Laporan Bryan Kuliah Praktik
Laporan Bryan Kuliah Praktik
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Program Studi Teknik Elektro Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro Semarang
Oleh :
BRYAN STEVEEN
NIM 21060115060009
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Barat yang
telah dilaksanakan mulai tanggal 03 Januari 2018 sampai dengan 03 Februari 2018,
disusun oleh :
Telah disetujui untuk dilaporkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Teknik Elektro Departemen Teknologi
Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Semarang.
Hari :
Tanggal :
Mengetahui Menyetujui
Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT PLN (Persero) Rayon Semarang Barat yang
telah dilaksanakan mulai tanggal 03 Januari 2018 sampai dengan 03 Februari 2018,
disusun oleh :
Telah disetujui untuk dilaporkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Teknik Elektro Departemen Teknologi
Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Semarang.
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Menyetujui,
Ketua PSD III Teknik Elektro Departemen
Dosen Pembimbing
Teknologi Industri Sekolah Vokasi
Laporan Praktek Kerja
Universitas Diponegoro
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktik ini tepat pada waktunya di PT. PLN (PERSERO) RAYON
SEMARANG BARAT dengan judul “IMPLEMENTASI PEMASANGAN TUTUP
FUSE CUT OUT (FCO) PADA PENYULANG KRAPYAK 13 GUNA
MENGATASI GANGGUAN EKSTERNAL JARINGAN DISTRIBUSI
TEGANGAN MENENGAH 20 kV”.
Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
kegiatan kerja praktik yang merupakan mata kuliah wajib pada Program Studi
Diploma III Teknik Elektro Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro yang menjadi salah satu persyaratan akademik dan kelulusan
studi.
Dalam kerja praktek yang dijalani, penulis berusaha menimba pengalaman yang
tidak didapatkan di bangku kuliah. Penulis menyadari bahwa masih banyak hal yang
belum diketahui dan tidak didapatkan pada bangku kuliah. Oleh karena itu masih
banyak ditemui kekurangan pada penyusunan laporan ini. Tidak lupa penulis
sampaikan ucapan terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang telah didapatkan
selama menjalani kerja praktik ini kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam yang memberikan nikmat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
2. PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG BARAT, yang telah menerima
kami untuk melaksanakan praktik kerja lapangan.
3. Bapak Yudi Dharyadi selaku Manajer Rayon Semarang Barat yang telah
memberi kesempatan melakukan kerja praktek dan menimba ilmu di PT. PLN
(PERSERO) RAYON SEMARANG BARAT.
4. Bapak Arkhan, selaku dosen pembimbing kerja praktek yang tidak kenal
lelah memberikan ilmu, waktu untuk berbagi nasihat dan memberikan
semangat kepada penulis.
5. Ibu Fika sebagai Supervisor TE (Transfer Energi), Ibu Yuni, Ibu Yanti dan
Mba Mayang selama melaksanakan kerja praktek di Rayon Semarang Barat.
6. Team Pelayanan Teknik, Pak Andika, Mas Yogka, Mas Mahfud, Mas Dasa,
Pak Heri, Pak Budi, Pak Budiono, IbuTari, serta Mas Lucky yang selalu
membimbing dan mengajarkan banyak hal selama pelaksanaan kerja praktek.
7. Seluruh karyawan, outsorcing, karyawati, OJT, security dan cleaning tenaga
service di Rayon Semarang Barat.
8. Semua dan Bapak Ibu Dosen Pengajar Jurusan Teknik Elektro yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis selama penulis berkuliah.
9. Teman seperjuangan D3 Teknik Elektro angkatan 2014 Bravo.
Dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di sini. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa membalas semua kebaikan yang telah dilakukan. Penulis menyadari masih
banyak yang dapat dikembangkan pada laporan kerja praktek ini. Oleh karena itu,
penulis menerima setiap masukan dan kritik yang diberikan. Semoga laporan kerja
praktek ini dapat memberikan manfaat.
