Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEPERAWATAN

Pancasila dalam Kehidupan Globalisasi

Disusun Oleh kelompok 1 :

AFIFAH (161070)

AKHMAD ABDUL GHOFUR (161073)

ALDYS ROSALINDA (161074)

NUR CHOLIS (161115)

Program Studi Keperawatan


Politeknik Kesehatan RSdr. Soepraoen Malang
TA 2015/2016
KATA PENGGANTAR
Piji syukur kehadirst Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur jehidupan di dunia,
karena hanya dengan rahmad dan karuniaNya kami dapat mennyelesaikan tugas ini. shalawat
dan salam jga kami curahkan kepada nabi Muhammad SAW, junjunganumat islam,
pembawa kebenaran di muka bumi. Terimakasih pula kepada teman temandi Poltekes Dr,
Soepraoen yang memberikan sumbangsih sehimhha makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya

Makalah ini merupakan tugas dalam mata kulia kearganegaraan yang dibuat oleh
penulis gumna menunjang proses belajar yang kinitelah dijalani sang penulis. Adapun judul
makalah ini “ Pancasila dalam kehidupan Globalisasi” di dlam makalah ini dijelaskan tentang
bagaimana pancasila di era globalisasi ini.

Terlepas dari bebbagai kesalahan daan kekurangan dalammakalah ini, penukis sangat
berharap aga makalah ini dapat membantu dan memahami lebih jauh tentag bagaiman
Pancasila dalam kehidupandi era Globalisasi.

Sekiandan trimakasih

Malang, 17 september 2016

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

ABSTRAC

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika
negara Indonesia didirikan,dan hingga sekarang di era globalisasi,Negara Indonesia tetap
berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara.Sebagai dasar negara tentulah
pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus
berkembang. Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap
menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia,karena dengan adanya globalisasi batasan
batasan diantara negara seakan tak terlihat,sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk
dengan mudah ke masyarakat.
Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa indonesia,jika kita dapat
memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi
itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat
hubungan antar bangsa dan negara di dunia.Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik
sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi
kebudayaan indonesia.

LATAR BELAKANG

Pancasila disepakati sebagai sumber dari segala sumber hukum. Namun tak sebatas
itu, termasuk juga sebagai nilai budaya yang menjiwai setiap gerak langkah rakyatnya. Hal
ini mengartikan bahwa kualitas akan produk hukum, budaya atau apa pun yang menjadi
produk anak bangsa ini, ditentukan oleh seberapa jauh bangsa Indonesia mampu memaknai
atau memahami sumber dasarnya itu sendiri. Akan tetapi yang menjadi permasalahan saat ini
adalah semakin lama pemahaman terhadap nilai – nilai pancasila justru semakin memudar,
oleh karena itu sepertinya kita perlu mempelajari kembali akan nilai yang terkandung di
dalam pancasila. Pengaruh masuknya budaya asing di tengah kehidupan masyarakat yang
selalu diikuti tanpa adanya penyaringan kaidah merupakan salah satu penyebab semakin
terkikisnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Untuk meningkatkan loyalitas masyarakat
terhadap nilai – nilai pancasila pertama kali perlu dibangun adanya rasa memiliki terhadap
nilai – nilai pancasila.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika
negara Indonesia didirikan,dan hingga sekarang di era globalisasi, Negara Indonesia tetap
berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara tentulah
pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus
berkembang.
Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga
eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan batasan
diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan
mudah ke masyarakat.
Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia, jika kita
dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya
globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan
mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia. Tapi jika kita tidak dapat memfilter
dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa
dan eksistensi kebudayaan Indonesia
Pancasila itu menggambarkan Indonesia, Indonesia yang penuh dengan nuansa plural,
yang secara otomatis menggambarkan bagaiaman multikulturalnya bangsa kita. Ideologi
Pancasila hendaknya menjadi satu panduan dalam berbangsa dan bernegara. Ini karena
masyarakat kita saat ini cenderung mengabaikan ideologi bangsanya sendiri. Lantas, apakah
Pancasila masih sesuai dengan semangat kemanusiaan Indonesia saat ini? Ideologi pada
dasarnya adalah suatu kesadaran kemanusiaan yang lahir dan terbentuk karena diakibatkan
adanya gesekan-gesekan kepentingan. Karena itu, ideologi mesti mencerminkan dan harus
relevan dengan kepentingan kelas sosial.
Indonesia adalah negara kesatuan atau disebut NKRI. Akan tetapi, saat Pancasila
berbenturan dengan arus globalisasi, maka ideologi dirasakan tak cukup lagi dapat
mengakomodasi berbagai kepentingan masyarakat Indonesia. Globalisasi menciptakan babak
baru, di mana hubungan interpersonal kini menjadi lebih individualistik, mementingkan diri
sendiri, dan pragmatis. Globalisasi juga menjadikan hubungan interpersonal kini tak dibatasi
lagi dengan letak geografis. Hubungan itu dapat dilakukan lewat dunia maya, internet,
telepon genggam, jaringan TV kabel, dan sebagainya. Pendeknya fenomena globalisasi telah
menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru, masyarakat dihimpun dalam, lalu ia seakan-
akan melunturkan dan menjungkirbalikkan peranan ideologi-ideologi. Semangat Pancasila
tidak mencakup semangat globalisasi itu. Pancasila merupakan produk dari zaman ketika ia
dibuat dulu, sedangkan globalisasi merupakan fenomena masa kini. Globalisasi tak
diciptakan oleh siapa-siapa, tak diciptakan oleh “Timur atau Barat”, melainkan ia
dikehendaki bersama-sama. Jelas semangat keduanya berbeda sekali, oleh karenanya
pertanyaan apakah Pancasila masih relevan dengan kepentingan manusia zaman kita sekarang
ini, nampaknya akan sulit menemukan relevansinya.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penulisan ini diharapkan pembaca dapat memahami pedoman
dari nilai-nilai pancasila dalam menghadapi era globalisasi, sehingga bisa mengambil
dampak positif dari globalisasi dan agar tetap bisa menjaga kepribadiaan dan jatidiri bangsa
dalam kehidupan bernegara.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu rumusan masalah?


