Anda di halaman 1dari 14

SUMBER DAYA MANUSIA

A. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan upaya dalam pengambilan keputusan yang sudah diperhitungkan
dengan matang mengenai hal apa saja yang akan dilakukan di masa yang akan datang oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
1. Syarat Perencanaan
a. Mengetahui secara jelas masalah yang direncanakannya.
b. Mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut
secara lengkap.
c. Mempunyai pengalaman luas tentang analisis pekerjaan (job analysis), kondisi
organisasi dan persediaan SDM.
d. Mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang.
e. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
f. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, khususnya yang
menyangkut tenaga kerja.
2. Langkah-langkah Perencanaan
a. Mampu menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM.
b. Mengumpulkan data dan informasi yang lengkap mengenai SDM.
c. Mengelompokkan data dan informasi tersebut dan menganalisisnya.
d. Menetapkan beberapa alternatif yang dapat digunakan.
e. Memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
f. Menginformasikan rencana terpilih kepada para karyawan agar direalisasikan.
3. Tahapan Proses Perencanaan SDM
a. Peramalan terkait penambahan/pengurangan tenaga kerja.
b. Penentuan tujuan dan perencanaan strategis.
c. Penerapan program dan evaluasi.

B. REKRUTMEN (RECRUITMENT)
1. Pengertian Rekrutmen
Menurut Rivai (2004) rekrutmen adalah proses untuk memperoleh sumber daya manusia
(karyawan) yang berkualitas untuk menduduki jabatan atau pekerjaan di dalam perusahaan.
2. Tujuan Rekrutmen
Menurut Simamora (1997) tujuan dari rekrutmen adalah menarik sejumlah pelamar kerja
sehingga perusahaan dapat memilih calon pekerja sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh perusahan.
3. Tahapan Rekrutmen
a. Sourcing Process
Proses untuk memperoleh pelamar sesuai dengan kebutuhan yang ada melalui sumber-
sumber yang tersedia. Metode: internal resourcing dan external resourcing. Cara yang
digunakan: direct mail, bursa kerja, head hunter, dll.
b. Selection Process
Proses menyaring pelamar kerja menjadi kandidat yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Cara: tes psikometri, wawancara psikologi, tes teknis, managerial skill test,
dll.
c. User Process
Proses mencari orang yang tepat untuk posisi yang dibutuhkan dari kandidat yang lolos
dari proses seleksi. Tahapan: wawancara oleh manajer maupun direktur, medical check
up, sign contract & administration dan orientasi karyawan baru.
4. Metode Rekrutmen
Menurut Hasibuan (2010), ada dua metode rekrutmen, yaitu:
a. Metode tertutup
Cara penarikan pelamar dengan menginformasikan hanya pada karyawan atau orang
tertentu.
b. Metode terbuka
Cara penarikan karyawan dilakukan dengan menginformasikan secara luas seperti
melalui iklan.
5. Kendala Rekrutmen
Menurut Hasibuan (2010), kendala rekrutmen adalah sebagai berikut:
a. Kebijaksanaan perusahaan
Berbagai kebijaksanaan perusahaan merupakan gambaran dari berhasil atau tidaknya
proses rekrutmen calon karyawan.
b. Persyaratan jabatan
Semakin banyak syarat yang diajukan makan semakin sedikit jumlah pelamar.
c. Metode pelaksanaan rekrutmen
Semakin terbukanya metode rekrutmen maka semakin banyak pelamar yang akan
mendaftar, begitu pula sebaliknya.
d. Kondisi pasar tenaga kerja
Semakin banyak penawaran tenaga kerja maka semakin banyak pula pelamar yang
serius akan mendaftar.
e. Solidaritas perusahaan
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
f. Kondisi lingkungan eksternal
Semakin berkembang perekonomian dan persaingan maka jumlah pelamar akan
semakin sedikit.

