cukai pun
Laporan Keuangan Kementerian dengan gawai (gadget) mengikuti
informasi, antara lain pembentukan menghadirkan peranannya.
Lembaga (LKKL) dan 1 Laporan perkembangan e-commerce
Pusat Komando Pengendalian Patroli Menghadapi tuntutan era industri
Keuangan Bendahara Umum Negara dan financial technology terkini.
Laut (Puskodal), Special Enforcement 4.0, bea cukai senantiasa antisipatif
(LKBUN). Atas 87 Laporan Keuangan Kemudahan wajib pajak/wajib
Team, Customs Narcotic Team (CNT), dengan memanfaatkan teknologi
tersebut, 81 LKKL dan 1 LKBUN bayar/ wajib setor untuk memenuhi
Operasi Patroli Laut Terpadu, dan terkini berupa inovasi Ceisa 4.0.
(95%) mendapatkan opini WTP, yang kewajibannya didasarkan pada
Joint Investigasi bersama DJP.
Sistem prosedur yang efektif dan mengalami peningkatan dibandingkan prinsip: adil, efisien, dan nyaman.
efisien menjadi perhatian khusus, tahun 2017 sebanyak 79 LKKL dan 1 Dengan demikian, MPN G3 “menyetor
Berbagai kegiatan dan program
seiring komitmen terhadap kelancaran LKBUN (91%). penerimaan negara” menjadi lebih
inovatif di atas, menghasilkan kinerja
arus barang dan dokumen serta cepat, aman, dan mudah, “semudah
pengawasan yang menunjukkan
Opini WTP atas LKPP Tahun 2018 membeli pulsa”.
peningkatan positif yaitu dari 18.204 kemudahan berbisnis di Indonesia.
merupakan untuk yang ketiga kalinya,
penindakan di tahun 2018 menjadi Dalam sistem logistik Indonesia, bea
setelah sebelumnya Pemerintah MPN G3 merupakan buah sinergi
19.692 di tahun 2019. Kinerja cukai terus berbenah. Rata-rata waktu
mendapatkan Opini WTP atas LKPP Direktorat Jenderal Perbendaharaan
perlindungan masyarakat terhadap penyelesaian proses kepabeanan,
tahun 2016 dan 2017. LKPP tahun bersama Direktorat Jenderal Pajak,
bahaya narkoba, antara lain berhasil semula 0,58 hari di tahun 2018
2018 secara sederhana melaporkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
menggagalkan upaya penyelundupan menjadi 0,33 hari di tahun 2019.
capaian pelaksanaan APBN yang Ditjen Aggaran dan collecting agent
narkoba sebanyak 463 kasus atau
Bea cukai turut berupaya lebih baik dibandingkan LKPP (agen penerimaan), seperti: Bank/
meningkat dari tahun sebelumnya
melaksanakan salah satu nawa cita tahun-tahun sebelumnya. Hal ini Pos Persepsi, dan Lembaga Persepsi
yang 430 kasus.
Presiden, yaitu membangun Indonesia tercermin dari kualitas LKKL dan Lainnya (LPL). Kapasitas MPN G3
dari pinggiran. Implementasi hal LKBUN yang mendapatkan Opini mampu melayani setoran penerimaan
Upaya menekan peredaran rokok
tersebut adalah dengan menghadirkan WTP, capaian realisasi APBN yang negara hingga 1.000 transaksi per
illegal menjadi 3 persen pada tahun
Pusat Logistik Berikat (PLB) Bahan lebih baik, defisit APBN yang lebih detik (semula hanya 60 transaksi
2020, bea cukai telah melakukan
Pokok di perbatasan. dapat dikendalikan, dan indikator per detik). Kanalnya juga bertambah
operasi gempur dan berhasil
kesejahteraan masyarakat yang melalui Dompet Elektronik, Transfer
mengamankan 55,8 juta batang rokok
menunjukkan peningkatan serta Bank, Virtual Account, Direct Debit,
illegal dalam 2.106 kasus.
beberapa indikator perbaikan lainnya. dan Kartu Kredit yang dilaksanakan
Di samping itu, LKPP tahun 2018 LPL sebagai agen penerimaan baru
adalah LKPP pertama kalinya yang selain Bank/Pos Persepsi, seperti:
merupakan pertanggungjawaban e-commerce, fintech, dan lain-lain.
pelaksanaan APBN dengan tanpa
APBN-Perubahan.

10 11
Peristiwa 2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Direktorat Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko
Selama tahun 2019, Pembiayaan Paruh kedua diwarnai dengan
telah banyak berperan dalam penerbitan Sukuk Green Sukuk
menggerakkan perekonomian Ritel yang pertama di dunia. Hal
bangsa. Sebagai salah satu sarana ini semakin mengukuhkan adanya
untuk menutup defisit APBN karena sumbangsih pembiayaan bagi
perlambatan perekonomian global pelestarian lingkungan hidup.
disamping sebagai pendukung dalam Kemudian terdapat pula penghargaan
pengembangan pasar keuangan. dari Global Market sebagai Public
Paruh pertama 2019 diwarnai dengan Debt Management of the Year se-Asia
penerbitan Surat Berharga Negara Pacific.
(SBN) Ritel yang dilakukan melalui
platform online dalam frekuensi lebih Tahun 2019 juga diwarnai dengan
sering untuk menyediakan alternatif semakin meningkatnya kaum
sarana berinvestasi bagi masyarakat. millennial yang berpartisipasi sebagai
Kemudian terdapat Penerbitan investor dalam SBN terutama SBN
Green Sukuk Global yang mengalami Ritel. Hal tersebut merupakan hal
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
kelebihan permintaan sebanyak 3,3 yang sangat positif mengingat SBN
kali. Penerbitan Green Sukuk tersebut merupakan salah satu penopang
melengkapi penerbitan SBN dalam pembiayaan pembangunan terutama
valuita asing di tahun 2019 yang untuk pembangunan infrastruktur dan
secara rata-rata berhasil mencapai menjadi salah satu wujud bela negara
tingkat imbal hasil (yield) yang bagi investor SBN untuk turut serta
relatif rendah. Hal ini utamanya juga dalam membiayai pembangunan.
didorong oleh kenaikan peringkat
kredit Indonesia oleh S&P di akhir Mei
menjadi BBB/stable dari sebelumnya
BBB-/stable (naik 2 step).

12 13
Ringkasan Eksekutif

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Ringkasan Eksekutif

Kinerja realisasi sementara (yoy), meskipun terjadi ditengah


pendapatan negara dan hibah perlambatan ekonomi global
hingga akhir tahun 2019 masih yang berdampak pada kegiatan
terjaga walaupun mengalami perekonomian nasional. Lebih
perlambatan pertumbuhan lanjut, kebijakan pemberian insentif
imbas dari perlambatan ekonomi dan percepatan restitusi pada
global yang tengah terjadi. dunia usaha turut mempengaruhi
Hingga akhir Desember 2019, pertumbuhan penerimaan
realisasi sementara pendapatan perpajakan. Hal ini dilakukan oleh
negara dan hibah telah mencapai Pemerintah untuk menjadikan
Rp1.957,17 triliun atau 90,40 pajak sebagai instrumen fiskal
persen dari target APBN 2019, dan yang diarahkan untuk mendorong
tercatat tumbuh 0,69 persen (yoy). daya saing ekonomi nasional.
Realisasi sementara pendapatan Sementara itu, pertumbuhan
negara ditopang oleh realisasi komponen pendapatan negara
sementara penerimaan perpajakan, dari penerimaan PNBP dan hibah
PNBP, dan hibah, yang secara tercatat masing-masing tumbuh
berurutan sebesar Rp1.545,37 negatif 1,05 persen (yoy) dan
triliun, Rp405,00 triliun, dan Rp6,80 negatif 56,41 persen (yoy).
triliun atau masing-masing telah
mencapai 86,51 persen, 107,06 Realisasi sementara penerimaan
persen, dan 1.562,11 persen dari pajak masih ditopang oleh
target yang ditetapkan dalam penerimaan dari Pajak
APBN 2019. Realisasi sementara Penghasilan (PPh) Nonmigas
penerimaan perpajakan masih yang mampu tumbuh 3,78 persen
tercatat tumbuh 1,75 persen (yoy) dan Pajak Pertambahan

14 15
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Nilai (PPN), meskipun tumbuh Cukai telah mencapai Rp213,27 penopang utama penerimaan tahun 2018. Realisasi sementara
negatif 0,81 persen secara yoy. triliun atau 102,13 persen dari BK mengalami penurunan Belanja Negara tersebut terdiri
Berdasarkan pertumbuhannya, target APBN 2019, serta mampu akibat perubahan pola produksi dari realisasi sementara Belanja
penerimaan pajak utamanya tumbuh positif sebesar 3,80 perusahaan pertambangan besar Pemerintah Pusat sebesar
didorong oleh pertumbuhan dari persen (yoy). Pertumbuhan di Indonesia. Rp1.498,9 triliun (91,7 persen
komponen penerimaan Pajak penerimaan Kepabeanan dan dari pagu APBN) dan Transfer ke
Bumi dan Bangunan (PBB), yang Cukai utamanya masih berasal dari Realisasi Sementara Penerimaan Daerah dan Dana Desa sebesar
berhasil tumbuh 8,54 persen (yoy). pertumbuhan penerimaan Cukai Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp811,3 triliun (98,1 persen dari
Realisasi sementara penerimaan Hasil Tembakau (CHT) dan Cukai selama tahun 2019 mencapai pagu APBN). Secara nominal,
PPh Nonmigas ditopang oleh Minuman Mengandung Etil Alkohol Rp405,0 triliun (107,1 persen), realisasi sementara Belanja
penerimaan dari PPh 25/29 (MMEA) yang masing-masing atau mengalami pertumbuhan Pemerintah Pusat di bulan
Badan, PPh 21, dan PPh Final. tumbuh 7,80 persen (yoy) dan negatif sebesar 1,0 persen jika Desember 2019 tumbuh 3,0 persen
Penerimaan PPh Nonmigas 14,36 persen (yoy). Pertumbuhan dibandingkan dengan capaian (yoy) jika dibandingkan dengan
pertumbuhannya didukung tersebut didorong oleh tahun sebelumnya. Faktor yang realisasi periode yang sama
terutama oleh pertumbuhan dari pertumbuhan produksi di Triwulan memengaruhi capaian realisasi tahun sebelumnya, utamanya
PPh 25/29 Orang Pribadi (OP) I 2019 sebagai efek positif dari sementara PNBP tersebut dipengaruhi oleh realisasi
yang tumbuh 19,40 persen (yoy) program penindakan rokok berasal dari penurunan realisasi sementara Belanja Bantuan Sosial
dan PPh 21 tumbuh 10,2 persen ilegal. Selain itu, pergeseran pola sementara PNBP SDA dari Rp180,6 yang mencapai Rp113,1 triliun
(yoy). Sementara itu, penerimaan pelunasan pita cukai rokok dan triliun tahun 2018 menjadi Rp154,1 atau tumbuh sebesar 34,2 persen
PPN masih ditopang oleh PPN adanya kenaikan tarif Cukai MMEA triliun tahun 2019 atau menurun (yoy). Pertumbuhan Belanja
Dalam Negeri (DN) dan PPN Impor, turut mendorong pertumbuhan sebesar 14,7 persen. Hal ini terjadi Bansos ini antara lain dipengaruhi
dimana PPN DN mampu tumbuh positif penerimaan cukai di karena harga minyak mentah dengan adanya kebijakan kenaikan
3,70 persen (yoy), sedangkan 2019. Lebih lanjut, komponen dan lifting minyak bumi sebagai indeks manfaat Program Keluarga
PPN Impor tumbuh negatif 8,10 penerimaan Bea Masuk (BM) telah penopang utama penerimaan Harapan untuk mendukung
persen secara yoy. Pertumbuhan mencapai 96,27 persen dari target SDA mengalami penurunan percepatan pengurangan
komponen pajak PPh 21 dan APBN 2019. Meskipun demikian, dibandingkan tahun sebelumnya. kemiskinan.
PPN DN yang masih cukup baik pertumbuhan BM secara kumulatif Sementara PNBP dari Kekayaan
menunjukkan masih terjaganya masih tumbuh negatif 4,26 persen Negara yang Dipisahkan Tahun Realisasi sementara defisit
pasar tenaga kerja dan konsumsi (yoy) akibat perlambatan yang 2019 tumbuh sebesar 79,1 persen APBN hingga akhir tahun 2019
masyarakat ditengah dinamika terjadi pada perekonomian global dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp 353,0 triliun atau
ekonomi global. Selain itu, sektor sehingga menyebabkan penurunan terutama berasal dari Pendapatan sekitar 2,20 persen PDB. Realisasi
usaha yang masih menjadi devisa bayar impor Indonesia. Surplus Bank Indonesia. sementara defisit tersebut lebih
penyokong penerimaan pajak Sedangkan komponen penerimaan tinggi daripada periode tahun
Realisasi sementara Belanja sebelumnya baik secara nominal
di tahun 2019 diantaranya yaitu Bea Keluar (BK), realisasinya
Negara sampai akhir tahun maupun persen terhadap PDB.
sektor Jasa Keuangan dan sektor telah mencapai 78,91 persen
2019 mencapai Rp2.310,2 Adapun realisasi defisit di periode
Transportasi dan Pergudangan, dari target APBN 2019 namun
triliun (93,9 persen dari pagu yang sama tahun 2018 adalah
yang masih tumbuh dengan cukup pertumbuhannya secara kumulatif
APBN), meningkat 4,4 persen sebesar Rp269,4triliun (1,82
baik. tumbuh negatif 48,41 persen
(yoy) jika dibandingkan realisasi persen PDB). Sementara itu,
(yoy). Hal ini terjadi karena ekspor
Penerimaan Kepabeanan dan pada periode yang sama pada realisasi sementara pembiayaan
komoditas tembaga sebagai

