914 - 1560754314432 - Makalah Indo (Kel.3) 18A. Pengaruh Kurang Konsumsi Serat
914 - 1560754314432 - Makalah Indo (Kel.3) 18A. Pengaruh Kurang Konsumsi Serat
LIMO DEPOK
Disusun oleh:
Rizka 1810714018
2019
PRAKATA
i
ABSTRAK
Makalah ini berjudul Pengaruh Kurang Konsumsi Serat Terhadap Sembelit pada
Anak-Anak di Kelurahan Limo Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara konsumsi serat dengan sembelit pada anak-anak. Adapun yang
menjadi latar belakang penulisan makalah ini adalah karena kurangnya minat
anak-anak untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat. Di samping itu,
tingkat terjadinya sembelit pun meningkat pada anak-anak. Oleh karena itu,
penulis beranggapan kajian berkaitan dengan pengaruh di antara keduanya perlu
dilakukan. Untuk mengetahui pengaruh tersebut, penulis menggunakan metode
kuantitatif dan menggunakan kuisioner sebagai instrumen. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah anak-anak di kelurahan Limo,Depok.
Selain itu, waktu penelitian dilakukan sejak Mei hingga Juni 2019 dan
bertempatan di kelurahan Limo, Depok. Adapun hasil penelitian ini menunjukan
kurangnya mengonsumsi serat pada anak-anak sebanyak 7 dari 10 anak pernah
mengalami sembelit. Sebagian besar mereka mengalami hal tersebut akibat
kurangnya mengonsumsi serat. Berdasarkan hasil penelitian, kami menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan antara kebiasaan mengonsumsi serat
terhadap sembelit pada anak-anak.
ABSTRACT
This paper is entitled The Effect of Deficiency Fiber Consumption on
Constipation in Children at Limo Depok Village. This research aims to find out
the relationship between fiber consumption and constipation in children. The
background of writing this paper is due to the deficiency of interest from children
to eat foods that contain fiber. In addition, the level of constipation also increases
to the children.Therefore, the authors assume this reasearch will be related to the
interrelationship needs to be done. To find out the effect, the author uses
quantitative methods and uses questionnaires as instruments. The population that
used in this research were children in the village of Limo, Depok. In addition, the
time of the research was carried out since May until Juni 2019 and located at
Limo Depok Village. The results of this research indicate a deficiency of fiber
consumption in children as many as 7 out of 10 children have many experienced
constipation. Based on the result of this research, we conclude that there is a
significant influence between the habit fiber consumption and constipation in
children.
ii
DAFTAR ISI
Prakata .........................................................................................................................i
Abstrak ........................................................................................................................ii
Daftar Isi .....................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan .......................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah.........................................................................................4
C. Batasan Masalah .............................................................................................4
D. Rumusan Masalah ...........................................................................................4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................4
F. Manfaat Penelitian ..........................................................................................5
Bab II Landasan Teori dan Pembahasan ......................................................................6
A. Definisi Sembelit..............................................................................................6
B. Definisi Konsumsi............................................................................................6
C. Definisi Serat....................................................................................................7
D. Definisi Konsumsi Serat...................................................................................8
E. Analisis Kasus ..................................................................................................8
Bab III Penutup ..........................................................................................................11
A. Simpulan ........................................................................................................11
B. Saran ..............................................................................................................11
Daftar Pustaka ............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi dapat dipahami sebagai elemen yang terdapat dalam makanan serta
dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh. Zat gizi yang juga disebut nutrisi
meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Tubuh sangat
membutuhkan semua elemen tersebut, terlebih pada balita yang masih dalam
tahap pertumbuhan.
Salah satu maslah yang kerap terjadi pada anak adalah sembelit. Sembelit
pada anak dapat menyebabkan trauma. Melihat ekspresi buah hati kekita berjuang
untuk BAB kerap menimbulkan siksaan tersendiri pada orangtua,khususnya para
ibu. Sembelit pada anak tidak saja menimbulkan trauma bagi anak,melainkan juga
bagi ibunya. Untuk itu,tidak ada salahnya jika kita mengetahui bagaimana cara
menghindari sembelit pada anak. Sembelit atau konstipasi merupakan masalah
pencernaan yang sering dijumpai pada anak-anak. Biasanya ditandai dengan
1
2
sulitnya buang air besar kurang dari tiga kali seminggu,serta ketika feses yang
keluar keras,kering dan besar. Penyebabb sembelit dapat dipicu oleh beberapa
faktor diantaranya seperti pola makan yang kurang sehat,kurang minum,malas
untuk ke toilet,stress,faktor genetik serta kurangnya asupan serat.
