Anda di halaman 1dari 9

PERANAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN

TUMBUH KEMBANG ANAK

Oleh
Luh Ayu Purnama Dewi
(Guru PAUD Wara Kerta Nugraha-Baha Mengwi Badung)

Abstract

Childhood is a very important and valuable phase and is the period of formation in the
period of human formation. Early childhood is often viewed as a golden age for education
providers. The golden age of the child is a very fundamental phase for the development of
the individual because in this phase there are great opportunities for the formation and
development of a person. So great the role of parents in the formation of character and child
development, it is natural if parents need to apply a balanced parenting (authoritative) in
children, not authoritarian parenting or permissive.

Keywords : Role, Parent, Character, Child Growth

Abstrak

Masa anak merupakan suatu fase yang sangat penting dan berharga dan merupakan masa
pembentukan dalam periode pembentukan manusia. Masa anak usia dini sering di pandang
sebagai masa emas (golden age) bagi penyelenggara pendidikan. Masa emas anak tersebut
merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu karena pada fase inilah
terjaadi peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang.
Begitu besarnya peran orang tua dalam pembentukan karakter dan tumbuh kembang anak,
sudah sewajarnya apabila orang tua perlu menerapkan pola asuh yang seimbang (authoritative)
pada anak, bukan pola asuh yang otoriter atau serba membolehkan (permissive).

Kata Kunci : Peranan, Orang Tua, Karakter, Tumbuh Kembang Anak

I. PENDAHULUAN hari. Untuk mencapai tumbuh kembang


Tahun-tahun pertama kehidupan yang optimal tergantung pada potensi
manusia merupakan periode yang sangat biologiknya. Tingkat tercapainya berbagai
penting dan kritis. Keberhasilan tumbuh faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor
kembang anak di tahun-tahun pertama genetik, lingkungan bio-psiki-sosial dan
akan sangat menentukan hari depan anak. perilaku. Lingkungan merupakan faktor
Kelainan atau penyimpangan apapun yang sangat menentukan tercapai atau
kalau tidak diintervensi secara dini tidaknya potensi bawaan. Lingkungan
dengan baik pada saatnya, apalagi yang yang cukup baik akan memungkinkan
tidak terdeteksi akan mengurangi kualitas tercapainya potensi bawaan, sedangkan
sumber daya manusia kelak di kemudian yang kurang baik akan menghambatnya.

