Anda di halaman 1dari 45

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Keperawatan Kertas Karya Diploma

2017

Asuhan Keperawatan pada Ny.M


dengan Prioritas Masalah Gangguan
Rasa Nyaman: Nyeri pada Pasien
Kanker Payudara di RSUD dr.Pirngadi Medan

Eliana, Lia

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2723
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
1

Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan Prioritas


Masalah Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri pada
pasien Kanker Payudara di RSUD
dr.Pirngadi Medan

Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Lia Eliana

142500053

PROGRAM STUDI DIIIKEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JULI 2017

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya yang melimpah serta kesehatan dan kesempatan yang
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul: Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Prioritas Masalah Gangguan
Rasa Nyaman: Nyeri pada pasien ca mamae di RSUD. Dr. Pringadi Medan.
Disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma bagi
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas


Keperawatan Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M. Kep, selaku Wakil Dekan I
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, M. Kep, Sp. KMB, selaku Wakil
Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M. Kep, Sp. Mat, selaku Wakil
Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku ketua Prodi
D-III Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera
Utara.
6. Ibu Erniyati, S. Kp, MNS, selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar, dan memberikan waktunya kepada
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat
selesai tepat waktu.
7. Ibu Nur Asiah, S.Kep, Ns. M.Biomed selaku Dosen Penguji yang
dengan sabar telah menguji dan

iii
Universitas Sumatera Utara
8. membimbing penulis.
9. Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp, MNS, selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang dengan sabar membimbing penulis
dalam menyelesaikan program pendidikan D-III Keperawatan.
10. Direktrur RSUD.dr. Pringadi Medan yangtelah memberikan tempat,
waktu dan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah.
11. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Pegawai di Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan nasehat
kepada penulis selama di bangku perkuliahan.
12. Seluruh teman-teman D III Keperawatan stambuk 2014 terutama
kepada teman-taman saya Naomi Narty SRR, Ayu Febrianiwj, Anna
Maria Siahan, Christi, Desy Sinaga yang selalu memberi motivasi,
dukungan, semangat, serta doanya dalam proses pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini.
13. Seluruh teman-teman posko 2 terkhusus nya kepada anak CBD yang
tidak pernah bosan memberi semangat dan motivasi dalam proses
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari kata sempurna, dan diharapkan ada kritikan yang membangun.
Penulis berharap kiranya Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya bagi kita semua.

iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3. Manfaat ............................................................................................................... 3
BAB II PENGELOLAHAN KASUS ................................................................................. 4
2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri.....
2.1.1. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri .................................................................. 4
2.1.2. Fisiologi Nyeri ............................................................................................ 4
2.1.3. Klasifikasi Nyeri ......................................................................................... 5
2.2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri.....
2.2.1. Pengkajian ................................................................................................... 5
2.2.2. Analisa Data ................................................................................................ 8
2.2.3. Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
2.2.4. Perencanaan ................................................................................................ 9
2.3. Asuhan Keperawatan Kasus.............................................................................. 11
2.3.1. Pengkajian ................................................................................................. 11
2.3.2. Analisa Data .............................................................................................. 21
2.3.3. Rumusan Masalah ..................................................................................... 22
2.3.4. Perencanaan .............................................................................................. 22
2.3.5. Implementasi ............................................................................................. 26
2.3.6. Evaluasi ..................................................................................................... 26
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 29
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 29
3.2. Saran ................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................
Lampiran 1 : Catatan Perkembangan ................................................................................
Lampiran 2 : Lembar Konsul.............................................................................................

v
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia dapat diartikan sesuatu yang harus dipenuhi untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Menurut hirarki Maslow tingkat yang paling
dasar dalam kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan fisiologis seperti
udara,air,makanan,tempat tinggal,rasa nyaman,eliminasi,seks,istirahat dan tidur
(Potter & Perry, 2006:613).

Salah satau kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan keselamatan dan
kenyamanan, yang melibatkan fisik dan psikologis menjadi tingkatan yang kedua.
Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagi kebutuhan dasar
klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Konsep
kenyamanan memiliki subjektif yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki
karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang
mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan nyeri.

Nyeri dapat merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan


keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit. Nyeri mengganggu hubungan
dan kamampuan individu untuk mempertahankan perawatan dirinya. Dengan
menyadari prasangka atau kesalahpahaman, maka perawat akan dapat menangani
masalah klien dengan lebih profesional. Perawat tang bereperan sebagai seorang
pengamat yang aktif dan memiliki pengetahuan tentang klien yang mengalami
nyeri, akan menganalisa lebih objektif tentang pengalaman nyeri. Klien membuat
diagnosis bahwa ia mengalami nyeri dan perawat bekerja untuk menerapkan
teknik – teknik dan keterampilan yang pada akhirnya akan menghilangkan nyeri
(Potter & Perry, 2006).

Universitas Sumatera Utara


Salah satunya pada pasien yang terkena kanker payudara, oleh karena itu,
penderita menjadi sangat tergantung dan membutuhkan bantuan orang lain.
Kanker payudara umumnya terjadi pada kaum wanita.Hal ini berdasarkan
penelitian Amerika, yang menunjukan bahwa hampir sepertiga kanker yang di
diagnosa pada wanita adalah kanker payudara. Pada tahun 2000 , di perkirakan
lebih dari 180.000 wanita Amerika didiagnosa mengidap kanker payudara dan
lebih dari 40.000 meninggal karena kanker payudara (Diananda,2009).

Penderita kanker payudara di Indonesia tiap tahun diperkirakan terdapat 100


penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk,
ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahun nya. Sejalan dengan itu,
data emperis juga menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke
tahun terus meningkat. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, sekitar 5,7 %
kematian semua umur di sebabkan oleh kanker ganas. Sedangkan berdasarkan
data sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahu 2007, kanker payudara
menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia
(16,85 %), disusul kanker leher rahim (11,78 %) (YKI, 2012).