16 17
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

yang dilakukan Pemerintah listrik yang disalurkan dari Januari obligation (PSO) dan kredit mendukung pendanaan pelayanan
hingga akhir tahun 2019 adalah hingga Desember 2019. Realisasi program cenderung lebih rendah publik di daerah disertai prinsip
sebesar Rp399,5 triliun, tumbuh sementara belanja subsidi BBM dari pagunya. Realisasi sementara value for money serta peningkatan
sebesar 30,7 persen (yoy) dari dan LPG tabung 3 kg mencapai subsidi pupuk mencapai Rp34,3 kualitas pengelolaan TKDD.
realisasi tahun sebelumnya. Rp84,2 triliun, atau 83,7 persen triliun, atau 116,3 persen dari pagu Realisasi sementara TKDD
Realisasi sementara pembiayaan dari pagu APBN, dengan realisasi APBN, yang disebabkan adanya tahun 2019 mencapai Rp811,30
tersebut antara lain terdiri dari volume 99,1 persen dari quota pembayaran kurang bayar subsidi triliun, lebih tinggi Rp94,23 triliun
pembiayaan utang sebesar untuk jenis BBM dan 93,5 persen pupuk tahun-tahun sebelumnya (13,14 persen) bila dibandingkan
Rp435,4 triliun, pembiayaan quota untuk LPG tabung 3 kg. sebesar Rp9,8 triliun. Disisi lain, realisasi TKDD tahun 2018.
investasi sebesar negatif Rp49,4 Sementara itu, realisasi sementara realisasi sementara PSO adalah Meningkatnya realisasi sementara
triliun, dan pembiayaan lainnya belanja subsidi listrik mencapai sebesar Rp4,1 triliun (61,1 persen TKDD tersebut juga diikuti dengan
sebesar Rp 15,2 triliun. Adapun Rp52,7 triliun atau 88,8 persen dari APBN 2019) dan subsidi kredit evaluasi kebijakan TKDD tahun
realisasi sementara pembiayaan dari pagu APBN. Secara umum, program adalah sebesar Rp14,9 2019 yang telah dilakukan untuk
tersebut tidak hanya digunakan persentase realisasi sementara triliun (89,9 persen dari APBN memperbaiki kualitas pengelolaan
untuk menutup defisit tetapi juga subsidi energi terhadap pagu 2019). Rendahnya persentase TKDD salah satunya melalui
digunakan sebagai instrumen anggaran 2019 dapat dikatakan realisasi PSO dan kredit program perbaikan dan penyempurnaan
investasi Pemerintah antara lebih rendah dari target. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh kualitas penyaluran berdasarkan
lain dalam mengakselerasi dipengaruhi oleh lebih rendahnya lambatnya penagihan dan proses kinerja, antara lain yaitu: (1)
pembangunan infrastruktur, realisasi ICP (rata-rata US$ 62/ verifikasi yang menjadi dasar penambahan persyaratan
meningkatkan akses pembiayaan barel) dibandingkan dengan pembayaran subsidi. penyaluran DAK Fisik berupa
bagi MBR, serta meningkatkan asumsi dalam APBN (US$ 70/ laporan realisasi capaian output
kualitas SDM Indonesia. barel). Selain itu, dipengaruhi Dukungan nyata APBN tahun DAK Fisik tahun sebelumnya yang
juga oleh terjadinya apresiasi 2019 sebagai instrumen sudah direviu oleh Inspektorat
Realisasi sementara belanja nilai tukar rupiah terhadap dollar countercyclical dalam menjaga Daerah; dan (2) penyaluran dana
subsidi sampai dengan akhir selama tahun 2019 dengan rata- momentum positif pertumbuhan desa berdasarkan kinerja dan
Desember 2019 mencapai rata mencapai Rp14.146/dolar ekonomi dan stabilitas percepatan penyaluran bagi desa
Rp201,9 triliun atau 90,0 persen Amerika, dibandingkan dengan makroekonomi, tercermin yang berkinerja baik. Di sisi lain,
dari pagu yang ditetapkan dalam asumsi dalam APBN Rp15.000/ pada strategi kebijakan fiskal perbaikan kualitas pengelolaan
APBN. Realisasi sementara dollar Amerika. dalam mendukung pencapaian TKDD tersebut perlu diikuti dengan
belanja subsidi tersebut meliputi prioritas pembangunan dan perbaikan penggunaan belanja di
subsidi energi Rp136,9 triliun Hal sebaliknya terjadi pada peningkatan kesejahteraan daerah secara efektif, efisien, dan
(85,6 persen dari APBN 2019) realisasi sementara subsidi masyarakat. Salah satu strategi produktif sesuai dengan prinsip
dan subsidi nonenergi Rp65,0 nonenergi. Realisasi sementara kebijakan fiskal tersebut melalui value for money.
triliun (101,0 persen dari APBN subsidi nonenergi sampai dengan manifestasi kebijakan Transfer
2019). Untuk subsidi energi, akhir Desember 2019 melebihi ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Realisasi sementara Transfer ke
realisasi sementara tersebut telah pagu anggaran. Hal tersebut dalam mendukung penguatan Daerah dan Dana Desa (TKDD)
memperhitungkan pembayaran utamanya dikarenakan oleh kualitas desentralisasi fiskal. sampai dengan Desember 2019
atas realisasi sementara volume tingginya realisasi sementara Fokus kebijakan TKDD tahun meliputi Transfer ke Daerah
BBM dan LPG tabung 3 kg serta subsidi pupuk, meskipun realisasi 2019 terutama ditekankan (TKD) sebesar Rp741,48 triliun
realisasi sementara penjualan sementara untuk public service pada peningkatan TKDD dalam (97,98 persen) dan Dana Desa

18 19
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Rp69,81 triliun (99,73 persen). adanya antisipasi pelebaran defisit


Secara lebih rinci, realisasi tersebut, Pemerintah secara
sementara TKD terdiri dari Dana hati-hati melakukan pengelolaan
Perimbangan Rp709,61 triliun pembiayaan. Hingga akhir 2019,
(97,93 persen), Dana Insentif realisasi pembiayaan anggaran
Daerah (DID) Rp9,69 triliun (96,94 sudah mencapai 134,9 persen
persen), dan Dana Otonomi dari target APBN sebagai bagian
Khusus dan Keistimewaan DIY dari upaya antisipasi tersebut.
Rp22,18 triliun (100 persen). Sementara itu, posisi utang
Realisasi sementara TKD sampai pemerintah terjaga aman di
dengan Desember 2019 tersebut bawah 30 persen per PDB, yakni
lebih tinggi Rp43,55 triliun sebesar 29,8 persen. Capaian
atau sekitar 6,24 persen bila tersebut sejalan dengan kinerja
dibandingkan realisasi TKD pada Surat Berharga Negara (SBN) yang
periode yang sama tahun 2018. sangat menggembirakan selama
Sementara, realisasi sementara tahun 2019 di tengah kondisi
Dana Desa sampai dengan global yang masih bergejolak.
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
Desember 2019 lebih tinggi Rp9,95 Yield Surat Utang Negara
triliun (16,63 persen) dibandingkan (SUN) tenor 10 tahun dalam
realisasi Dana Desa pada periode Rupiah turun sekitar 12 persen,
yang sama tahun 2018. Secara sementara untuk SUN tenor 10
umum, kinerja penyaluran untuk tahun dalam USD turun jauh
masing-masing jenis TKDD sampai lebih besar lagi, yaitu sekitar 35
dengan Desember 2019 lebih baik persen. Hal tersebut membuktikan
dibandingkan kinerja penyaluran bahwa Pemerintah mengelola
periode yang sama tahun 2018. pembiayaan utang secara
pruden dan terukur dalam rangka
Keberlanjutan fiskal di tahun menopang pertumbuhan ekonomi
2019 tetap terjaga. Di tengah di tengah kondisi tekanan global.
kondisi perekonomian global Pemerintah senantiasa memantau
yang mengalami tekanan dan dan mewaspadai perkembangan
berdampak pada penerimaan kondisi global dan domestik yang
perpajakan, APBN berfungsi sangat dinamis serta berkomitmen
sebagai countercyclical yang menjaga APBN 2019 yang
memberikan stimulus pada sehat, kuat, dan mandiri sebagai
pertumbuhan ekonomi. Untuk instrumen dalam mewujudkan
menjaga kesinambungan fiskal kesejahteraan dan keadilan rakyat.
dan kredibilitas APBN, Pemerintah
mengantisipasi pelebaran defisit
yang diperkirakan mencapai 2,20
persen terhadap PDB. Dengan

20 21
Postur APBN 2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

POSTUR APBN2019

APBN 2019 Menjadi


Instrumen Countercyclical
Pemerintah

Perekonomian Indonesia di tahun ekspansif dan countercyclical untuk


2019 berhasil tumbuh positif di menjalankan peran strategis dalam
tengah perlambatan ekonomi menjaga stabilitas makroekonomi,
global yang dipengaruhi oleh mempertahankan momentum
dinamika perang dagang dan pertumbuhan perekonomian
geopolitik, penurunan harga domestik, dan mendorong laju
komoditi, serta perlambatan kegiatan dunia usaha, serta tetap
ekonomi di banyak negara. memberikan perlindungan kepada
Walaupun Indonesia menghadapi masyarakat. Realisasi sementara
situasi eksternal tersebut, defisit APBN tahun 2019 berkisar
perekonomian tahun 2019 pada 2,20 persen dari PDB,
diperkirakan tetap dapat dibandingkan dengan target awal
tumbuh di atas 5 persen karena 1,84 persen dari PDB. Pelebaran
terjaganya permintaan domestik, defisit tersebut dilakukan secara
konsumsi pemerintah, serta terukur dengan memperhitungkan
investasi. Kinerja perekonomian risiko dan manfaatnya, serta
yang terjaga serta pelaksanaan kredibilitas fiskal.
program pembangunan juga
telah berhasil menurunkan Kinerja Perekonomian
tingkat pengangguran,
Perekonomian Indonesia di tahun
mengurangi ketimpangan dan
2019 menghadapi tantangan
mempertahankan kesejahteraan
yang cukup berat, baik dari faktor
masyarakat.
eksternal maupun internal. Dampak
Di tengah ketidakpastian ekonomi dari perlambatan ekonomi global
global, APBN tahun 2019 didorong dan ekonomi di banyak negara di

22 23
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Realisasi Sementara APBN 2019 (triliun Rupiah) dunia, juga berimbas pada laju perekonomian domestik, di tengah
investasi, kegiatan ekspor dan peningkatan risiko ketidakpastian
impor, serta aktivitas dunia usaha global yang memengaruhi persepsi
di dalam negeri. Untuk menyikapi investor. Sementara itu, kinerja
tantangan tersebut, Pemerintah ekspor dan impor masih terbatas
melakukan langkah-langkah nyata sejalan dengan perkembangan
dengan menggunakan instrumen melemahnya perdagangan dunia
fiskal, serta kebijakan di sektor riil, dan turunnya harga komoditas
yang didukung dengan relaksasi utama Indonesia, seperti batu
kebijakan moneter oleh Bank bara. Berbagai kondisi tersebut
1.943,67 Indonesia (BI). Sinergi yang kuat menghadapkan Pemerintah
Pendapatan
Negara antara institusi kebijakan moneter pada berbagai tantangan untuk
1.957,16
dan fiskal mampu meminimalisasi terus menjaga momentum
dampak risiko global terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun
2.213,12 perekonomian nasional, sehingga 2019. Dalam kondisi yang relatif
Belanja
stabilitas ekonomi makro di menantang tersebut, tingkat
Negara
2.310,21 dalam negeri tetap terjaga untuk inflasi dapat dikendalikan
mempertahankan momentum pada tingkat 2,72 persen,
pertumbuhan dan pembangunan tingkat terendah yang dicapai
(269,4 4) nasional di tahun 2019. dalam waktu 20 tahun terakhir,
Defisit
Anggaran sehingga turut berkontribusi
(353,05)
Dengan melihat pertumbuhan pada pertumbuhan permintaan
ekonomi Indonesia sampai domestik. Selain itu, nilai tukar
triwulan III tahun 2019 yang rupiah terhadap dolar Amerika
305,69
Pembiayaan tumbuh sebesar 5,04 persen Serikat cenderung menguat atau
Anggaran (c-to-c) serta langkah-langkah
399,45 mengalami apresiasi 3,9 persen
yang dilakukan Pemerintah (EoP) dibandingkan dengan yang
dan BI, outlook perekonomian diasumsikan dalam APBN. Hal
nasional dalam keseluruhan ini seiring dengan terjaganya
tahun 2019 diproyeksikan dapat cadangan devisa nasional serta
tumbuh mencapai 5,05 persen. masuknya aliran modal asing ke
Pertumbuhan ini bersumber dalam negeri akibat perbaikan
dari kontribusi konsumsi rumah credit rating Indonesia sebagai
2018 tangga dan pemerintah yang wujud kepercayaan investor
masing-masing tumbuh 5,2 terhadap perekonomian Indonesia.
2019
persen dan 4,7 persen. Selain
itu, pembentukan modal tetap Terjaganya stabilitas ekonomi
bruto tumbuh moderat sebesar makro nasional serta efektivitas
4,7 persen, yang dipengaruhi pelaksanaan program
oleh terjaganya fundamental pembangunan Pemerintah

