Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ISLAM DAN DISIPLIN ILMU

Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Islam dan Disiplim Ilmu

Disusun oleh :

1. Elfrida Aryani 1801015122


2. Moh. Aji Najiyullah 1701095025
3. Putri Gogo Anjela Sinaga 1801055077

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya


sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah ini dengan baik. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan untuk mengetahui tentang Kedudukan Ilmu
dalam Islam Kami harap semoga makalah ini membantu, menambah
pengetahuan, dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga dapat lebih baik
kedepannya.

Jakarta, Maret 2020

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI………………………………………………………………... ...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu………………………….…………..………………… 2
B. Epistimologi Ilmu dalam Islam…………………………………………2
C. Kepentingan Ilmu Pengetahuan………………………………………....3
D. Kedudukan Ilmu menurut Islam………………………………………...7

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………..8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….9
ii

BAB 1

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Ilmu merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dariajaran agama


Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya
“tunduk patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau
ketentuan Allah”.Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode
yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. "dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Ilmu?

2. Apakah kepentingan Ilmu pengetahuan dalam Islam?

3. Bagaimana kedudukan Ilmu pengetahuan dalam Islam?

4. Bagaimana Epistimologi Ilmu dalam Islam?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai syarat penilaian
matakuliah Kependidikan Islam dan untuk mengetahui seberapa pentingnya
ilmu dalam Islam, serta diharapkan dapat memberi manfaat dan dapat
dipahami oleh pembaca.

BAB II

PEMBAHASAN
1

A. Pengertian Ilmu
Ilmu merupakan hal yang sangat vital dalam menentukan masa depan
kita manusia,karena Nabi Muhammad s.a.w. bersabda

"Barang siapa menginginkan dunia maka capailah dengan ilmu dan


barang siapa menginginkan akhirat, maka capailah dengan ilmu, dan
barang siapa menginginkan keduanya (dunia dan akhirat )maka capailah
dengan ilmu"

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari
‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa
Inggris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang
pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science
umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu
Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang
sama. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu (science) di bawah ini akan
dikemukakan beberapa pengertian :
“Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu (Kamus
Besar Bahasa Indonesia).

B. Kepentingan Ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat


meingkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga
merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat
tertentu dalam proses menuntut ilmu. Pentingnya mempunyai ilmu
adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah. Matlamat ini adalah untuk
menguatkan kepercayaan dan keimanan manusia terhadap Allah. dengan
adanya ilmu, manusia dapat membaca Al-Quran yang mana terkandung
segala persoalan yang wujud di muka bumi ini. Ilmu juga membolehkan
manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini.

Untuk kehidupan dunia kita memerlukan


2 ilmu yang dapat menopang
kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu
yang sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian,
kebahagiaan di dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah
akan tercapai. Tambahan lagi, dengan ilmu jugalah manusia dapat
menjalankan tugas sebagai hamba dan khalifah di muka bumi ini.
Sebagai hamba Allah, manusia perlu melaksanakan ibadah-ibadah umum
dan khusus. Dalam pada masa yang sama, manusia juga merupakan
khalifah Allah di mukabumi ini.

C. Kedudukan Ilmu Menurut Islam

Ilmu menempati kedudukan yang sangat vital atau penting dalam


ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat Al-Quran yang
memandang orang berilmu diletakkan dalam posisi yang tinggi dan
mulya, disamping itu hadist - hadist Nabi Saw. juga banyak memberi
dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.