Kejadian kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian


kanker. Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan diberbagai negara
berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini.
Demikian pula di bali, kini jumlah kasusnya meningkat dan menempati urutan
kedua terbanyak setelah kanker serviks dan cenderuung bergerser ke arah yang
lebih muda (Siswono, 2003).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien kanker payudara dengan
masalah gangguan rasa nyaman:nyeri di Ruangan Kenanga RSUD
Dr.PIRNGADI kota Medan
2. Tujuan Khusus

Universitas Sumatera Utara


a. Mampu mengkaji asuhan keperawatan pada Ny.M dengan gangguan
rasa nyaman: nyeri.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.M dengan
gangguan rasa nyaman: nyeri.
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada Ny.M dengan
gangguan rasa nyaman: nyeri.
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan pada Ny.M dengan
gangguan rasa nyaman: nyeri
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Ny.M dengan gangguan
rasa nyaman: nyeri
C. Manfaat
1. Bagi pendidikan keperawatan dapat menjadikan refrensi bagi institusi
pendidikan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
dengan prioritas masalah gangguan rasa nyaman: nyeri
2. Bagi pelayanan kesehatan memberikan informasi tentang asuhan
keperawatan dengan prioritas masalah gangguan rasa nyaman: nyeri
3. Bagi klien memberikan informasi bagi klien dalam mengatasi
permasalahan gangguan rasa nyaman: nyeri

Universitas Sumatera Utara


BAB II
PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman:


Nyeri.
1.1.Gangguan rasa nyaman: nyeri

Kolcaba mendefenisikan kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhi


kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman
(suatu keadaan yang meningkatkan penampilan sehari – hari ), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi), dan keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
atau nyeri (Kolcaba, 1992).

Nyeri merupakan perasaan yang tidak nyaman yang sangat sujektif dan hanya
orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan
tersebut (Long, 1996). Secara umum, nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan
tidak nyaman, baik ringan maupun berat (Priharjo, 1992).

Nyeri adalah suatu keadaan yang memengaruhi seseorang yang keberadaannya


diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya (Mc. Coffery, 1979).

Nyeri adalah suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul karena jaringan
sedang rusak rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan rangsangan nyeri (Arthur C Curton, 1983).

1.2.Fisiologi Nyeri

Bagaimana nyeri merambat dan dipersepsikan oleh individu masih belum


sepenuhnya dimengerti. Akan tetapi, bisa tidaknya nyeri dirasakan dan hingga
derajat mana nyeri tersebut menggangu dipengaruhi oleh interaksi antara sistem
algesia tubuh dan transmisi sistem saraf serta interpretasi stimulus (Mubarak &
Chayatin, 2008).

1.3.Klasifikiasi Nyeri

Universitas Sumatera Utara


Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri aku dan
kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan
tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan – lahan,
biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang
termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis,
dan nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat dibagi ke dalam
beberapa kategori, diantaranya nyeri tertusuk dan nyeri terbakar (Hidayat, 2008).

2.1.Pengkajian

Terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seorang perawat


disaat mulai mengkaji respon nyeri yang di alami oeh klien. Donovon dan
Girton (2004) mengidentifikasi komponen-komponen tersebut, diantaranya:

 Penentuan ada tidaknya nyeri


Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus
mempercayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupaun
dalam observasi perawat tidak menemukan adanya cedera atau luka.
Setiap nyeri yang dilaporkan oleh klien adalah nyata. Sebaliknya ada
beberapa pasien yang terkadang justru menyembunyikan nyerinya
untuk menghindari pengobatan.
 Karakteristik Nyeri (P, Q, R, S, T)
a. Faktor pencetus (Provokate)
Perawat mengkaji tentang stimulus-stimulus nyeri pada klien,
dalam hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagian-
bagian tubuh yang cedera. Apabila perawat mencurigai adanya
nyeri psikogenik maka perawat harus mengeksplor prasaan klien
dan menyatakan perasaan-perasaan apa yang dapat mencetuskan
nyeri.

b. Kualitas (Quality)

Universitas Sumatera Utara


Kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subjektif yang
diungkapkan oleh klien, serigkali klien mengungkapkan nyeri
dengan kalimat-kalimat tajam, tumpul, berdenyut, berpindah-
pindah, seperti tertindih, tertusuk dan lain-lain, dimana-mana tiap-
tiap klien mungkin berbeda-beda dalam melaporkan kualtas nyeri
yang dirasakan.
c. Lokasi (Region)
Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk
menunjukkan semua bagian/daerah yang dirasakan tidak nyaman
oleh klien. Untuk melokalisasi nyeri lebih spesifik, maka perawat
meminta klien untuk melacak daerah nyeri dari titik paling nyeri,
kemungkinan hal ini akan sulit apabila nyeri yang dirasakan
bersifat defus (menyebar).
d. Keparahan (Severe)
Tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik
paling subjektif. Pada pengkajian ini klien diminta untuk
menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan, nyeri
sedang atau nyeri berat. Namun sulitnya adalah makna dari istilah-
istilah ini berbeda dari perawat dan klien serta adanya batasan-
batasan khusus yang membedakan antara nyeri ringan, sedang dan
berat. Hal ini juga biasa disebabkan karena memang pengalaman
nyeri pada masing-masing individu berbeda-beda.
e. Durasi (Time)
Perawat menanyakan pada pasien untuk menanakan durasi dan
rangkaian nyeri. Perawat dapat menanyakan: “kapan nyeri mulai
dirasakan?”, “sudah berapa lama nyeri dirasakan?”, “seberapa
sering nyeri kambuh?” atau dengan kata-kata lain yang semakna.
 Respon Perilaku
Perawat perlu belajar dan mengenal berbagai respon perilaku tersebut
untuk memudahkan dan membantu dalam mengidentifikasi masalah
nyeri yang dirasakan klien. Respon perilaku yang biasa di tunjukkan
adalah merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit,

Universitas Sumatera Utara


menggeretakkan gigi, menunjukkan ekspresi wajah meringis,
mengerang, mengaduh, menjerit, dan meraung (Sigit, 2010).
 Respon Afektif
Respon ini juga perlu diperhatikan oleh seorang perawat di dalam
melakukan pengkajian terhadap klien dengan gangguan rasa nyeri.
Ansietas (Kecemasan) perlu digali dengan menanyakan pada klien.
 Persepsi Nyeri
Walau ambang nyeeri hampir sama pada semua individu tanpa
memandang jenis kelamin, sosial, etnik, atau perbedaan kultural,
tetapi perbedaan-perbedaan ini memainkan peran penting dalam
persepsi nyeri tiap individu. Pengaruh faktor-faktor, seperti budaya,
counterstimuli, dan distraksi untuk mengatasi rasa nyeri tidak
dimengerti sepenuhnya. Arti nyeri dan ekspresi verbal maupun
nonverbal tentang nyeri tampaknya dipelajari dari interkasi dalam
kelompok soaial primer. Pengaruh budaya dapat menimbulkan
harapan yang tidak realistis. Rasa nyeri berbeda pada setiap individu.
Melalui pengalaman nyeri, manusia mengembangkan beraneka
mekanisme untuk mengatasi nyeri tersebut. Ketegangan emosi akibat
rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat persepsi nyeri.
 Respon Fisiologis
Pada saat implus nyeri naik ke medulla spinalis menuju ke batang otak
dan thalamus, system saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai
bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada system
sraf otonom menghasilkan system saraf otonom menghasilkan respon
fisiologis. Apabila nyeri berlangsung terus-menerus, berat, dalam, dan
melibatkan organ-organ visceral (misalnya infark miikard atau bau
ginjal) maka sistem saraf simpatis menghasilkan suatu aksi.
 Mekanisme Adaptasi Klien Terhadap Nyeri
 Terkadang individu memiliki cara masing-masing dalam beradaptasi
terhadap nyeri. Perawat dalam hal ini perlu mengkaji cara-cara apa
saja yang bisa klien gunakan untuk menurunkan nyeri yang ia alami,
mengakaji keefektifan cara tersebut dan apakah bisa digunakan saat

Universitas Sumatera Utara


klien menjalani perawatan di rumah sakit. Apabila cara tesebut dapat
digunakan, perawat dapat memasukkannya dalam rencana tindakan
(Sigit, 2010).

Adapun skala keterangan nyeri adalah sebagi berikut:

Saat mengkaji riwayat nyeri perawat sebaiknya memberi klien kesempatan


untuk mengungkapkan cara pandang mereka terhadap nyeri dan situasi tersebut
dengan kata- kata mereka sendiri. Langkah – langkah ini akan membantu
perawat memahami makna nyeri bagi klien dan bagaimana dia berkoping
terhadap situasi tersebut.

2.2.Analisa Data

Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses


keperawatan.Dari informasi yang terkumpul,didapaykan data dasar tentang
maslah – masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan
untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan
keperawatan, serta tindakan keperawatan, untuk mengatasi masalah – masalah
klien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk rumah sakit, selama
klien dirawat secara terus menerus, serta pengkajian ulang untuk
menambah/melengkapi data (Prasetyo, 2010).

Tujuan penumpulan data :

Universitas Sumatera Utara


 Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
 Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
 Untuk menilai keadaan kesehatan klien
 Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah
– langkah berikutnya.
2.3.Rumusan Masalah

Terdapat dua diagnosa keperawatan utama yang dapat digunakan untuk


gambaran nyeri pada klien, yaitu : nyeri akut dan nyeri kronis (NANDA,
2010).

Diagnosa – diagnosa keperawatan lain yang mungkin muncul pada klien


dengan gangguan nyeri :

 Ansietas berhubungan dengan nyeri kronis


 berhubungan dengan :
a. Cidera fisik/trauma
b. Penurunan suplai darah kejaringan
 Nyeri kronik berhubungan dengan :
a. Kontrol nyeri yang tidak adekuat
b. Jaringan parut
c. Kanker maligna
d. Gangguan mobilisasi fisik
e. Nyeri musculoskeletal
f. Nyeri insisi
g. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri yang dirasakan.

2.4.Perencanaan

Untuk setiap diagnosa keperawatan yang telah teridentifikasi, perawat


mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien. Hasil akhir
yang diharapkan dan tujuan perawatan diseleksi berdasarkan pada diagnosa
keperawatan dan kondisi klien. Terapi yang dapat dipilih berdasarkan pada

Universitas Sumatera Utara


faktor – faktor terkait yang menyebabkan nyeri atau masalah kesehatan klien.
Misalnya, nyeri yang berhubungan dengan nyeri insisi akut berespons
terhadap analgesik, sedangkan nyeri yang berhubungan dengan kontraksi
persalinan dini dapat dikurangi dengan latihan relaksasi.

Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan mengggali


langkah perencanan dari proses keperawatan. Perencanaan adalah kategori
dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil
yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan tersebut. Selama perencanaan, dibuat prioritas. Selain
berkolaborasi dengan klien dan keluarganya, perawat berkonsul dengan
anggota tim perawat kesehatan lainnya, menelaah literatur yang berkaitan
memodifikasi asuhan, dan mencatat informasi yang relevan tentang
kebutuhan perawatan kesehatan klien dan penatalaksaan klinik (Potter &
Perry, 2005).

Universitas Sumatera Utara


B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RS.Dr.PIRNGADI

I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 49 tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Huta Puli
Tanggal Pengkajian : 11 Mei 2017
Diagnosa Medis : Kaner Payudara

II. KELUHAN UTAMA


Klien merasakan nyeri pada bagain payudara sebelah kanan
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa Penyebabnya
Klien mengatakan nyeri disebabkan karena adanya luka pada
bagian payudara sebelah kanan.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan:
Klien mengatakan pada saat nyeri kambuh,klien berdoa

Universitas Sumatera Utara


B. Quantity/quality
1. Bagaimana Dirasakan
Klien merasakan nyerinya seperti ditusuk – tusuk.
2. Bagaimana Dilihat
Klien tampak meringis kesakitan.
C. Region
1. Dimana Lokasinya :Payudara sebelah kanan
2. Apakah menyebar :Menyebar
D. Severity
Klien mengurangi rentang gerak karena pasien merasakan nyeri
hebat pada daerah luka dengan skala nyeri 8.
E. Time
Klien mengatakan nyerinya datang secara tiba-tiba dan
berlangsung selama 3 jam

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


A. Penyakit yang Pernah Dialami
Klien mengalami pembengkakan di payudara ± 2 bulan yang lalu,
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Klien mengatakan tidak pernah mengonsumsi obat-obatan
C. Pernah dirawat/dioperasi
Klien mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
D. Lama dirawat
-
E. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
F. Imunisasi
Klien mengatakan tidak mengetahui apakah sudah diimunisasi atau
tidak.

