Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
DESI LESTARI NINGSIH
Oleh
Thinking Skill (HOTS). Subjek pada penelitian ini yaitu UN biologi Sekolah
bertipe HOTS. Karakteristik pada butir soal UN hampir semua (97,3%) butir soal
soal setengahnya adalah gambar, sedangkan sebagian kecil adalah diagram, tabel,
contoh dan kurang dari setengah adalah penggalan kasus. Karakteristik soal
Oleh
DESI LESTARI NINGSIH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
085669893200/085698178987 .
Setia Kawan Panjang tamat diselesaikan pada tahun 2002, Sekolah Dasar (SD) di
Negeri 1 Dwi Warga Tunggal Jaya diselesaikan pada tahun 2008, Sekolah
tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Banjar Agung
diselesaikan pada tahun 2013. Tahun 2014 terdaftar sebagai Mahasiswa Program
Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur
Lampung untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pad a tahun 2018.
Tahun 2014 hingga 2015 mengikuti organisasi HIMASAKTA dan BEM FKIP
Unila serta FPPI FKIP Unila. Bekerja sampingan di Ayang Jus pada semester 5
diselenggarakan oleh Rohani Islam FEB Universitas Lampung pada Tahun 2015.
Juara 3 lomba menulis cerpen Cahaya Cinta Kartini yang diselenggarakan oleh
Terucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta Muhammad SAW sebagai
suri tauladan yang dinantikan syafaatnya, kupersembahkan karyaku ini sebagai
tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada:
Ayah, Ibuku, Dan adik-adiku tercinta, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang
yang telah tulus dan ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan penuh kesabaran
dan perjuangan, dan senantiasa memberikan semangat, dukungan baik moril dan
materil serta do’anya untuk keberhasilanku.
Serta
Bismillahirohmanirohim.
Puji Syukur dihaturkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas segalanya yang
judul “Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam Soal Ujian
Nasional (UN) Biologi Sekolah Menengah Atas (SMA) Tahun Ajaran 2016/2017.
” ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam juga tak lupa selalu tercurahkan
kepada nabi besar kita, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah
membawa umat dari zaman jahiliyah yang gelap meuju zaman yang terang
benderang dan semoga kita mendapat syafaatnya di hari akhir kelak. Amiin.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan, semangat, motivasi, dan saran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. D. Patuan Raja, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
2. Dr. Sunyono, M.Si. selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd.
selaku Pembantu Dekan II, Bapak Dr. Rismawanti Rini, M.Si, selaku
Lampung.
3. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Matematika dan
Lampung.
4. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
penyelesaian skripsi.
6. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Dosen Pembahas yang telah memberikan
Lampung.
8. Bapak Muhammad Zainul Wahid, S.Pd, selaku guru biologi SMA Al-Kautsar
skripsi.
Gilang Ibnu Fajar, Puguh Nurohim, dan Maryadi Budi Wiyono yang selalu
12. Bapak Joni dan Keluarga yang telah menerima baik selama KKN-PPL dan
13. Teman-teman seperkerjaan Om Dedy, Mbak Maryam, Mas budi, Neni, Novi,
Wati, mbak Lilik, teteh, Mbak Komang, Mbak Helda, Om Komang, Mbak
14. Teman seatap Novi, Eka, Okta, mbak Tiara, Mbak Anis, Mbak Upik, Mbak
15. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
E. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 8
B. Pembahasan ........................................................................... 50
LAMPIRAN ........................................................................................ 61
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
5. Kriteria Penilaian.................................................................................. 46
Gambar Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan sehingga hasilnya bisa dicapai secara optimal. Salah satu cara
2017:106).
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secra
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas: penilaian hasil
belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidik, dan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh peserta
untuk menentukan pencapaian hasil belajar dari peserta didik. Penilaian hasil
belajar oleh seorang guru menggunakan berbagai teknik penilaian seperti tes,
dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan dan atau bentuk lain yang
semester, akhir semester, akhir tahun, dan atau kenaikan kelas. Penilaian hasil
belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional dan atau
ulangan tengah semester, ulangan akhir, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
mutu pendidikan, salah satunya yaitu kegiatan ujian nasional. Ujian nasional
Permendikbud nomor 5 tahun 2015 pasal 21 ayat 1 adalah sebagai berikut: (1)
Hasil penelitian Guchi (2017: 49) menunjukkan sebaran soal pada soal ujian
Soal-soal yang dibuat untuk UN harus menuntut peserta didik untuk berpikir
secara kritis, hal ini sesuai dengan penerapan Kurikulum 2013 diharapkan
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif inovatif dan
dipakai juga harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
antara lain dilakukan pada standar isi yaitu mengurangi materi yang tidak
relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta
didik serta diperkaya dengan kebutuhan peserta didik untuk berpikir kritis dan
tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan
Ben-Chaim, dan Zoller (dalam Sajidan dan Afandi, 2017: 1-2) reformasi
keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS atau Low Order Thinking Skill)
dapat dimulai dari berpikir tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi.