24 25
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Realisasi Sementara APBN 2019 (triliun Rupiah) menghasilkan perbaikan pada dibandingkan dengan capaian tahun
berbagai indikator kesejahteraan 2018, realisasi pendapatan negara
masyarakat. Berdasarkan data tahun 2019 tersebut tumbuh 0,69
BPS, tingkat pengangguran per persen. Apabila dirinci, realisasi
Agustus 2019 turun menjadi 5,28 pendapatan negara tersebut terdiri
Realisasi % thd persen dibandingkan periode yang dari penerimaan perpajakan sebesar
URAIAN APBN
Sementara APBN sama tahun 2018 sebesar 5,34 Rp1.545,33 triliun (86,51 persen dari
persen. Sementara itu, tingkat target APBN tahun 2019), Penerimaan
A. PENDAPATAN NEGARA 2.165,1 1.957,2 90,4
kemiskinan Indonesia per Maret Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar
I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 2.164,7 1.950,4 90,1 2019 turun menjadi 9,41 persen Rp405,04 triliun (107,07 persen
1. Penerimaan Perpajakan 1.786,4 1.545,3 86,5 dari sebelumnya 9,82 persen dari target APBN tahun 2019)
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 378,3 405,0 107,1 pada Maret 2018 dan Koefisien dan hibah sebesar Rp6,79 triliun.
II. PENERIMAAN HIBAH 0,4 6,8 1.560,7 Capaian penerimaan perpajakan
Gini membaik dari 0,389 pada
B. BELANJA NEGARA 2.461,1 2.310,2 93,9 Maret 2018 menjadi 0,382 pada tersebut masih tumbuh 1,75 persen
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.634,3 1.498,9 91,7 Maret 2019. Capaian positif di dibandingkan realisasi di tahun 2018
1. Belanja K/L 855,4 876,4 102,4 tahun 2019 tersebut akan menjadi seiring dengan ruang pemberian
2. Belanja Non K/L 778,9 622,6 79,9 dasar untuk menopang langkah insentif pajak antara lain melalui
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 826,8 811,3 98,1 pembangunan di tahun 2020. kebijakan restitusi pada dunia usaha
1. Transfer ke Daerah 756,8 741,5 98,0 untuk mendorong daya saing ekonomi
2. Dana Desa 70,0 69,8 99,7 Kinerja Pelaksanaan APBN nasional. Sementara itu, penerimaan
C. KESEIMBANGAN PRIMER (20,1) (77,5) 385,3 dari kepabeanan dan cukai mencapai
Pada tahun 2019, Pemerintah
D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A-B) (296,0) (353,0) 119,3 Rp213,27 triliun atau tumbuh sebesar
melaksanakan kebijakan
% Surplus/ (Defisit) Angga ra n terha da p PDB (1,84) (2,20) 3,80 persen (yoy).
countercyclical untuk menopang
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 296,0 399,5 134,9
laju perekonomian pada saat Realisasi PNBP mencapai Rp405,04
KELEBIHAN (KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN 46,4
menghadapi pelemahan global. triliun atau 107,07 persen dari target
Implikasi dari kebijakan ini adalah APBN tahun 2019. Pencapaian
pelebaran defisit anggaran dari PNBP ini didorong oleh Pendapatan
rencana awal 1,84 persen dari PDB Kekayaan Negara Dipisahkan dan
menjadi 2,20 persen. Kebijakan PNBP Lainnya. Sementara itu,
pelebaran defisit APBN tahun 2019 Penerimaan SDA Migas mengalami
tersebut dilakukan secara terukur penurunan karena dampak ICP dan
dengan mempertahankan stimulus lifting migas yang lebih rendah, serta
belanja pemerintah pusat serta penguatan nilai tukar rupiah.
transfer ke daerah dan dana desa
yang tetap tinggi dan efektif. Selanjutnya, realisasi belanja negara
mencapai Rp2.310,21 triliun (93,87
Realisasi sementara pendapatan persen dari target APBN tahun
negara mencapai Rp1.957,16 2019), atau tumbuh 4,39 persen dari
triliun (90,40 persen dari realisasinya di tahun 2018. Sejalan
target APBN tahun 2019). Jika

26 27
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

dengan strategi countercyclical, antara lain kebijakan kenaikan tahun 2019, penyempurnaan tersebut juga merupakan
pelaksanaan belanja negara tetap indeks manfaat Program Keluarga penyaluran TKDD terus dilakukan dampak dari perluasan fungsi
dioptimalkan untuk mencapai Harapan untuk mendukung untuk meningkatkan efisiensi, pembiayaan yang tidak hanya
target pembangunan nasional percepatan pengurangan efektivitas, dan optimalisasi semata-mata untuk menutup
dalam meningkatkan kualitas kemiskinan, dan penyelenggaraan penggunaan TKDD di daerah, defisit tetapi juga digunakan
SDM, penyediaan infrastruktur, Pemilihan Umum. antara lain melalui penambahan sebagai instrumen investasi untuk
pengurangan kemiskinan dan persyaratan penyaluran DAK mengakselerasi pembangunan
pengangguran, pemerataan Sementara itu, realisasi belanja Fisik berupa laporan realisasi infrastruktur, meningkatkan akses
pembangunan hingga ke seluruh Non K/L sebesar Rp622,56 triliun capaian output DAK Fisik tahun terhadap pembiayaan KUMKM
pelosok nusantara. Dalam tahun (79,93 persen dari target APBN sebelumnya yang sudah di-review dan kepemilikan perumahan
2019, Pemerintah tidak melakukan tahun 2019), antara lain terdiri oleh Inspektorat Daerah. Selain itu, bagi Masyarakat Berpenghasilan
langkah pemotongan belanja dari pembayaran bunga utang adanya penyempurnaan proses Rendah (MBR) yang layak huni,
negara seperti yang dilakukan Rp275,54 triliun dan subsidi penyusunan dan persetujuan mendorong peningkatan ekspor,
pada beberapa tahun sebelumnya, sebesar Rp201,83 triliun. Realisasi rencana kegiatan DAK Fisik melalui serta percepatan peningkatan
agar dapat tetap memberikan subsidi relatif lebih kecil dari pagu pemanfaatan teknologi informasi, kualitas SDM Indonesia. Untuk
stimulus fiskal yang optimal. APBN tahun 2019 antara lain yang digunakan bersama oleh mendukung tujuan tersebut pada
dipengaruhi oleh lebih rendahnya Pemda, K/L teknis, Bappenas, dan tahun 2019 realisasi pembiayaan
Realisasi sementara belanja harga ICP, menguatnya nilai tukar Kemenkeu, dan penyaluran dana investasi pemerintah sebesar
Pemerintah Pusat mencapai rupiah, serta penajaman alokasi desa berdasarkan kinerja dan Rp49,39 triliun (65,07 persen dari
Rp1.498,91 triliun (91,71 persen subsidi pupuk. percepatan penyaluran bagi desa target APBN tahun 2019).
dari target APBN tahun 2019), yang berkinerja baik.
atau tumbuh 3,00 persen dari Realisasi sementara anggaran Dengan posisi realisasi sementara
realisasinya di tahun 2018. Transfer ke Daerah dan Dana Berdasarkan realisasi pendapatan defisit dan pembiayaan anggaran
Realisasi belanja pemerintah pusat Desa (TKDD) mencapai Rp811,30 dan belanja negara tersebut, tahun 2019 tersebut, diperkirakan
tersebut meliputi Belanja K/L triliun (98,13 persen dari target defisit anggaran sementara terdapat Sisa Lebih Pembiayaan
sebesar Rp876,35 triliun (102,44 APBN tahun 2019), lebih tinggi tahun 2019 mencapai sebesar Anggaran (SiLPA) sebesar Rp46,40
persen dari target APBN tahun 7,06 persen dari realisasi di tahun Rp353,05 triliun (2,20 persen dari triliun, yang setelah diaudit BPK,
2019). Kinerja penyerapan belanja 2018. Pencapaian realisasi TKDD PDB), yang sedikit lebih lebar akan dapat dimanfaatkan untuk
K/L yang cukup tinggi tersebut tersebut antara lain dipengaruhi dari rencana awal di APBN tahun membiayai kebutuhan APBN pada
antara lain dipengaruhi oleh oleh penyelesaian sebagian 2019, namun tetap dalam batas tahun-tahun berikutnya. Melalui
adanya tambahan belanja pegawai kurang bayar Dana Bagi Hasil yang diamanatkan dalam Undang- pengelolaan realisasi APBN tahun
berupa kebijakan kenaikan gaji 5 (DBH) sampai dengan tahun 2018, Undang Keuangan Negara. 2019 tersebut, Pemerintah dapat
persen dan kenaikan tunjangan adanya kebijakan penyaluran DAU menjaga pelaksanaan APBN
kinerja beberapa K/L, kenaikan tambahan untuk pembayaran Untuk menutup pelebaran defisit tahun 2019 tetap sehat dan
iuran PBI Jaminan Kesehatan kenaikan iuran jaminan kesehatan anggaran tahun 2019, peningkatan kredibel untuk menjaga stabilitas
Nasional, dan penambahan penduduk yang didaftarkan pembiayaan anggaran dilakukan ekonomi nasional dan mendukung
anggaran penanggulangan oleh Pemerintah Daerah, dan dalam batas yang terkendali program-program nasional.
bencana. Selain itu, terdapat kinerja Pemerintah Daerah serta melakukan pengendalian
pelaksanaan berbagai program dalam memenuhi persyaratan pengeluaran pembiayaan di tahun
dan agenda strategis Pemerintah penyaluran Dana TKDD. Sepanjang 2019. Peningkatan pembiayaan

28 29
Pendapatan Negara

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Penerimaan Pajak

2019, Pajak Sumbang


Rp1.332,06 Triliun
Untuk Negara Tidak terasa kita telah sampai di capaian tahun 2015 dan 2016,
penghujung 2019. Bila kita tengok masing-masing sebesar 81,96
ke belakang, tahun 2019 yang baru persen dan 81,61 persen dari
saja kita tinggalkan ini merupakan target. Penerimaan pajak juga
tahun yang cukup menantang, menunjukkan pertumbuhan
terutama dari perspektif perajakan. nominal sebesar Rp18,74 triliun,
Di tengah perang dagang dan atau 1,43 persen (yoy) terhadap
konflik geopolitik, perlambatan realisasi tahun lalu. Bahkan
ekonomi global, dan pelemahan kontribusi penerimaan pajak
volume perdagangan internasional terhadap penerimaan APBN
yang memberikan tekanan tahun ini mengalami peningkatan,
terhadap ekonomi Indonesia, dari 67,59 persen di tahun 2018
kinerja penerimaan pajak masih menjadi 68,06 persen di tahun
cukup baik. Sampai dengan 2019.
akhir tahun, penerimaan pajak
periode Januari – Desember 2019 PPh21, PPh OP, PBB Lampaui
terkumpul sebesar Rp1.332,06 Target
Triliun dari target APBN 2019
Penerimaan beberapa jenis
sebesar Rp.1.577,56 Triliun.
pajak utama mampu terealisasi
Dengan demikian capaian
melebihi target. PPh Pasal 21
penerimaan pajak di tahun 2019
merupakan salah satu highlight
ini adalah sebesar 84,44 persen.
kinerja penerimaan pajak tahun
Capaian ini memang lebih rendah
ini, dengan realisasi 148,63 Triliun
dibandingkan tahun lalu yang
atau capaian 101,97 persen dari
mencapai 92,23 persen, namun
target. Bila dibandingkan tahun
masih lebih baik dibanding