PRATAMA WIDYA, VOL. 2 NO. 2, 2017 83


Ni Nyoman Mariani
Proses yang unik dengan hasil akhir yang Masa anak merupakan suatu
berbeda-beda memberikan ciri tersendiri fase yang sangat penting dan berhaga,
pada setiap anak.. Untuk itu orang tua dan merupakan masa pembentukan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam periode pembentukan manusia
dalam pembentukan karakter dan tumbuh menurut Froebel (roopnaire,J.E., 1993).
kembang anak secara optimal. Usia Masa anak usia dini sering di pandang
3-6 tahun merupakan periode sensitive sebagai masa emas ( golden age ) bagi
atau masa peka pada anak yaitu suatu penyelenggara pendidikan. Masa emas
periode dimana suatu fungsi tertentu perlu anak tersebut merupakan fase yang sangat
dirangsang dan diarahkan sehingga tidak fundamental bagi perkembangan individu
terhambat perkembangannya pendapat karena pada fase inilah terjaadi peluang
menurut maria Montessori (dalam yang sangat besar untuk pembentukan
Hurlock, 1978). Misalnya, masa peka dan pengembangan pribadi seseorang.
untuk berbicara pada periode ini tidak Menurut Froebel jika orang dewasa
terpenuhi maka anak akan mengalami mampu menyediakan suatu “tanam” yang
kesukaran dalam berbahasa untuk periode dirancang sesuai dengan potensi dan
selanjutnya. Untuk member gammbaran bawaan anak maka anak akan berkembang
tentang kondisi anak pada masa ini, secara wajar.
berikut ilustrasi tentang kemampuan Pandangan lain tentang anak
bicara anak. Fahmi seorang anak berusia diajukan oleh kelompok konstruktivis yang
3 tahun 1 bulan mengajak ibunya untuk di motori Jean Piaget dan Lev Vygotsky.
bermain dengan mengucapkan “ma, Menurut meereka anak bersifat aktif dan
bitinton ma!”.sekilas kita tidak paham memiliki kemampuan untuk membangun
apa yang di ucapkan anak itu karena pengetahuanya, secara mental anak
kalimatnya tidak dipahami, padahal menkontruksi pengetahuannya melalui
sebenarnya fahmi mengajak ibunya refleksi terhadap pengalamannnya. Anak
untuk bermain badminton, tetapi fahmi memperoleh pengetahuan bukan dengan
belum dapat mengungkapkannya secara cara menerima secara passif dari orang
jelas. Dari ilustrasi di atas bahwa fahmi lain, melainkan dengan cara membangun
perlu dimotivasi dan di latih kemampuan pengetahuannya sendiri secara aktif
berbicaranya agar dapatmenyampaikan melalui interaksi dengan lingkungannya.
apa yang diinginkannya dengan baik Anak adalah makhluk belajar aktif yang
dan benar. Selain pendapat di atas Maria dapat mengkreasi dan membangun
Montessori juga menyatakan bahwa masa pengetahannya.
sensitive anak pada usia ini mencakup Dalam kehidupan sehari-hari dapat
sensitive terhadap keteraturan lingkungan, kita saksikan anak tidak takut untuk
mengeksplorasi lingkungan dengan lidah mencoba dan menemukan sesuatu.Apabila
dan tangan, sensitive untuk berjalan, anak sedang bermain pasir,anak akan terus
sensitive terhadap objek-objek kecil dan mencoba memasukkan pasir dari satu
detail, serta terhadap aspek – aspek social tempat ke tempat lain. Apabila pasir di satu
kehidupan. tempat penuh ia akan menumpahkannya
dan mengisinya kembali. Aktifitas seperti

84 MEMBANGUN SIKAP SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL


it uterus diulang seolah anak tidak lelah budaya kekerasan, minum minuman
melakukannya. Ketika bermain seperti keras, penyalahgunaan narkoba atau seks
itu anak mencoba mengamati dan bebas. Disinilah peran orang tua ditantang
membangun pengetahuannya sendiri. untuk mampu mengembalikan karakter
Anak merupakan aset yang anak dalam kapasitas agar anak dapat
menentukan kelangsungan hidup, kualitas tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.
dan kejayaan suatu bangsa di masa Prilaku social merupakan aktivitas dalam
mendatang. Oleh karena itu anak perlu berhubungan dengan orang lain, baik
dikondisikan agar dapat tumbuh dan dengan teman sebaya,guru, orang tua,
berkembang secara optimal dan dididik saudaranya ,maupun alak komunikasi
sebaik mungkin agar di masa depan yang jaman sekarang sudah semakin
dapat menjadi generasi penerus yang canggih seperti internet.
berkarakter serta berkepribadian baik.
Keluarga adalah lingkungan yang pertama II. PEMBAHASAN
dan utama dikenal oleh anak. Karenanya 2.1. Tumbuh Kembang Anak
keluarga sering dikatakan sebagai Sebuah Realitas. Sejak dilahirkan
primary group. Alasannya, institusi ke dunia setelah bersemayam dalam
terkecil dalam masyarakat ini telah kandungan selama 9 bulan 10 hari, anak
mempengaruhi perkembangan individu memliki ciri khusus yang membedakan
anggota-anggotanya, termasuk sang anak. dari orang dewasa, yakni terus tumbuh dan
Kelompok inilah yang melahirkan individu berkembang (Sunartini, 2001: 1). Tumbuh
dengan berbagai bentuk kepribadiannya kembang anak sebenarnya sudah dimulai
di masyarakat. Oleh karena itu tidaklah sejak pembuahan (konsepsi) sampai anak
dapat dipungkiri bahwa sebenarnya dewasa (kira-kira umur 21 tahun). Jadi
keluarga mempunyai fungsi yang tidak tumbuh kembang ini merupakan suatu
hanya terbatas sebagai penerus keturunan proses yang panjang dari satu sel menjadi
saja. Mengingat banyak hal-hal mengenai berjuta sel manusia. Pertumbuhan dan
kepribadian seseorang yang dapat dirunut perkembangan anak secara prinsip dapat
dari keluarga (Mardiya, 2000 : 10). dibagi dalam 4 periode, yaitu masa
Akibat pengaruh globalisasi yang makin balita, pra sekolah, masa pertengahan
menguat di setiap aspek kehidupan, kanak-kanak dan masa renaja. (Herini
banyak bangsa-bangsa di dunia yang Sarminto, 2004: 1). Periode penting
tidak berkarakter kehilangan jati dirinya. dalam tumbuh kembang anak adalah
Tanpa di sadari budaya telah mengalami masa balita, karena pada masa ini terjadi
pergeseran (akulturasi). Semula batas pertumnuhan dan perkembangan dasar
budaya barat dan timur terlihat jelas, yang akan memperngaruhi perkembangan
namun sekarang ini yang terjadi budaya selanjutnya.
luar secara permisif berbaur dengan Pertumbuhan anak ditunjukkan
budaya lokal. Kondisi yang demikian dengan bertambahnya tinggi dan berat
menjadi berbahaya takala budaya buruk badan, lingkar kepala, lingkar lengan
dari luar ditelan mentah-mentah oleh atas, lingkar dada, dan sebagainya,
anak-anak dalam sebuah keluarga. Seperti Pertumbuhan anak ditunjukkan dengan