Peserta didik perlu dilatih dalam hal keterampilan berpikirnya dengan cara
memberikan peserta didik tersebut soal yang memiliki tipe HOTS yang dapat
Thinking Skill (HOTS) Dalam Soal Ujian Nasional (UN) Biologi Sekolah
B. Rumusan Masalah
penelitian dengan judul Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill
(HOTS) Dalam Soal Ujian Nasional (UN) Biologi Sekolah Menengah Atas
a. Jenis stimulus?
C. Tujuan
a. Jenis stimulus
D. Manfaat Penelitian
tipe Higher Order Thinking Skill atau kemampuan berpikir tingkat tinggi.
E. Ruang Lingkup
analisis soal juga dilakukan dalam menyusun sebuah soal agar didapatkan
soal yang bermutu, dan dilakukan untuk meningkatkan kualitas butir soal.
informasi yang tepat tentang materi yang sudah maupun yang belum
2. Soal Ujian Nasional (UN) adalah sebuah alat evaluasi yang pemerintah
yang lebih tinggi dimana tidak hanya sekedar menghafal fakta namun
Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang
5. Berpikir kritis adalah sebuah proses yang kompleks dan jika dilakukan
dengan baik, berpikir kritis akan membantu kita dalam mengkaji gagasan-
gagasan yang rumit secara sistematis untuk dapat memahami lebih baik,
seseorang yang berpikir secara kritis mengenai sebuah masalah tidak akan
puas dengan solusi yang jelas atau nyata tetapi akan menangguhkan
baik.
A. Penilaian
Bicara mengenai penilaian tak akan lepas dari suatu pengukuran, namun
kualitas sesuatu yang diukur itu. Hasil pengukuran, baru akan mempunyai arti
apabila dibandingkan dulu dengan suatu patokan atau criteria. Semua usaha
disebut penilaian.
bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar murid. Objek yang
kenyataan atas dasar ukuran nilai tertentu dalam rangka situasi yang khusus
yang bersifat kualitatif adalah bagian integral yang tidak dapat dipisahkan
dari assesment. Jadi, secara umum assesment dapat diartikan sebagai proses
peserta didik dengan aturan tertentu ( Uno dan Koni, 2012: 1-2).
Tujuan dan fungsi assesment menurut Buchori (dalam Uno dan Koni, 2012:
12) yaitu untuk mengetahui kemajuan anak atau murid setelah murid tersebut
13
selama jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Arikunto (dalam Uno dan
Koni, 2012: 12) tujuan atau fungsi evaluasi ada beberapa hal, diantaranya
Objek assesment terdiri dari tigas segi, yaitu: (1) input, (2) transformasi, dan
(3) output. Input (murid) dianggap sebagai bahan mentah yang akan diolah.
output dianggap sebagai hasil pengolahan yang dilakukan di dapur dan siap
ditentukan aspek-aspek apa saja dari objek tersebut yang akan dievaluasi.
Kemudian dilihat dari input tersebut, maka objek dari evaluasi pendidikan
sistem administrasi, guru dan personal lainnya (Uno dan Koni, 2012: 15-16).
Terdapat beberapa hal yang menjadi prinsip dalam penialaian, yaitu: proses
harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai dengan
14
B. Analisis Soal
Analisis soal menurut Karno (dalam Alpusari, 2014: 107) adalah salah satu
tentang mutu soal, baik mutu keseluruhan soal atau tiap butir soal . Tujuan
analisis butir soal kegiatan ini adalah (1) mengkaji dan menelaah setiap butir
soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan, (2) meningkatkan
kualitas butir tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta
memahami materi yang telah diajarkan. Soal yang bermutu adalah soal yang
menguasai materi dan siswa mana yang belum menguasai materi. Analisis
butir soal dapat dilakukan secara kualitatif (berkaitan dengan isi dan
15
memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu, teknik terbaik adalah
Kegiatan analisis butir soal memiliki banyak manfaat menurut Anastasi &
Urbina ( dalam Suprananto, 2012: 164), yaitu: dapat membantu pengguna tes
tes informal seperti tes yang disiapkan guru untuk siswa di kelas, mendukung
penulisan butir soal yang efektif, secara materi dapat memperbaiki tes di
kegiatan analisis butir soal juga diuraikan oleh Nitko dalam Suprananto
diaharapkan;
berdasarkan kaidah penulisan soal (tes tertulis, perbuatan, dan sikap). Ada
16
beberapa teknik dapat digunakan untuk menganalisis butir soal secara kualitatif,
yaitu teknik moderator dan teknik panel. Teknik moderator merupakan teknik
teknik ini setiap butir soal didiskusikan secara bersama-sama dengan beberapa
ahli, seperti guru yang mengajarkan materi, ahli materi, penyusun, dan
pengembang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa, dan orang yang memiliki
latar belakang psikologi. Teknik berikutnya adalah teknik panel yakni suatu
teknik menelaah butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soal. Kaidah itu
C. Kemampuan Berpikir
Setiap orang dapat berpikir dan memecahkan masalah, tetapi ada perbedaan
yang luas dalam kecakapan-kecakapn tersebut antara orang yang satu dengan
yang lain. Berpikir itu menjadi dasar untuk pemecahan masalah adalah
sebagai berikut:
pengetahuan kita. Berpikir itu merupakan proses yang “dialektis”. Artinya selama
kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan Tanya jawab, untuk dapat meletakkan
Proses dan jalannya berpikir terdapat tiga langkah pokok, yaitu: pembentukan
ciri-ciri mana yang sama dan mana yang tidak sama, kemudian
adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat
yang dinyatakan dalam bahasa yang sering kita sebut sebagai kalimat, yang
terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat. Subyek
yaitu: pendapat menolak yaitu tidak menerima ciri dari sesuatu hal, pendapat
menerima yaitu menerima sifat dari sesuatu hal, dan pendapat asumtif yaitu
32-33).
adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi dari pada sekedar menghafalkan
fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang persis seperti sesuatu itu
dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu
antara lain dilakukan pada standar isi yaitu dengan mengurangi materi yang
tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi
peserta didik serta diperkaya dengan kebutuhan peserta didik untuk berpikir
tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan
HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall. Ditinjau dari
yang tepat.
‘menentukan’ pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan C3. Dalam
konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja ‘menentukan’ bisa jadi ada
baru. Jadi, ranah kata kerja operasional (KKO) sangat dipengaruhi oleh
Deskripsi dan kata kunci setiap kategori pada tabel 1 dapat dilihat dalam
Tabel 2 berikut:
2001: 70).
2001: 71).
dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda
2001: 71).
tertentu baik yang bersifat verbal maupun non verbal; dan (2)
spesifik.
struktur.
Dalam menulis butir soal, guru memiliki kecenderungan untuk menulis butir-
butir soal yang hanya menuntut aspek ingatan (recall). Disamping itu lebih
mudah dalam penulisan soal, materi yang hendak ditanyakan pun mudah
diperoleh dari buku teks. Pada umumnya, kesulitan yang dihadapi dalam
penulisan butir soal adalah dalam hal kreativitas da mewujudkan butir soal,
thinking). Untuk dapat menyusun soal yang menuntut penalaran lebih tinggi,
ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman bagi guru. Pertama, materi
sintesis, analisis, atau evaluasi, dan bukan hanya ingatan. Meskipun ingatan
28
mengevaluasi materi yang diperoleh guru. Kedua, setiap butir soal atau
stimulus yang digunakan dalam penulisan soal HOTS (Widana, 2017: 3).
dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik (Widana,
2017: 4).
2017: 4).
pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar atau salah, atau ya/tidak),
isian singkat atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
30
yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok
soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci
benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar,
(Widana, 2017: 5)
Soal isian singkat atau melengkapi adalah soal yang menuntut peserta tes
untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi kata, frase, angka,
atau simbol. Karakteristik soal isian singkat atau melengkapi, yaitu: (1)
31
Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya satu bagian dalam
ratio butir soal, dan paling banyak dua bagian supaya tidak
membingungkan siswa, (2) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat
dan pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau waktu.
menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi
kata, frase, angka, atau simbol. Karakteristik soal isian singkat atau
satu bagian dalam ratio butir soal, dan paling banyak dua bagian supaya
singkat dan pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau
waktu. Sedangkan Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya
2017: 6)
Agar butir soal yang ditulis dpat menuntut penalaran tinggi maka
foto, rumus, tabel, rumus, daftar kata sismbol, contoh, peta, film atau
yaitu:
dan pilihan terdiri dari: satu kesimpulan yang benar dan logis,
33
alasannya.
yang dinyatakan.
dengan asumsi.