Bryan Steveen
ABSTRAK
Keandalan operasional jaringan merupakan kemampuan untuk
mengoperasikan jaringan demi meminimalisir jumlah listrik padam, salah satunya
kerusakan Fuse Cut Out (FCO) merupakan masalah yang harus diminimalisir ,
karena FCO merupakan peralatan pada JTM (Jaringan Tegangan Menengah) yang
sangat penting sebagai pengaman yang melindungi jaringan terhadap arus beban
lebih (over load current) yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang
disebabkan karena hubung singkat (short circuit) atau beban lebih (over load).
Oleh karena itu pemasangan tutup atas Fuse Cut Out (FCO) yang sesuai
dengan SOP menjadi sangat penting agar penyaluran tenaga listrik dapat andal dan
kontinyu serta peralatan tidak mudah mengalami kerusakan pada saat melakukan
pengamanan saat terjadi beban lebih atau saat terjadi hubungan singkat yang
disebabkan faktor eksternal seperti binatang, terutama pada penyulang yang di
prioritaskan dan sering mengalami gangguan baik pada FCO.
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
ABSTRACT..................................................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
vii
i
2.5.2 Misi Perusahaan.............................................................................11
BAB III PERALATAN MATERIAL PADA AIR BREAK SWITCH (ABSW) DAN SOP
PENGGUNAANNYA
ix
3.3 PENGOPERASIAN AIR BREAK SWITCH (ABSW).................................24
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................48
5.2 Saran..........................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
A. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1) Memperoleh pengalaman dan wawasan baru di dunia kerja yang mana
tidak kita dapatkan dibangku perkuliahan.
2) Mempraktekkan langsung teori yang didapat diperkuliahan pada
kondisi sebenarnya di lapangan.
3) Memenuhi syarat kelulusan sebagai syarat lulus pada jurusan PSD III
Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro agar
mendapat gelar Ahli Madya.
4) Membantu melaksanakan pekerjaan serta mencoba mencari solusi dari
masalah yang ada di PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Barat.
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan dan manfaat kerja praktik, tempat
dan waktu pelaksanaan kerja praktik, batasan permasalahan,
metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan
laporan.
BAB II : GAMBARAN SINGKAT PT. PLN (PERSERO) RAYON
SEMARANG BARAT
Berisi tentang sejarah singkat terbentukanya PT. PLN
(Persero), makna lambang, struktur organisasi PT. PLN
(PERSERO) Area dan Rayon Semarang Barat serta wilayah
kerjanya.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang pemasangan tutup FCO, jenis – jenis gangguan
dan cara pemeliharaannya agar normal kembali serta
pengoperasian FCO tersebut.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari kerja
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN SINGKAT PT. PLN (PERSERO)
-
2. Petir atau Kilat
Manajer
Yudi
Dharyadi
Nanik Mahfu I
Rahay d Wayan
u Drajat Yudra
Dasa Noor
Ciska
Candra Wahyun
N i
Fitrah Lucky
Sri
Haya Riyant
Lestar
ti o
i Heryogk
Nazar
a ahmad
Pisau Kontak adalah bagian ABSW yang paling vital, pisau kontak terkopel
dengan as/poros utama pada stang ABSW, fungsi dari pisau kontak ini, untuk
memasukkan atau melepas beban
3.2.5 Kawat Pentanahan
3.3.3 Peralatan K3 :
a. Sepatu Beralas Karet
b. Sarung tangan 20 KV
c. Helm atau Topi Pengaman
d. Pakaian Kerja
e. Perlengkapan P3K
PEMBAHASAN
a. Pemeliharaan rutin
b. Pemeliharaan korektif
c. Pemeliharaan darurat
28
Kegiatan pokok pemeliharaan rutin ini ditentukan berdasarkan periode/waktu
pemeliharaan: triwulan, semesteran atau tahunan.
1. Pemeriksaan Rutin
a. Pemeriksaan rutin adalah pekerjaan pemeriksaan jaringan secara
visual (inspeksi) untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan
pekerjaan- pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran-saran
(rekomendasi) dari hasil inspeksi, antara lain penggantian,
pembersihan, peneraan dan pengetesan.
b. Hasil pekerjaan diharapkan dari pekerjaan pemeriksaan rutin ini
adalah dapat ditemukannya kelainan-kelainan atau hal-hal yang
dikawatirkan bisa menyebabkan terjadinya gangguan sebelum periode
pemeliharaan rutin berikutnya terselenggara.
c. Suatu system jaringan dapat dinyatakan sudah mengalami
pemeliharaan rutin, system jaringan sudah diperiksa secara visual dan
saran-saran sudah dilaksanakan, kecuali saran pekerjaan yang bersifat
perubahan/rehabilitasi jaringan.