PRATAMA WIDYA, VOL. 2 NO. 2, 2017 85


Ni Nyoman Mariani
faktor gizi dan nutrisi. Sementara optimal dikemudian hari. Dalam banyak
perkembangan anak ditunjukkan penelitian menunjukkan kecerdsan anak
dengan perkembangan psikomotor, usia 0-4 tahun terbangun 50% dari total
perkembangan mental dan intelektual, kecerdasan yang akan dicapai pada usia
perkembangan sosial, kemampuan 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
komunikasi, perilaku dan perkembangan usia 4 tahun pertama adalah masa-masa
seksual. Perkembangan anak ini akan paling menentukan dalam membangun
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan kecerdasan anak dibanding masa-masa
lingkungan (Hibana S. Rahman, 2002 :37) sesudahnya. Artinya bila pada usia
Menurut Herini Sarminto (2004 : 2) faktor tersebut tidak mendapat rangsangan yang
bawaan (genetik) merupakan faktor yang maksimal maka potensi tumbuh kembang
dibawa anak sejak lahir. Faktor bawaan ini anak tidak akan teraktualisasikan secara
merupakan modal dasar dalam mencapai optimal. Disamping itu bukan tidak
hasil akhir proses tumbuh kembang anak. mungkin bila pada masa ini anak tidak
Potensi bawaan yang bermutu bila dapat dapat mengalami gangguan perkembangan
berinteraksi dengan lingkungan secara emosi, sosial, mental, intelektual dan
positif akan diperoleh hasil akhir yang moral sangat menentukan karakter cara
optimal. Sementara faktor lingkungan bersikap dan pola perilakunya (Anik
merupakan faktor diluar individu. Rahmani Yudhastawa, 2005 : 10).
Lingkungan ini merupakan
lingkungan bio-fisika-psiko-sosial yang 2.2. Hak Anak
mempengaruhi individu setiap hari, mulai Membicarakan kelangsungan hidup
dari konsepsi sampai akhir hayatnya. dimuka bumi ini adalah membicarakan
Secara garis besar faktor lingkungan ini manusia, karena manusia merupakan
dibagi menjadi dua yaitu : (1) Lingkungan makhluk paling dominan dalam kehidupan
anak sebelum anak lahir, misalnya gizi dan lebih khusus untuk kelangsungan
ibu, obat-obatan, penyakit ibu, stress, hidup masa dengan tergantung pada anak
posisi janin, gangguan hormon, radiasi, sebagai generasi penerus. Anak merupakan
infeksi dan sebagainya; (2) Posisi setelah bagian dari generasi muda, penerus cita-
anak lahir, misalnya gizi anak, penyakit- cita dan perjuangan bangsa. Disamping
penyakit, gangguan hormon, perumahan, itu anak merupakan sumber daya manusia
kebersihan, stimulasi, stress, kasih sayang, yang perlu mendapatkan perhatian dan
stabilitas rumah tangga dan adat istiadat. perlindungan dari berbagai ancaman
Terkait dengan tumbuh kembang anak dan gangguan agar supaya hak-haknya
para ahli psikologi perkembangan sepakat tidak terabaikan. (Sri Sugiharti, 2005: 1)
bahwa usia balita adalah “The Golden Tentang apa saja hak anak, Perserikatan
Age” atau masa emas dalam tahap Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan
perkembangan hidup manusia. Dikatakan resolusi No. 44/25 tentang konvensi hak-
sebagai masa emas karena pada masa hak anak (Convention on the Rights of
ini tidak kurang 100 milyar sel otak the Child) tertanggal 20 November 1989.
siap untuk distimulasi agar kecerdasan Konvensi ini telah diratifikasi Indonesia
seseorang dapat berkembang secara pada tanggal 25 Agustus 1990 dengan

86 MEMBANGUN SIKAP SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL


keputusan presiden nomor 36 tahun 1990. ini dalam mencetak generasi yang
sekarang ini Indonesia sudah mempunyai berkwalitas menurut Sri Mirmaning
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Tyas (2005:10) sesungguhnya tidak
perlindungan anak yang didalamnya dapat hanya disandarkan pada institusi
memuat 4 hak dasar anak yaitu: pendidikan semata. Peran masyarakat
1. Hak untuk memperoleh luas, keluarga besar, pemerintah, swasta,
keberlangsungan hidup dunia bisnis hingga orang tua sendiri perlu
2. Hak untuk tumbuh dan berkembang dimaksimalkan. Mendasarkan pada hak
3. Hak untuk berpartisipasi dasar anak maka hak yang paling sering
4. Hak untuk memperoleh perlindungan diabaikan adalah hak partisipasi anak
Menurut Noor Siswanto (2002:5) dalam menentukan arah perkembangan
secara lebih terinci ada sebelas hak yang dirinya. Orang dewasa, guru, orang tua,
dimiliki oleh anak antara lain : (1) hak untuk pendidik seringh kali merasa lebih berhak
didaftar sejak kelahirannya, hak atas nama, menentukan apa yang terbaik bagi anak
memperoleh kewarganegaraan dan sejauh tanpa mempertimbangkan basis karakter
mungkin mengetahui dan dipelihara oleh anak. Sehingga yang terjadi kemudian
orang tuanya; (2) hak mempertahankan amat banyak orang tua yang “Gagal”
identitas; (3) hak tidak dipisahkan dengan didik sejak kecil itu, melahirkan anak-
orang tua; (4) hak berhubungan dengan anak yang “Gagal” seperti dirinya.
orang tua; (5) hak menyatakan pendapat,
kemerdekaan berpikir, beragama; 2.3. Membangun Karakter Anak
(6) hak kemerdekaan berserikat dan Membangun karakter berarti
berkumpul; (7) hak memperoleh bantuan mendidik. Untuk berpikir tentang
khusus dari negara bagi anak yang pendidikan dapat kita mudahkan dengan
kehilangan lingkungan keluarga; (8) hak membuat analogi sebagaimana seorang
menikmati norma kesehatan tertinggi petani yang hendak bertanam di ladang.
dan hak memperoleh pendidikan; (9) hak Anak yang akan dididik dapat diibaratkan
memperoleh pemeliharaan, perawatan sebagai tanah, isi pendidiklah sebagai
serta perlindungan; (10) hak untuk bibit atau benih yang hendak ditaburkan,
beristirahat, bersantai, bermain dan sedangkan pendidik diibaratkan sebagai
hak untuk turut serta dalam kegiatan petani. Untuk mendapatkan tanaman
rekreasi dan; (11) hak untuk dilindungi dari yang bagus, seorang petani harus jeli
eksploitasi ekonomi, eksploitasi seksual menentukan jenis dan kondisi lahan,
dan kegiatan yang bersifat pornografis kemudian menentukan jenis bibit yang
serta pemakaian narkoba. Hak-hak anak tepat, serta cara yang tepat, setelah
tersebut perlu diwujudkan agar tumbuh mempertimbangkan saat yang tepat pula
kembang anak dapat berlangsung optimal. untuk menaburkan bibit. Setelah selesai
Dengan adannya hak-hak tersebut sudah menabur, petani tidak boleh diam, tetapi
barang tentu menjadi kewajiban keluarga, harus memelihara, danmerawatnya
masyarakat dan bangsa (termasuk jangan sampai kena hama pengganggu
didalamnya institusi pendidikan) untuk (Suharsimi Arikunto 2004:1).
memenuhinya. Keberhasilan bangsa