C. KOMPENSASI
1. Pengertian Kompensasi
Menurut T. Hani Handoko (2001) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
2. Terminologi Kompensasi dalam Sebuah Bisnis
a. Upah atau Gaji
Upah merupakan basis bayaran yang sering digunakan bagi pekerja-pekerja produksi
dan pemeliharaan. Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam. Sedangkan
gaji biasanya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan atau tahunan.
b. Insentif
Insentif merupakan tambahan-tambahan diluar gaji/upah yang diberikan oleh
organisasi.
c. Tunjangan
Tunjangan merupakan setiap keuntungan yang ditawarkan pada pekerja. Contohnya
makan siang gratis, jasa kesehatan, program liburan.
d. Fasilitas
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang suatu
pekerjaan. Contohnya mobil perusahaan, tempat parkir khusus, keanggotaan klub.
3. Jenis-Jenis Kompensasi
a. Kompensasi finansial langsung
1) Bayaran pokok (gaji/upah).
2) Bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba dan opsi saham).
3) Bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas pembelian saham).
b. Kompensasi finansial tidak langsung
1) Program-program proteksi (asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja
dan dana pensiun).
2) Bayaran di luar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil).
3) Fasilitas-fasilitas (kendaraan, ruang kantor, dan tempat parkir).
c. Kompensasi non finansial
1) Pekerjaan (tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan
rasa pencapaian).
2) Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat, supervise yang kompeten,
kerabat yang menyenangkan dan lingkungan kerja yang nyaman).
4. Tujuan Pemberian Kompensasi
Menurut Notoatmodjo (1998), tujuan dari kebijakan pemberian kompensasi meliputi:

a. Menghargai prestasi karyawan. d. Memperoleh karyawan yang


b. Menjamin keadilan gaji bermutu.
karyawan. e. Pengendalian biaya.
c. Mempertahankan karyawan. f. Memenuhi peraturan-peraturan.

5. Dampak Positif dari Pemberian Kompensasi


a. Memacu karyawan untuk berprestasi dan bekerja lebih giat.
b. Perusahaan mendapat pekerja yang berkualitas baik.
c. Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum.
d. Menjadi daya pikat bagi pencari kerja yang berkualitas.
e. Perusahaan memiliki kelebihan tersendiri dibanding kompetitor.

D. LOYALITAS KARYAWAN
1. Pengertian Loyalitas Karyawan
Menurut Hasibuan (2007) loyalitas karyawan adalah kesetiaan yang dicerminkan oleh
kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan
dari gangguan orang yang tidak bertanggungjawab.
2. Ciri-Ciri Loyalitas
Penjabaran sikap setia pada perusahaan menurut Poerwopoespito (2000) antara lain:

a. Kejujuran. e. Menciptakan suasana yang


b. Mempunyai rasa memiliki menyenangkan di perusahaan.
perusahaan. f. Menyimpan rahasia perusahaan.
c. Mengerti kesulitan perusahaan. g. Menjaga dan meninggikan citra
d. Bekerja lebih dari yang diminta perusahaan.
perusahaan. h. Hemat.
i. Tidak apriori terhadap perubahan.
3. Aspek-Aspek Loyalitas Karyawan
Menurut Saydam (2000) aspek-aspek tentang loyalitas diantaranya:

a. Ketaatan dan kepatuhan. c. Pengabdian.


b. Tanggung jawab. d. Kejujuran.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Karyawan


a. Faktor Rasional
Menyangkut hal-hal yang bisa dijelaskan secara logis. Seperti: gaji, bonus, jenjang
karier dan fasilitas-fasilitas yang diberikan lembaga pada karyawan.
b. Faktor Emosional
Menyangkut perasaan atau ekspresi diri. Seperti: pemimpin yang berkharisma,
pekerjaan yang menantang, pekerjaan yang membanggakan, dan perasaan aman karena
perusahaan merupakan tempat bekerja dalam jangka panjang.
c. Faktor Kepribadian
Menyangkut sifat, karakter dan tempramen yang dimiliki oleh karyawan.
5. Indikasi Turunnya Loyalitas Karyawan
Menurut Nitisemito (1991) indikasi-indikasi turunnya loyalitas karyawan antara lain:

a. Rendahnya produktivitas kerja. d. Kegelisahan dimana-mana.


b. Tingkat absensi yang naik. e. Tuntutan yang sering terjadi.
c. Tingkat perpindahan buruh yang f. Pemogokan.
tinggi.