2. Apa itu globalisasi
3. Bagaimana dampak positif dan negatif globalisasi ?
4. Bagaimana penerapan pancasila di era globalisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari India. Menurut Muhammad


Yamin, dalam bahasa Sansekerta kata Pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal,
yaitu : pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip, asas, batu sendi, alas, dasar, peraturan
tingkah laku yang baik/senonoh. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi
suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupkan suatu sumber nilai, norma serta
kaidah baik moral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis atau
UUD, maupun yang tidak tertulis atau konfensi. Dalam kedudukannya seabagai dasar negara,
Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.
Pancasila memiliki lima sila yang berbeda dan kelimanya merupakan suatu satu kesatuan
yang utuh. Setiap sila dari pancasila tidak dapat berdiri sendiri.kelima sila itu bersama sama
menyusun satu pengertian yang utuh yaitu pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Selain itu pancasila juga mempunyai fungsi untuk mempersatukan bangsa Indonesia dengan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam
suku bangsa, ras, agama, dan berbagai macam kebudayaan sangat membutuhkan sekali alat
atau sarana untuk mengikat keberagaman tersebut.
Tanpa adanya penerapan nilai-nilai dari pancasila di dalam kehidupan sehari-hari, maka
pancasila hanya tinggal nama tanpa makna, dan pancasila hanya sebagai hiasan dalam
pembukaan undang-undang dasar 1945.
Sebagai bangsa yang menganut Pancasila sebagai pandangan hidup, bangsa Indonesia
tentu harus lebih selektif dalam menentukan budaya-budaya apa saja yang baik atau buruk
sebagai dampak dari globalisasi. Pancasila, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
berperan penting sebagai penyaring dalam menyeleksi baik buruknya budaya yang dibawa
arus globalisasi.

Pengertian Globalisasi

Kata Globalisasi berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization, yaitu gabungan dari
kata global yang berarti mendunia dan lization yang berarti proses.

Pengertian Globalisasi menurut pakar internasional

1. Laurence E. Rothernberg mengatakan globalisasi ialah percepatan dari intensifikasi


interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara
yang berbeda. 
2. Anthony Giddens mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan
sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi
dilokasi yang satu dengan yang lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada
keduanya. 

Pengertian Globalisasi menurut pakar Indonesia

1. Selo Soemardjan mengatakan globalisasi merupakan sebuah proses terbentuknya


sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti
sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
2. Achmad Suparman mengatakan globalisasi yaitu suatu proses yang menjadikan
sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi
oleh wilayah.

  Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar negara seakan memudar


karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan,khususnya di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek kehidupan
khususnya di bidang iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara
dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di
dunia.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,
ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme
terhadap bangsa.
PERAN PANCASILA DI ERA GLOBALISASI
Peranan Pancasila di Era globalisasi khususnya dalam konteks sebagai dasar Negara dan
ideologi nasional agar setiap Warga Negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya
memiliki pemikiran dan sikap yang sama terhadap kedudukan peranan dan fungsi Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kuat derasnya arus globalisasi yang
menggerus jati diri dan identitas Nasional, pancasila  tetap harus konsisten dan konsekuen
dilaksanakan oleh para pemimpin dan masyarakat karena memiliki nilai-nilai luhur yang sangat
sesuai dengan karakter bangsa yang tercermin dalam setiap sila dari pancasila dan semangat
Bhineka Tunggal Ika. Melalui pemahaman makna pancasila yang dikembangkan dengan semangat
akan dapat mengembangkan nilai sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang serba pluralistik. Selain
itu melestarikan dan mengembangkan pancasila sebagai dasar negara sebagaimana yang telah
dirintis dan merupakan suatu kawajiban etis dan moral yang perlu diyakinka’n oleh generasi
sekarang. Pancasila merupakan sebuah kekuatan ide yang berakar dari bumi Indonesia untuk
menghadapi nilai-nilai dari luar, sebagai sistem syaraf atau filter terhadap berbagai pengaruh luar,
nilai-nilai dalam Pancasila dapat membangun sistem dalam masyarakat kita terhadap kekuatan-
kekuatan dari luar sekaligus menyeleksi hal-hal baik untuk diserap, dan sebagai sistem dan
pandangan hidup yang merupakan konsensus dasar dari berbagai komponen bangsa yang plural ini.
Melalui Pancasila, moral sosial, toleransi, dan kemanusiaan, bahkan juga demokrasi bangsa ini
dibentuk. Untuk itu Pancasila harus bisa kita telaah secara analitis dengan kekayaan nilainya sudah
selayaknya digali, diperdalam, lalu dikontekstualisasikan lagi pada perkembangan situasi yang kita
hadapi, terlebih jika Pancasila benar-benar ingin diteguhkan sebagai ideologi bangsa.

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari di Masyarakat :

Implementasi pancasila dalam kehidupam bermasyarakat pada hakikatmya merupakan


suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun pengimplementasian tersebut
di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain :

1. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik


Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada
dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa
manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus
benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.
Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus
mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam
esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus
segera diakhiri.

2. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi


Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang
lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang
mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan
ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan,
demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia
mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya


Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya
didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh
masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi
di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering
kita saksikan adanya stagnasi nilai social budaya dalam masyarakat sehingga tidak
mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak
yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok
antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah
masalah politik.

Oleh karena itu dalam pengembangan social budaya pada masa reformasi dewasa ini
kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai
yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada hakikatnya
bersifat humanistik, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang
bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan


Keamanan
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi
tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan
negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka
melindungi hak-hak warganya.

Implementasi / penerapan Sila Ke-1 :


1)    Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah
Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya;

2)    Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama


dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;

3)    Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;

4)    Mengembangkan toleransi agama sejak dini;

5)    Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa,


yaitu :

1. Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar


Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agama serta untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaannnya;
3. Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing
pemeluk agama dan aliran kepercayaan yang ada serta diakui
eksistensinya di Indonesia;
4. Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap
warga negara terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah :

Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan
oleh penciptanya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib melaksanakan
perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.

Implementasi / penerapan Sila Ke-2 :


1)    Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;

2)    Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);

3)    Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;

4)    Tidak semena-mena terhadap orang lain;

5)    Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan


kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;

6)    Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ;

7)    Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan


beradab, antara lain :

1. Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk


menentukan nasib sendiri;
2. Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak
memeperlakukan sesama manusia dengan cara sewenang-wenang
sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi;
3. Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi
setiap manusia;
4. Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
serta kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada
bagi setiap warga negara.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :

Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya.

Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.

Implementasi / penerapan Sila Ke-3 :


1)    Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan ;

2)    Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;

3)    Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ;

4)    Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu :

1. Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan


seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiba dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;
3. Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham
perseorangan, serta pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-
ikaan dari bangsa Indonesia dan kehidupannya.

Implementasi / penerapan Sila Ke-4 :


1)     Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil
rakyat ;

2)    Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;

3)    Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat;

4)    Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan


tanggungjawab;

5)    Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu :
1. Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di
tangan rakyat dan dilakukan oleh MPR;
2. Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan
segala keputusan dalam negara Indonesia, dan baru menggunakan
pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan;
3. Jaminan bahwa seluruh  warga negara dapat memperoleh keadilan
yang sama sebagai formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan
kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan kehidupan bernegara yang
didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang  Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan adalah :

Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang


diambil secara bulat.

Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang
bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.

Implementasi / penerapan Sila Ke-5 :


1)    Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong;

2)    Berbuat adil: tidak pilih kasih ;

3)    Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;

4)    Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis;

5)    Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan;

6)    Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk
bajakan;

7)    Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, antara lain :

1. Negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan


atas asas kekeluargaan;
2. Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
serta menguasai hajat hidup orang banyak oleh negara, negara
menghendaki agar kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam
bumi dan air Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran rakyat
banyak;
3. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat
perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan, baik material maupun
spiritual;
4. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia
memperoleh pengajaran secara maksimal;
5. Negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pengajaran nasional yang pelaksanaannya diatur
berdasarkan Undang-Undang;
6. Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati
seluruh warga negara Indonesia menjadi tanggungjawab bersama
antara pemerintah, masyarakat dan keluarga;
7. Negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah :

Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain.

Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain
sesuai dengan haknya.

BAB lll

PENUTUPAN

KESIMPULAN
Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau
cita-cita hukum, sehingga merupkan suatu sumber nilai, norma serta kaidah baik moral
maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis atau UUD, maupun
yang tidak tertulis atau konfensi. Dalam kedudukannya seabagai dasar negara, Pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.
bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam suku bangsa, ras, agama, dan
berbagai macam kebudayaan sangat membutuhkan sekali alat atau sarana untuk mengikat
keberagaman tersebut.
Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi
kepribadian bangsa indonesia,karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara
negara seakan tak terlihat,sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah
ke masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai