Anda di halaman 1dari 2

Nama : Barotunnikmah

NIM : G2A017153

Hirschsprung
A. Pengertian Hirschsprung
Penyakit Hirschsprung adalah gangguan pada usus besar yang menyebabkan feses atau tinja
terjebak di dalam usus karena kelainan saraf atau tidak adanya saraf yang mengontrol
pergerakan usus besar. Hal ini menyebabkan usus besar tidak dapat mendorong feses keluar,
sehingga menumpuk di usus besar dan sehingga menyebabkan bayi tidak bisa BAB.

B. Penyebab hirschsprung
Penyebab penyaki ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang
diduga dapat meningkatkan risiko penyakit hirschsprung :
 Kurang sempurnanya perkembangan bayi saat masih di kandungan.
 Penyakit ini banyak terjadi bayi yang berjenis kelamin laki-laki.
 Memiliki saudara yang menderita penyakit Hirschsprung.
 Memiliki orang tua, terutama ibu, yang pernah menderita penyakit Hirschsprung.
 Menderita penyakit bawaaan lainnya yang diturunkan, seperti Down
syndrome dan penyakit jantung bawaan.

C. Tanda dan gejala hirschsprung


Tanda-tanda dan gejala dari penyakit Hirschsprung bervariasi pada tingkat keparahan
kondisi. Biasanya tanda-tanda dan gejala muncul setelah persalinan, namun kadang tidak
terlihat hingga kemudian hari.
Tanda-tanda dan gejala pada bayi yang baru lahir meliputi:
 Gagal mengeluarkan kotoran dalam 48 jam pertama
 Muntah, termasuk memuntahkan zat berwarna hijau atau cokelat
 Sembelit atau gas, yang dapat menyebabkan bayi rewel
 Diare
 Kesulitan dalam buang air kecil
 Jarang dan buang air yang meledak-ledak
 Penyakit kuning
 Menyusui dengan buruk
 Kenaikan berat badan yang buruk
 Perut membesar
 Konstipasi berulang
Pada penyakit Hirschsprung yang ringan, gejala baru muncul saat anak berusia lebih
besar. Gejala penyakit Hirschsprung pada anak yang lebih besar terdiri dari:

 Mudah merasa lelah


 Sembelit yang terjadi dalam jangka panjang (kronis)
 Kehilangan nafsu makan
 Berat badan tidak bertambah
 Perut membengkak
 Sulit untuk bertumbuh
 Impaksi tinja
 Malnutrisi
 Perkembangan yang lambat

D. Pemeriksaan Penunjang
 X-ray perut menggunakan pewarna kontras: Barium atau pewarna kontras lainnya
dimasukkan ke dalam usus melalui tabung khusus yang dimasukkan pada rektum. Barium
mengisi dan melapisi lapisan usus, menghasilkan siluet jelas dari usus besar dan rektum.
X-ray seringkali menunjukkan kontras di antara bagian sempit usus tanpa saraf dan
bagian usus yang normal namun sering bengkak di belakangnya.
 Mengukur kendali otot di sekitar rektum: Tes manometri biasanya dilakukan pada anak-
anak yang lebih besar dan orang dewasa. Dokter memompa balon di dalam rektum. Otot
di sekitar semustinya akan mengendur. Jika tidak, penyakit Hirschsprung mungkin adalah
penyebabnya.
 Mengambil sampel dari jaringan usus besar untuk diuji (biopsi): Prosedur ini adalah cara
yang paling pasti untuk mengidentifikasi penyakit Hirschsprung. Sampel biopsi dapat
diambil melalui alat penyedot, kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat
apakah sel saraf menghilang.
E. Pengobatan
Operasi untuk memotong bagian usus besar yang tidak memiliki sel saraf dapat
mengatasi penyakit Hirschsprung. Lapisan bagian usus yang bermasalah diangkat, dan usus
besar yang normal ditarik dari bagian dalam kolon dan dipasangkan dengan anus.
Pada anak-anak, operasi dapat dilakukan dalam 2 tahap. Pertama, bagian usus besar yang
abnormal diangkat dan disambungkan pada lubang yang dibuat oleh ahli bedah pada perut
anak. Feses kemudian keluar dari tubuh melalui lubang ke kantung yang menempel pada
ujung usus yang menjulur melalui lubang pada perut (stoma).

Prosedur ostomi meliputi:

 Ileostomi: Dokter mengangkat seluruh usus besar dan menyambungkan usus kecil kepada
stoma. Feses keluar dari tubuh melalui stoma ke dalam kantung.
 Kolostomi: Dokter membiarkan bagian usus besar tetap utuh dan menyambungkan pada
stoma. Feses keluar dari tubuh melalui ujung usus besar.

Kedua menutup stoma dan menyambungkan bagian yang sehat dari usus ke rektum atau
anus.

Anda mungkin juga menyukai