Anda di halaman 1dari 2

*ALASAN TERLARANGNYA UCAPAN SELAMAT NATAL*

1- Bukanlah perayaan kaum muslimin

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang
ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan
bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata : Aku datang kepada kalian dan kalian
mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah
mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya kurban (‘Idul Adha)
dan hari raya ‘Idul Fitri” (HR. Ahmad, shahih).

2- Mengucap selamat berarti menyetujui kekufuran orang-orang yang merayakan natal

Org nasrani menganggap bahwa hari natal adalah hari kelahiran tuhan mereka, yaitu Nabi
‘Isa Bukankah hal ini adalah kekufuran yang sangat jelas dan nyata?

Padahal Allah Ta’ala telah berfirman,

‫ﯾﻦ‬ ُُ َُ
ِ ‫ﻟﻜ ْﻢ ِدﯾﻨﻜ ْﻢ َوِﻟ َﻲ ِد‬

“Bagimu agamamu, bagiku agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 6).

3- Merupakan sikap loyal (wala) yang keliru

Allah Ta’ala berfirman,

ِ‫ون ﱠ‬
‫اﷲ َﻛ َﻔ ْﺮَﻧﺎ ِﺑ ُﻜ ْﻢ َوَﺑ َﺪا َﺑ ْﯿَﻨَﻨﺎ َوَﺑ ْﯿَﻨ ُﻜ ُﻢ‬ ِ ‫ون ِﻣﻦ ُد‬ َ ‫ﯾﻦ َﻣ َﻌ ُﻪ ِإ ْذ َﻗﺎﻟُﻮا ِﻟ َﻘ ْﻮ ِﻣ ِﻬ ْﻢ ِإﻧﱠﺎ ﺑ‬
ُ ‫ُﺮاء ِﻣ‬
َ ‫ﻨﻜ ْﻢ َو ِﻣﻤﱠﺎ َﺗ ْﻌﺒُ ُﺪ‬ َ ‫اﻫﯿ َﻢ َواﻟﱠ ِﺬ‬ َ ‫َﻗ ْﺪ َﻛﺎَﻧ ْﺖ َﻟ ُﻜ ْﻢ أُ ْﺳ َﻮ ٌة َﺣ َﺴَﻨ ٌﺔ ِﻓﻲ ِإﺑ‬
ِ ‫ْﺮ‬
‫ﺎﷲ َو ْﺣ َﺪ ُه‬ ِ‫َﺪا َﺣﺘﱠﻰ ﺗُ ْﺆ ِﻣﻨُﻮا ِﺑ ﱠ‬ ً ‫ﻀﺎء َأﺑ‬ َ ‫او ُة َو ْاﻟَﺒ ْﻐ‬
َ ‫ْاﻟ َﻌ َﺪ‬

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang
yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya
kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami
ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian
buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (Qs. Al Mumtahanah: 4)

4- Nabi melarang mendahului ucapan salam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ﺎﻟﺴ‬
‫ﻼ ِم‬ ‫ﺎرى ِﺑ ﱠ‬
َ‫ﺼ‬ َ ‫ﻻ َﺗ ْﺒ َﺪءُوا ْاﻟَﯿﻬُﻮ َد َو‬
َ ‫ﻻ اﻟﻨﱠ‬ َ

“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR.
Muslim no. 2167).

5- Menyerupai orang kafir


Ikut serta merayakan hari raya orang kafir adl termasuk perbuatan menyerupai orang kafir.
Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :

‫ُﻮ ِﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ‬
َ ‫َﻦ َﺗ َﺸﺒﱠ َﻪ ِﺑ َﻘ ْﻮ ٍم َﻓﻬ‬
ْ‫ﻣ‬

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)

Anda mungkin juga menyukai