PRATAMA WIDYA, VOL. 2 NO. 2, 2017 87


Ni Nyoman Mariani
Membangun karakter anak, yang luar baik atau buruk mengalir bagitu
tidak lain adalah mendidik kejiwaan derasnya. Dampaknya bila tidak ada
anak, tidak semudah dan sesederhana pengawasan dan bimbingan yang cukup
menanam bibit. Anak adalah aset keluarga, buruk dari luar.
yang sekaligus aset bagsa. Membesarkan Oleh karenanya, sejak dini pada
fisik anak, masih dapat dikatakan jauh lebih anak perlu ditanamkan nailai-nilai moral
mudah dengan mendidik ajiwa karena sebagai pengatur sikap dan perilaku
pertumbuhanya dapat dengan langsung individu dalam melakukan interaksi
diamati, sedangkan perkembangan jiwa sosial di lingkungan keluarga, masyarakat
hanya diamati melalui pantulannya. maupun bangsa (Gunarwan, 2005 : 10).
Menurut Oppenheim (dalam Terdapat tiga teori perkembangan
Suharsimi Arikunto, 2004 : 2) karakter yang diyakini menentukan hasil jadi
atau watak seseorang dapat diamati dalam seorang anak. Pertama, teori tabula
dua hal, yaitu sikap (attitude) dan perilaku rasa, yakni teori yang menyatakan
(behavior). Jadi sikap sesorang termasuk bahwa hasil jadi seorang anak sangat
anak-anak, tidak dapat diketahui apabila ditentukan seperti apa dia dididik. Teori ini
tidak ada rangsangan dari luar. Rangsangan mengibaratkan anak sebagai kertas putih
itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa yang kosong, tergantung siapa yang
faktor anatara lain cara menyampaikan, menulis dan melukisnya. Menulis dengan
waktu terjadinya, pemberian rangsangan rapi atau dengan mencoret- coret
dan cara memberikan rangsangan. Dengan bahkan diremas hingga kumal. Semua
demikian maka pemebntukan sikap tergantung yang memegang kandali
yang selanjutnya merupakan pembetuk atas kertas putih tersebut. Kedua, teori
karekter atau watak anak, juga sangat genotype, yang menyatakan bahwa hasil
tergantung dari rangsangan pendidikan akhir seorang anak sangat ditentukan oleh
yang diberikan oleh pendidik. gen (sifat, karakter, biologis) orang
Banyaknya anak yang terlibat tuanya. Pepatah sering mendukung
dalam tindak kenakalan anak baik berupa teori ini dengan perumpamanaan : air
tindak kekerasan, penipuan, pemerkosaan/ hujan mengalir tak jauh dari atapnya. Sifat
pelecehan seksual, pencurian, kareakter, hingga yang lebih ekstrim lagi
perampokan hingga pembunuhan serta nasib anak-anak dianggap tidak akan
tindakan/perilaku yang negatif lainnya jauh dari situasi orang tuanya. Penganut
seperti mabuk-mabukan, merokok atau paham ini sangat kenatar jika sampai
menyalahgunakan narkoba, merupakan pada keputusan menentukan jodoh anak-
salah satu bentuk gagalnya pendidikan anaknya. Orang tuanya cocok, maka
terhadap anak. Era globalisasi memang hubungan anaknya boleh berlanjut, namun
telah mengubah segalanya. Beratnya jika tidak cocok maka biasanya orang
persaingan hidup telah menyebabkan tua tidak akan memberi restu hubungan
orang lupa memperhatikan kebutuhn anak anaknya. Ketiga, teori gabungan yang
karena sibuk mencari nafkah. Sementara menggabungkan 2 karakter di atas di
perkembangan teknologi informasi dan tambah denagn faktor mileu (lingkungan ).
komunikasi telah menyebabkan budaya