Universitas Sumatera Utara


V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit orang tua
B. Saudara Kandung
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit saudara kandung
C. Penyakit Keturunan yang Ada
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan.
D. Anggota Keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki
riwayat gangguan jiwa.
E. Anggota Keluarga yang Meninggal
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang meninggal.
F. Penyebab Meninggal
-
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi Klien Tentang Penyakitnya
Klien mengatakan ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya.
B. Konsep Diri
Gambaran diri : Klien mengatakan bahwa dirinya sudah
tidak sempurna lagi
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari
penyakitnya
Harga Diri : Klien mengatakan tetap optimis bahwa
penyakitnya akan sembuh
Peran Diri : Klien mengatakan klien adalah seorang
orang tua dalam keluarganya.
Identitas : Klien mengatakan klien adalah seorang

orang tua yang berperan menjadi seorang

ibu dengan memiliki 6 orang anak.

Universitas Sumatera Utara


C. Keadaan Emosi :
Klien tampak dapat mengontrol emosinya walaupun dalam
kesakitan
D. Hubungan Sosial:
- Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidup klien
adalah suami dan anak-anaknya.
- Hubungan dengan keluarga :
Klien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan
anggota keluarganya
- Hubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan hubungan dengan para tetangga baik, sering
berkomunikasi jika sedang melakukan aktivitas.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak adanya hambatan untuk berhubungan
sosial dengan para tetangganya.
E. Spritual
- Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan agama yang dianut adalah agama islam,
klien juga mengatakan selalu mempercayai agama yang klien
anut sejak kecil.
- Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan selalu melaksanakan ibadah shalat 5 waktu
walaupun dengan kondisi dengan duduk.
VII. STATUS MENTAL
1. Tingkat Kesadaran : Klien tampak sadar penuh
(compos mentis)
2. Penampilan : Klien tampak rapi
3. Alam Perasaan : Klien tampak lesu
4. Pembicaraan : Klien tampat berbicara
dengan cepat selama interasi
wawancara.

Universitas Sumatera Utara


5. Afek : -
6. Interaksi selama wawancara : Klien tampak tenang saat
wawancara dan klientampak fokus
pada saat wawancara berlangsung .
7. Proses Pikir : Klien tampak selama interaksi saat
pengkajian selalu melakukan
pengulangan pembicaraan
.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum:
Keadaan umum klien tampak lemas
B. Tanda-Tanda Vital:
- Suhu tubuh : 36,8°C
- Tekanan darah : 130/70 mmHg
- Nadi : 84 x/i
- Pernafasan : 20x/i
- Skala nyeri :8
- TB : 155 cm
- BB : 55 kg
C. Pemeriksaan Head To Toe
Kepala dan rambut:
Bentuk : bentuk kepala simateris
Ubun-ubun : tertutup rata oleh rambut
Kulit kepala : kulit kepala klien bersih dan
berwarna sawo matang
Rambut:
Penyebaran dan keadaan rambut
rambut klien tampak tidak lebat dan penyebarannya merata.
Bau : rambut klien berbau tidak sedap
Warna kulit : warna kulit klien tampak berwarna
sawo matang

Universitas Sumatera Utara


Wajah:
Warna kulit : warna kulit klien tampak berwarna
sawo matang
Struktur wajah : klien tampak memiliki struktur
wajah yang oval atau bulat.
Mata:
Kelengkapan mata dan kesimetrisan
klien memiliki dua buah bola mata lengkap yang simatris.
Palpebra : tidak ditemukan adanya kelainan
Konjungtiva dan sclera : tampak pucat
Pupil : reaksi terhadap cahaya cepat
Kornea dan iris : ditemukan adanya lingkaran abu-
abu dipinggirian kornea.
Visus : tidak dilakukan pemeriksaan
Tekanan bola mata : tidak dilakukan pemeriksaan
Hidung:
Tulang hidung dan posisi septum nasi
Tidak ada tampak kelainan pada tulang hidung dan letaknya di
medical.
Lubang hidung : normal dan simteris
Cuping hidung : normal dan tidak ada kelainan
Telinga:
Bentuk telinga : simetris kanan dan kiri
Ukuran telinga : ukuran telinga normal simetris
kanan dan kiri.
Lubang telinga :
Tidak ditemukan adanya kelainan pada lubang telinga, tidak
ditemukan adanya serumen pada lubang telinga.
Ketajaman pendengaran : klien dapat mendengarkan dengan
baik, tampak harus berbicara dengan pengulangan.
Mulut dan Faring:
Keadaan bibir : bibir klien tampak kering

Universitas Sumatera Utara


Keadaan gusi dan gigi : gusi dan gigi terlihat kurang bersih
Keadaan lidah : lidah tampak bersih
Orofaring : tidak ditemukan adanya kelainan.
Leher:
Posisi trachea : posisi trachea normal di bagian
medical
Thyroid :tidak ditemukan adanya
pembengkakan pada thyroid
Suara : terdengar suara klien normal
Kelenjar limfe :tidak ditemukan adnaya
pembengkakan pada kelenjar limfe
klien.
Vena jugularis : tidak ditemukan adanya kelainan
pada peradaan vena jugularis.
Denyut nadi karotis : denyut nadi teraba

Pemeriksaan Integument:
Kebersihan : klien tampak kurang bersih
Kehangatan : suhu tubuh klien dalam keadaan
normal
Warna : kulit berwarna sawo matang
Turgor : kembali < 2 detik
Kelembaban : kulit tampak kering
Kelainan pada kulit : tidak ditemukan adanya kelainan
pada kulit.

Pemeriksaan payudara dan ketiak:


- Ukuran dan bentuk
Abnormal (adanya benjolan atau massa pada payudara
sebelah kanan), bentuk tidak simetris

Universitas Sumatera Utara


- Warna payudara dan areola
Warna payudara sebelah kiri sawomatang dan areola
sebelah kiri coklat tua.
- Kondisi payudara dan puting
Payudara sebelah kiri normal dan payudara sebelah kanan
terdapat luka
- Aksila dan clavicula
Simetris
Pemeriksaan thoraks/dada:
Inspeksi thoraks : Normal
Pernafasan : 20 x / i
Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda kesulitan
bernafas
Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : Adanya getaran suara
Perkusi : Resonan
Auskultasi : Suara nafas bersih, tidak ada
suara tambahan
Pememriksaan jantung:
Inspeksi : Tidak ada kelaianan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Normal
Auskultasi : Suara jantung terdengar
kuat
Pememriksaan abdomen:
Inspeksi : Bentuk tidak simetris, perut
sebelah kanan lebih besar
daripada perut
sebelah kiri.
Auskultasi : -
Palpasi : Adanya nyeri tekan.
Pememriksaan neurologi : Normal

Universitas Sumatera Utara


Fungsi motorik : Normal

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Pola makan dan minum
Frekuensi makan : klien mengatakan makan 3 x
sehari dengan porsi sedikit.
Nafsu/ selera makan : klien mengatakan kurang selera
makan
Nyeri ulut hati : klien mengatakan tidak adanya
merasakan sakit di ulu hati
Alergi : klien mengatakan tidak ada alergi
Mual dan muntah : klien mengatakan adanya rasa mual
Masalah makan dan minum :klien tidak mengalami kesulitan
pada saat mengunyah dan menelan.
2. Perawatan diri/personal hygiene:
Kebersihan tubuh : klien tampak bersih
Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut klien tampak
kurang bersih, terlihat banyak sisa
makanan yang terselip di gigi
klien.
Kebersihan kuku kaki dan tangan
kebersihan kuku kaki dan tangan klien tampak bersih.
3. Pola Kegiatan/ Aktivitas
Aktivitas klien untuk makan, mandi, eliminasi, ganti pakaian di
lakukan dengan bantuan orang lain(suami).
X. POLA ELIMINASI
1. BAB:
- Pola BAB : Klien mengatakan 1 hari sekali
untuk BAB
- Karakter feses : klien mengatakan feses berbentuk
keras

Universitas Sumatera Utara


- Riwayat perdarahan : klien mengatakan tidak pernah
mengalami perdarahan
- BAB terakhir : 10 Mei 2017
- Diare : klien mengatakan tidak mengalami
diare
- Penggunaan Laksatif : klien mengatakan tidak
menggunakan laksatif.
2. BAK:
- Pola BAK : Klien mengatakan pola BAK
sering tidak ada hambatan
- Karakter urine : Klien mengatakan warna dari urine
adalah kuning bening
- Nyeri BAK : Klien mengatakan tidak merasakan
adanya nyeri
- Riwayat penyakit ginjal : Klien mengatakan tidak ada
mengalami penyakit ginjal.
- Penggunaan diuretic : Klien mengatakan tidak
menggunakan diuretic
XI. Mekanisme Koping
- Adaptif : Bicara dengan orang lain

Universitas Sumatera Utara


1. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 Ds : - Klien mengatakan kerusakan Gangguan
nyeri pada payudara jaringan rasa nyaman:
sebelah kanan karena nyeri
adanya luka

Do: -Wajah klien tampak


meringis kesakitan
dengan skala nyeri 8,
Klien tampak menge
rutkan kening, wajah
klien tampak pucat,
klien tampak berkeri
ngat, klien tampak
lemah dan klien tamp
ak melindungi daerah
nyeri.
2 Ds: - Klien mengatakan merasa Ketidakmampuan Ansietas
cemas dengan penyakitnya mengenal penyakit
dan banyak bertanya tentang
penyakitnya.
Do: - Klien tampak gelisah dan
banyak bertanya tentang
penyakitnya, klien tampak
tidak fokus pada saat
perawat melakukan pengka-
jian, klien tampak tidak bersih
karna klien selalu memikirkan
tentang penyakitnya
3 DS: - Klien mengatakan sulit Imobilitas persial Defisit pera
melakukan kebersihan ekstrimitas kanan watan diri
pada dirinya sendiri atas

Do: - Klien tampak kotor,


rambut berantakan
dan berbau tidak sedap
-Kuku klien terlihat panjang
dan kotor.
- Mukosa oral tampak kotor

Universitas Sumatera Utara


3. RUMUSAN MASALAH
a) Masalah Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri
2. Ansietas (cemas)
3. Defisit perawatan diri

b) Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan raa nyaman: nyeri b/d kerusakan jaringan d/d wajah
Ny.M tampak meringis kesakitan dan Ny.M tampak lemah
2. Ansietas (cemas) b/d ketidakmampuan mengenal penyakit d/d klien
tampak gelisah dan banyak bertanya
3. Defisit perawatan diri b/d imobilitas persial ekstrimitas kanan atas
d/d klien tampak kotor, rambut berantakan dan berbau tidak
sedap,kuku klien terlihat panjang dan kotor.

4. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Dx.1 Gangguan rasa nyaman: nyeri b/d kerusakan jaringan
Tujuan:- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pasien tidak
merasakan nyeri dan rasa tidak nyaman
Kriteria Hasil:
- Mempertahankan tingkat nyeri atau kurang
- Memperlihatkan teknik relaksasi yang efektif
- Mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk
memodifikasi faktor tersebut

Intervensi:

- Kaji intensitas, sifat, dan letak nyeri


- Berikan analgesik melalui rute IM, oral, atau IV sesuai yang
diresepkan
- Dorong penggunaan teknik relaksasi,misalnya sering ubah posisi,
bimbingan imajinasi, dan aktifitas hiburan yang tepat
- Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang

Universitas Sumatera Utara


Rasional:

- Memberikan dasar untuk mengkaji keefektivitasan tindakan pereda


nyeri
- Meningkatkan peredaan nyeri
- Menghilangkan ketidaknyamanan dan meningkatkan efek terapeutik
analgesik
- Penurunan kelemahan dan penghematan enenrgy, meningkatkan
kemampuan koping.

