Anda di halaman 1dari 10

RESUME BAB 4

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

Dosen Pengajar :
Dewi Ayu Puspita S.E., M.SA, Ak.

Disusun oleh :
Diaz Lucky F 180810301036
Medina Salsabila W P 180810301089
Khofifah Octavia 180810301114
Firdauna Nahda 190810301204

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2020
4.1 PENGANTAR ASET LANCAR
Aset lancar meliputi kas dan asset lain yang dapat dikonversikan ke uang tunai biasanya
dalam siklus operasi perusahaan, Siklus operasi yang digunakan untuk mengklasifikasikan
asset dan kewajiban baik saat ini atau siklus operajsi,mana yang lebih lama contoh umum
adalah kas, setara kas, piutang jangka pendek, surat berharga jangka pendek, persediaan, dan
biaya dibayar dimuka

a. Kas dan Setara Kas


Kas adalah aset yang paling likuid termasuk mata uang yang tersedia dan dana
deposito, setara kas yang sangat likuid ,investasi jangka pendek yang segara
dikonversikan menjadi uang tunai dan sehingga dekat jatuh tempo bahwa mereka
memiliki resiko minimal dan peruabah harga karena pergerakan suku bunga, investasi ini
biasanya membawa jangka waktu tiga bulan atau kurang. Contoh setara kas yang tagihan
jangka pendek treasury.
Konsep likuiditas adalah peting dalam analisis laporan keuangan , dengan
likuiditas , kita berarti jumlah kas atau setara kas. Perusahaan memiliki jumlah uang tunai
yang dapat ditingkatkan dalam waktu singkat. Likuiditas menyediakan fleksibilitas juga
berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh
tempo. Banyak perisajaam dengan neraca yang kuat dimana disana ada sinstamsisi
ekuitas capital dalam kaitannya dengan total asset masih bisa mengalami kesulitan serius
kerana likuiditas.
- Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan mengalami
penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut turun.
- Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi (compensating
balances) untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan utang.

b. Piutang
Piutang (Receivables) adalah jumlahuang karena perusahaan yang timbul dari
pejualan produk atau jasa, dari uang maka (pinjaman uang) kepada perusahaan lain.
Piutang mengacu pada jumlah karean perusahaan yang timbil dari penjualan produk.
Wesel tagih mengacu pada janji-janji tertulis resmi dari utang jatuh tempo.
 Penilaian Piutang
Analisis penilaian piutang penting untuk menganalisis piutang karena dampaknya
terhadap posisi asset perusahaan dan aliran pendapatan . kedua dampak yang saling
terkait.pengalaman menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengumpulkan semua
piutang. Risiko dalam analisis ini adalah bahwa pengalaman masa lalu mungkin tidak
menjadi prediktor yang memadai kehilangan masa depan, atau bahwa kita gagal untuk
sepenuhnya memperhitungkan kondisi saat ini. Kerugian dengan piutang dapat menjadi
substansial dan mempengaruhi aktiva lancar dan laba bersih sekarang dan masa depan.
 Analisis Piutang
Sementara pendapat wajar tanpa pengecualian dari auditor independen
meminjamkan jaminan kepada keabsahan piutang, analisis kami harus mengakui
kemungkinan kesalahan dalam penilaian untuk koleksi akhir mereka. Kami juga harus
waspada dengan insentif manajemen dalam melaporkan tingkat yang lebih tinggi dari
pendapatan dan aset. Dalam hal ini, dua pertanyaan penting menghadapi analisis kami
piutang.
-Resiko penagihan. Analisis harus bergantung pada pengetahuan kita tentang kondisi
industri untuk andal menilai penyisihan piutang tak tertagih. informasi lengkap untuk
menilai risiko penagihan piutang biasanya tidak termasuk dalam laporan keuangan.
Informasi yang berguna harus diperoleh dari sumber lain atau dari perusahaan. alat
analisis untuk menyelidiki kolektibilitas meliputi: Membandingkan piutang pesaing
sebagai persentase dari penjualan dengan orang-orang dari perusahaan di bawah
analisis, Meneliti pelanggan meningkat konsentrasi berisiko ketika piutang yang
terkonsentrasi di satu atau beberapa pelanggan, Komputasi dan menyelidiki tren pada
periode penagihan rata-rata piutang dibandingkan dengan persyaratan kredit adat untuk
industry, dan Menentukan porsi piutang yang perpanjangan account sebelumnya atau
wesel tagih.
- Keaslian Piutang. Deskripsi piutang dalam laporan keuangan atau catatan biasanya
tidak cukup untuk memberikan petunjuk yang handal, apakah piutang yang uine gen-,
karena, dan dapat dilaksanakan. Pengetahuan tentang praktik industri dan sumber
tambahan informasi yang digunakan untuk jaminan menambahkan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi keaslian adalah hak barang dagangan kembali. Pelanggan di
industri tertentu, seperti majalah, buku teks, atau industri mainan, menikmati hak
substansial barang dagangan kembali. Analisis kami harus memungkinkan untuk hak
istimewa kembali. hak kembali Liberal dapat merusak kualitas piutang.
- Sekuritisasi Piutang. Masalah analisis penting lain muncul ketika sebuah haan com-
menjual semua atau sebagian dari piutang kepada pihak ketiga yang, biasanya,
membiayai penjualan dengan menjual obligasi ke pasar modal. Pengumpulan piutang
tersebut menyediakan sumber untuk hasil pada obligasi.
 Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka adalah uang muka untuk jasa atau barang belum diterima.
Contohnya adalah uang muka untuk pajak sewa, asuransi, utilitas, dan properti. Biaya
dibayar di muka biasanya diklasifikasikan sebagai aset lancar karena mencerminkan jasa
karena yang tidak akan membutuhkan penggunaan aktiva lancar.