34
kriteria, yaitu:
datang.
dihilangkan.
siswa dapat memilih satu solusi yang paling tepat dan memberikan
alasannya.
memberikan ya.
36
masalah.
alasannya.
lainnya.
37
beberapa butir soal HOTS. Berikut adalah beberapa peran soal-soal HOTS
yang dibutuhkan pada abad ke-21 (21 century skills) yaitu: memiliki
karakter yang baik (beriman dan taqwa, rasa ingin tahu, pantang
oleh guru dalam soal-soal HOTS menjadi sangat menarik karena dapat
dilihat dan dirasakan secara langsung oleh peserta didik. Disamping itu,
daerahnya.
berpikir secara kritis dan kreatif. Ditinjau dari hasil yang dicapai dalam
39
apabila rerata nilai US lebih kecil daripada rerata UN; (b) sekolah biasa,
apabila rerata nilai US tinggi diikuti dengan rerata nilai UN yang tinggi
dan sebaliknya nilai rerata US rendah diikuti oleh rerata nilai UN juga
rendah; dan (c) sekolah yang perlu dibina bila rerata nilai US lebih
berikut: (1) Pemetaan mutu program dan. Atau satuan pendidikan; (2)
Soal ujian yang berkualitas menurut Kemendikbud (2015: 10-13) adalah soal
yang baik, pelaksanaan yang jujur dan kredibel, pemanfaatan hasil untuk
pemetaan (diagnistik) bagi siswa, orang tua, guru, sekolah, pemerintah dan
masyarakat. Peta perjalan perubhan ujian nasional dari tahun 2015 hingga
40
nanti pada tahun 2019-2020. Pada tahun 2015 ujian nasional tidak untuk
ujian nasional dilakukan pada awal semester terakhir dan ujian nasional dapat
diulang pada tahun yang sama. Pada tahun 2019-2020 yang akan mendatang,
sekolah dan guru dapat mengarahkan potensi siswa secara lebih baik, ujian
nasional CBT dilakukan secara luas dan terbentuk testing center di daerah,
F. Kerangka Pikir
Higher Order Thingking Skill atau kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu
tidak dapat survive. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu
diberi stimulus, salah satunya adalah dengan soal-soal tipe Higher Order
(UN). Untuk itu perlu adanya analisis soal Ujian Nasional (UN) apakah dapat
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan Februari 2017-
Alam.
B. Subjek Penelitian
Objek yang kedua adalah soal Ujian Nasional (UN) Biologi Sekolah
Menengah Atas (SMA) tahun ajaran 2016/2017, namun dibatasi 1 paket saja
karena setiap paket memiliki soal dan jumlah soal yang sama hanya letak
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif jenis
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Analisis Soal
indikator.
44
1. Jenis data
karakteristik berbentuk daftar dengan skor 1 jika sesuai dan 0 jika tidak
sesuai.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
sebagai berikut:
dalam table yang ada pada lampiran 4, 5, dan 6. Setelah itu data
45
rumus:
K= Ki x 100%
Total soal
Keterangan:
K : Persentase indikator dari masing-masing karakteristik soal tipe
HOTS dalam soal UN Biologi SMA tahun 2016/2017.
Ki : banyaknya butir soal hasil analisis dari indikator masing-masing
karakteristik soal tipe HOTS dalam soal UN Biologi SMA tahun
2016/2017.
A. Simpulan
analisis karakteristik soal tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam
soal Ujian Nasional Biologi SMA tahun ajaran 2016/2017, adalah sebagai
berikut:
kompetensi.
pemecahan masalah.
B. Saran
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan Supriyono, W. 2001. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
242 hlm.
Alpusari, M. 2014. Analisis Butir Soal Konsep Dasar IPA 1 Melalui Penggunaan
Program Komputer Anates Versi 4.0 For Windows. Jurnal Primary
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau. 3 (2). 10 hlm.
Guchi, P. 2017. Analisis Butir Soal Ujian Nasional (UN) Biologi SMA Tahun
Pelajaran 2013/2014, 2014/2015, 2015/2016 Berdasarkan Taksonomi
Bloom Revisi. (Skripsi). Universitas Negeri Medan. Medan. 50 hlm
Lailly, N., dan Wisudawati, A. 2015. Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking
Skill (HOTS) dalam Soal UN Kimia SMA Rayon B Tahun 2012/2013.
Kaunia: Integration and Interconnection Islam and Science. 11 (1). 13 hlm.
Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 224 hlm
Widana, I . 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta. 46 hlm.