PENGATURAN TEGANGAN Regulasi Tegangan
PENGATURAN TEGANGAN Regulasi Tegangan
Dengan mengingat model rangkaian yang telah ada (dalam hal ini harga
sekunder ditransformasikan ke harga primer):
R1 X1 a2X2 a2R2
I1 I’2
IO
IC IM
V1 a2ZL aV2
RC XM
Sehingga :
Contoh Soal :
Penyelesaian :
Faktor kerja pada keadaan hubung singkat :
P
p.f =
Vhs . Ihs
214
=
131. 6,25
= 0,261 tertinggal
= 74,52o
Vhs
Zek =
Ihs
1310 o
= ]
16,25 74,52o
= 20,9674,52o ohm
Sehingga :
V1 = 2400 (0,8 + j0,6) + 6,25 (5,49 + j19,97)
= 1920 + j1440 + 34,3 + j124,8 = 1954,3 + j1564,8
= 2502,2 Volt
2502,2 2400
Jadi % pengaturan tegangan = x 100 % 4,26 %
2400
KERJA PARALEL
Karena
Contoh Soal :
Dua transformator 3 fasa yang mempunyai perbandingan tegangan yang sama
bekerja secara paralel dan menyalurkan beban total 800 kW pada Cos = 0,8
terbelakang.
Kemampuan trafo tersebut adalah sebagai berikut :
Penyelesaian :
Misalkan kVA dasar yang digunakan = 1000 kVA
Sehingga :
1000
Tahanan trafo A : Ra = 0,02 x = 0,05
400
1000
Reaktansi trafo A : Xa = 0,04 x = 0,1
400
1000
Tahanan trafo B : Rb = 0,01 x = 0,0167
600
1000
Reaktansi trafo B : Xb = 0,05 x = 0,0833
600
Bila Cos = 0,8 terbelakang dan daya (P) = 800 kW, maka bisa ditentukan daya
semu (kVA) :
S = 800 – j600
Sehingga :
(0,05 j0,1)
SB = (800 – j600)
(0,05 j0,1) (0,0167 j0,0833)
0,05 j0,1
= (800 – j600)
0,677 j1,833
= 414 - j392
SA = S – SB
= (800 – j600) – (414 - j392)
= 386 – j208
ZA
SA = x S A = SA = 400 kVA 0o
ZA
ZA
SB = x SB
ZB
(0,02 j0,04)
= x 600 kVA
(0,01 j0,05)
= 507,69 – j138,46
= 526,23 kVA -15,15o
Batasan kVA yang diperbolehkan untuk kedua trafo diatas agar diperoleh
pembagian kVA rating (kerja) yang sesuai adalah sebesar :
S = 400 + 507,69 – j138,46
= 918,19 kVA -8,67o
Karena arus pada beban berubah-ubah, rugi tembaga juga tidak konstan
tergantung pada beban.
= konstanta
2. Rugi “arus eddy” yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi.
Dirumuskan sebagai:
3. Efisiensi
Efisiensi dinyatakan sebagai :
daya keluar daya keluar total rugi
1
daya masuk daya keluar total rugi daya daya masuk
Jadi,
Artinya :
Untuk beban tertentu, efisiensi maksimum terjadi ketika rugi tembaga = rugi
besi.
bila konstan,
maka :
Contoh Soal :
Sebuah trafo 100 kVA mempunyai rugi tembaga 1,5 kW pada keadaan beban
penuh dan rugi besi 0,5 kW.
Gambarkan kurva efisiensi terhadap beban untuk faktor kerja bernilai satu, 0,8
dan 0,6, seandainya trafo tesebut dibebani :
25 kVA ; 50 kVA ; 60 kVA ; 75 kVA ; 100 kVA dan 125 kVA
Penyelesaian :
Untuk faktor kerja 0,6 rugi besi Pi = 0,5 kW tetap untuk setiap pembebanan
pada frekuensi konstan.
2
25
1. Rugi tembaga pada beban 25 kVA = x 1,5 = 0,09375
100
(25 x 0,6)
= x 100 %
(25 x 0,6) 0,59375
= 96,16 %
Dengan cara yang sama di atas, maka rugi dan efisiensi untuk setiap
pembebanan dapat ditentukan seperti tertera dalam tabel berikut ini :
Tabel 1
Rugi dan efisiensi untuk Cos = 0,6
Rugi
Tembaga Rugi Inti Total Rugi Pmasukan Efisiensi
S (kVA) (kW) (kW) (kW) (kW) (%)
25 0,09375 0,5 0,59375 15,59375 96,19
50 0,37500 0,5 0,87500 30,87500 97,16
60 0,54000 0,5 1,04000 37,04000 97,19
75 0,84375 0,5 1,34375 46,34750 97,10
100 1,50000 0,5 2,00000 62,00000 96,77
125 2,34375 0,5 2,84375 77,84375 96,34
Tabel 2
Rugi dan efisiensi untuk Cos = 0,8
Rugi
Tembaga Rugi Inti Total Rugi Pmasukan Efisiensi
S (kVA) (kW) (kW) (kW) (kW) (%)
25 0,09375 0,5 0,59375 20,59375 97,11
50 0,37500 0,5 0,89375 40,87500 97,85
60 0,54000 0,5 1,04000 49,04000 97,87
75 0,84375 0,5 1,34375 61,34375 97,80
100 1,50000 0,5 2,00000 82,00000 97,56
125 2,34375 0,5 2,84375 102,84375 97,23
Tabel 3
Rugi dan efisiensi untuk Cos = 0,8
Rugi
Tembaga Rugi Inti Total Rugi Pmasukan Efisiensi
S (kVA) (kW) (kW) (kW) (kW) (%)
25 0,09375 0,5 0,59375 25,59375 97,68
50 0,37500 0,5 0,89375 50,87500 98,28
60 0,54000 0,5 1,04000 61,04000 98,29
75 0,84375 0,5 1,34375 76,34375 98,23
100 1,50000 0,5 2,00000 102,00000 98,04
125 2,34375 0,5 2,84375 127,84375 97,77