6. Upaya Peningkatan Loyalitas Karyawan


Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan loyalitas
menurut Soetjipto (dalam Saydam, 2000) antara lain:
a. Mengkaji ulang dan menyusun uraian seluruh pekerjaan atau jabatan yang ada di dalam
perusahaan.
b. Pimpinan perusahaan perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap kepuasan
karyawan.
c. Melibatkan karyawan dalam berbagai pelatihan, sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing.
d. Meningkatkan kualitas sistem penilaian kerja pegawai.
e. Meningkatkan keterpaduan dan keterbukaan sistem pengembangan karier.
f. Penyempurnaan sistem kompensasi sehingga mencerminkan keadilan eksternal.
g. Meningkatkan efektivitas komunikasi dalam perusahaan sehingga ada umpan balik
terhadap hasil pekerjaan.
h. Meningkatkan fleksibilitas waktu kerja sesuai dengan keadaan.
E. SEMBILAN FUNGSI MSDM
1. Perencanaan (Planning).
Perencanaan merupakan upaya dalam pengambilan keputusan yang sudah diperhitungkan
dengan matang mengenai hal apa saja yang akan dilakukan di masa yang akan datang oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
2. Rekrutmen (Recruitment)
Menurut Rivai (2004) rekrutmen adalah proses untuk memperoleh sumber daya manusia
(karyawan) yang berkualitas untuk menduduki jabatan atau pekerjaan di dalam perusahaan.
3. Seleksi
Seleksi merupakan proses untuk menemukan tenaga kerja yang sesuai dan tepat dari sekian
kandidat yang tersedia. Tahapan seleksi meliputi:
a. Tahapan pertama setelah menerima surat lamaran yaitu mempelajari riwayat hidup para
pelamar kerja.
b. Dari riwayat hidup, dilakukan penyaringan antara pelamar yang nantianya akan dipangil
dengan pelamar yang gagal dalam memenuhi standar kualifikasi.
c. Kandidat yang telah terpilih, dipanggil untuk diuji secara tertulis, wawancara, dan proses
uji seleksi yang lain.
4. Orientasi, pelatihan dan pengembangan
Menurut Hani Handoko, pelatihan untuk menyiapkan tenaga kerja guna melakukan
pekerjaan-pekerjaan sekarang sedangkan pengembangan memiliki lingkup yang lebih luas
lagi dalam usaha memperbaiki serta meningkatkan kemampuan, pengetahuan, sikap ataupun
kepribadian pekerja.
5. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja berguna bagi perusahaan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
Fungsi evaluasi MSDM berhubungan erat dengan fungsi pemantauan dan fungsi pelaporan.
6. Kompensasi
Menurut T. Hani Handoko (2001) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
7. Pengintegrasian
Pengintegrasian merupakan aktivitas untuk menyatukan kepentingan perusahaan dengan
kebutuhan para karyawan.
8. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan aktivitas untuk memelihara atau meningkatkan kondisi mental,
fisik dan loyalitas pekerja supaya tercipta adanya kerjasama yang panjang.

9. Pemberhentian
Pemberhentian merupakan pemutusan hubungan kerja perusahaan dengan tenaga kerja.

F. FUNGSI OPERASIONAL MSDM


Fungsi operasional dalam MSDM merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM yang efisien
dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. fungsi ini terbagi menjadi lima,
antara lain:
1. Fungsi Pengadaan.
Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan
yang sesuai kebutuhan perusahaan.
2. Fungsi Pengembangan.
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui
pendidikan dan pelatihan.
3. Fungsi Kompensasi.
Segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
4. Fungsi Pengintegrasian.
Aktivitas untuk menyatukan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan para karyawan.
5. Fungsi pemeliharaan.
Aktivitas untuk memelihara atau meningkatkan kondisi mental, fisik dan loyalitas pekerja
supaya tercipta adanya kerjasama yang panjang.

G. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
1. Man
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja.
2. Money
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan.
3. Materials
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana.
4. Machines
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5. Methods
Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan.
6. Market
Memasarkan produk sangat mempengaruhi proses produksi. Jika barang tidak laku maka
proses produksi akan berhenti.
PEMASARAN

A. FALSAFAH PEMASARAN
Menurut Kotler dan Amstrong (2001) ada lima konsep alternatif yang melandasi aktivitas
pemasaran organisasi, yaitu:
1. Konsep Produksi
Konsumen akan menyukai produk yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau. Oleh
karena itulah manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.
2. Konsep Produk
Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja, sifat terbaik serta
organisasi tersebut harus mencurahkan tenaga untuk melakukan perbaikan atas produknya
secara terus menerus.
3. Konsep Penjualan
Konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan
tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar.
4. Konsep Pemasaran
Pencapaian tujuan organisasi bergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta pemuas kebutuhan pelanggan secara selektif dan efisien dibanding pesaing.
5. Skala Pemasaran Kemasyarakatan
Organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan, minat pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif.

B. STRATEGI PEMASARAN STP (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING)


Strategi pemasaran STP adalah proses mengkategorikan, membidik pasar yang diinginkan
kemudian memposisikan pemasaran perusahaan dibandingkan pesaing.
1. SEGMENTING
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi bagian-bagian berdasarkan pembeli dan
kebutuhan, karakteristik atau perilakunya, dsb.
a. Peran Penting Segmentasi Pasar
1) Memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya.
2) Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan
dalam penentuan tahap positioning.
3) Faktor kunci untuk mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut yang
unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
b. Pola Segmentasi Pasar
1) Preferensi Homogen
Pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap
suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
2) Preferensi yang Menyebar
Pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap
suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
3) Preferensi yang Mengelompok
Pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-
kelompok.
c. Dasar Segmentasi Pasar
1) Segmentasi Geografik
Membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik. Seperti komplek perumahan,
kota, negara dan regional.
2) Segmentasi Demografik
Membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografi. Seperti
umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, pedapatan, dll.
3) Segmentasi psikografis
Membagi pasar menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup
dan kepribadian.
d. Syarat Segmentasi yang Efektif
1) Measurable (terukur).
Segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya
beli konsumen serta ukuran alokasi sumber daya.
2) Substansial (banyak).
Segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3) Accessible (dapat diakses).
Segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4) Differentiable (dapat dibedakan).
Segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5) Actionable (dapat dilayani).
Segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
2. TARGETING
Targeting merupakan penentuan sasaran yang akan dituju.
a. Tiga Kriteria dalam Menentukan Target Pasar
1) Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik cukup besar dan akan
cukup menguntungkan bagi perusahaan.
2) Strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang
bersangkutan.
3) Segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya.
b. Pola Membidik Target Pasar
1) Single Segment Concentration
Perusahaan dapat memilih satu segmen saja
2) Selective Specialization
Perusahaan menyeleksi beberapa segmen.
3) Product Specialization
Perusahaan berkonsentrasi membuat produk tertentu.
4) Market Specialization
Peruahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu.
5) Full Market Coverage
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan.
3. POSITIONING
Positioning adalah bagaimana perusahaan menempatkan posisi dimata pelanggan jika