2. Pemeriksaan rutin sistematis
a. Pemeliharaan sistematis adalah pekerjaan pemeliharaan yang
dimaksudkan untuk menemukan kerusakan atau gejala kerusakan
yang tidak ditemukan/diketahui pada saat pelaksanaan inspeksi yang
kemudian disusun saran-saran untuk perbaikan.
b. Pekerjaan dalam kegiatan pemeriksaan rutin sistematis akan lebih luas
jangkauanya dan akan lebih teliti, bisa sampai tahap bongkar pasang
(over houl).
c. Suatu system jaringan dapat dikatakan sudah dilaksanakan
pemeliharaan rutin sistematis apabila system jaringan system tsb
sudah dipelihara secara sistematis termasuk pekerjaan-pekerjaan yang
sifatnya penyempurnaan/ perubahan.
4.2 PERMASALAHAN PADA ABSW
ABSW merupakan salah satu peralatan pada jaringan tenaga menengah. ABSW
dapat memutus dan menyambung beban kurang dari arus nominal. Sedangkan arus
nominal biasanya 200 ampere untk tegangan 11,5 kv dengan frekuensi 50 hz. ABSW
dapat memutus beban maksimal 30 % dari arus nominal, sehingga bila arus nominal
sebesar 200 ampere, maka maksimal arus yang dapat di putus oleh ABSW sekitar 140
ampere. Bila melebihi itu, ABSW akan panas dan lama kelamaan akan terbakar.
Namun alangkah baiknya jika perngoperasian ABSW di lakukan dalam keadaan tidak
berbeban.
1. Pelumas / Oli
3. Isolator Stick
5. Safety Belt
6. Helm
7. Safety Shoes
Kacamata pelindung ini sangat berfungsi apabila cuaca sangat terik dan
harus menengok ke atas menghadap matahari, sehingga dengan
menggunakan kacamata ini, petugas dapat secara aman melaksanakan
kegiatan di jaringan tanpa takut mata akan silau terhadap matahari.
9. Radio Komunikasi
Digunakan untuk memberikan atau menerima informasi dengan
petugas/operator di pusat pengaturan beban perihal pemutusan atau
penyambungan tegangan yang diperlukan. Alat komunikasi yang idgunakan
dalam hal ini adalah HT (Handy Talkie).
Mesin ini memliki beberapa fungsi, yaitu sebagai press sepatu kabel
terhadap kabel, sehingga dapat kuar menempel pada kabel dan dapat di
ubah menjadi mesin pemotong kabel. Mesin ini memiliki 2 tombol yaitu
ON dan OFF. Dengan menggunakan alat ini pengerjaan dalam memotong
dan mengepress kabel jumper menjadi lebih cepat daripada menggunakan
yang manual.
17. Kikir
2. Berdoa
Sebelum melakukan pekerjaan , ini lah hal yang pertama yang harus di
lakukan, berdoa sesua denga kepercayaan masing masing. Mengingat pekerjaan
tersebut merupakan pekerjaan yang beresiko tinggi. Dengan berdoa, maka
pelasksana kan
merasa lebih tenang dan nyaan sehingga di harapkan pekerjaan yang akan di
lakukan dapat terlaksana dengan baik.
3. Persiapan
Pada saat akan memulai pekerjaan, persiapan yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Menempatkan mobil pengangkut peralatan di tempat yang strategis
Penempatan mobil pengangkut peralatan di tempat yang strategis dilakukan
agar
mudah dijangkau tetapi tidak mengganggu pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Hal ini sangat membantu karena pelaksana akan lebih menghemat energinya
karena jarak tempuh untuk mengambil peralatan yang ada di dalam mobil
sampai ke titik lokasi pekerjaan menjadi relatif dekat.