Dx.2: Ansietas (cemas) b/d ketidakmampuan mengenal penyakit

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien


menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fisiologis

Kriteria Hasil:

- Klien mampu mengurangi rasa cemasnya


- Klien mampu menunjukkan stress emosional dan ansietas yang
berkurang dan memperlihatkan kemampuan untuk mengatasi masalah

Intervensi:

- Bantu klien utnuk memahami ansietas


- Beri dukungan emosional dan dorongan pada klien untuk
mengungkapkan perasaan
- Berikan informasi yang akurat tentang penyakitnya
- Berikan teknik relaksasi dan distraksi
- Libatkan keluarga dalam perawatan klien

Rasional

- Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengatasi ansietasnya


dan memberikan informasi tentang ansietas

Universitas Sumatera Utara


- Dapat membantu klien mengklarifikasi dan memverbalisasikan
ketakutannya sehingga memudahkan perawat memberikan
umpan/balik yang realistis dan penenang
- Dengan memberi informasi yang akurat dapat mengatasi berbagai
ketakutan akibat ketidakakuratan informasi
- Dapat meningkatkan perasaan kontrol klien terhadap tubuhnya pada
keadaan strees
- Meningktkan kerjasama klien dan penyesuaian positif terhadap
penyakitnya

Dx.3: Defisit perawatan diri b/d imobilitas persial ekstrimitas kanan atas

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien


ataupunkeluaraga klien mampu melakukan tindakan personal hygen.

Kriteria Hasil:

- Klien mampu mengungkapkan kenyamanan dan kepuasan dengan


kebersihan tubuh
- Klien mampu membersihkan dan mengeringkan tubuh
- Melakukan aktifitas perawatan diri dalam tingkat kemampuan diri
sendiri

Intervensi:

- Kaji kemampuan untuk menggunakan alat bantu


- Kaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh setiap hari
- Pantau kebersihan kuku. Berdasarkan kemampuan perawatan diri klien
- Bantu klien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut, dan
kuku
- Ajarkan klien atau keluarga penggunaan metode alternatif untuk mandi
dan hygiene mulut
- Anjurkan klien untuk melaukan sendiri perawatan dirinya jika klien
mampu

Universitas Sumatera Utara


- Berikan umpan postif atas usaha klien
- Berikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri pada pasien.

Rasional:

- Untuk memantau merencanakan intervensi dan mempersiap alat bantu


- Mengetahui data dasar dalam melakukan intervensi
- Agar kuku klien bersih
- Mempertahankan rasa nyaman
- Meningktkan pengetahuan klien
- Menumbuhkan kemandirian dalam perawatan dan menambah
pengetahuan klien
- Meningkatkan harga diri klien
- Menambah pengetahuan klien

Universitas Sumatera Utara


NO IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Tanggal 11 mei 2017 S: Klien mengatakan nyeri pada
Payudara sebelah kanan karena
- Mengkaji tanda – tanda adanya luka
Nyeri dengan PQRST
- Memberikan analgesik O: Wajah klien tampak meringis
melalui IV sesuai yang kesakitan dengan skala nyeri 8
di resepkan yaitu cefota
xime/12 jam, ranitidin/12
jam, keterolac/8 jam
- Memberikan posisi tubuh A: Masalah belum teratasi
yang sesuai untuk mening
katkan kenyamanan yaitu
posisi semi fowler P: Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan teknik - Kaji kembali nyeri
Relaksasi tarik nafas - Memberikan posisi semi fowler
dalam dan berdoa - Mengajarkan teknik relksasi

2. - Mengkaji pengalaman S: Klien mengatakan kurang mengetahui


pribadi klien dan penyakitnya
Pengetahuan tentang O: Klien tampak bingung dan banyak
Kanker payudara bertanya
- Mengkaji perasaan klien A: Masalah belum teratasi
mengenai diagnosis P: Intervensi dilanjutkan
- Memberikan informasi - Mengkaji kembali pengetahuan
yang akurat tentang - Klien tentang kanker payudara
penyakitnya - Mengkaji kembali perasaan klien
- Memberikan penkes
cara mengurangi cemas
seperti teknik relaksasi
yaitu berdoa dan mende
ngarkan musik islam

- Mengkaji membaran S: Klien mengatakan tidak dapat


3. mukosa oral dan melakukan kebersihan diri secara
kebersihan tubuh mandiri
setiap hari O: Klien tampak kurang bersih
- Membantu klien
dalam melakukan A: Masalah belum teratasi
kebersihan badan,
mulut, rambut, dan P: Intervensi dilanjutkan
kuku.

Universitas Sumatera Utara


Hari Ke 2

No Implementasi Evaluasi
1 - Mengkaji kembali tanda S: - Klien mengatakan masih merasa
nyeri
tanda nyeri - Klien mengatakan mengerti
tentang
- Menganjurkan klien teknik relaksasi yang diajarkan
dan
mengganti posisi untuk sudah mulai merasa nyaman
meningkatkan kenyamanan O: - Wajah klien masih tampak
meringis
- Mengajarkan kembali kesakitan dengan skala nyeri 8
teknik relaksasi - Klien tampak sudah mengerti
dengan
tekhnik relaksasi yang di
ajarkan dan
klien tampak merasa nyaman
A: Masalah sebagian teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
2 - Mengkaji pengalaman S: - Klien mengatakan sedikit
mengerti
dan pribadi klien dan tentang kanker payudara
pengetahuan tentang - Klien mengatakan cemasnya
sedikit
kanker payudara sedikit berkurang, karena
sudah me-
- Mengkaji perasaan ndapat informasi dari perawat
tenta-
klien tentang diagnosis ang kanker payudara
- Memberikan informasi O: - Klien tampak mengerti tentang
yang akurat mengenai penyakitnya
penyakitnya
- Memberikan penkes - Klien tampak sedikit tenang
cara mengurangi
cemas seperti teknik A: Masalah sebagian teratasi
relaksasi tarik nafas
dalam dan berdoa P: Intervensi di lanutkan
3 - Mengkaji kembali S:- Klien mengataka senang karena