Didalam Al-Quran, kata ilmu dan kata-kata yang sepadan dengannnya


di gunakan lebih dari 780 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam
sebagaimana tercermin dari Al-Quran sangat kental dengan nuansa
yang berkorelasi dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari
agama Islam sebagaimana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani
9(1995;39) sebagai berikut:

‘’Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah
penekanannya terhadap masalah ilmu (sains), Al quran dan Al –sunah
mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan
kearifan ,serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada
derajat tinggi’’

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat AL Mujadalah ayat 11


ٍ ‫َي ْرفَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ا ْل ِع ْل َم د ََر َجا‬
)‫تَ ْع َملُونَ َخبِي ٌر (اا‬ ‫ت َوهَّللا ُ بِ َما‬
yang artinya:

“ALLAH meninggikan berapa derajat (tingkatan) orang-orang yang berirman diantara kamu
dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmupengetahuan).dan ALLAH maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan”

ayat di atas tersebut sangat  jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan
memperoleh kedudukan yang tinggi /mulya. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi
pendorong untuk menuntut Ilmu ,dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan menjadikan
dirinya  sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah s.w.t. Sehingga akan tumbuh rasa takut
kepada Allah  s.w.t. Apabila melakukan hal-hal yang dilarangnya, hal ini sejalan dengan firman
Allah s.w.t.

)٢٨( ‫شَى هَّللا َ ِمنْ ِعبَا ِد ِه ا ْل ُعلَ َما ُء إِنَّ هَّللا َ َع ِزي ٌز َغفُو ٌر‬3‫اب َواأل ْن َع ِام ُم ْختَلِفٌ أَ ْل َوانُهُ َك َذلِكَ إِنَّ َما يَ ْخ‬ ِ ‫َو ِمنَ النَّا‬
ِّ ‫س َوال َّد َو‬

“sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba –hambanya hanyalah   ulama (orang
berilmu)” (surat faatir:28)
Disamping ayat–ayat Al-Quran yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat
istimewa, Al-Quran juga mendorong umat islam untuk berdo’a agar ditambahi ilmu, seperti
tercantum dalam Al-Quran surat Thaha ayat 114 yang artinya

 “Dan katakanlah, Tuhanku , tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan “


Dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu,
menjadi sangat penting,dan Islam telah sejak awal menekankan pentingnya membaca ,
sebagaimana terlihat dari firman Allah SWT. Yang pertama diturunkan yaitu surat Al Alaq
ayat 1 sampai dengan ayat 5 :
)1(‫س ِم َربِّ َك الَّ ِذي َخلَق‬ ْ ‫ا ْق َر ْأ بِا‬
)2(‫سانَ ِمنْ َعلَق‬ َ ‫ق اإْل ِ ْن‬
َ َ‫َخل‬
)3((‫ا ْق َر ْأ َو َر ُّبكَ اأْل َ ْك َر ُم‬
 )4(  ‫الَّ ِذي َعلَّ َم بِا ْلقَلَم‬
 )5(‫سانَ َما لَ ْم َي ْعلَ ْم‬ ْ
‫ن‬ ‫إْل‬
َ ِ َ ‫ا‬ ‫م‬َّ ‫ل‬‫ع‬َ                                 
                                             
Artinya,
“bacalah dengan meyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia
telah menciptakan Kamu dari segummpal darah .
Bacalah,dan tuhanmulah yang paling pemurah.
Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kala .
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.”

Ayat–ayat tersebut , jelas merupakan sumber motivasi bagi umat islam untuk tidak
pernah berhenti  menuntut ilmu ,untuk terus membaca , sehingga posisi yang tinggi dihadapan
Allah s.w.t. Akan selalu konsisten dan terjaga, yang berarti juga  rasa takut kepada Allah S.w.t.
Akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh , hidup
dengan kehati-hatian, tidak ceroboh dalam segala tindak tanduk,  maka  dengan demikian
nampak bahwa keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal ,seperti halnya
dituturkan oleh   Nurcholis Madjd (1992: 130)  ia menyebutkan bahwa keimanan dan amal
perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan
amal .
Di samping ayat –ayat Al Qur”an, banyak  juga hadist yang memberikan dorongan kuat
untukmenuntut Ilmu antara lain hadist berikut yang dikutip dari kitab jaami’u Ashogir (Jalaludin-
Asuyuti, t. t :44 ) : 