30 31
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

lalu, penerimaan PPh Pasal 21 mencapai 19,38 persen (yoy) bila


Realisasi Pajak tumbuh double digits 10,17 dibandingkan tahun 2018. Kinerja
(dalam triliun Rupiah)
persen (yoy). Secara umum baik ini didorong perluasan basis
PPh Pasal 21 merupakan pajak pembayar pajak dan peningkatan
withholding atas penghasilan kesadaran perpajakan di tengah
karyawan dari pemberi kerja. Oleh masyarakat, yang diperkuat
sebab itu, baiknya kinerja PPh oleh momentum pasca Tax
Realisasi* Pasal 21 di tahun 2019 ini tidak Amnesty (Pengampunan Pajak).
lepas dari kondusifnya kondisi Peningkatan kepatuhan ini
APBN
Uraian ketenagakerjaan di tahun 2019. terutama terlihat pada segmen
2019
Nominal % Growth % thd Target Tingkat Pengangguran Terbuka Wajib Pajak Orang Pribadi Non-
(TPT) bulan Agustus 2019 berada Karyawan. Jumlah SPT Tahunan
di angka 5,28 persen, turun 0,06 Orang Pribadi Non-Karyawan
Pajak Penghasilan 894,45 770,29 2,71 % 86,12 % persen terhadap Agustus 2018 yang disampaikan di tahun 2019
yang sebesar 5,34 persen. Sejalan mengalami pertumbuhan double
- Non Migas 828,29 711,21 3,78 % 85,86 % dengan itu, Tingkat Partisipasi digits hingga 26,81 persen (yoy).
- Migas 66,15 59,08 -8,68 % 89,31 % Angkatan Kerja (TPAK) mengalami Dengan upaya-upaya edukasi,
peningkatan. TPAK bulan Agustus peningkatan kesadaran, dan
PPN & PPnBM 655,39 532,91 -0,81 % 81,31 % 2019 sebesar 67,49 persen pengawasan Wajib Pajak yang
atau meningkat 0,23 persen optimal, ruang untuk peningkatan
PBB (Sektor P3) 19,10 21,17 8,90 % 110,84 %
dibandingkan tahun lalu. Ditambah kinerja dan kontribusi PPh Pasal
Pajak Lainnya 8,61 7,69 15,99 % 89,32 % lagi rata-rata upah buruh juga 25/29 Orang Pribadi di masa-masa
mengalami peningkatan di tahun mendatang masih terbuka lebar.
Jumlah 1.577,56 1.332,06 1,43 % 84,44 %
2019, sebesar Rp2,91 juta atau
* Sementara naik 2,83 persen terhadap Agustus Satu lagi jenis pajak utama yang
2018. Peningkatan belanja gaji mampu melampaui target di
dalam APBN 2019 memberi tahun 2019 adalah Pajak Bumi
indikasi yang sama, dengan dan Bangunan (PBB) sektor
realisasi Rp248,90 Triliun atau Perkebunan, Perhutanan dan
tumbuh 7,75 persen (yoy). Pertambangan (P3). Penerimaan
PBB Sektor P3 tahun 2019
Penerimaan PPh Pasal 25/29 sebesar Rp21,17 Triliun dari target
Orang Pribadi di tahun 2019 Rp19,10 Triliun. Dengan demikian
mencapai Rp11,23 Triliun dari realisasi penerimaan PBB Sektor
target Rp10,92 Triliun, atau P3 mencapai 110,84 persen. Bila
capaian realisasi sebesar 102,80 dibandingkan dengan penerimaan
persen. PPh Pasal 25/29 Orang tahun 2018, PBB Sektor P3
Pribadi merupakan jenis pajak mengalami pertumbuhan sebesar
utama dengan pertumbuhan 8,90 persen (yoy).
tertinggi di tahun 2019,

32 33
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Penerimaan Jenis-Jenis Pajak Utama* Tekanan Perlambatan Ekonomi sektor Pertambangan, dan sektor
(dalam triliun Rupiah)
Global Perdagangan merupakan sektor-
sektor yang penerimaannya
Bayang-bayang eskalasi terdampak signifikan oleh
Jenis Pajak Realisasi 2019 ∆% ’18-‘19 % Target ‘19 perang dagang AS – perlambatan pertumbuhan
Tiongkok ditambah gejolak ekonomi global. Sektor-sektor ini
PPh Pasal 21 148,63 10,17 % 101,97 % geopolitik di beberapa negara juga merasakan dampak cukup
mengakibatkan tekanan terhadap besar dari peningkatan restitusi.
PPh Pasal 22 18,94 5,19 % 83,40 % perdagangan internasional. WTO Akibatnya, sektor perdagangan
memperkirakan perdagangan terkontraksi 1,8 persen (yoy).
PPh Pasal 25/29 267,97 1,72 % 83,10 % global tahun 2019 hanya tumbuh Kondisi sektor Pertambangan
1,2 persen (yoy), turun dari sedikit lebih tertekan karena
- Orang Pribadi 11,23 19,38 % 102,80 % perkiraan sebelumnya pada bulan sektor ini juga terkena efek
April 2019, yakni 2,6 persen (yoy). tambahan menurunnya harga-
- Badan 256,74 1,07 % 82,41 % Melemahnya perdagangan global harga komoditas sepanjang
mengakibatkan kontraksi terhadap 2019, yang mengakibatkan
PPh Final 124,54 7,86 % 90,36 %
ekspor-impor Indonesia. Menurut kontraksi hingga 19,0 persen
data BPS, nilai impor Indonesia (yoy). Efek menurunnya harga-
PPN Dalam Negeri 346,31 3,71 % 84,33 %
secara kumulatif untuk periode harga komoditas juga tercermin
Pajak atas Impor 229,64 -6,36 % 77,13 % Januari – November 2019 sebesar pada penerimaan PPh Migas,
USD 156,22 miliar, atau turun 9,88 yang mengalami penurunan 8,68
- PPh 22 Impor 53,66 -1,94 % 78,61 % persen (yoy) dibandingkan periode persen (yoy). Kondisi yang sama
yang sama tahun 2018. Akibatnya, juga dihadapi sektor Perdagangan,
- PPN Impor 171,25 -8,13 % 76,69 % di tahun 2019 ini pajak-pajak atas namun masih kuatnya permintaan
impor mengalami penurunan domestik mampu menjaga
- PPnBM Impor 4,73 15,04 % 76,65 % 6,36 persen (yoy) dibanding penerimaan pajak dari sektor ini
tahun 2018. PPh Pasal 22 Impor untuk tetap tumbuh di angka 2,9
mengalami penurunan 1,94 persen persen (yoy).
* Sementara (yoy) dan PPN Impor mengalami
penurunan 8,13 persen (yoy) Di sisi lain, di tengah berbagai
sementara PPnBM Impor justru tekanan tersebut, sektor-sektor
mampu tumbuh double digits utama lainnya menunjukkan kinerja
15,04 persen (yoy). yang positif. Sektor Transportasi &
Pergudangan menunjukkan kinerja
Dampak gejolak ekonomi yang cemerlang di tahun 2019,
global juga dirasakan oleh dengan pertumbuhan double digits
sektor-sektor ekonomi yang 18,7 persen (yoy), meningkat dari
berhubungan erat dengan pertumbuhan tahun sebelumnya
perdagangan internasional. yang sudah cukup impresif sebesar
Sektor Industri Pengolahan, 14,4 persen (yoy). Demikian pula

34 35
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

5,61
dengan sektor Jasa Keuangan dan menjaga likuiditas para pelaku
5,50 Asuransi, yang tahun ini mampu usaha yang berkecimpung di
5,50
tumbuh 7,7 persen (yoy). bidang ekspor-impor, terutama
dengan masih melambatnya
5,34 Di tengah dinamika ketidakpastian perdagangan internasional.
5,33
5,28 global, perekonomian Indonesia Perlu diingat bahwa berbagai
tetap tumbuh stabil di kisaran kebijakan ini mengandung biaya
5 persen. Hal ini tidak lepas dalam bentuk tax expenditure.
5,13 dari upaya pemerintah dalam Program percepatan restitusi
menjaga stabilitas makroekonomi misalnya, dalam jangka pendek
5,01 dan momentum pertumbuhan telah mengakibatkan peningkatan
ekonomi, termasuk melalui nilai restitusi, terutama atas
pemberian berbagai fasilitas jenis pajak PPN Dalam Negeri.
perpajakan. Kebijakan pemberian Meski demikian, penerimaan PPN
insentif pajak berupa tax Dalam Negeri tahun 2019 masih
allowance dan tax holiday mampu tumbuh 3,71 persen
Feb Agu Feb Agu Feb Agu Feb Agu
misalnya, bertujuan untuk (yoy). Sesungguhnya apabila efek
2016 2017 2018 2019 mendorong investasi dan menjaga peningkatan restitusi dikeluarkan
capital inflow ke Indonesia. dari perhitungan, penerimaan
Super Deduction Tax diberikan bruto PPN Dalam Negeri mampu
untuk merangsang kegiatan tumbuh 6,60 persen (yoy).
penelitian dan pengembangan
Rata-rata Upah/ Gaji ( juta Rupiah) Bersih Sebulan Buruh/ (R&D) serta pelatihan vokasional, PPh22, PPh Final dan PPh Badan
Karyawan/ Pegawai
yang diharapkan dapat
2,91 Secara umum, kinerja jenis-
menjadi kekayaan intelektual
2,83 di masa mendatang. Kebijakan jenis pajak utama di tahun 2019
2,79
2,74 penurunan tarif PPh untuk cukup positif. Selain yang telah
2,70 disebutkan di atas, PPh Pasal
2,65 UMKM (PP23/2018) diharapkan
dapat melindungi pengusaha 22 tumbuh 5,19 persen (yoy)
2,55 sedangkan PPh Final tumbuh
dalam negeri, terutama yang
masih tergolong dalam segmen 7,86 persen (yoy). Relatif sejalan
UMKM, untuk dapat tumbuh dan dengan pertumbuhan ekonomi
berkembang; selain sebagai upaya sampai dengan Triwulan III 2019
memperluas basis perpajakan yang berada di angka 5,02 persen
serta meningkatkan kesadaran (yoy). Sementara itu, PPh Pasal
2,18
dan kepatuhan pajak sejak dini. 25/29 Badan tumbuh melambat
Sedangkan fasilitas percepatan 1,07 persen (yoy) terutama
restitusi selain sebagai insentif sebagai akibat menurunnya kinerja
untuk menarik investasi, juga sektor Pertambangan.
Feb Agu Feb Agu Feb Agu Feb Agu
berfungsi sebagai buffer untuk
2016 2017 2018 2019

36 37
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

PPh Orang Pribadi (triliun Rupiah)

11.229,51
Menyongsong 2020 dengan Terlepas dari faktor eksternal,
Optimisme Direktorat Jenderal Pajak sebagai

9.406,73
otoritas perpajakan juga telah
Setelah mengalami perlambatan menyiapkan strategi dan program-
8.246,46
yang signifikan di tahun 2019, program untuk memastikan target

7.806,58
dengan Pertumbuhan ekonomi penerimaan pajak Rp1.642,57
global diperkirakan hanya Triliun sebagaimana ditetapkan
mencapai 3,0 persen (yoy) – dalam APBN 2020 dapat tercapai.
5.277,39
terendah sejak 2008–09 dimana Penerimaan negara yang optimal
4.641,18
4.369,14

krisis keuangan global melanda–, akan direalisasikan dengan upaya


perekonomian global diperkirakan perluasan basis pajak melalui
akan membaik di tahun 2020 peningkatan kepatuhan sukarela
dengan proyeksi pertumbuhan Wajib Pajak (voluntary compliance)
ekonomi sebesar 3,4 persen dan pengawasan penegakan hukum
(yoy). Hal ini tentu memberikan yang berkeadilan, serta melalui
Tax
optimisme baru dalam upaya peningkatan perekonomian dengan
Amnesty menghimpun penerimaan pajak mendorong kemudahan investasi.
untuk membiayai pembangunan
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 nasional.

Per tumbuhan Nilai Impor dan Pajak Impor

25%

19% 22%

15%

∆ Impor

(Jan - Nov)
- 6% - 6% - 6%

-10% ∆ Pajak Impor


(Jan - Des)

2016 2017 2018 2019


38 39
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Realisasi penerimaan pajak dan kontribusinya

40 41
Pendapatan Negara

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Kepabeanan dan Cukai

Bea Cukai
Surplus Capaian
Penerimaan 3 Tahun Realisasi sementara atas
penerimaan negara yang
Sedangkan faktor internal
antara lain terbatasnya Barang
pemungutannya dilakukan oleh Kena Cukai (BKC), kontraksi
Berturut-turut DJBC per 31 Desember 2019 aktifitas ekspor dan impor,
memenuhi target yang telah risiko menurunnya pasokan
ditetapkan pada awal tahun 2019. komoditas ekspor mineral
Komponen penerimaan Cukai tambang akibat kebijakan relokasi
yang konsisten tumbuh sejak awal situs eksplorasi, peredaran BKC
tahun, menjadi penyokong atas ilegal, dan tantangan untuk terus
terkoreksinya penerimaan atas meningkatkan kepatuhan para
Bea Masuk (BM) dan Bea Keluar pengguna jasa.
(BK).
Berdasarkan data CEISA,
Komponen penerimaan penerimaan kepabeanan dan
kepabeanan dan cukai yang terdiri cukai per tanggal 31 Desember
dari BM, BK dan Cukai sepanjang 2019 telah mencapai Rp213,27
tahun 2019 sangat dipengaruhi triliun atau 102,18 persen dari
oleh kondisi eksternal dan internal. target APBN Tahun 2019. Capaian
Beberapa faktor eksternal yang tersebut masih meneruskan tren
mempengaruhi perlambatan positif sejak awal tahun 2019,
kinerja ekspor dan impor nasional dengan tumbuh sebesar 3,79
antara lain kondisi geopolitik, persen dibandingkan periode yang
perang dagang antara Amerika sama tahun lalu. Kinerja positif
Serikat dengan Tiongkok, dan penerimaan tersebut didorong oleh
fluktuasi harga komoditas di pasar penerimaan Cukai yang tumbuh
internasional. signifikan sejak awal tahun.