4.2 PERSEDIAAN
Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual sebagai bagian dari operasi bisnis
normal perusahaan. Dengan pengecualian dari organisasi pelayanan, persediaan sangat
penting dan aset penting perusahaan. Kami meneliti persediaan karena mereka adalah
komponen utama dari aset operasi dan langsung mempengaruhi penentuan pendapatan.

a. Akuntansi dan Penilaian Persediaan

b. Analisis Persediaan
 Dampak biaya persediaan terhadap profitabilitas
Laba kotor dapat dipengaruhi oleh pilihan metode penghitungan biaya
perusahaan. Pada periode di mana harga meningkat FIFO memberikan laba kotor yang
lebih tinggi dibandingkan LIFO karera persediaan yang lebih rendah dikaitkan dengan
pendapatan penjualan dengan harga pasar terkini. Hal ini sering kali dinyatakan sebagai
keuntungan fiktif FIFO karena laba kotor sebenarnya merupakan penjumlahan dari dua
komponen: laba ekonomi (economic profit) dan laba kepemilikan (holding gain). Laba
ekonomi sesuai dengan jumlah yang terjual dikalikan dengan selisih antara harga jual dan
biaya penggantian persediaan (kira-kira sebesar biaya pembelian persediaan yang paling
kini). Laba kepemilikan merupakan kenaikan pada biaya penggantian karena persediaan
telah diperoleh dan sama dengan jumlah unit terjual dikali dengan selisih biaya
penggantian terkini dengan biaya perolehan awal.
 Dampak biaya persediaan terhadap neraca
Pada periode harga meningkat, dan dengan asumsi persediaan belum melikuidasi
layer persediaan lamanya, LIFO melaporkan persediaan akhir pada harga yang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan biaya penggantian. Hasilnya neraca perusahaan yang
menggunakan LIFO tidak secara akurat mencerminkan investasi lancar yang dimiliki
perusahaan dalam persediaannya.
 Dampak biaya persediaan terhadap arus kas
Peningkatan laba kotor dengan metode FIFO juga menyebabkan laba sebelum
pajak lebih tinggi, dan karenanya, utang pajak yang lebih tinggi. Pada periode di mana
harga meningkat, perusahaan dapat terjebak pada pengurangan arus kas karena mereka
membayar pajak yang lebih tinggi dan perlu mengganti persediaan yang terjual pada
biaya penggantian yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pembelian awal. Hal ini
dapat mengarah pada masalah likuiditas.

c. Penetapan Biaya Persediaan untuk Perusahaan Manufaktur dan Dampak


Peningkatan Produksi
Tiga komponen biaya persediaan biaya manufaktur :
- Bahan baku – biaya yang digunakan untuk bahan dasar sebuah produksi
- Tenaga kerja – biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang mengubah mengubah
bahan baku menjadi bahan jadi
- Overhead – biaya yang dikeluarkan secara tidak langsung selama proses produksi,
seperti upah, penyusutan, dan biaya utilitas
Overhead merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi, overhead juga
biaya yang paling sulit diukur dalam tingkat produksinya. Jika kenaikan produksi
menyebabkan persediaan akhir naik maka biaya overhead akan tetap dilaporkan pada
laporan posisi keuangan dan menjadi lebih banyak sehingga profitabilitasnya naik.

4.3 PENGANTAR ASET JANGKA PANJANG


Aset jangka panjang merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan operasi atau mengurangi biaya operasi selama satu periode atau lebih.

a. Akuntansi Aset Jangka Panjang


 Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan Nilai
Kapitalisasi ialah menempatkan aset pada laporan posisi keuangan dibandingkan
secara langsung membebankan biayanya pada laporan laba rugi. Alokasi ialah proses
pembebanan aset secara periodik dalam satu atau lebih masa manfaat yang
diharapkan di masa yang akan datang. Penurunan nilai ialah proses penurunan nilai
buku aset ketika arus kas yang semestinya tidak lagi cukup untuk menutupi sisa biaya
yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan

b. Kapitalisisasi versus Pembebanan: Dampak Laporan Keuangan dan Rasio


 Dampak Kapitalisasi terhadap Laba
Kapitalisasi menyebabkan laba yang diakui pada saat periode akuisisi lebih tinggi,
tetapi akan menghasilkan laba lebih rendah pada periode berikutnya, karena adanya
penundaan pengakuan beban dalam laporan laba rugi.
 Dampak Kapitalisasi terhadap Imbal Hasil Investasi
Kapitalisasi mempengaruhi pembilang (laba) dan penyebut (dasar investasi) dari
rasio hasil investasi
 Dampak Kapitalisasi terhadap Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas seperti rasio utang terhadap ekuitas dalam pembebanan biaya
aset secara langsung, yang mencerminkan kondisi perusahaan yang lebih buruk dari
kondisi sebenarnya. Hal ini terjadi karena pada pembebanan biaya langsung ekuitas
dinyatakan lebih rendah untuk perusahaan yang memiliki aset produktif.
 Dampak Kapitalisasi terhadap Arus Kas Operasi
Ketika biaya aset dikapitalisasi, biaya akan dilaporkan sebagi arus kas keluar
investasi, hal ini berarti bahwa pembebanan aset secara langsung menyatakan arus kas
keluar lebih tinggi dam arus kas keluar investasi lebih rendah pada tahun diakui
dibandingkan saat kapitalissasi biaya.

4.4 ASET TETAP DAN SUMBER DAYA ALAM


a. Deplesi
Merupakan alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pengolahan atau
produksi. Deplesi bergantung pada produksi, semakin banyak produksi akan
menghasilkan beban deplesi yang semakin tinggi.

b. Menganalisis Penyusutan dan Deplesi


Perusahaan menggunakan aset jangka panjang dalam aktivitas operasi dan
penyusutan biasanya menjadi beban utama. Fokus analisis adalah pada setiap revisi masa
manfaat aset. Tiga kemungkinan yang timbul dari perbedaan dalam metode alokasi :
- Penggunaan garis lurus untuk pelaporan keuangan dan tujuan pajak.
- Penggunaan garis lurus untuk pelaporan keuangan dan metode dipercepat untuk pajak.
- Penggunaan metode dipercepat untuk pellaporan keuangan dan pajak.

Pengukuran yang berkaitan dengan umur aset tetap yang berguna untuk
membandingkan kebijakan penyusutan :
Total rata-rata rentang hidup = aset tetap bruto/beban penyusutan tahun berjalan
Umur rata-rata = akumulasi penyusutan / beban penyusutan tahun berjalan
Sisa umur rata-rata = aset tetap neto / beban penyusutan tahun berjalan

Pengukuran yang sering berguna adalah :


Total rata-rata rentang hidup = umur rata-rata + sisa umur rata-rata

c. Menganalisis Pengukuran Nilai


Tiga masalah analisis yang timbul karena penurunan nilai :
- Mengevaluasi kesesuaian jumlah penurunan nilai
- Mengevaluasi kesesuaian waktu penurunan nilai
- Menganalisis dampak penurunan nilai pada laba

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan analis dalam mengevaluasi kesesuaian,


pertama, mengidentifikasi kelompok aset yang nilainya diturunkan atau dihapuskan.
Selanjutnya, mengukur presentase aset yang dihapuskan. Kemudian mengevaluasi apakah
jumlah sudah sesuai untuk kelompok aset. Catatan kaki berisi informasi yang merinci
alasan dilakukan penghapusan penurunan nilai yang dapat membantu. Jika penghapusan
terjadi arena penurunan industri , maka akan berguna jika membandingkan persentase
penghapusan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain dalam indutri yang sama.

4.5 ASET TAK BERWUJUD


Merupakan hak,keistimewaan dan manfaat dari kepemilikan. Karakteristiknya adalah
ketidakpastian yang tinggi atas manfaat masa depan dan tidak adanya keberadaan fisik. Aset
tak berwujud yang dibeli akan dicatat pada laporan posisi keuangan.

a. Akuntansi Aset Takberwujud


 Aset Takberwujud yang Dapat Diidentifikasi
Merupakan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi secara terpisah dan
dikaitkan dengan hak atau keistimewaan tertentu yang memiliki periode manfaat yang
terbatas.
 Aset Takberwujud yang Tidak Dapat Diidentifikasi
Aset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli, tetapi tidak dapat
diidentifikasi dan sering kali memiliki periode manfaat yang tidak terbatas.
 Amortisasi Aset Takberwujud
Saat biaya dikapitalisasi untuk aset berwujud dan aset takberwujud yang dapat
diidentifikasi, biaya tersebut selanjutnya harus diamortisasi selama periode manfaat
aset.

b. Menganalisis Aset Takberwujud


Banyak analis menghubungkan aset tak berwujud dengan resiko. Dalam
menganalisis aset tak berwujud kita harus siap untuk membentuk estimasi kita sendiri
terkait penilaiannya.

c. Aset Takberwujud dan Kontijensi yang Tidak Tercatat


Aset penting kategori ini adalah goodwill yang dihasilkan secara internal.
Kategori lainnya adalah berkaitan dengan unsur jasa atau ide.

4.6 REVALUASI ASET MENURUT IFRS


a. Perlakuan Akuntansi
Perusahaan diizinkan untuk meniai kembali asetnya di atas biaya historis yang
disusutkan melalui pembentukan surplus revaluasi. Perusahaan diizinkan untuk membalik
penurunan nilai sebelumnya selama nilai yang dinaikkan tidak melebihi biaya historis
yang disusutkan.
 Pembalikan Penurunan Nilai Sebelumnya
Penurunan nilai sebelumnya dapat dibalikkan jika nilai aset yang diturunkan
mengalami kenaikan. Terjadi karena : pasar dapat membalik penurunan sebelumnya
dalam nilai aset, konsdisi bisnis yang memburuk mengalami penurunan nilai
penggunaan aset dapat membalik di kemudian hari, perusahaan menemukan
penggunaan alternatif aset. IFRS malarang pembalikan penurunan nilai untuk
goodwill.
Dampak pembalikan penurunan nilai : aset akan dimasukkan pada laporan
posisi keuangan sebesar nilai yang dinaikkan, akan menghasilkan keuntungan yang
akan dimasukkan dalam laba neto periode bersangkutan sehingga dimasukkan pada
saldo laba, penyusutan periode mendatang akan ditentukan sebagai proporsi nilai aset
yang dinaikkan sehingga nilainya akan lebih besar daripada sebelum dibalikkan.
 Model Revaluasi
Menunjukkan bahwa aset akan selalu dilaporkan sebesar nilai wajar pada
laporan posisi keuangan.

b. Pengungkapan Revaluasi
Revaluasi aset TAM mengalir melalui laba neto dan melalui penyesuaian
langsung ke ekuitas. Revaluasi yang berlangsung melalui laba neto merupakan penurunan
nilai atau pembalikan, yang terjadi ketika revaluasi berada di bawah biaya historis dari
aset yang disusutkan.

c. Implikasi Analisis
-Masalah yang harus dipertimbangkan saat menganalisis revaluasi aset :
-Jika dilakukan untuk alasan yang sah, revaluasi aset sebenerynya dapat memperbaiki
angka laporan posisi keuangan.
-Angka laba umumnya terpengaruh negatif oleh besarnya jumlah sementara yang muncul
melalui revaluasi aset, baik ke atas dan ke bawah.
-Revaluasi sering kali dilakukan berdasarkan kebijaksanaan manajemen.
-Perbandingan antar waktu dapat dipengaruhi oleh revaluasi aset.

Anda mungkin juga menyukai