ِّ ‫ا ْطلُبُ ْوا ا ْل ِع ْل َم َولَ ْو بِال‬


‫ص ْين‬
“Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,

Hadist yang diriwayatkan oleh


1. Ibnu Adi (2/207),
2. Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbahan (2/106),
3. Al-Khotib dalam Tarikh (9/364) dan Ar-Rihlah 1/2,
4. al-Baihaqi dalam al-Madkhal (241, 324),4
5. Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil Ilmi (1/7-8) dari jalan Hasan bin Athiyah,
menceritakan kami Abu A’tikah Tharif bin Sulaiman dari Anas secara marfu’ (sampai kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Selanjutnya mereka semuanya menambahkan:

ْ ‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم‬


‫سلِ ٍم‬ َ ‫ب ا ْل ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬
ُ َ‫طَل‬
‘’Karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim’”(hadist riwayat Baihaqi).
Dari hadist tersebut di atas , maka  semakin jelas komitmen ajaran Islam pada ilmu ,dimana
menuntut ilmu menduduki posisi fardhu (wajib) bagi umat Islam tanpa mengenal batas wilayah,

Berikut beberapa keutamaan dalam Islam berikut dalilnya dari Al Qur'an:

1. Orang Berilmu Diangkat Derajatnya


Allah SWT berfirman:

‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي َل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم‬ ِ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬
ُ ‫هَّللا‬
‫ت ۚ َو ُ بِ َما تَ ْع َملونَ خَ بِي ٌر‬ ٍ ‫َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ال ِعل َم َد َر َجا‬
ْ ْ

"...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).

Dan Allah SWT berfirman:

ِ ‫َوقَالُوا لَوْ ُكنَّا نَ ْس َم ُع أَوْ نَ ْعقِ ُل َما ُكنَّا فِي أَصْ َحا‬
ِ ‫ب ال َّس ِع‬
‫ير‬

"Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya
tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (QS. Al-Mulk : 10).

Allah SWT sudah memberikan banyak kenikmatan. Jika kita tidak gunakan dengan baik, maka
kita akan menjadi salah satu orang yang merugi. Seperti tercantum dalam surat Al-Mulk ayat 10.

2. Orang Berilmu Takut Kepada Allah SWT


Dalam surat Fatir ayat 28, Allah SWT berfirman:

‫َزي ٌز َغفُو ٌر‬ َ ِ‫ َوانُهُ َك ٰ َذل‬5‫ف أَ ْل‬


ِ ‫ك ۗ إِنَّ َما يَ ْخ َشى هَّللا َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَ َما ُء ۗ إِ َّن هَّللا َ ع‬ ٌ ِ‫اس َوال َّد َوابِّ َواأْل َ ْن َع ِام ُم ْختَل‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬

"Dan demikian pula diantara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan
ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang
takut kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun."

Ayat ini menjelaskan tentang, dengan ilmu, seseorang akan lebih memahami bagaimana
kehidupan ini diciptakan dan mendalami pengetahuan tentang kuasa Allah SWT sebagai sang
maha pencipta. Orang berilmu akan takut melakukan hal-hal yang mengandung dosa karena ia
memiliki pengetahuan akan kekuasaan dan juga kebesaran Allah SWT.

3. Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat


Dalam surat Al-Baqarah [2]: 269, Allah SWT berfirman:

ِ ‫ي ُْؤتِي ْال ِح ْك َمةَ َم ْن يَ َشا ُء ۚ َو َم ْن ي ُْؤتَ ْال ِح ْك َمةَ فَقَ ْد أُوتِ َي َخ ْيرًا َكثِيرًا ۗ َو َما يَ َّذ َّك ُر إِاَّل أُولُو اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬

"Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah)
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar
telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah)."