b. Menempatkan tanda sedang dilakukan pekerjaan PLN (jika perlu)
Hal ini di lakukan agar masayarakat yang melalui daerah kerja mengetahui
adanya pekerjaan yang sedang dilakukan oleh PLN sehingga mereka akan lebih
hati
– hati saat melintas area pekerjaan dan agar tidak mengganggu pekerjaan yang
sedang dilakukan
c. Memastikan Seluruh alat komunikasi terhubung dengan baik
Untuk memudahkan koordinasi dan mengarahkan pekerjaan di atas,
komunikasi radio sangat di perlukan baik dari linesman, ground man, dan
operator yang ada di kantor agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
melaksanakan pekerjaan.
d. Memilih dan memisahkan peralatan kerja yang akan di gunakan
Pemilihan perlatan menjadi hal yang penting yang harus dilakukan karena
kan menghemt waktu. Pelaksanaannya pun akan menjadi lebih fokus karena
semua peralatan yang dibuthkan sudah siap.
e. Memasang tangga dan Tali pelayanan
Pertama kali yang di pasang adalah tangga sebagai media linesman untuk
memanjat tiang listrik. Tangga yang digunakan adalah tangga yang memiliki
sifat isolator. Panjangnya bervariasi, dan dipilih sesuai dengan kebutuhannya.
Setelah tangga dipasang sampai atas, selanjutnya linesman memasang katrol
bertali untuk mempermudah dalam menaikkan atau menurunkan
tools/peralatan.Linesman
memasang tangga dikedua sisi bagian atas dengan bantuan dudukan jin. Hal ini
karena diperlukan dua pelaksana/linesman agar keadaan tiang tetap seimbang
sekaligus untuk lebih merngankan pekerjaan.
Hal yang tidak boleh dilupakan linesman atau groundman dalam melakukan
tugasnya adalah peralatan keselamatan kerja, seperti safety belt, safety shoes,
safety glasses, helm, dan sarung tangan. Ini harus dipakai untuk melindungi dan
mencegah jika terjadi kecelakaan kerja yang bisa menimbulkan kerugian bagi
pelaksana itu sendiri maupun perusahaan. Keselamatan kerja merupakan hal
yang penting dan utama karena merupakan usaha untuk keselamatan pelaksana
dan benad kerja agar pekerjaan dapat berlangsung terus menerus dan
memberikan hasil kerja yang memuaskan.
3. Pelumasan
7. Pekerjaan Selesai
Setelah semua peralatan yang berada di atas dan di sekitar tiang dilepas, baik
linesman dan grounding man, merapikan pekerjeaan, meletakkan kembali
perlengkapan yang tadi digunakan kembali pada tempatnya,sehingga di tempat
operasi tidak meninggalkan bekas apapun dan diakhiri dengan berdoa.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari kerja praktik yang saya laksanakan
di PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Barat :
5.2 SARAN
Selama mengikuti kerja praktik di PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Barat,
maka saya dapat memberikan sedikit saran sebagai berikut :
48
Akhir kata saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada PT. PLN
(Persero) Rayon Semarang Barat yang telah bersedia membimbing dan
memberikan kesempatan untuk dapat melaksanakan kerja praktik.
DAFTAR PUSTAKA
1. SNI NO. 04-0225-2000 : Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
2. PT. PLN(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.2008. “Buku
Pedoman Standart Konstruksi Jaringan Distribusi”.Semarang: PT.PLN
(Persero).
3. Efisiyanto, Donny Fisca.2014.”Pengoperasian dan Pemeliharaan Load
BreakSwitch Entec pada SUTM 20 KV”.Semarang:Universitas Diponegoro.
4. Negara, Sulistya Satria Patria.2014. “Pemeliharaan Air Break Switch dengan
Sistem PDKB Guna Meningkatkan Keandalan Operasional
Jaringan”.Magelang:PT.PLN(Persero)
5. PT.PLN(Persero).2010.”Buku 5:Standar Konstruksi Jaringan
TeganganMenengah Tenaga Listrik”.Jakarta: PT.PLN(Persero).
6. Rifqi,Muhamad.2010.” Operasi Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tegangan
Menengah 20 KV”.Semarang: Universitas Diponegoro.
7. https://robyandri67.wordpress.com/2015/07/15/pemeliharaan-jaringan-
distribusi/