Universitas Sumatera Utara


sudah
kebersihan mukosa bersih
oral dan kebersihan - Klien mengatakan mengerti tentang
keb-
tubuh klien ersihan diri yang sudah diajarkan
- Membantu klien da-
alam membersihkan O: - Klien tampak senang
mulut, kuku, dan - Klien tampak mengerti tentang
kebersi-
rambut. Han diri
- Memberikan kembali
pendidikan kesehatan A: Masalah sebagian teratasi
tentang kebersihan
diri pada klien P: Intervensi dilanjutkan

Hari Ke 3

No Implementasi Evaluasi
1 - Mengkaji kembali S: - Klien mengatakan masih
merasakan
tanda-tanda nyeri nyeri
- Memberikan kembali - Klien mengatakan posisi yang
diberikan
analgesik yang telah sudah nyaman yaitu semifowler
direspkan melalui IV - Klien mengatakan mengerti dengan
yaitu cefotaxie/12 jam, tehknik relaksasi yang diajarkan
ranitidn/12jam, ketero-
lac/8 jam O: - Klien tampak masih meringis
kesakitan
- Memberikan kembali dengan skala nyeri 8
posisi tubuh yang - Klien tampak nyaman
sesuai untuk mening- - Klien tampak mengerti dengan
tehknik
katkan kenyamanan relaksasi yang diajarkan
- Mengajarkan kembali
tekhnik relaksasi tarik A: - Masalah sebagian teratasi
nafas dalam, berdoa,
dan mendengarkan P: - Intervensi dilanjutkan
musik islami
2 - Mengkaji pengalaman S: - Klien mengatakan cemasnya sedikit
ber-
dan pribadi klien ten- kurang karena sudah mendapatkan
penkes

Universitas Sumatera Utara


tang kanker payudara dan mengerti tentang penkes cemas
yang
- Mengkaji perasaan yang diajarkan
klien tentang diagnosis
- Memberikan kembali O: - Klien tampak mengerti dan sudah
dapat
penkes cara mengurangi tersenyum
cemas seperti teknik
relaksasi tarik nafas A: - Masalah sebagian teratasi
dalam dan berdoa.
P: - Intervensi dilanjutkan
3 - Mengkaji kembali ke- S: - Klien mengatakan sudah melakukan
Bersihan mukosa oral kebersihan diri dibantu oleh
keluarganya
Dan kebersihan tubuh
Klien mulai dari paka- O: - Klien tampak bersih dan rapi
Ian, rambut, mulit, gigi,
Dan kuku klien A: - Masalah teratasi

P: - Intervensi dihentikan

Universitas Sumatera Utara


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan karya ilmiah tentang asuhan


keperawatan pada Ny.M dengan prioritas masalah gangguan rasa nyaman:
nyeri, penulis akan membahas tantang asuhan keperawatan yang dilakukan
pada Ny.M pada tanggal 11 mei 2017 di RSUD. Dr. Pringadi Medan.
Keluhan utama yang diderita Ny.M adalah Ny.M nyeri pada bagian
payudara sebelah kanan. Setelah dilaukan observasi selama 3 hari, penulis
mendapat tiga prioritas masalah diagnosa keperawatan yang dialami oleh
Ny.M
Masalah keperawatan yang pertama adalah Gangguan Rasa
Nyaman: Nyeri yang berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit yang
ditandai dengan wajah klien tampak meringis kesakitan dengan skala nyeri
8 dan klien tampak lemah. Disini, penulis akan mengkaji tanda – tanda dan
mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri
Masalah keperawatan yang kedua cemas berhubungan dengan
ketidakmampuan mengenal penyakit yang ditandai dengan klien tampak
gelisah dan banyak bertanya. Disini, penulis akan membantu klien untuk
mengenali penyakitnya. Dan setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
3 hari rasa cemas yang dialami klien berkurang ditandai dengan klien
tampak tidak gelisah dan tidak banyak lagi bertanya.
Masalah keperawatan yang ketiga defisit perawatan diri
berhubungan dengan imobilitas persial ekstrimitas kanan atas yang
ditandai dengan klien tampak kurang bersih, rambut berantakan, kuku
yang panjang dan mukosa oral tampak kurang bersih.
Penulis akan membantu klien dalam melakukan defisit perawatan diri. Dan
setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari intervensi dihentikan
ditandai dengan klien tampak bersih dan rapi. Keluarga klien juga sudah
mengerti bagaimana cara melakukan kebersihan diri pada klien.

B. Saran

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Rumah sakit, melalui perawat yang ada diruangan lebih aktif dalam
meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien dengan
Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih


berkualitas dan profesional agar tercipta perawat yang profesional,
terampil, inovatif, aktif dan bermutu yang dapat memberikan asuan
keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan.

Universitas Sumatera Utara


3. Bagi Keluarga

Keluarga adalah orang terdekat bagi pasien, diharpakan dapat


mendukung pasien dan mengetahui cara mengurangi rasa nyeri yang
dihadapi oleh pasien

4. Bagi Perawat

Diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya dalam


memberikan asuhan keperawatan agar lebih maksimal, khusunya pada
pasien dengan kebutuhan rasa nyaman: nyeri. Perawat diharapkan
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang profesional terutama
dalam memfasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhannya.

5. Bagi penulis

Perlu untuk menambah dan meningkatkan kemampuan dalam


memberikan asuhan keperawatan pasien dengan masalah Gangguan
Rasa Nyaman: Nyeri serta perlu memperbaiki agar karya tulis ini lebih
sempurna.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Aziz,A. H. (2008). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan

Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Bobak dkk, (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Alih Bahasa
Maria A.