42 43
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Penerimaan cukai per 31 tumbuh 14,3 persen dibandingkan


Desember 2019 adalah sebesar periode yang sama tahun 2018.
Rp172,33 triliun atau 104,2 persen Penyumbang faktor positif
Realisasi penerimaan Kepabeanan dan cukai
dari targetnya. Penerimaan cukai penerimaan cukai MMEA antara
(dalam triliun Rupiah)
yang terdiri atas Cukai Hasil lain; tumbuhnya produksi MMEA
Tembakau (CHT), Minuman dalam negeri sebagai akibat
%Capa-
APBN Realisasi % Mengandung Etil Alkohol (MMEA), semakin kondusifnya daerah pasar
Jenis Penerimaan ian
2019 Growth** dan Etil Alkohol (EA), tumbuh utama, kebijakan pembatasan
2018* 2019** 2019**
sebesar 8,0 persen dibandingkan impor MMEA dari eropa, serta
1 BEA MASUK 38.90 39,12 37,45 96,2 -4,27 tahun 2018. Pertumbuhan pada menggeliatnya pertumbuhan
2 CUKAI 165.50 159,59 172,33 104,2 8,00 penerimaan Cukai tersebut sektor pariwisata.
merupakan pertumbuhan tertinggi
3 BEA KELUAR 4.42 6,77 3,49 79,7 -48,45 Penerimaan BM hingga di tahun
bila dibandingkan komponen
TOTAL 208.82 205,47 213,27 102,2 3,79 penerimaan yang lain. Faktor 2019 adalah sebesar Rp37,45
kebijakan pelunasan pita cukai dan triliun atau 96,2 persen dari
* LKPP
program Penertiban Cukai Berisiko target APBN Tahun 2019. Kinerja
** Sementara
Tinggi (PCBT), menjadi faktor penerimaan BM mengalami
pendorong penerimaan cukai tekanan sejak awal tahun, dimana
tersebut. pada bulan Mei 2019 mulai
mengalami perlambatan dan
Penerimaan Cukai HT mempunyai terus berlanjut hingga akhir tahun
porsi terbesar dalam penerimaan 2019 dengan tumbuh negatif
Cukai, yang hingga 31 Desember 4,27 persen. Kondisi tersebut
2019 mencapai sebesar Rp164,87 merupakan imbas perlemahan
triliun dan tumbuh 7,8 persen. kinerja impor nasional yang lebih
Pertumbuhan signifikan Cukai HT rendah dibandingkan tahun 2018.
di tengah perlambatan penerimaan
BM dan BK, menjadi pendorong Penerimaan BK sampai dengan
utama penerimaan kepabeanan akhir tahun 2019 telah mencapai
dan cukai. , faktor utama Rp3,49 triliun atau 79,7 persen
pertumbuhan penerimaan cukai dari target yang diamanatkannya.
antara lain; Kebijakan relaksasi Kinerja penerimaan BK terimbas
pelunasan pita cukai rokok dan aktifitas ekspor komoditas
efektifitas program PCBT dalam pertambangan, terutama
mengurangi peredaran rokok konsentrat tembaga, yang tidak
ilegal. lebih baik dibanding kinerja tahun
lalu.
Penerimaan cukai MMEA
sepanjang tahun 2019 telah
mencapai Rp7,34 triliun atau

44 45
Laporan Khusus

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Perubahan Ketentuan Impor de minimus). Namun demikian


pemerintah juga membuat


PPN 10 persen;

PPh 7,5 persen - 10 persen.


rasionalisasi tarif dari semula total
Barang Kiriman (E-Commerce) ± 27,5 persen - 37,5 persen (Bea
Masuk 7,5 persen, PPN 10 persen,
Kebijakan ini diambil untuk
menciptakan perlakuan yang
demi Ciptakan Perlakuan PPh 10 persen dengan NPWP
atau PPh 20 persen tanpa NPWP),
adil dalam perpajakan atau level
playing field. Hasil produksi
menjadi ± 17,5 persen (Bea Masuk
Perpajakan yang Adil serta 7,5 persen, PPN 10 persen, PPh 0
persen).
dalam negeri dimana produknya
mayoritas berasal dari IKM,
diharapkan mendapatkan
Lindungi Industri Kecil dan Selanjutnya pemerintah juga perlakuan perpajakan yang sama
dengan produk-produk impor
memperhatikan masukan khusus

Menengah Dalam Negeri yang disampaikan oleh pengrajin


dan produsen perihal barang-
melalui barang kiriman serta impor
distributor melalui kargo umum
barang yang banyak digemari yang masih banyak beredar di
namun dibanjiri produk dari pasaran. Hal ini sesuai dengan
Sepanjang tahun 2019 masukan dari beberapa asosiasi
luar negeri. Kondisi tersebut kutipan pernyataan dari Direktur
berdasarkan catatan dokumen IKM, APINDO, para pengrajin
mengakibatkan produk mereka Jenderal Bea dan Cukai, Heru
impor, kegiatan e-commerce dan produsen lokal, terdapat
seperti tas, sepatu, dan garmen Pambudi pada acara konfrensi
melalui barang kiriman di tanah kekhawatiran atas membanjirnya
menjadi tidak laku, yang akhirnya tanggal 23 Desember 2019.
air mencapai 49,69 juta paket dan barang-barang impor di
meningkat tajam dibandingkan pasar lokal. Pemerintah juga banyak yang gulung tikar dan
Mempertimbangkan nilai impor
tahun-tahun sebelumnya. Tercatat berkeinginan untuk menciptakan hanya menjual produk dari
yang sering di-declare dalam
hanya sebesar 19,57 juta paket perlakuan perpajakan yang adil Tiongkok.
pemberitahuan impor barang
pada tahun 2018 dan 6,1 juta dan melindungi industri kecil dan kiriman (CN/Consigment Note)
Menjawab hal tersebut, di dalam
paket pada tahun 2017 atau menengah dalam negeri. Alhasil, adalah USD3,8 per CN, maka
aturan baru ini pemerintah
tumbuh sebesar 254 persen pemerintah melalui Kementerian penyesuaian de minimis value
secara khusus membedakan
dibanding tahun 2018 dan 814 Keuangan melakukan perubahan ditetapkan menjadi USD3 per
tarif atas produk tas, sepatu dan
persen dibandingkan tahun 2017. aturan terkait impor barang CN. Kebijakan ini juga akan
garmen. Sehingga khusus untuk
kiriman lewat e-commerce. diiringi dengan ketentuan impor
Kegiatan e-commerce tersebut, tiga komoditi tersebut tetap
diberikan de minimis untuk bea barang e-commerce dengan
sebagian besar barang yang Kementerian Keuangan melakukan
masuk sampai dengan USD3 dan menggandeng beberapa
masuk adalah produk-produk penyesuaian nilai pembebasan (de
selebihnya diberikan tarif normal pihak terkait untuk bersinergi
berupa tas, sepatu dan produk minimus) atas barang kiriman dari
(MFN), yaitu: dengan bea cukai dalam rangka
garmen, dimana produk sebelumnya USD75 menjadi USD3
transparansi.
tersebut masih menikmati nilai per kiriman (consignment note)
• Bea Masuk untuk tas 15
pembebasan dengan ambang untuk bea masuk. Sedangkan Skema tersebut akan
persen - 20 persen, sepatu
batas USD75. pungutan Pajak Dalam Rangka memungkinkan platform
25 persen - 30 persen, dan
Impor diberlakukan normal marketplace mengalirkan data
Berdasarkan fakta dilapangan dan produk tekstil 15 persen - 25
(tidak ada batas ambang bawah/ transaksi e-commerce ke sistem
persen;

46 47
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

bea cukai secara online sehingga untuk mengakomodir masukan


mampu menghilangkan praktek dari para pelaku industri dalam
under invoice dan mengurangi negeri khususnya IKM, untuk
missdeclaration dalam mengeliminasi kesenjangan
pemberitahuan barang kiriman. antara produk dalam negeri yang
membayar pajak dengan produk
Dalam penyusunan perubahan impor yang masih membanjiri
aturan de minimus, Kementerian pasaran Indonesia. Sehingga
Keuangan melalui BKF, Pajak diharapkan dengan adanya aturan
dan Bea Cukai, melibatkan ini, fasilitas de minimis value
berbagai pihak untuk menciptakan benar-benar dapat dimanfaatkan
peraturan yang inklusif serta untuk keperluan pribadi dan dapat
menjunjung tinggi keadilan mendorong masyarakat untuk
dalam berusaha. “Perubahan lebih menggunakan produk dalam
aturan ini merupakan upaya negeri,” pungkas Dirjen DJBC.
nyata Kementerian Keuangan

48 49
Pendapatan Negara

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Penerimaan Negara
Bukan Pajak

Capaian PNBP hingga


Desember 2019
mencapai 107,07 Realisasi PNBP sementara sampai mengalami pertumbuhan negatif
dengan tanggal 31 Desember 2019 sebesar 14,68 persen apabila
telah mencapai Rp405,04 triliun dibandingkan dengan realisasi
persen dari Target atau mengalami pertumbuhan pada periode yang sama tahun
negatif sebesar 1,05 persen (yoy) 2018 yang mencapai Rp180,59
APBN 2019 dibandingkan periode yang sama
tahun 2018 sebesar Rp409,32
triliun.

triliun. Adapun realisasi penerimaan SDA


Migas mencapai Rp120,41 triliun
Pada penerimaan Sumber Daya atau 75,36 persen dari target
Alam (SDA), penurunan harga dalam APBN tahun 2019. Realisasi
komoditas pertambangan tersebut mengalami pertumbuhan
sangat dipengaruhi oleh rata- negatif sebesar 15,67 persen
rata ICP dan rata-rata Harga (yoy) dibandingkan periode yang
Batubara Acuan (HBA). Kedua sama tahun 2018 yang mencapai
faktor tersebut mempengaruhi Rp142,79 triliun. Penurunan
capaian penerimaan SDA selama penerimaan SDA Migas tersebut
periode Januari sampai dengan disebabkan lebih rendahnya rata-
Desember 2019, baik SDA Migas rata ICP periode Januari sampai
maupun SDA Nonmigas. Realisasi dengan Desember 2019 yaitu
penerimaan SDA sampai dengan US$62,0 per barel, yang lebih
Desember 2019 mencapai rendah dibandingkan rata-rata ICP
Rp154,09 triliun dari target pada periode yang sama tahun
yang ditetapkan dalam APBN 2018 (US$67,5 per barel).
tahun 2019 sebesar Rp190,75
triliun. Namun, realisasi tersebut Selanjutnya, realisasi penerimaan

50 51
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

SDA Nonmigas hingga bulan Rp45,06 triliun. Peningkatan ini


Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Desember 2019 mencapai disebabkan adanya setoran Sisa
(dalam miliar Rupiah)
Rp33,67 triliun atau 108,71 persen Surplus Bank Indonesia bagian
dari target APBN tahun 2019. Pemerintah pada bulan Mei 2019
Realisasi %Capaian Tingginya pencapaian realisasi sebesar Rp30,09 triliun. Besaran
APBN %
Jenis Penerimaan tersebut merupakan kontribusi Sisa Surplus Bank Indonesia
2019 Growth**
2018* 2019** 2019** sektor Pertambangan Minerba, tersebut tidak termasuk dalam
1 Penerimaan SDA 190.754,77 180.592,65 154.087,63 80,78 -14,68 Kehutanan, dan Panas Bumi target PNBP pada APBN tahun
a SDA Migas 159.778,31 142.789,25 120.412,93 75,36 -15,67 yang mampu melampaui target 2019. Hal tersebut disebabkan
yang ditetapkan dalam APBN keberadaan Sisa Surplus Bank
b SDA Non Migas 30.976,45 37.803,40 33.673,70 108,71 -10,92
tahun 2019. Bahkan, pendapatan Indonesia pada tahun 2019 baru
2 Pendapatan dari KND 45.589,30 45.060,52 80.727,50 177,08 79,15 dari Pertambangan Panas Bumi, dapat diketahui setelah selesainya
3 PNBP Lainnya 94.096,33 128.574,01 122.122,10 129,82 -5,02 realisasi penerimaannya mencapai audit Laporan Keuangan Bank
220,61 persen dibanding target Indonesia Tahun Buku 2018.
4 Penerimaan BLU 47.884,45 55.093,06 48.101,70 100,45 -12,69
yang ditetapkan dalam APBN Sedangkan, audit dimaksud baru
TOTAL 378.297,85 409.320,24 405.038,93 107,07 -1,05 tahun 2019. Namun demikian, selesai pada bulan April 2019.
realisasi penerimaan SDA Sementara, penetapan target
Nonmigas tersebut mengalami PNBP dalam RAPBN tahun 2019,
* LKPP
pertumbuhan negatif sebesar paling lambat ditetapkan pada
** Sementara
10,92 persen (yoy) apabila akhir Oktober 2018. Di samping
dibandingkan dengan periode yang itu, terlampauinya pendapatan dari
sama tahun 2018 yaitu sebesar KND juga disumbang oleh setoran
Rp37,80 triliun. Hal tersebut dividen BUMN yang realisasinya
disebabkan rata-rata HBA pada sampai dengan bulan Desember
Januari sampai dengan Desember 2019 mencapai Rp50,63 triliun dari
2019 sebesar US$77,9 per ton, target dalam APBN tahun 2019
lebih rendah dari periode yang sebesar Rp45,59 triliun.
sama tahun 2018 (US$99,0 per
ton). Realisasi penerimaan PNBP
Lainnya mencapai Rp122,12
Sementara itu, realisasi triliun atau 129,82 persen
pendapatan dari Kekayaan Negara dari target APBN tahun 2019.
Dipisahkan (KND) mencapai Realisasi yang melebihi target
Rp80,73 triliun, atau mencapai tersebut terutama disumbang
177,08 persen dari target dalam oleh pendapatan lainnya dari
APBN 2019. Realisasi pendapatan Kegiatan Hulu Migas (penerimaan
dari KND ini meningkat secara Signature Bonus) yang mencapai
signifikan yaitu 79,15 persen Rp4,69 triliun dari target sebesar
dari realisasi pada periode yang Rp50,6 miliar. Demikian pula,
sama di tahun 2018 sebesar penerimaan K/L turut memberi

52 53
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

kontribusi terlampauinya Pendapatan Badan Layanan


target PNBP Lainnya terutama Umum (BLU) sampai dengan
disumbang oleh Kementerian akhir Desember 2019 terealisasi
Komunikasi dan Informatika, sebesar Rp48,10 triliun atau
Kementerian Perhubungan, mencapai 100,45 persen dari
Kementerian Hukum dan Hak target APBN tahun 2019. Realisasi
Asasi Manusia, Kementerian tersebut mengalami pertumbuhan
Riset, Teknologi dan Pendidikan negatif sebesar 12,69 persen (yoy)
Tinggi, Kementerian Agama, bila dibandingkan dengan periode
Kementerian Ketenagakerjaan, yang sama tahun 2018 sebesar
serta Kementerian Kesehatan. Rp55,09 triliun. Pertumbuhan
Akan tetapi, apabila dibandingkan negatif ini antara lain disebabkan
dengan periode yang sama berkurangnya pendapatan dari
tahun 2018 yang mencapai BLU Badan Pengelola Dana
Rp128,57 triliun, realisasi tersebut Perkebunan Kelapa Sawit Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
mengalami pertumbuhan negatif (BPDPKS) yang selama ini menjadi
sebesar 4,98 persen (yoy). kontributor yang cukup signifikan
Pertumbuhan negatif tersebut menyumbang pendapatan BLU.
utamanya disebabkan adanya Turunnya pendapatan BLU
perubahan status penerimaan BPDPKS tersebut di antaranya
PNBP Layanan K/L menjadi karena penundaan penerapan
penerimaan BLU, serta penurunan pungutan ekspor produk CPO dan
pendapatan minyak mentah turunannya mulai 1 Oktober 2019
Domestic Market Obligation sampai dengan 31 Desember
(DMO) yang cukup signifikan jika 2019.
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu.

54 55
Laporan Khusus

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

5 (Lima) Kementerian/Lembaga
Penyumbang Terbesar PNBP
Lainnya

Secara garis besar PNBP Lainnya Perbaikan dan penyempurnaan


dikelompokkan ke dalam beberapa tata kelola PNBP; dan (iv)
jenis pendapatan antara lain Perluasan penggunaan teknologi
(i) Pendapatan dari Penjualan, informasi yang terintegrasi
Pengelolaan BMN, dan luran dan terkoneksi dengan sistem
Badan Usaha; (ii) Pendapatan pembayaran PNBP. Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
Administrasi dan Penegakan
Hukum; (iii) Pendapatan Kebijakan tersebut dilakukan
Kesehatan, Perlindungan Sosial, dengan tetap menjaga dan
dan Keagamaan; (iv) Pendapatan meningkatkan kualitas pelayanan
Pendidikan, Budaya, Riset dan Kementerian/Lembaga kepada
Teknologi; (v) Pendapatan Jasa masyarakat sesuai kewenangan
Transportasi, Komunikasi, dan dan tanggung jawab masing-
Informatika; (vi) Pendapatan Jasa masing. Dari 86 Kementerian/
Lainnya; (vii) Pendapatan Bunga, Lembaga yang mempunyai
Pengelolaan Rekening Perbankan, kontribusi terhadap PNBP Lainnya,
dan Pengelolaan Keuangan; terdapat 5 (lima) Kementerian/
(viii) Pendapatan Denda; dan (ix) Lembaga sebagai penyumbang
Pendapatan Lain-lain. PNBP terbesar dengan total
Rp44,88 triliun atau sebesar 36,8
Upaya optimalisasi PNBP persen dari total PNBP Lainnya.
Kementerian/Lembaga dalam Kementerian/Lembaga tersebut
APBN tahun 2019 dilakukan adalah Kementerian Komunikasi
melalui (i) Peningkatan pelayanan dan Informatika; Kepolisian Negara
dan penyesuaian tarif dengan Republik Indonesia; Kementerian
mempertimbangkan daya beli Perhubungan; Kementerian
dan pengembangan dunia usaha; Hukum dan Hak Asasi Manusia;
(ii) Peningkatan optimalisasi Kementerian Riset, Teknologi dan
penerimaan dari pengelolaan Pendidikan Tinggi.
Barang Milik Negara (BMN); (iii)

56 57
Belanja
Postur APBN
Negara
2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Belanja
Pemerintah Pusat

Realisasi sementara
Belanja Pemerintah
Pusat (BPP) tahun Realisasi sementara Belanja
Pemerintah Pusat (BPP) mencapai
gaji pokok sebesar 5 persen dan
kenaikan tunjangan kinerja K/L
Rp1.498,91 triliun atau 91,71 seiring peningkatan reformasi
2019 lebih tinggi persen dari APBN 2019, tumbuh birokrasi masing-masing K/L.
3,00 persen dari realisasi BPP Realisasi pembayaran bunga
dibandingkan tahun tahun 2018 (Rp1.455,32 triliun
atau 100,06 persen dari APBN
utang mencapai 99,88 persen
terhadap pagu APBN 2019,
sebelumnya, diikuti 2018). Peningkatan penyerapan
BPP ini menggambarkan upaya
tumbuh 6,82 persen dibandingkan
tahun 2018. Belanja bantuan
dengan pencapaian pemerintah untuk menjaga
perekonomian agar tetap tumbuh
sosial menyerap hingga 110,80
persen terhadap pagu APBN 2019,

berbagai sasaran positif di tengah perlambatan


ekonomi global.
tumbuh 34,11 persen (yoy) yang
dipengaruhi antara lain untuk

output strategis Kinerja BPP yang positif


pembayaran selisih kenaikan iuran
PBI program JKN (sehingga total
dipengaruhi oleh pertumbuhan realisasi PBI-JKN menjadi 133,9
pada beberapa komponen BPP, persen dari pagu), penyaluran
yaitu belanja pegawai, pembayaran bantuan PKH (100 persen dari
bunga utang, belanja hibah, dan pagu), penyaluran bantuan
belanja bantuan sosial. sosial pangan (95,1 persen dari
pagu), dan pelaksanaan kegiatan
Belanja pegawai tumbuh 8,35
penanganan darurat bencana
persen (yoy), dengan penyerapan
(BNPB). Pertumbuhan tertinggi
sebesar 98,50 persen terhadap
dialami oleh belanja hibah, yakni
pagu APBN 2019, disebabkan
325,67 persen (yoy), dengan
antara lain kebijakan kenaikan
penyerapannya mencapai 333,53

58 59
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

persen terhadap pagu APBN 2019. optimal dibandingkan tahun


Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Pertumbuhan tersebut disumbang 2018. Hal ini ditunjukkan dengan
(dalam triliun Rupiah)
oleh tambahan belanja hibah pada kenaikan tingkat penyerapan
tahun berjalan (tidak terprogram), belanja modal dari 90,31 persen
Belanja Pemerintah Pusat APBN 2019 Realisasi* %Capaian* % Growth* antara lain untuk kegiatan pada tahun 2018 menjadi 95,55
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca persen pada tahun 2019, serta
1 Belanja Pegawai 381,56 375,84 98,50 8,35 bencana dalam bentuk belanja tercapainya output strategis dan
2 Belanja Barang 345,23 333,98 96,74 -3,88 hibah ke Pemerintah Daerah. output prioritas nasional, seperti
pembangunan jalan, irigasi, dan
3 Belanja Modal 189,34 180,92 95,55 -1,74 Di sisi lain, realisasi belanja jaringan sebagai faktor pendorong
4 Pembayaran Bunga Utang 275,89 275,54 99,88 6,82 barang, belanja modal, subsidi, dan investasi, serta belanja peralatan
belanja lain-lain pada tahun 2019 dan mesin.
5 Subsidi 224,32 201,83 89,98 -6,94
lebih rendah bila dibanding dengan
6 Belanja Hibah 1,94 6,47 333,53 325,67 realisasi tahun 2018. Belanja Sementara itu, realisasi belanja
7 Belanja Bantuan Sosial 102,06 113,08 110,80 34,11 barang tumbuh negatif 3,88 persen subsidi menurun sebesar
(yoy), dikarenakan adanya efisiensi 6,94 persen (yoy), dipengaruhi
8 Belanja Lain-lain 114,00 11,25 9,87 -30,39
belanja yang kurang produktif oleh penurunan subsidi energi
TOTAL 1.634,34 1.498,91 91,71 3,00 (antara lain honorarium, perjalanan akibat lebih rendahnya ICP dan
dinas, dan paket meeting). menguatnya nilai tukar dari
Realisasi belanja barang antara asumsi APBN 2019. Namun,
* Sementara
lain untuk penyediaan layanan subsidi nonenergi tumbuh sebesar
operasional fasilitas kesehatan, 2,52 persen (yoy), khususnya
penyediaan fasilitas peningkatan subsidi pupuk yang tumbuh seiring
kualitas rumah swadaya, dengan perbaikan administrasi
pemeliharaan rutin jalan nasional, pencairan. Pada belanja lain-
dukungan pengadaan Alutsista, lain, penurunan realisasi sebesar
dan penyelenggaraan Pemilu 2019. 30,39 persen (yoy) terjadi karena
sebagian besar komponen dalam
Belanja modal juga tumbuh negatif belanja lain-lain direalokasi ke K/L
1,74 persen (yoy), disebabkan maupun ke BA BUN sesuai dengan
oleh beberapa faktor, antara lain karakteristik belanjanya.
permasalahan ganti rugi lahan di
beberapa proyek, payung hukum Belanja Pemerintah Pusat juga
penugasan baru yang baru terbit dapat diklasifikasikan ke dalam
di pertengahan tahun 2019, dan belanja K/L dan belanja non-
isu keamanan yang menghambat K/L. Untuk belanja K/L, realisasi
pelaksanaan pekerjaan seperti di sementara mencapai Rp876,35
provinsi Papua dan Papua Barat. triliun (102,44 persen dari
Meskipun demikian, realisasi pagu APBN 2019) lebih tinggi
belanja modal tahun 2019 lebih dibandingkan dengan tahun

60 61
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

2018, yakni tumbuh 3,52 persen api. Pada bidang Pendidikan,


(yoy). Apabila dibandingkan pagu telah dilaksanakan antara lain
revisi, tingkat penyerapan belanja Program Indonesia Pintar untuk
K/L sebesar 92,78 persen dari 20,6 juta siswa (Kemendikbud dan
pagu revisi APBN 2019. Revisi Kemenag), Bantuan Operasional
pagu ini disebabkan adanya Sekolah (BOS) bagi 8,7 juta siswa
tambahan belanja pegawai, (Kemenag), dan Beasiswa Bidik
kenaikan iuran JKN, dan tambahan Misi kepada 443,4 ribu mahasiswa
untuk penanggulangan bencana. (Kemenag dan Kemenristekdikti),
Secara umum, faktor- faktor serta pelaksanaan sertifikasi
yang memengaruhi besarnya guru sejumlah 40,4 ribu orang
penyerapan belanja K/L antara (Kemendikbud). Di bidang
lain: (i) penyaluran bantuan sosial Kesehatan (Kemenkes), telah
seperti PKH, PBI JKN, bantuan dilakukan antara lain penyaluran
pangan, serta PIP dan Bidikmisi; PBI-JKN kepada 96,0 juta jiwa,
(ii) pelaksanaan beberapa agenda penyediaan obat dan perbekalan
strategis seperti Pemilu 2019; dan kesehatan sejumlah 16 paket,
(iii) kegiatan terkait penanganan serta penugasan tenaga
bencana alam. Capaian ini kesehatan sampai 4.464 orang
terutama didorong oleh tingginya di berbagai wilayah Indonesia.
tingkat penyerapan pada 10 K/L Pada bidang Perlindungan Sosial
dengan pagu terbesar, antara (Kemensos), pencapaian sasaran
lain Kementerian Pertahanan, output strategis juga sangat baik,
Kementerian Agama, Kementerian antara lain penyaluran Program
Kesehatan, Kementerian Keluarga Harapan (PKH) kepada
Ristekdikti, dan Kementerian 9,8 juta KPM dan Bantuan Pangan
Dikbud. Nontunai (BPNT) kepada 15,3 juta
KPM.
Kinerja penyerapan anggaran
K/L juga diikuti dengan Capaian Output Strategis K/L
kinerja pencapaian output Tahun 2019
strategis yang tinggi. Di bidang
infrastruktur (Kemen PUPR dan Sementara itu, untuk belanja non
Kemenhub), telah merealisasikan K/L, realisasi sementara tahun
pembangunan jalan baru 2019 mencapai Rp622,56 triliun
mencapai 350,6 km, jembatan (79,93 persen terhadap pagu
sepanjang 15.721,4 m, dan jalan APBN 2019), menurun 5,49 persen
tol sepanjang 18,8 km, serta (yoy). Realisasi belanja non-K/L
penyelesaian pembangunan 4 tersebut meliputi: (i) belanja
bandara dan 320,3 km’sp rel kereta pegawai sebesar Rp126,95 triliun

62 63
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

untuk pembayaran pensiun dan Berdasarkan uraian di atas,


jaminan kesehatan PNS dan TNI/ dapat terlihat bahwa peningkatan
POLRI; (ii) belanja barang sebesar kinerja BPP tahun 2019 didorong
Rp0,51 triliun, antara lain untuk oleh pelaksanaan program dan
dana dukungan kelayakan proyek kegiatan oleh K/L. Sementara
kerjasama/Viability Gap Fund menurut jenis belanjanya, kinerja
(VGF) dan dana fasilitas penyiapan BPP tahun 2019 didorong
proyek/Project Development terutama oleh belanja bantuan
Facility (PDF), serta pembayaran sosial dan hibah. Kinerja anggaran
trust fund/kontribusi ke lembaga yang positif juga didukung
internasional; (iii) pembayaran dengan pencapaian sasaran
bunga utang Rp275,54 triliun; (iv) output strategis, antara lain di
subsidi sebesar Rp201,83 triliun, bidang infrastruktur, pendidikan,
mencakup subsidi energi sebesar kesehatan, dan perlindungan
Rp136,87 triliun dan subsidi sosial. Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
non energi sebesar Rp64,96
triliun; (v) hibah sebesar Rp6,47
triliun, antara lain untuk kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana; dan (vi) belanja
lain-lain sebesar Rp11,25 triliun.

64 65
Belanja
Postur APBN
Negara
2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Transfer Ke Daerah
Dan Dana Desa

Penguatan
persyaratan
Penyaluran DAK Realisasi sementara Transfer
ke Daerah dan Dana Desa
sebesar Rp420,95 triliun atau
100,74 persen dari pagu alokasi,
(TKDD) tahun 2019 adalah menunjukkan peningkatan sebesar
Fisik, meningkatkan sebesar Rp811,29 triliun atau 4,85 persen (yoy). Realisasi
98,13 persen dari pagu alokasi. penyaluran yang melebihi angka
Tata Kelola dan Angka ini menunjukkan adanya
pertumbuhan sebesar 7,06 persen
100 persen tersebut disebabkan
adanya kebijakan penyaluran DAU
Akuntabilitas (yoy). Tambahan untuk pembayaran
kenaikan iuran PBI BPJS yang
Pelaksanaan DAK Dana Perimbangan didaftarkan oleh Daerah sebesar
Rp3,46 triliun. Selain itu, angka
Dana Bagi Hasil (DBH) terealisasi
Fisik sebesar Rp103,98 triliun
realisasi di atas juga sudah
memperhitungkan realisasi
atau 97,77 persen dari pagu
penyaluran DAU Tambahan untuk
alokasi, realisasi ini tumbuh
bantuan pendanaan kelurahan
10,97 persen dari realisasi
sebesar Rp2,61 triliun. Sedangkan
yang sama pada tahun 2018
untuk penyaluran DAU yang
sebesar Rp93,70 triliun. Realisasi
berdasarkan formula telah
penyaluran tersebut terdiri dari
terealisasi sebesar 100 persen.
penyaluran DBH TA 2019 sebesar
Rp66,42 triliun dan penyaluran DAU Tambahan untuk bantuan
penyelesaian Kurang Bayar DBH pendanaan kelurahan yang telah
sebesar Rp37,56 triliun terealisasi sebesar Rp2,61 triliun
atau 87,06 persen dari pagu
Jenis Dana Transfer Umum
alokasi adalah total penyaluran
lainnya, yaitu Dana Alokasi
DAU Tambahan Tahap I kepada
Umum (DAU) telah disalurkan

66 67
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

403 Pemerintah Daerah sebesar TA 2019 lebih mendekati angka


Realisasi TKDD 2018-2019 Rp1,46 triliun (97,42 persen dari kebutuhan riil daerah. Selain itu,
(dalam triliun Rupiah)
pagu tahap I) dan Tahap II kepada dalam pelaksanaan DAK Fisik
324 Pemerintah Daerah sebesar TA 2019 terdapat penambahan
2018* 2019** Rp1,15 triliun (76,70 persen dari persyaratan berupa reviu atas
Uraian % thd pagu tahap II). laporan penyerapan dana dan
Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi
APBN capaian output oleh Inspektorat
Sedangkan, realisasi sementara Daerah, sehingga diharapkan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa 766.162,58 757.792,94 826.772,53 811.298,64 98,13
DAU Tambahan untuk pembayaran dapat meningkatkan tata kelola
Transfer ke Daerah 706.162,58 697.933,53 756.772,53 741.484,49 97,98
kenaikan iuran PBI BPJS yang dan akuntabilitas pelaksanaan
A. Dana Perimbangan 676.602,99 668.643,20 724.592,59 709.610,10 97,93 sebesar Rp3,46 triliun dari total DAK Fisik.
1. Dana Transfer Umum 490.714,92 495.192,63 524.223,75 524.932,31 100,14 pagu Rp3,50 triliun, menyisakan
a. Dana Bagi Hasil 89.225,34 93.704,04 106.350,16 103.979,97 97,77 Rp0,04 triliun yang merupakan Selain itu, realisasi sementara
b. Dana Alokasi Umum 401.489,58 401.489,58 417.873,58 420.952,34 100,74 dana cadangan untuk perubahan penyaluran DAK Nonfisik adalah
2. Dana Transfer Khusus 185.888,07 173.449,58 200.368,84 184.677,79 92,17 jumlah kepesertaan sebagaimana sebesar Rp120,36 triliun atau
diatur dalam PMK Nomor 166 91,85 persen dari pagu alokasi.
a. Dana Alokasi Khusus Fisik 62.436,26 58.149,30 69.326,70 64.317,31 92,77
tahun 2019 tentang Dana Alokasi Jumlah ini menunjukkan adanya
b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik 123.451,81 115.300,28 131.042,14 120.360,48 91,85
Umum Tambahan Bantuan pertumbuhan sebesar 4,39
B. Dana Insentif Daerah 8.500,00 8.230,75 10.000,00 9.694,45 96,94
Pembayaran Selisih Perubahan persen (yoy). Beberapa hal
C. Dana Otsus dan Dana luran Jaminan Kesehatan yang mempengaruhinya adalah
21.059,58 21.059,58 22.179,94 22.179,94 100,00
Keistimewaan DIY Penduduk yang Didaftarkan oleh kepatuhan daerah yang semakin
1. Dana Otsus 20.059,58 20.059,58 20.979,94 20.979,94 100,00 Pemerintah Daerah. baik dalam penyampaian laporan
a. Provinsi Papua dan Papua Barat 8.029,79 8.029,79 8.357,47 8.357,47 100,00 Dana Bantuan Operasional Sekolah
Realisasi sementara Dana Transfer (BOS), Bantuan Operasional
b. Provinsi Aceh 8.029,79 8.029,79 8.357,47 8.357,47 100,00
Khusus yang penggunaannya Kesehatan (BOK), Tunjangan
c. Dana Tambahan Infrastruktur 4.000,00 4.000,00 4.265,00 4.265,00 100,00
membantu mendanai kegiatan Khusus Guru (TKG), dan
2. Dana Keistimewaan D.I.Y 1.000,00 1.000,00 1.200,00 1.200,00 100,00 khusus yang merupakan urusan Peningkatan Kapasitas Koperasi
Dana Desa 60.000,00 59.859,41 70.000,00 69.814,15 99,73 daerah dan sesuai dengan dan UKM (PK2UKM) menjadi
prioritas nasional dalam bentuk salah satu penentu capaian positif
* LKPP pembangunan fisik, yakni tersebut. Selain itu, koordinasi
** Sementara Dana Alokasi Khusus (DAK) yang terus dilakukan dengan
Fisik telah terealisasi sebesar seluruh Kementerian/Lembaga
Rp64,32 triliun atau 92,77 persen teknis terkait untuk mendorong
dari pagu alokasi. Realisasi penyerapan di daerah melalui
penyaluran tersebut didasarkan sosialisasi, bimbingan teknis,
pada kebutuhan dana yang pendampingan, dan kegiatan
diperlukan oleh daerah dalam lainnya juga ikut mendukung
menyelesaikan kegiatan DAK kenaikan realisasi penyaluran DAK
Fisik. Dibandingkan dengan tahun Nonfisik.
sebelumnya, penyaluran DAK Fisik

68 69
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Dana Insentif Daerah (DID) Rp20,98 triliun atau 100 persen


dari pagu alokasi. Angka tersebut
Hingga akhir Desember 2019, menunjukkan adanya peningkatan
penyaluran DID telah terealisasi sebesar 4,59 persen (yoy).
sebesar Rp9,69 triliun atau
96,94 persen dari pagu alokasi, Untuk Dana Keistimewaan Provinsi
menunjukkan adanya kenaikan D.I. Yogyakarta, penyaluran dana
yang cukup signifikan yakni telah dilakukan sepenuhnya sesuai
sebesar 17,78 persen (yoy). pagu alokasi yakni sebesar Rp1,20
triliun.
Dari total 336 Pemerintah Daerah
penerima penyaluran tahap I, 13 DANA DESA
diantaranya adalah Pemerintah
Daerah penerima DID yang Hingga akhir Desember 2019,
terdampak bencana gempa, penyaluran Dana Desa dari
RKUN ke RKUD telah terealisasi Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
tsunami dan likuifaksi di wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan sebanyak Rp69,81 triliun atau
Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk 99,73 persen dari pagu alokasi.
penyaluran Tahap II, terdapat 301 Jumlah ini menunjukkan adanya
Pemerintah Daerah yang telah kenaikan sebesar 16,63 persen
menerima dengan total nominal (yoy). Meskipun demikian,
sebesar Rp4,52 triliun. Kementerian Keuangan bersama
Kementerian Desa PDTT dan
DID tahap II disalurkan paling Kementerian Dalam Negeri terus
cepat bulan Juli sebesar 50 persen mendorong daerah untuk segera
setelah memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan penyaluran
berupa laporan realisasi Dana Desa tahap III sebagaimana
penyerapan dana tahap I yang diatur dalam PMK Nomor 193
menunjukkan penyerapan minimal Tahun 2018 tentang Pengelolaan
70 persen, yang diserahkan paling Dana Desa.
lambat bulan Agustus.

Dana Otonomi Khusus Dan Dana


Keistimewaan D.i. Yogyakarta

Dana Otonomi Khusus (Otsus)


sampai dengan akhir Desember
2019 telah disalurkan sebesar

70 71
Pembiayaan
Postur APBNNegara
2019

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Pembiayaan
Utang

Wujud nyata
penerapan strategi
kehati-hatian Realisasi sementara Pembiayaan
Utang hingga akhir Desember
realisasinya melampaui target yang ditetapkan
oleh APBN 2019. Hingga akhir 2019, realisasi

dalam pengelolaan 2019 mencapai Rp435,4 triliun


atau 121,20 persen target
pembiayaan anggaran sudah mencapai 134,9
persen dari target APBN sebagai bagian dari upaya
APBN yang terdiri dari realisasi antisipasi tersebut, dimana realisasi sementara
pembiayaan Surat Berharga Negara (SBN) defisit APBN tahun 2019 mencapai Rp353,0 triliun.
sebesar Rp446,3 triliun atau Meskipun begitu, hal tersebut dilakukan dengan
diwujudkan dalam 114,74 persen target APBN
dan realisasi Pinjaman sebesar
memperhitungkan semua risiko yang akan dihadapi.
Kondisi ekonomi dunia yang tidak kondusif selama
keberhasilan negatif Rp17,19 triliun atau 57,88
persen target APBN. Di tengah
tahun 2018-2019 berimbas pada pertumbuhan
ekonomi Indonesia sehingga target penerimaan
negosiasi konversi kondisi perekonomian global
yang mengalami tekanan dan
negara mengalami tekanan. Dengan menggunakan
APBN sebagi alat countercyclical untuk menghadapi

mata uang pinjaman berdampak pada penerimaan


perpajakan, APBN berfungsi
stagnasi pertumbuhan ekonomi dunia, Pemerintah
mengintensifkan belanja negara sehingga terdapat

serta penyelesaian sebagai countercyclical yang


memberikan stimulus pada
pelebaran defisit yang selanjutnya ditutup melalui
pembiayaan yaitu melalui penerbitan Surat Berharga

infrastruktur penting pertumbuhan ekonomi. Untuk


menjaga kesinambungan fiskal
Negara (SBN) serta melalui pinjaman.

dan kredibilitas APBN, Pemerintah Hingga saat ini pinjaman (neto) masih berada pada
mengantisipasi pelebaran defisit angka negatif Rp17,19 triliun dengan komposisi
yang diperkirakan mencapai 2,20 Rp2,80 triliun berasal dari pinjaman dalam negeri
persen terhadap PDB. dan negatif Rp13,70 triliun berasal dari pinjaman luar
negeri. Pinjaman luar negeri Pemerintah berada pada
Dengan adanya antisipasi angka negatif dapat diartikan bahwa bunga cicilan
tersebut, pembiayaan anggaran yang dibayarkan lebih besar dibandingkan pinjaman

72 73
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

baru yang dibuat. Keberlanjutan fiskal di tahun 2019 tetap terjaga,


Pembiayaan Utang* bauran kebijakan pengadaan pembiayaan cukup
Kinerja pengelolaan pinjaman berhasil mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia
tersebut sejalan dengan kinerja hingga Triwulan III tahun 2019 tetap di atas angka
pengelolaan SBN yang sangat 5 persen meskipun terjadi berbagai peristiwa
menggembirakan selama tahun ekonomi yang menyebabkan stagnasi dan penurunan
2019 di tengah kondisi global pertumbuhan ekonomi di berbagai negara.
yang masih bergejolak. Yield Surat
Utang Negara (SUN) tenor 10 Posisi utang Pemerintah per akhir Desember 2019
tahun dalam Rupiah turun sekitar berada di angka Rp4.779,28 triliun, dengan rasio
12 persen, sementara untuk SUN utang pemerintah terhadap PDB menjadi 29,8
tenor 10 tahun dalam USD turun persen. Rasio ini menurun jika dibandingkan bulan
jauh lebih besar lagi, yaitu sekitar sebelumnya yang mencapai 30,03 persen.
35 persen.
Menurunnya rasio utang terhadap PDB untuk
Selama tahun 2019 pula, bulan Desember 2019 dibandingkan dengan bulan
pembiayaan didukung oleh November 2019 merupakan salah satu tindakan
penerbitan SBN ritel online Pemerintah yang prudent dalam mengelola
sebanyak 10 kali serta penerbitan pembiayaan sehingga rasio utang terus dijaga untuk
ORI sebanyak 2 kali. Sementara tidak melebihi batas psikologis 30 persen PDB
pinjaman dalam negeri juga lebih untuk bulan Desember 2019 walaupun batas yang
diintensifkan dibandingkan dengan ditentukan dalam Undang-Undang Keuangan Negara
pengadaan pinjaman luar negeri. adalah 60 persen terhadap PDB. Dari penurunan rasio
Komitmen dalam melaksanakan utang tersebut terlihat bahwa Pemerintah membuat
pendalaman pasar dalam negeri utang selalu disesuaikan dengan kebutuhan APBN
terus dilakukan Pemerintah untuk serta sesuai dengan kondisi pasar.
mengurangi ketergantungan atas
pinjaman luar negeri. Selain itu, Untuk periode Desember 2019, total pinjaman
untuk tetap menjaga lingkungan pemerintah adalah Rp764,48 triliun. Jumlah tersebut
dan mengurangi emisi karbon, menurun dibandingkan dengan total pinjaman
Pemerintah pada tahun 2019 pemerintah periode yang sama tahun 2018 yaitu
telah menerbitkan Green Sukuk sebesar Rp810,20 triliun. Menurunnya pinjaman
Ritel yang pertama di dunia yang Pemerintah merupakan suatu pengejawantahan
ditawarkan pada individu. tanggungjawab untuk semakin mengurangi
ketergantungan terhadap pinjaman terutama yang
Hal tersebut di atas membuktikan bermata uang asing yang kerap fluktuatif disamping
bahwa Pemerintah mengelola semakin mengurangi ketergantungan pada pihak
pembiayaan utang secara asing dengan mengedepankan kemampuan dari
pruden dan terukur dalam rangka pasar dalam negeri.
* Sementara
menopang pertumbuhan ekonomi
di tengah kondisi tekanan global. Sementara SBN Domestik mencapai Rp2.961,29

74 75
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

triliun dan Surat Berharga Syariah dari tahun 2020 selama 13 tahun sampai tahun
Posisi Utang Per Akhir Desember 2019* Negara (SBSN) atau Sukuk Negara 2033 Pemerintah hanya cukup membayar pokok
Domestik mencapai Rp529,32 utang tanpa membayar bunga sehingga Pemerintah
triliun. Meningkatnya jumlah SBN dapat menghemat sebesar USD 24 juta untuk kedua
dan SBSN disebabkan Pemerintah pinjaman ADB. Kedepannya akan dilakukan kembali
melakukan strategi oportunistik konversi serupa dengan mengubah pinjaman dari
yaitu penerbitan utang dilakukan mata uang USD ke mata uang JPY disertai tentu saja
saat suku bunga sedang turun. dengan negosiasi penurunan suku bunga.
Kondisi ini membuat biaya
penerbitan serta imbal hasil SBN Selanjutnya, SBSN juga kembali berkontribusi dalam
relatif rendah. pembangunan nasional yaitu dengan membiayai
pembangunan underpass terpanjang di Indonesia
Sebagai manifestasi dengan panjang 1,3 kilometer pada New Yogyakarta
tanggungjawab Pemerintah untuk International Airport (NYIA) yang telah beroperasi
semakin mengurangi pengeluaran pada tanggal 20 Desember 2019. Underpass ini
uang negara untuk pinjaman, pada diharapkan dapat menghubungkan Purworejo dengan
bulan Desember 2019, Pemerintah Yogyakarta melalui jalan nasional pantai selatan
berhasil menegosiasikan Jawa.
pinjaman dengan ADB untuk
Stepping Up Investments for Pembiayaan APBN ditingkatkan Pemerintah
Growth Acceleration Program mengingat defisit negara per akhir Desember
Subprogram 3 (SIGAP-3) dan 2019 mencapai 2,20 persen (angka sementara)
Fiscal and Public Expenditure yang sebagian besar untuk membiayai belanja-
Management Subprogram 2 belanja produktif yang memberikan stimulus ke
(FPEMP-2). ADB sebagai pemberi perekonomian, termasuk belanja untuk infrastruktur
pinjaman telah menyetujui untuk dan dana sosial. Hal ini mengingat dalam
mengkonversikan pinjaman kondisi ekonomi dunia dewasa ini, APBN bersifat
yaitu berupa perubahan mata countercylcical yang salah satunya berfungsi sebagai
uang dari USD ke EURO dan alat stabilisasi yaitu menjadi alat dalam memelihara
* Sementara
kemudian juga menerapkan dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perubahan suku bunga. Hasil perekonomian negara.
yang diperoleh adalah mulai

76 77
Laporan Khusus

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Loan Currency Conversion


(Konversi Mata Uang) Dari Mata
Uang Dollar Ke Mata Uang Euro
Atas Pinjaman Asian Development
Bank

Dinamika pergerakan mata uang Tunai Asian Development Bank tersebut diperoleh rekomendasi tahun yang dimulai sejak Desember 2021.
Rupiah terhadap mata uang (ADB). Pinjaman tersebut adalah untuk mengkonversikan pinjaman
uang dolar yang amat fluktuatif Stepping Up Investments for konversi pinjaman dengan mata Hasil konversi pinjaman dari mata uang USD ke
berpotensi mempengaruhi besaran Growth Acceleration Program uang USD menjadi mata uang EURO, Pemerintah Indonesia berpotensi menghemat
bunga yang harus dibayarkan oleh Subprogram 3 (SIGAP-3) dan EUR dan JPY. Untuk tahap awal, hingga USD 6 juta per semi-tahunan per pinjaman.
Pemerintah Indonesia kepada Fiscal and Public Expenditure konversi pinjaman dari mata uang Pada tahun pertama, potensi penghematan secara
Lender (Pemberi Pinjaman). Management Subprogram 2 dolar ke mata uang EUR atau total mencapai USD 24 juta untuk kedua pinjaman
Setiap rupiah yang dikeluarkan (FPEMP-2). Penggunaan kedua JPY sebesar maksimal eq. USD 1 tersebut.
oleh Pemerintah untuk membayar mata uang beserta tingkat suku miliar namun untuk selanjutnya
Selain mengkonversikan pinjaman dari mata uang
bunga serta pokok pinjaman bunga tetap tersebut dilakukan dapat ditambah dengan
USD ke mata uang EURO, Pemerintah saat ini juga
yang telah dilakukan harus karena diperkirakan biaya mempertimbangkan efektifivitas
tengah berproses untuk mengkonversikan pinjaman
dapat dipertanggungjawabkan pinjaman opsi tersebut akan lebih pelaksanaan hasil konversi serta
dari mata uang USD ke mata uang JPY (Yen) yang
kepada rakyat. Atas dasar rendah jika dibandingkan dengan target komposisi portofolio utang
merupakan pinjaman dari ADB juga. Untuk pinjaman
pertanggungjawaban tersebut, pinjaman dalam mata uang dolar valas optimum.
ADB ini, mata uang USD dirubah menjadi mata
prinsip kehati-hatian (prudent) atas (USD) dengan tingkat suku bunga
Hasil dari konversi pinjaman ADB uang JPY sebesar JPY52, 45 miliar atau ekuivalen
pinjaman melalui penghematan mengambang (Floating Rate) yang
untuk pinjaman SIGAP-3 dan USD479,16 juta dimana diharapkan didapatkan fixed
atas pengeluaran harus diterapkan berbasiskan LIBOR (London Inter-
FPEMP-2, Pemerintah Indonesia interest rate yang mendekati nol (maksimal di 0,05%).
Pemerintah. Bank Offered Rate).
mendapatkan tingkat suku bunga
Total perkiraan efisiensi bunga dari ketiga konversi
Penerapan prinsip kehati- Sebelum dilakukan konversi, baru sebesar 0% sehingga tidak
tersebut pada tahun 2020 mencapai RP505,4
hatian tersebut diwujudkan simulasi dilakukan simulasi perlu lagi membayar bunga
miliar. Itu merupakan efisiensi bunga 1 tahun saja,
dalam bentuk mengkaji opsi komposisi mata uang valas yang pinjaman semi-tahunan sejak
sementara masih tersisa 12 tahun ke depan untuk
melakukan pinjaman dalam optimum dari sisi biaya dan risiko tanggal pembayaran bunga
penghematan bunga lebih lanjut
mata uang EUR (euro) dan dengan menggunakan variabel tahunan tahun 2020 hingga
JPY (Yen) serta penggunaan data historis awal tahun 2010 tanggal jatuh tempo tahun 2033.
tingkat suku bunga tetap (Fixed sampai dengan Juli 2019 dari 3 Pemerintah Idonesia hanya
Rate) untuk tingkat suku bunga mata uang yaitu USD, JPY dan membayar pokok pinjaman
(interest rate) dari dua Pinjaman EUR. Dari hasil proses simulasi sebesar EUR 18,87 juta selama 13

78 79
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Realisasi APBN tahun 2018 dan 2019


(dalam triliun rupiah)

URAIAN 2018* 2019**


% thd % thd
APBN Realisasi APBN Realisasi
APBN APBN

A. PENDAPATAN NEGARA 1.894,7 1.943,7 102,6 2.165,1 1.957,2 90,4


I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.893,5 1.928,1 101,8 2.164,7 1.950,4 90,1
1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.618,1 1.518,8 93,6 1.786,4 1.545,3 86,5
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 275,4 409,3 148,6 378,3 405,0 107,1
II. HIBAH 1,2 15,6 1.300,5 0,4 6,8 1.560,7
B. BELANJA NEGARA 2.220,7 2.213,1 99,7 2.461,1 2.310,2 93,9
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.454,5 1.455,3 100,1 1.634,3 1.498,9 91,7
1. Belanja K/L 847,4 846,6 99,9 855,4 876,4 102,4
2. Belanja Non /L 607,1 608,8 100,3 778,9 622,6 79,9
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 766,2 757,8 98,9 826,8 811,3 98,1
1. Transfer ke Daerah 706,2 697,9 98,8 756,8 741,5 98,0
2. Dana Desa 60,0 59,9 99,8 70,0 69,8 99,7
C. KESEIMBANGAN PRIMER (87,3) (11,5) 13,2 (20,1) (77,5) 385,3
D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (A-B) (325,9) (269,4) (296,0) (353,0)
% Surplus / (Defisit) Anggaran thd PDB (2,19) (1,82) (1,84) (2,20)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 325,9 305,7 93,8 296,0 399,5 134,9
al. PEMBIAYAAN UTANG 399,2 372,0 93,2 359,3 435,4 121,2
KELEBIHAN / (KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN 36,2 46,4

* LKPP
** Sementara

80 81
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Edisi Kaleidoskop 2019

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

82 83
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

84

Anda mungkin juga menyukai