Sembelit adalah suatu kondisi dimana pergerakan usus menurun atau sulit
buang air besar untuk waktu lama. Semebelit atau konstipasi umumnya diartikan
sebagai kondisi buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu. Sembelit
biasanya sembuh jika orang tersebut mengubah pola hidupnya. Namun sembelit
kronik akan lebih sulit untuk diterapi dan biasanya merupakan gejala dari kondisi
medis yang lain.
Kriteria BAB yang baik di tandai dengan berwarna coklat muda atau
coklat tua, berbentuk seperti sosis, lunak tetapi tidak hancur, mudah keluar dan
tidak terlalu berbau.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
5
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat, penelitian ini berfungsi untuk
menambah pengetahuan berkenaan dengan
pengaruh kebiasaan kurangnya konsumsi serat
terhadap penyakit sembelit.
b. Bagi mahasiswa UPN Veteran Jakarta, khususnya
Program Studi Ilmu Gizi, penelitian ini berfungsi
untuk menambah ilmu dan wawasan pengetahuan
khususnya pengaruh kebiasaan kurangnya konsumsi
serat terhadap penyakit sembelit.
.
A. Landasan Teori
1. Definisi sembelit
Konstipasi biasa disebut sembelit atau susah buang air besar.
Konstipasi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan konsistensi
feses menjadi keras, ukuran besar, penurunan frekuensi atau kesulitan
defekasi eva, (dalam jurnal jannah dkk 2015 ). Menurut pendapat lain
mengatakan bahwa Sembelit atau konstipasi merupakan keadaan
tertahannya feses (tinja) dalam usus besar pada waktu cukup lama karena
adanya kesulitan dalam pengeluaran. Hal ini terjadi akibat tidak adanya
gerakan peristaltik pada usus besar sehingga memicu tidak teraturnya
buang air besar dan timbul perasaan tidak nyaman pada perut Akmal, dkk,
(2010).
Berlainan dengan itu, menurut Herawati (2012) sembelit adalah
suatu gejala bukan penyakit. Di masyarakat dikenal dengan istilah
sembelit, merupakan suatu keadaan sukar atau tidak dapat buang air besar,
feses (tinja) yang keras, rasa buang air besar tidak tuntas (ada rasa ingin
buang air besar tetapi tidak dapat mengeluarkannya), atau jarang buang air
besar. Seringkali orang berpikir bahwa mereka mengalami konstipasi
apabila mereka tidak buang air besar setiap hari yang disebut normal dapat
bervariasi dari tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
sembelit merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang ditandai
dengan sulitnya membuang air besar.
2. Definisi konsumsi
6
7
3. Definisi serat
B. Analisis Kasus
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Limo
Depok, terdapat kasus yaitu seorang ibu yang memberitahu bahwa anaknya
sering terkena sembelit walaupun asupan serat dan cairan sudah. Usia anak
tersebut 2 tahun 8 bulan. Setiap anak tersebut BAB, BAB-nya selalu keras,
besar dan terdapat sedikit darah. Frekuensi BAB-nya pun tidak menentu,
terkadang setiap hari, dua hari, bahkan 3 hari sekali. Tetapi BAB anak tetap
keras. Lalu ibu tersebut menanyakan mengenai apa penyebab dari sembelit
sang anak dan menanyakan obat alami untuk mengatasi sembelit pada anak
seusia tersebut.
luka serta benjolan dalam usus besar (diverticulitis), juga dapat menurunkan
kadar kolesterol dalam darah (perchlolesterolemia). Serat dapat
meningkatkan berat dan ukuran dari feses karena ia menyerap air,
membuatnya lebih lunak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan melalui
anus.
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
B.Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Godlief Joseph. 2002 . Manfaat Serat Makanan Bagi Kesehatan Kita. Makalah
Falsafah Sains (PPs 702). Program Pasca Sarjana / S3. Institut Pertanian Bogor
Santoso, A. 2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan.
Jurnal Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011.
Winarsi H. 2001. Peran Serat Makanan (dietary fiber) untuk Mempertahankan
Tubuh Sehat. Makalah Falsafah Sains (PPS 702), Program Pasca Sarjana IPB.
Definisi Konstipasi. Diakses 18 Mei 2019,
dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41747/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
Fakultas MIPA dan Kesehatan. (2016, September). “Serat Pangan (dietary fiber)
dan Manfaatnya Bagi Kesehatan”. Diakses 18 Mei 2019 ,
dari PDFfmipa.umri.ac.id
Pengertian Konsumsi. (2014). Diakses 18 Mei 2019 ,
dari http://eprints.ums.ac.id/31665/3/BAB_II.pdf
Pengertian Konsumsi Menurut Ahli. (2018). Diakses 18 Mei 2019 ,
dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7548/5/BAB%20II.pdf
12