Wijayarini, S.Kp, MSN dkk. Penerbit Buku Kedokokteran. Jakarta : EGC

Carpenito, L.J. (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis.


Edisi 9,

Jakarta : EGC

Judith M. W & Nancy R. A. (2012). Buku saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 9,

Jakarta : EGC

Kolcaba, K., (2003). Comfort Theory and Practice: A vision for Holistic Care and

Research, Springer Publishing Co, New York

Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan

Praktik. Edisi 8. Alih Bahasa Renata Komalasari, s. Kp, dkk. Penerbit


Buku

Kedokteran. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. (2006). Buku Ajar fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan

praktik. Edisi 4. Alih Bahasa Renata Komalasari, S.Kp, dkk. Penerbit


Buku

Kedokteran. Jakarta: EGC

Prasetyo, S. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha

Ilmu

Universitas Sumatera Utara


CATATAN PERKEMBANGAN

Hari Ke 1

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan
1 Kamis, 11 Mei 15.00  Mengkaji tanda – tanda nyeri
2017  Memberikan analgesik melalui IV sesuai
yang di resepkan
 Memberikan posisi tubuh yang sesuai
untuk meningkatkan kenyamanan
 Mengajarkan teknik relaksasi
S:Klien mengatakan nyeri pada payudara
sebelah kanan karena adanya luka
O: Wajah klien tampak meringis kesakitan
A:Masalah belum teratasi
P:Intervensi di lanjutkan
- Kaji kembali nyeri
- Memberikan posisi semi fowler
- Mengajarkan teknik relaksasi

15.30  Mengkaji pengalaman pribadi klien dan


pengetahuan tentang kanker payudara
 Mengkaji perasaan klien mengenai
diagnosis

S: Klien mengatakan kurang mengetahui


penyakitnya
O: Klien tampak bingung dan banyak
bertanya
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
- Mengkaji kembali pengetahuan klien

Universitas Sumatera Utara


tentang kanker payudara
- Mengkaji kembali perasaan klien

16.00 - Mengkaji membran mukosa oral dan


kebersihan tubuh setiap hari
- Memantau kebersihan kuku. Berdasarkan
kemampuan perawatan diri klien
- Membantu dalam kebersihan badan, mulut,
rambut, dan kuku
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang
kebersihan diri pada klien
S:Klien mengatakan tidak mampu melakukan
kebersihan diri secara mandiri dan dibantu
oleh keluarga atau perawat
O:Klien tampak kurang bersih, Kuku klien
terlihat panjang dan kotor, rambut klien
tampak berantakan dan berbau khas,mukosa
oral tampak kurang bersih
A:Masalah belum teratasi
P:Intervensi dilanjutkan

Hari ke 2

Implementasi dan Evaluasi keperawatan


No Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan
2 Jumat, 12 Mei 15.00 - Mengkaji kembali tanda – tanda nyeri
2017 - Menganjurkan klien mengganti posisi
untuk meningkatkan kenyamanan

Universitas Sumatera Utara


- Mengajarkan kembali teknik relaksasi
S:Klien mengatakan masih merasa nyeri
Klien mengatakan mengerti tentang teknik
relaksasi yang di ajakan dan sudah mulai
merasa nyaman
O:Wajah klien masih tampak meringis
kesakitan,Klien tampak sudah mengerti
dengan teknik relaksasi yang di ajarkan dan
klien tampak merasa nyaman
A:Masalah sebagian teratasi
P: Intervensi di lanjutkan

15.30 - Mengkaji kembali pengetahuan kilen


tentang kanker payudara
- Mengkaji kembali perasaan klien tentang
diagnosis
S: - Klien mengatakan sedikit mengerti
tentang
kanker payudara
- Klien mengatakan cemasnya sedikit
berkurang,karena sudah mendapat
informasi dari perawat tentang
penyakitnya
O:- Klien tampak mengerti dengan kanker
Payudara
- Klien tampak sedikit tenang
A: Masalah sebagian teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
16.00 - Mengkaji kembali mukosa oral dan
kebersihan tubuh klien
- Membantu klien dalam kebersihan
mulut,kuku dan rambut

Universitas Sumatera Utara


- Memberikan kembali pendidikan
kesehatan tentang kebersihan diri pada klien
S:-Klien mengatakan senang karena sudah \
merasa bersih
- Klien mengatakn mengerti tentang
kebersihan diri yang sudah diajarkan
O:- Klien tampak senang
- Klien tampak mengerti tentang
kebersihan diri
A: Masalah sebagian teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Hari ke 3

Impementasi dan Evaluasi Keperawatan


No Hari/tanggal pukul Tindakan Keperawatan
Dx
3 Sabtu, 13 20.00 - Mengkaji kembali tanda – tanda nyeri
Mei 2017 - Meberikan kembali posisi tubuh yang sesuai
untuk meningkatkan kenyamanan
- Mengajarkan kembali teknik relaksasi
S:- Klien mengatakan masih merasakan nyeri
- Klien mengatakan posisi yang diberikan
sudah nyaman
- Klien mengatakan mengerti cara
mengurangi nyeri dengan teknik relaksasi
O:- Wajah klien tampak masih meringis
kesakitan
- Klien tampak nyaman
- Klien tampak mengerti dengan teknik
relaksasi yang diajarkan

Universitas Sumatera Utara


A: Masalah sebagian teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
20.30 - Mengkaji kembali pengetahuan klien tentang
kanker payudara
- Mengkaji kembali perasaan klien tantang
diagnosis
S:- Klien mengatakan sudah mengerti tentang
kanker payudara

O:- Klien mengatakan cemas sedikit


berkurang
A: Masalah sebagian teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
21.00 - Mengkaji kembali mukosa oral dan
kebersihan tubuh klien
- Memantau kembali kebersihan mulut, kuku,
dan rambut
S: Klien mengatakan sudah melakukan
kebersihan
diri tadi sore dibantu oleh keluarganya
O: Klien tampak bersih dan rapi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai