Anda di halaman 1dari 7

TUGAS WELDING 8 / CHRISTOFER KEVIN / 1706070021

1. Jelaskan mekanisme terjadinya tegangan sisa pada pengelasan dan apa resiko dari
adanya tegangan sisa tersebut.
Tegangan sisa merupakan tegangan yang tetap hadir dalamsuatu struktur sebagai akibat
adanya perlakuan termal atau perlakuan mekanik atau keduanya. Tegangan yang
ditimbulkan pada material yang mengalami pengelasan disebabkan utamanya oleh
kontraksi dari logam cair yang membeku. Pemanasan yang tidak merata menyebabkan
ekspansi panas yang terbatas.
Mekanisme terjadinya tegangan sisa adalah pemanasan yang tidak merata menyebabkan
terjadinya ekspansi panas yang terbatas. Pada akhir siklus panas, akan terjadi distorsi atau
terjadi restrain yang menyebabkan munculnya tegangan sisa pada daerah tersebut. Medan
tegangan sisa (residual stress fields) sangat kompleks, tetapi besarnya hampir mendekati
tegangan luluh (yield stress). Tegangan tersebut perlu untuk dihilangkan atau dieliminir
melalui “stress relief heat treatment” PWHT.
Efek Utama Tegangan sisa pada dearah lasan;
 Distorsi
 Kegagalan prematur dari daerah lasan.
Tegangan yang ditimbulkan oleh regangan menghasilkan gaya internal yang
menyebabkan penciutan material sehingga terjadinya perubahan dimensi yang disebut
distorsi.
2. Jelaskan beberapa metoda untuk mengurangi tegangan sisa pada pengelasan.
 Peregangan
Sambungan ditarik sampai terjadi perubahan bentuk plastic
 Anil suhu tinggi
Lasan dari jenis baja konstruksi umum dipanaskan sampai 900 atau 9500C. Setelah
ditahan beberapa lama pada suhu ini kemudian didinginkan pelan – pelan.
 Pembebasan tegangan pada suhu rendah
Kedua permukaan daerah lasan selebar 60 sampai 130 mm dipanaskan sampai 150 atau
2000C, yang diikuti dengan pendinginan dengan air.
 Penempaan
Logam las dan daerah disekitarnya ditempa atau dipukul selama atau setelah pengelasan
 Anil
Lasan dari jenis baja ferit dipanaskan samapai 600 atau 7000C dan yang dari jenis
austenit sampai 9000C. Setelah ditahan beberapa waktu pada suhu ini kemudian
didinginkan pelan – pelan.
 Getaran
Kepada konstruksi diberikan getaran yang dapat memberikan resonansi frekuensi rendah.
Karena getaran ini, akan terjadi perubahan bentuk plastik setempat
3. Jelaskan mekanisme terjadinya Hydrogen Induced Cracking (HIC) pada
pengelasan dan persyaratan apa saja untuk terjadinya HIC. Jelaskan beberapa
sumber Hydrogen & metoda untuk mengurangi larutnya H2 pada pengelasan.
Saat logam las masih cair, logam ini menyerap hidrogen dalam jumlah yang besar yang
dilepaskan dengan cara difusi pada suhu rendah karena pada suhu tersebut kelarutan
hidrogen menurun. Hidrogen yang didifusikan ini menyebabkan terjadinya retak di
daerah pengaruh panas.
Persyaratan terjadinya HIC adalah :
 Hadirnya hidrogen dalam baja yang dapat berdifusi
 Terciptanya tegangan sisa yang tinggi
 Adanya struktur mikro yang rentan terhadap retak (HV>350) seperti martensit
Sumber hidrogen antara lain:
 Air dan zat organik yang terkandung di dalam fluks
 Kelembaban udara atmosfer
 Minyak, zat organik, dan air yang melekat pada rongga – rongga dan permukaan pelat
atau kawat las
Metoda untuk mengurangi larutnya H2 pada pengelasan:
 Menggunakan fluks yang mengandung banyak karbonat. Dengan fluks ini akan
dihasilkan gas karbon dioksida yang dapat menurunkan tekanan parsial hidrogen
didalam busur listrik dengan sendirinya akan mengurangi difusi hidrogen.
 Dilakukan penurunan kecepatan pendinginan dengan memberikan pemanasan mula
pada temperatur antara 50-300oC atau memberikan pemanasan kemudian pada
temperatur antara 200oC sampai 300oC.
4. Jelaskan mekanisme terjadinya Solidification Cracking (Hot Crack) pada
pengelasan dan persyaratan apa saja untuk terjadinya Hot Cracking. Serta
Jelaskan beberapa sumber penyebab hot cracking & metoda untuk menguranginya
pada pengelasan Baja.

Solidification cracking terjadi pada hasil lasan ketika proses solidifikasi. Cracking terjadi
ketika liquid metal tidak mampu mengisi rongga antara logam lasan yang sedang
mengalami solidifikasi ,rongga ini muncul akibat penyusutan yang terjadi atau
pembekuan yang tidak merata akibat adanya impurities dalam logam cair ,bead shape
yang buruk , dan tegangan pada daerah sambungan yang terlalu tinggi. Solidification
cracking terjadi jika logam las membeku sebagai fasa tunggal gamma (γ), yaitu jika
Crek/Niek < 1,5. Jenis cacat ini dapat dihindari dengan menciptakan 5-10% δ-ferrite pada
logam las melalui pemilihan kawat las yang tepat.

Pencegahan untuk solidification cracking adalah dengan

 Pemanasan awal yang temperaturnya diatur tergantung dari carbon equivalent dari
benda kerja.
 Memastikan baja yang dilas tidak mengandung pengotor
 Menggunakan flux yang tepat
 Menggunakan kawat lasan yang tepat untuk mendapat 5-10% ferrite
5. Jelaskan mekanisme terjadinya Lamelar Tearing pada pengelasan. Lalu jelaskan
penyebab utama Lamelar Tearing & metoda untuk menguranginya pada
pengelasan.
Lamellar tearing pada material dapat diartikan sebagai keretakan material akibat
pengelasan yang berbetuk lapisan yang terletak di dalam material dan searah permukaan
material pelat tersebut. Lamellar tearing ini pada umumnya terjadi pada material pelat
baja rolled, dimana ini adalah kondisi berbahaya yang terjadi ketika material pelat yang
mempunyai sifat kelenturan yang rendah (low ductility) yang dilas secara tegak lurus
terhadap arah ketebalan pelat tersebut.

Keretakan ini dapat terjadi disebabkan oleh:


 Regangan (strain) karena kontraksi akibat perubahan suhu terjadi pada arah ketebalan
pelat (through thickness direction of plates)
 Adanya inklusi/sisipan material non-metal yang berupa bidang lapisan tipis dimana
bentuk utama dari sisipan (planar) tersebut searah dengan permukaan pipa. Sehingga
regangan (strain) akibat kontraksi tersebut akan memaksa inklusi non-metal tadi
sebagai pemicu untuk membentuk bukaan planar pada arah pararel terhadap
permukaan pelat.
Metode untuk mengurangi lamelar tearing pada pengelasan :
 Pengurangan kadar sulfur
 Penambahan Ce dan Ca yang menghasilkan butir bukan logam yang berbentuk bulat
sehingga mengurangi kepekaan terhadap lamelar tearing
6. Jelaskan faktor apa saja yang harus saudara (i) perhatikan bila terjadi kekerasan
yang tinggi di HAZ.
Faktor yang harus diperhatikan yaitu:
 Ketangguhan batas las
 Komposisi kimia logam induk
 Kecepatan pendinginan
7. Jelaskan metoda (cara-cara) untuk mengurangi kekerasan yang tinggi di HAZ.
Metode untuk mengurangi kekerasan yang tinggi di HAZ yaitu:
 Penggunaan baja yang kurang peka terhadap penggetasan HAZ
Bertujuan untuk mengurangi kadar paduan dan karbon dalam baja dan mempertinggi
kadar nikel.
 Pembatasan masukan panas
 Penurunan penggetasan melalui cara pengelasan
Bertujuan untuk memperbaiki struktur mikro yang terjadi dengan cara pemanasan
kembali melalui panas las, menghindari terjadinya retak dan distorsi , mengurangi
tegangan sisa dsb yang dapat diusahakan dengan cara – cara pengelasan.
8. Jelaskan tujuan pemanasan awal (preheating) dan pemanasan akhir (PWHT) pada
proses pengelasan.
 Tujuan pemanasan awal ( preheating ) adalah memperlambat laju pendinginan
sehingga mencegah terjadinya retak tumit (toe crack) dan retak manik
(underbead crack) pada baja yang memiliki hardenability yang tinggi
(mengandung paduan).
 Tujuan pemanasan akhir ( PWHT ) adalah untuk menghilangkan tegangan sisa
sehingga dapat mencegah terjadnya distorsi pada logam las.
9. Bila ada cacat dibawah ini, analisa menurut saudara apakah cacat tsb diterima
(accept) atau ditolak (reject) dengan merefer ke ISO 5817 dengan Quality level C
(a) Retak (crack) sepanjang 2 mm di weld metal
(b) Lack of side wall fusion sepanjang 5 mm
(c) Surface porosity diameter 1,5mm
Jawaban :
(a) Reject, karena maksimal yang dapat diterima < 0,5 mm.
(b) Reject, karena yang dapat diterima maksimal 4 mm
(c) Apabila t > 3 mm, diameter maksimal adalah 2 mm sehingga cacat tersebut
diterima. Namun jika 0,5 mm < t < 3mm termasuk reject.
11. Jelaskan cacat las (weld defect) di bawah ini serta sebutkan penyebabnya serta
penanggulangannya

Pada gambar kiri,cacat yang terjadi adalah slag inclusion


cacat terjadi karena penggunaan flux , yang terperangkap dalam welding terutama dalam
operasi multipass , hal ini terjadi karena:
 Penggunaan heat input yang kurang tepat
 Kecepatan dan sudut pengelasan yang kurang tepat Cara penanggulangannya
adalah :
 Menggunakan Heat input yang sesuai
 Membersihkan permukaan sebelum dan setelah pengelasan
 Diameter elektroda diperkecil
 Menggunakan kecepatan dan sudut pengelasan yang tepat
Pada gambar kanan cacat berupa lubang halus akibat gas yang terperangkap dalam
deposit las(porositas). Penyebabnya adalah pengotor, kelembaban atmosfir dan
kontaminasi.
Cara penanggulangannya adalah :
 Mengandung fluks yang memiliki banyak karbonat
 Penurunan kecepatan pendinginan
 Daerah di sekitar kampuh dibersihkan dari airm karat, debu, minyak dan zat
organik yang dapat menjadi sumber gas.
 Penggunaan gas karbondioksida sebagai gas pelindung
 Menghindari basahnya daerah las

Anda mungkin juga menyukai