Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI UNIT

RUANG RAWAT RUMAH SAKIT


D

OLEH:

Arjun Prajun Siagian (160204086)

DOSEN PEMBIMBING :​ ​Ns. ERWIN SILITONGA S.Kep M,Kep

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A.​ L
​ atar Belakang

Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah pandangan


ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu rencana
kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara
mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan, bagaimana
indicator/tolak ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa yang harus
dilakukan selanjutnya atau berkelanjutan.
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan
keperawatan dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat
pentingnya fungsi perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan
professional. Perencanaan yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat
sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif dan efisien
(Swansburg, 1993).
B.​ R
​ umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat mengambil rumusan masalah


sebagai berikut:
1.​ A
​ pa yang dimaksud dengan perencanaan?

2.​ B
​ agaimana perencanaan dalam manajemen keperawatan?

C.​ T
​ ujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, kami dapat mengambil tujuan sebagai


berikut:
1.​ M
​ enjelaskan pengertian perencanaan.
2.​ M
​ enjelaskan perencanaan dalam manajemen keperawatan
BAB 2
PEMBAHASAN

A.​ P
​ engertian Perencanaan

Perencanaan merupakan usaha sadar dan pembuatan keputusan yang telah


diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa
depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan (Siagian, 2007). Perencanaan adalah sejumlah keputusan yang
menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2005).
B.​ P
​ erencanaan dalam Manajemen Keperawatan

1.​ P
​ erumusan Visi, Misi, Filosofi, dan Tujuan

a.​ P
​ erumusan Visi

Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk membuat
suatu perencanaan sehingga harus disusun secara singkat, jelas, dan
mendasar, serta harus ada batasan waktu pencapaiannya. Visi merupakan
pernyataan yang berisi tentang mengapa organisasi pelayanan keperawatan
dibentuk. Contoh visi ruang perawatan “Menjadi Ruang Anak yang Mampu
Menyelenggarakan Pelayanan Keperawatan Secara Profesional Tahun 2015”.
b.​ P
​ erumusan Misi

Misi adalah uraian yang berisi pernyataan-pernyataan operasional guna mencapai


visi yang telah ditetapkan.
Contoh misi ruang perawatan:
​ ​Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
c.​ Perumusan Filosofi

Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut administrasi
keperawatan dan praktik keperawatan dalam suatu organisasi (Swansburg,
1993).
Contoh filosofi ruang perawatan:
​ ​Pasien adalah manusia sebagai individu yang unik bermartabat
d.​ P
​ erumusan Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai. Tujuan memberikan arah bagi
organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara
mencapainya, dan bagaimana cara menilainya. Perumusan tujuan dalam
organisasi pelayanan keperawatan merupakan hal yang mutlak untuk
dilakukan. Untuk merumuskan suatu tujuan organisasi pelayanan
keperawatan yang baik, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan.
C. Syarat-syarat Perencanaan Yang Baik
1. Sederhana
Sederhana berarti perencanaan berdasarkan kenyataan dilapangan sehingga mudah
dikenali dan diidentifikasi antara permasalahan dan jalan penyelesaian
masalahnya, tidak ada tambahan atau rekayasa.
2. Jelas tujuan yang akan dicapai
Membuat perencanaan sesuai dengan kenyataan dengan jalur yang jelas sehingga
mudah dieksekusi oleh siapapun termasuk oleh pembantu perawat.
3. Ada skala prioritas
Mengingat perencanaan selalu berhubungan dengan budjeting/anggaran maka manajer
yang baik harus pintar dalam membuat prioritas sesuai kedaruratan dan
pentingnya bagi nama baik/akreditasi institusi dan ketersediaan dananya.
4. Ada pelibatan aktif staf
Dalam level bawah sebagai manajer yang baik yang mengerti pentingnya pembinaan
sense of belonging s​ emua staf maka mengikutsertakan masukan dan saran staf
yang ada dibawahnyaaharus diutamakan. Hal ini akan meningkatkan motivasi
kerja karena semua perencanaan adalah hasil pemikiran dan idenya.
5. Ada urutan kegiatan
Disamping dibuat prioritas maka dalam pelaksanaannya dibut daftar urutan kegiatan
yang disusun mulai dari yang mudah dilaksanakan sampai yang sulit
dilaksanakan.
6. Praktis
Praktis berarti mudah dilaksanakan oleh semua staf sesuai dengan tugas dan
wewenangnya sehingga semua bekerja saling membantu sesuai fungsinya,
tidak ada duplikasi pekerjaan maupun saling melempar pekerjaan.

7. Fleksibel
Fleksibel berarti setiap perencanaan akan mudah mengikuti perkembangan situasi
sehingga bisa diubah baik dikurangi/dimodifikasi maupun dihilangkan bila
tidak sesuai dengan kebijakan institusi.
E. Jenis Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan
Kegiatan perencanaan dalam manajemen keperawatan adalah membuat
perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek atau disebut juga “perencanaan operasional”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu jam sampai dengan satu
tahun; perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan satu hingga lima tahun (Marquis & Huston, 1998); sedangkan
perencanaan jangka panjang atau sering disebut “perencanaan strategis”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan 20 tahun
(Swansburg, 1993).
Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk jangka pendek.
Menurut Keliat, dkk (2006), rencana jangka pendek yang dapat diterapkan di
ruang perawatan adalah rencana harian, rencana bulanan, dan rencana
tahunan.
a.​ Rencana Harian

Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang
dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana harian ini dibuat oleh kepala
ruang, ketua tim/perawat primer, dan perawat pelaksana.
b.​ R
​ encana Bulanan

Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan. Rencana
bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana bulanan
dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.
c.​ Rencana Tahunan

Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali. Rencana tahunan
disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya. Rencana
tahunan dibuat oleh kepala ruang.

F. Proses Penyusunan Rencana Penyelesaian Masalah Manajemen

Adapun proses perencanaan yang harus dilalui oleh seorang mnajer keperawatan
menjalankan roda organisasi adalah :

1. Persiapan
a. Memilih dan membentuk tim perencanaan yang terdiri dari lulusan sarjana
keperawatan
b. Membuat kesepakatan karangka konseptual dan pemilkiran strategik.
c. Merumuskan pernyatan visi dan misisebagai arah dan tujuan organisasi.
2. Merencanakan
a. Menelaah rencana yang ada sehinga jelas apa yang akan dicapai .
b. Menyusun panduan perencanan sebagai pengarah.
3. Rencana strategic
a. Analisa konstektual (SWOT).Strength bearti kekuatan yang dimiliki
institusi,weakness bearti apa yang dinggap sebagai kelemah
institusi,oppoturnity bearti peluang mungki bisa diambil untuk keuntung
institusi dan threathen bearti ancaman yang dirasakan oleh organisasi
sendiri terhadap/intern,sedangkan opportunity dan treathen bersumber dari
oraginisasi luar/ekstern.
b. Menetapkan visi.
Visi ini merupakan bagian terpenting dari peran seorang manajer agar arah dan
pedoman bekerja keras.karena visi yang baik akan mengarahkan
kesuksesan/kemajuan institusi.visi bedurasi minimal 5 tahun akan tetapi
bilah tidak berhasi bisa diubah.
c. Megedintifikasi hasil pokok,sasran,tujuan dan subtujuan.
d. Megedentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh.
e. Memantapkan rencana alternatif.
4. Implementasi
a. Menetapkan tugas dan jadwal rencana agar memudahkan mengingat dan
staf yang mengetahui
b. Melembagakan rencana strategik, sebagai langkah sosialisasi kepada seluruh
staf yang ada dibawahnya.
c. Membangun mekanisme kontrol.

Strength Weakness Opportunity Threat


1. Rumah sakit dan 1. Hasil survey 1. Rumah sakit 1. RS kurang
ruang rawat telah direktur menjalin mensosialisasika
memiliki visi & keperawatan link atau n SOP
misi yang jelas adanya hubungan keperawatan
2. Rumah sakit dan ketidakpuasan kerjasama dengan baik.
ruang rawat telah dari pelanggan dengan 2. Realisasi
memiliki SOP eksternal sebesar organisasi program
yang jelas 75% PPNI beasiswa dari
3. Rumah sakit 2. Dalam satu 2. Adanya PPNI RS kurang
mengadakan tahun terakhir komisariat dirasakan oleh
pelatihan seminar terdapat 4kasus RS yang perawat.
medikal bedah malpraktik yang menaungi
untuk tenaga dikeluhkan oleh profesi 3. Buku Pedoman
kesehatan keluarga pasien. keperawatan Pasien baru
4. Kapasitas TT di 3. Pada kotak 3. Satu orang belum sempurna
ruang rawat kritik dan saran perawat (catatan
bedah laki-laki terdapat banyak pendidikan perkembangan,
adalah 34 buah komentar D3 petugas yang
5. Bed Occupied mengenai keperawatan merawat,
Rate (BOR) di perawat yang sedang persiapan pasien
ruang rawat tidak ramah melanjutkan pulang dan
bedah laki-laki 4. Length of Stay pendidikan orientasi
adalah 85 % (34 (LOS) di ruang S1 penerimaan
x 85 % = 29 TT rawat bedah Keperawata pasien baru
yang terpakai). laki-laki adalah n dan masih belum
Hal ini 10-12 hari, tetap dilaksanakan
dikarenakan dengan ALOS bekerja sesuai
sesuai standar adalah 11 4. Berdasarkan pedoman).
idealnya BOR hari.Hal ini usia tenaga 4. Belum ada
adalah 60-85%. tidak sesuai keperawatan rencana dari RS
6. Perawat dengan standar antara lain, untuk
bersertifikasi ideal LOS menambah
bedah 3 orang yakni 6-9 hari jumlah perawat.
dari 15 orang (20 5. Rasio perawat 5. Kurangnya
%) masih kurang pelatihan dan
7. Jumlah perawat jika workshop untuk
yang berusia dibandingkan perawat.
31-40 tahun dengan jumlah 6. Di sekitar rumah
adalah 6 orang tempat tidur/ sakit terdapat
(37,5 %) dan jumlah klien. rumah sakit
berpengalaman. 6. Terdapat 80% swasta lainnya
8. Ruangan: perawat yang
● Terdapat belum memiliki yang memiliki
5 kamar untuk sertifikasi fasilitas lengkap.
kelas tiga, dengan bedah 7. Banyak klien
masing-masing 7. Dokumentasi yang
kamar terdiri dari asuhan mengeluhkan
4 TT non AC keperawatan kepada kepala
● Terdapat masih kurang ruangan bahwa
2 kamar untuk baik. perawat kurang
kelas dua, dengan 8. Hasil survey memberikan
masing-masing direktur pendidikan
kamar terdiri dari keperawatan kesehatan pada
4 TT AC adanya klien sehingga
● Terdapat ketidakpuasan klien tidak
2 kamar untuk dari pelanggan mendapatkan
kelas satu, internal sebesar informasi yang
dengan 68%. jelas
masing-masing 9. Hasil survey 8. Banyak
kamar terdiri dari kepala ruangan keluarga klien
2 TT AC menunjukkan yang
● Terdapat bahwa 67% mengatakan
2 kamar isolasi, perawat dan kepada kepala
dengan staf lainnya ruang rawat
masing-masing tidak bahwa perawat
kamar terdiri dari mengetahui kurang ramah
1 TT dengan jelas dan jarang
● Kondisi visi misi ruang tersenyum.
bangunan rawat dan RS.
ruangan kokoh 10. Hanya terdapat
● Peralatan satu publikasi
yang ada di visi misi ruang
ruangan bedah rawat yang
lengkap terpajang di
figura kecil
yang tidak
menarik untuk
dibaca di ruang
rawat tersebut.
11. Tidak terdapat
visi dan misi
RS yang
terpajang di
ruang rawat
tersebut.
12. Perawat banyak
mengeluhkan
sulit untuk
mendapat
fasilitas untuk
melanjutkan
pendidikannya.
13. Jumlah S1
keperawatan
hanya 2 orang,
sementara yang
lainnya adalah
lulusan D3 dan
masih ada yang
SPK.
14. Terdapat 80%
perawat yang
belum
mendapat
sertifikasi
bedah, padahal
mereka bekerja
di ruang rawat
bedah
15. Tidak adanya
SOP tertulis di
ruang rawat
tersebut​.
16. Beban kerja
perawat cukup
berat dan
melelahkan
karena tidak
sesuai dengan
proporsi
17. Sebagai RS tipe
B, seharusnya
rasio perawat:
TT yaitu 1:1,
sehingga
dengan 34 TT
seharusnya
tersedia 34
perawat​.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2005). Perencanaan dalam manajemen
keperawatan memiliki perumusan visi, misi, filosofi dan tujuan. Jenis
perencanaan dalam manajemen keperawatan terdapat 3 jenis, antara lain
rencana harian, bulanan dan tahunan. Di dalam perencanaan manajemen
keperawatan juga terdapat perencanaan SDM keperawatan. Tujuan dari
perencanaan SDM keperawatan antara lain:
1)​ M
​ enentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan.
2)​ The right man on the right place and the right man on the right job

(efektivitas dan efisiensi).


3)​ Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun masa

mendatang.
4)​ M
​ enghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.
5)​ M
​ empermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS).
6)​ Menjadi pedoman
​ dalam menetapkan program penarikan, seleksi,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan
pemberhentian karyawan.
7)​ Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi dan pensiun tenaga

keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai