Oleh :
2.5 Akibat
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai
dengan pikiran yang tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan
kata – kata yang didengar, dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain adalah
beresiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan.
3. Pohon diagnosa
4.
Resiko perilaku kekerasan
Spesialis : CBT
Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum !”perkenalkan nama saya …, bapak boleh panggil saya dengan panggilan
brother…., saya mahasiswa FIK UI yang bertugas di ruangan ini yang ikut merawat dan
bertanggung jawab terhadap bapak. Sebelumnya nama bapak siapa? Senang dipanggil siapa?
Evaluasi
“Bagaimana keadaan bapak pagi ini ? Apa yang terjadi dirumah sehingga ibu/bapak dibawa
kemari? Kapan kejadiannya? Oh, jadi bapak berfikir bahwa bapak adalah teman presiden
jokowi y”
Validasi
Apa yang bapak lakukan ketika bapak berfikir bahwa bapak adalah teman Jokowi?
Kontrak
“Baiklah, bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang hal tersebut yaitu pikiran
bahwa bapak adalah teman Jokowi, supaya bapak bisa mengendalikan pikiran tersebut?.
Bagaimana jika 20 menit? dimana?, baiklah bapak /ibu mau berdiskusi di ruang tamu”
Fase Kerja :
1. Biologi
• Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah mengalami hal seperti yang saat ini bapak rasakan?
• Kemana berobatnya?
• Apakah ada riwayat penyakit fisik sebelumnya (misalnya sakit panas hingga kejang-kejang,
jika ya kapan?
2. Sosial
• Apakah sudah menikah? Sudah punya anak ? Berapa? Di rumah bapak tinggal dengan siapa?
Saudaranya ada berapa? Di rumah punya teman? Bagaimana hubungan bapak dengan
teman-teman di rumah?
• Apakah bapak/ibu pernah mengalami kehilangan yang dicintai, perceraian, kehilangan harta
benda?
3. Psikologis
• Apakah bapak/ibu memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan? Kapan itu terjadi?
• Apakah bapak/ibu termasuk orang yang mudah cemas, mudah marah, mudah tersinggung atau
menutup diri?
Penilaian stressor
Baiklah Bu/Pak, jadi bapak/Ibu pernah sakit, tidak pernah minum obat, ingin melanjutkan
sekolah tapi tidak ada biaya, ingin menikah, ingin bekerja dan bapak berpikir bahwa bapak
adalah teman presiden Jokowi, Jadi ada 6 ya Bu/Pak yang menjadi masalah Ibu/Bapak saat ini.
Baiklah saya ingin tahu apa yang ibu rasakan atau ibu pikirkan terkait masalah yang ibu
hadapi! Apa yang ibu pikirkan terkait dengan:
• Bapak/ibu kan pernah sakit? Apa yang bapak/ibu pikirkan tentang penyakit bapak/ibu?
• Apakah setelah putus obat, bapak/ibu menjadi mudah sedih atau mudah marah?
• Apakah setelah berhenti minum obat, bapak/ibu menjadi tidak bisa tenang, mondar-mandir ?
• Setelah berhenti minum obat, apakah bapak/ibu menjadi enggal bergaul dengan orang lain ?
• Apakah bapak/ibu menjadi malu atau minder untuk berbicara dengan orang lain?
• Apakah setelah berhenti minum obat menjadi malas ikut kegiatan sosial?
Sumber Koping dan mekanisme koping
Personal ability
• Apa yang sudah bapak lakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan bapak tersebut?
• Apakah sudah diajarkan cara memenuhui keinginan dan kebutuhan bapak tersebut?
• Apa yang sudah keluarga lakukan untuk membantu bapak memenuhi kebutuhan bapak
tersebut?
Social support
• Selama bapak/ibu sakit dan dirawat, siapa yang peduli dengan keberadaan ibu/bapak di sini?
• Apa yang dapat dilakukan mereka (keluarga/care giver) ketika merawat ibu/bapak?
Material asset
• Selama ibu/bapak dirawat disini siapa yang membiayai?
• Apakah ada asset pribadi seperti tabungan, tanah, piaraaan atau sawah?
• Kemana biasanya keluarga membawa /mengobati ketika ada anggota keluarga yang sakit?
Positive belief
• Apakah bapak/ibu yakin bisa sembuh? Apakah bapak/ibu yakin bahwa masalah yang dialami
dapat diatasi?
• Apakah bapak/ibu yakin bahwa petugas kesehatan dapat membantu kesembuhan ibu/bapak?
“Bpk, Bapak ada ditempat yang aman, saya dan keluarga Bapak akan selalu menemani Bapak”
“Wah..warna baju yang Bapak kenakan hari ini cocok sekali dengan warna kulit Bapak”
“Apa saja yang Bapak harapkan selama ini, bisa Bapak ceritakan kepada saya?”
Fase Terminasi :
Evaluasi subyektif
”Bagaimana perasaan setelah percakapan kita ini? Apakah bermanfaat buat bapak?”
Evaluasi obyektif
“Coba bapak sebutkan kembali cara memenuhi kebutuhan bapak”. “Bagus sekali bapak dapat
menyebutkannya.
Tadi kita sudah membicarakan cara memenuhi kebutuhan bapak. Bagaimana kalau sekarang
Kita buat jadwal kegiatan ya pak...