88 MEMBANGUN SIKAP SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL


Teori ini banyak dipakai oleh 4. Menyekolahkan anak sesuia dengan
para psikolog maupun pengembang keinginan anak.
pendidikan. Teori ini meyakini bahwa 5. Memberikan pendidikan dalam
hasil akhir seorang anak ditentukan keluarga, sopan santun, sosial, mental
oleh tiga hal: faktor orang tua, faktor dan juga pendidikan keagamaan serta
pendidkan dan faktor lingkungan. Banyak melindungi tindak kekerasan dari
faktor lingkungan yakni dengan siapa luar.
dia bergaul, bergaul, pengaruh orang- 6. Memberikan kesempatan anak untuk
orang dekat, paling diyakini sangat mengembangkan dan berpendapat
efektif mempengaruhi perkembangan sesuai dengan usia anak.
anak Membangun karakter anak dengan Atas dasar itu orang tua yang
demikian dibutuhkan upaya serius dari bijaksana ankan mengajak anak sejak dini
berbagai pihak terutama keluarga untuk untuk berinteraksi denagn lingkungan
mengkondidikan ketiga faktor di atas sekitar. Saat itulah pendidikan karakter
agar kondusif untuk tumbuh kembang diberikan. Mengenal anak akan
anak. Pendidikan karakter pada anak perbedaan di selilingnya dan diliatkan
harus siarahkan agar anak memiliki jiwa dalam tanggung jawab hidup sehari-hari,
mandiri, bertanggung jawab dan mengenal merupakan sarana anak untuk belajar
sejak dini untuk dapat membedakan hal menghargai perbedaan di sekelilingnya
yang baik dan buruk, benar-salah, hak- dan mengembangkan karakter di tengah
batil, angkara murka-bijaksana, perilaku berkembangnya masyarakat. Pada tahap
hewani dan manusiawi (Witono, 2005:1) ini orang tua dapat mengajarkan niali-
nilai universal seperti cara menghargai
2.4. Peran Orang Tua orang lain, berbuat adil pada diri sendiri
Anak adalah individu yang unik. dan orang lain, bersedia memanfaatkan
Banyak yang menagatkan bahwa anak orang lain.
adalah miniatur dari orang dewasa. Bapak ibu sebagai orang tua anak,
Padahal mereka betulbetul unik. Mereka adalah contoh keteladanan dan perilaku
belum banyak memiliki sejarah masa bagi anak. Oleh karena itu orang tua
lal. Pengalaman mereka sangat terbatas. harus berperilaku baik, saling asih, asah
Di sinilah peran orang tua yang memiliki dan asuh. Ibu yang secara emosional dan
pengalaman hidup lebih banyak sangat kejiwaan lebih dekat dengan anaknya
dibutuhkan membimbing dan mendidik harus mampu menjadi teladan yang baik
anaknya. Apabila dikaitkan dengan hak- bagi anak-anaknya baik dalam bertutur
hak anak, menurut Sri Sugiharti (2005:1) kata, bersikap maupun bertindak. Peran
tugas dan tanggung jawab orang tua antara ibu dalam pembentukan karakter ini
lain : demikian besar, sehingga ada pepatah
1. Sejak dilahirkan mengasuh dengan yang mengatakan bahwa “Wanita adalah
kasih sayang. tiang negara. Manakala wanitanya
2. Memelihara kesehatan anak. baik maka baiklah negara. Manakala
3. Memberi alat-alat permainan dan wanitanya rusak, maka rusaklah negara”.
kesempatan bermain.

PRATAMA WIDYA, VOL. 2 NO. 2, 2017 89


Ni Nyoman Mariani
Sementara itu sang bapak sebagai eksplorasi. Kondisi yeng demikian itu
kepala keluarga juga harus mampu menjadi tidak akan didapatkan anak bila orang
teladan yang baik. Karena ayah yang tuanya menerapkan pola asuh otoriter
terlibat hubungan dengan anaknya sejak atau permisif. Karena anak-anak di bawah
awal akan mempengaruhi perkembangan asuhan otoriter akan menjadi pendiam,
kognitif, motorik, kemampuan, menolong Penakut dan tidak percaya pada diri
diri sendiri, bahkan meningkatkan mereka sendiri. Sementara anak-anak
kemampuan yang lebih baik dari anak yang diasuh dengan model permisif
lain. Kedekatan dengan ayah tentunya akan menajdi anak yang tidak mengenal
juga akan mempengaruhi pembentukan aturan dan norma serta idak memiliki
karakter anak. Begitu besarnya peran rasa tanggung jawab. Dengan berkaca
orang tua dalam pembentukan karakter dan pada kondisi saat ini, sudah saatnya
tumbuh kembang anak, sudah sewajarnya orang tua sekarang mengambil peran
apabila orang tua perlu menerapkan pola lebih untuk mengembangkan karakter
asuh yang seimbang (authoritative) pada dan memberi kesempatan untuk tumbuh
anak, bukan pola asuh yang otoriter atau dan berkembang secara optimal agar anak
serba membolehkan (permissive). menjadi manusia berkualitas.
Pola asuh yang seimbang
(authoritative) akan selalu menghargai III. SIMPULAN
individualitas akan tetapi juga menekankan Keluarga adalah lingkungan yang
perlunya aturan dan pengaturan. Mereka pertama dan utama dikenal oleh anak,
dangat percaya diri dalam melakukan jadi dalam lingkungan keluargalah watak
pengasuhan tetapi meraka sepenuhnya dan kepribadian anak akan dibentuk
mengahrgai keputusan yang diambil yang sekaligus akan mempengaruhi
anak, minat dan pendapat serta perbedaan perkembangannya di masa depan.
kepribadiannya. Orang tua dengan pola Di mata anak, orang tu (ayah ibu) adalah
asuh model ini, penuh dengan cinta kasih, figur atau contoh yang akan selalu ditiru
mudah memerinci tetapi menuntut tingkah oleh anak-anaknya. Oleh sebab itu, ayah ibu
laku yang baik. Tegas dalam menjaga harus mampu memberi contoh yang baik
aturan bersedia memberi hukuman ringan pada anak-anaknya, memberi pengasuhan
tetapi dalam situasi hangat dan hubungan yang benar serta mencukupi kebutuhan-
saling mendukung. Mereka menjelaskan kebutuhannya dalam batasan yang wajar.
semua tindakan dan hukuman yang Dengan memainkan peranan yang benar
mereka lakukan dan minta pendapat anak. dalam mendidik dan mengasuh anak,
Anak dari orang tua yang demikian akan anak akan tumbuh dan berkembang secara
merasa tenang dan nyaman. Mereka akan optimal. Dan yang tidak kalah pentingnya,
menajdi paham kalau mereka disayangi anak akan tumbuh menjadi anak yang
tetapi sekaligus mengerti terhadap apa berkarakter tidak mudah larut oleh budaya
yang diharapkan dari orang tua. Jadi anak buruk dari luar serta menjadi anak yang
sejak pra sekolah akan menunjukkan berkepribadian baik sebagai aset generasi
sikap lebih mandiri, mampu mengontrol penerus bangsa di masa depan.
dirinya, biasa bersikap tegas dan suka

90 MEMBANGUN SIKAP SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL


DAFTAR PUSTAKA
Ernawulan syaodin mubiar agustin “buku
bimbingan konseling untuk anak
usia dini “ penerbit universitas
terbuka, tahun 2012.
https://mardia.wordpress.
com/2009/10/25/perananorangtua
dalampembentukankarakterdan
tumbuhkembanganak/

PRATAMA WIDYA, VOL. 2 NO. 2, 2017 91


Ni Nyoman Mariani

Anda mungkin juga menyukai