4. Orang Berilmu Dimudahkan Jalannya ke Surga


Dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW
bersabda:

‫ط ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسه ََّل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ َ‫َو َم ْن َسلَك‬

Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya
jalan menuju surga." (HR. Muslim, no. 2699)

5. Orang Berilmu Memiliki Pahala yang Kekal


Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun ia telah meninggal. Disebutkan
dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu dalam Islam:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata kepada Rasullullah shallallahu'alaihi wa sallam:

ُ‫ح يَ ْدعُو لَه‬ َ ‫اريَ ٍة َو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َو َولَ ٍد‬


ٍ ِ‫صال‬ َ ‫إِ َذا َماتَ اإْل ِ ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع َملُهُ إِاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة ِم ْن‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬
Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no.
1631

D. Epistemologi Ilmu Dalam Islam

Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang


berurusan dengan cara memperoleh pengetahuan filsafat dan ukuran
6
kebenaran (pengetahuan) filsafat dari apa yang telah difikirkan.

Masalah utama dari epistemologi adalah bagaimana cara memperoleh


pengetahuan, Sebenarnya seseorang baru dapat dikatakan
berpengetahuan apabila telah sanggup menjawab pertanyaan-
pertanyaan epistemologi artinya pertanyaan epistemologi dapat
menggambarkan manusia mencintai pengetahuan. Hal ini menyebabkan
eksistensi epistemologi sangat penting untuk menggambar manusia
berpengetahuan yaitu dengan jalan menjawab dan menyelesaikan
masalah-masalah yang dipertanyakan dalam epistemologi. Makna
pengetahuan dalam epistemologi adalah nilai tahu manusia tentang
sesuatu sehingga ia dapat membedakan antara satu ilmu dengan ilmu
yang lainnya.

Pengetahuan yang ada pada kita diperoleh dengan menggunakan


berbagai alat yang merupakan sumber pengetahuan tersebut,antara lain
adalah pengalaman indera,akal,intuisi dan juga wahyu dari Tuhan. Dan
pengetahuan filsafat tersebut dapat diukur kebenarannya dengan syarat
bahwa pengetahuan filsafat tersebut harus pengetahuan yang logis tidak
empiris. Bila logis benar, bila tidak logis, salah. Pengetahuan filsafat ialah
pengetahuan yang logis dan hanya logis. Bila logis dan empiris,itu adalah
pengetahuan sains. Kebenaran teori filsafat ini ditentukan oleh logis
tidaknya teori itu. Ukuran logis tidaknya tersebut akan terlihat pada
argumen yang menghasilkan kesimpulan (teori) itu.

Dalam menyusun sebuah pengetahuan dan mencari kebenarannya


kita perlu menggunakan landasan epistemologi. Landasan epistemologi
ini disebut metode ilmiah, yaitu cara yang dilakukan ilmu dalam
menyusun pengetahuan yang benar. Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode
ilmiah yang harus disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan
fakta secara integratif.

Perbandingan epistemologi barat dan islam adalah terletak pada


penggunaan sumber-sumber pengetahuan. Epistemologi barat
berpandangan bahwa pencapaian pengetahuan ilmiah semata-mata
merupakan fungsi dari bekerjanya indera dan akal manusia. Sedangkan
epistemologi Islam berpandangan bahwa pengetahuan ilmiah dapat
dicapai antara lain dengan indera dan akal. Akan tetapi penggunaan
indera dan akal tidak ditetapkan secara mutlak berlaku untuk seluruh
obyek pengetahuan,melainkan berpedoman terhadap wahyu Tuhan juga
sebagai kebenaran yang hakiki dan mutlak.
7
BAB III

KESIMPULAN

Islam mendorong untuk mempelajari ilmu untuk keselamatan di dunia


maupun di akhirat, bagi orang-orang yang berilmu Allah menjanjikan akan
mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, sudah semestinya
semaksimal mungkin meningkatkan kualitas keimanan dan keilmuan untuk
mencari ridha Allah SWT.

     
DAFTAR PUSTAKA

8
https://www.academia.edu/34582316/DIMENSI_EPISTEMOLOGI_ILMU_DALAM_PER
SPEKTIF_ISLAM?auto=download
http://al-habibullah.blogspot.com/2015/01/kedudukan-ilmu-didalam-islam.html
https://news.detik.com/berita/d-4899811/keutamaan-ilmu-dalam-islam-dan-dalilnya-dalam-al-
quran

Anda mungkin juga menyukai