dibandingkan dengan pesaing.
a. Macam Posisi Perusahaan dalam Persaingan
1) Market Leader
Perusahaan yang memposisikan diri sebagai market leader cenderung menguasai
pasar.
2) Challenger
Perusahaan yang memposisikan diri sebagai penantang akan selalu berusaha
mengambil alih posisi market leader melalui pengembangan dan promosi produk
hingga penetapan harga yang jauh lebih rendah dengan kualitas yang mendekati.
3) Follower
Perusahaan yang cenderung “cari aman” selalu mengikuti market leader, baik itu
dalam penetapan harga, inovasi dan teknologi.
b. Kajian Pertimbangan dalam Menentukan Positioning
1) Kajian terhadap konsumen.
Positioning harus mendeskripsikan nilai bagi konsumen karena positioning
mendeskripsikan nilai yang unggul.
2) Kajian pada kapabilitas perusahaan.
Positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
3) Kajian pada pesaing.
Positioning harus bersifat unik sehingga dengan mudah mendiferensiasikan diri dari
pesaing.
4) Kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis.
Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan
lingkungan bisnis.
c. Landasan Penentuan Positioning
1) Proporsi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan.
2) Capaian yang telah dihasilkan perusahaan.
3) Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan.
4) Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan.
5) Bisnis baru yang dimasuki.
6) Organisasi dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar.
d. Faktor Penting dalam Mengkomunikasikan Positioning
1) Be Creative
Perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen.
2) Simplicity
Komunikasi yang disampaikan harus sederhana dan sejelas mungkin.
3) Consistent yet flexible
Peruahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4) Own, dominate, protect
Komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh dalam benak
pelanggan.
5) User their language
Mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
C. PLC (PRODUCT LIFE CYCLE)
1. Tahap Pengenalan (Introduction)
Dalam tahap ini, barang mulai dipasarkan kedalam jumlah yang besar meskipun volume
penjualannya belum sesuai. Barang yang di jual dasarnya barang baru dikarenakan masih
berada ditahap permulaan dan biasanya biaya yang dikeluarkan juga tinggi terutama biaya
promosi.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Dalam tahap ini penjualan dan laba akan meningkat dengan sangat cepat. Hal ini disebabkan
permintaan sudah sangat meningkat serta masyarakat sekitar sudah mengetahui produk yang
dipasarkan. Maka dari itu, usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut
tidak seagresif tahap sebelumnya.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Penjualan
dalam tahap ini sangat sensitive terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin
tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen diperlukan promosi yang berbeda-
beda.
4. Tahap Penurunan (Decline)
Penurunan penjualan disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, pasar
merasa jenuh terhadap produk yang ada, produk substitusi diterima konsumen dan
perubahan teknologi.
D. MARKETING MIX (4P + 3P)
Bauran pemasaran adalah set variabel yang ada pada rencana pemasaran terkontrol yang
umumnya dinyatakan dalam 4P (product, price, place & promotion). 4P tradisional khusus
digunakan untuk pemaksimalan pemasaran barang, sedangkan 3P pelengkap lebih terfokus
pada pemasaran jasa (people, physical evidence, process).
1. Product (Produk)
Seluruh kegiatan pemasaran pada intinya fokus pada upaya untuk bisa memasarkan produk
tersebut dengan semaksimal mungkin.
2. Price (Harga)
Harga yang diberikan pada konsumen harus tepat. Tepat bukan berarti murah atau mahal.
3. Place (Saluran Distribusi)
Distribusi merupakan suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan guna memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa yang berasal dari produsen ke konsumen.
4. Promotion (Promosi)
Kegiatan promosi produk terdiri dari advertising, publicity, promosi penjualan, dan personal
selling yang dapat dilakukan di berbagai tempat.
5. People (Orang)
Unsur orang atau manusia dimana orang ini adalah pihak yang melayani dalam penjualan
jasa perusahaan pada para konsumen.
6. Physical Evidence (Bukti fisik menarik minat konsumen)
Suatu bukti fisik yang dimiliki perusahaan jasa untuk menarik minat konsumen.
7. Process (Proses pemasaran)
Menunjukkan bagaimana suatu proses pemasaran dilakukan agar jasa yang diminta
konsumen dapat diterima dengan memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai