ID Pengaruh Motivasi Dan Komunikasi Fasilit PDF
ID Pengaruh Motivasi Dan Komunikasi Fasilit PDF
OLEH :
HARNI NINGSIH
NIM : 1425156
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Motivasi dan Komunikasi terhadap Kinerja
Pengurus BUMDes Timur Sejahtera Desa Ujungbatu Timur. Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah Sampling Jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang Pengurus Bumdes Timur
Sejahtera Desa Ujungbatu Timur dan kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan
menggunakan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi: uji validitas dan
realibilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan uji F,
serta analisis koefisien determinasi (R2). Analisis kualitatif merupakan interpretasi dari data-data yang
diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang sudah dilaksanakan dengan memberi
keterangan dan penjelasan. Data-data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi
klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Y=10.174-0,381X1+1.360X2 +e.
Dimana variabel Kinerja (Y), Motivasi (X1), Komunikasi (X2). Pengujian hipotesis menggunakan uji t
menunjukkan bahwa kedua variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan berpengaruh
secara parsial terhadap variabel dependen kinerja pengurus. Kemudian melalui uji F dapat diketahui
bahwa kedua variabel independen yang diteliti secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen
kinerja pengurus. Angka R Square sebesar 0.851 menunjukkan bahwa 85.1% variabel kinerja pengurus
dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar
14.9% dijelaskan oleh variabel lain diluar kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini..
Dari tabel 1.1 diatas dapat terlihat meningkat setiap tahunnya sehingga perguliran
keadaan financial BUMDes secara umum, ada dan tabungan masyarakat dapat meningkat juga.
peningkatan pada kolom pencairan dan kolom Apabila tabungan masyarakat banyak maka
jumlah orang yang dicairkan, tetapi menurun BUMDes tidak akan kekurangan modal untuk
pada kolom pengembalian dan kredit bermasalah pencairan kepada masyarakat.
(Non Permomance Loan/Npl), dan ini sangat Kegiatan yang bergerak dibidang
mempengaruhi kolom Laba Usaha Bumdes, simpan pinjam pastilah tidak terlepas dari
yang menurun pada tahun 2013 dan tahun 2015. permasalahan didalam kreditnya. BUMDes
Pada tahun 2014 terdapat penurunan pada Timur sejahtera mengalami permasalahan
jumlah orang yang diberikan pinjaman, ini terhadap pengembalian yang terlihat pada
disebabkan karena terbatasnya modal BUMDes, meningkatnya NPL dari bulan ke bulan.
disebabkan oleh tunggakan yang tinggi, dan Permasalahan pada pengembalian ini bisa
sedikitnya jumlah tabungan masyarakat.Pada mengakibatkan berkurangnya insentif pengurus,
unit simpan pinjam terdapat realisasi pencairan dan menurunnya SHU BUMDes setiap
kepada 38 orang pemanfaat. Pemberdayaan tahunnya.
terhadap masyarakat miskin juga sedikit, yang Perkembangan BUMdes pada akhirnya
berjumlah hanya 8 orang selama 5 tahun. tidak hanya mengacu kepada legalitas formalnya
BUMDes Timur Sejahtera juga sebagai landasan kerjanya tetapi penyiapan dan
memiliki unit Simpan Pinjam (SP) yang perencanaan Sumber Daya Manusia Pengurus
berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat dalam BUMdes itu sendiri yang penting. Penataan dan
menyimpan dana, baik simpanan pokok, pengembangan kelembagaan BUMdes tidak
simpanan sukarela atau simpanan berjangka hanya menyangkut struktur organisasi maupun
(Deposito) yang diberikan jasa antara 3-6% hubungan kelembagaan tetapi lebih dari itu
pertahun. adalah pengembangan sumber daya manusia
Pengurus harus memiliki komitmen sebagai ujung tombak dalam keberhasilan
yang tinggi agar perkembangan unit ini organisasi.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas menabung pada unit Simpan Pinjamnya.
dari pengawasan beberapa pihak baik dari pihak Monitoring fasilitator Pendamping Kecamatan
Desa itu sendiri atau dari pihak Kabupaten. ini dapat dilakukan melalui komunikasi baik
Pengawasan Internal dilakukan oleh Ketua BPD, secara langsung atau tidak langsung.
LPMD, Tokoh Perempuan dan Penasihat Kepala Fasilitator pendamping kecamatan turut
Desa, dan pengawasan Eksternal oleh ikut serta dalam proses kegiatan BUMDes
Inspektorat Kabupaten dan Fasilitator Pembina tersebut, dengan cara memfasilitasi untuk rapat
Kabupaten, dan Fasilitator Kecamatan. Koordinasi Tingkat desa atau tingkat kecamatan
Fasilitator Kecamatan bertugas memberikan dengan melibatkan seluruh pelaku, baik
motivasi kepada seluruh pengurus BUMDes pengawas, direktur, kepala unit dan staff. atau
agar kinerja pengurus meningkat, dan pengurus secara tidak langsung dengan memotivasi
tidak melakukan penyelewengan terhadap dana pengurus untuk lebih kreatif dalam
yang ada pada kas BUMDes Timur Sejahtera mengembangkan setiap Unit pada BUMDes
ini, sehingga tujuan BUMDes Dapat tercapai Timur Sejahtera tersebut.
yaitu meningkatkan perekonomian masrakat Penataan dan penguatan kelembagaan
menengah kebawah dan melakukan dalam partisipasi terutama dalam
pemberdayaan kepada masyrakat miskin, mempersiapkan kelembagaan pasca program
terutama yang ada di Desa Ujungbatu Timur. yang dirumuskan oleh segenap stakeholders
Fasilitator tidak hanya memberikan BUMDes mulai dari tingkat pedesaan sampai
motivasi kepada pengurus dengan meningkatkan tingkat pusat ada menimbulkan berbagai
kesadaran pengurus untuk lebih meningkatkan permasalahan diantaranya tentang kualitas
perguliran, meminimalkan tunggakan, dan fasilitator pendamping kecamatan dilapangan
memotivasi pengurus agar lebih giat lagi yang bertugas memberikan advice, dirasakan
melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar kurang maksimal peran dan fungsinya, sehingga
masyarakat mau menabung pada BUMDes pengurus kadang kurang bisa bekerja sesuai
Timur Sejahtera ini. Motivasi merupakan salah dengan fungsi jabatannya. Sehingga dapat
satu unsur pokok dalam organisasi, motivasi diidentifikasikan beberapa permasalahan, antara
seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku lain :
seseorang didalam organisasi, motivasi 1. Pengurus kurang melakukan
merupakan dorongan atau pemberian daya sosialisasi kepada masyarakat
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja sehingga, Menurunnya Jumlah
seseorang agar mereka mau bekerja sama, (orang) dan jumlah pinjaman yang
bekerja efektif, dan teritegrasi dengan segala diberikan kepada masyarakat.
daya upayanya untuk mencapai tujuan. Motivasi 2. Pengurus kurang mengetahui
(motivation) dalam manajemen hanya kriteria masyarakat miskin yang
ditunjukan pada sumber daya manusia. sebenarnya sehingga, Menurunnya
Fasilitator melakukan tugasnya dengan Jumlah masyarakat miskin yang
melakukan pengawasan tidak terbatas situasi, dibina.
kondisi, ruang dan waktu, Fasilitator dapat 3. Pengurus kurang disiplin terhadap
membuat rekomendasi apabila mendapat temuan jam kerja yang telah ditetapkan.
yang tidak baik dibidang apa saja dan membuat Berasarkan absensi pengurus sering
permohonan kepada kepala desa atau pihak datang terlambat dan pulang lebih
kabupaten untuk menindak lanjuti permasalahan awal.
tersebut. 4. Pengurus kurang aktif dalam
Tugas dan tanggungjawab dari melakukan hubungan kerjasama
fasilitator adalah melakukan monitoring dengan pihak luar atau pihak ketiga
terhadap rutinitas pencairan dan pengembalian (Donatur/Bank).
dana pada unit Modal Kerja, kemudian 5. Komitmen pengurus Bumdes Timur
memfasilitasi pengurus dalam melakukan Sejahtera juga mengalami
sosialisasi kepada masyarakat dalam penurunan, yang ditandai dengan
menumbuhkan minat masyarakat agar
sedikitnya jumlah tabungan menambahkan wawasan dalam
masyarakat. pelaksanaannya.
6. Hubungan antar sesama Pengurus 2. Bagi Akademik
kurang harmonis, terlihat ketika ada Sebagai bahan wacana atau sumbangan
suatu permasalahan Pengurus yang pikiran untuk melakukan penulisan, dan
lain tidak mengetahuinya. menjadikan masukan dalam
Berdasarkan fenomena seperti yang mengembangkan kurikulum dimasa yang
diuraikan diatas , maka penelitian ini akan datang yakni pengembangan teori dan
mengangkat judul “Pengaruh Motivasi dan konsep dalam bidang manajemen.
Komunikasi Fasilitator Pendamping 3. Bagi Bumdes
Kecamatan Terhadap Kinerja Pengurus Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Bumdes Timur Sejahtera Desa Ujungbatu memberikan gambaran mengenai pengaruh
Timur ” Fasilitator Pendamping Kecamatan terhadap
B. Rumusan Masalah Kinerja Pengurus Bumdes Timur Sejahtera
Berdasarkan latar belakang di atas maka Desa Ujungbatu Timur.
penelitian ini mempunyai perumusan masalah A. Landasan Teori
yaitu, 2.1 Defenisi Motivasi
1. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Motivasi merupakan kerelaan untuk
kinerja pengurus Bumdes Timur Sejahtera berusaha seoptimal mungkin dalam
Desa Ujungbatu Timur mencapai tujuan organisasi yang
2. Apakah Komunikasi berpengaruh terhadap dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk
kinerja pengurus Bumdes Timur Sejahtera memuaskan beberapa kebutuhan individu.
Desa Ujungbatu Timur Motivasi kerja adalah sesuatu yang akan
3. Apakah Motivasi dan Komunikasi menimbulkan dorongan atau semangat kerja.
berpengaruh secara bersama sama terhadap ( Robbin, 2006)
kinerja pengurus Bumdes Timur Sejahtera Indikator- indikator Motivasi
Desa Ujungbatu Timur. Menurut Robbin:2006 indikator
C. Tujuan penelitian pengukuran Motivasi adalah ;
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian a. Peluang jenjang karirt
ini adalah sebagai berikut: b. Hak bicara dan usul
1. Untuk Mengetahui pengaruh Motivasi c. Visi dan misi perusahaan
Fasilitator Pendamping Kecamatan d. Alokasi balas jasa
terhadap Kinerja Pengurus Bumdes Timur 2.2 Defenisi Komunikasi
Sejahtera Desa Ujungbatu Timur. Komunikasi Merupakan proses yang
2. Untuk Mengetahui pengaruh Komunikasi dipergunakan oleh manusia untuk mencari
Fasilitator Pendamping Kecamatan kesamaan arti lewat transisi dengan pesan
terhadap Kinerja Pengurus Bumdes Timur simbolik, komunikasi merupakan saluran untuk
Sejahtera Desa Ujungbatu Timur. proses manajerial yaitu merencanakan,
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Motivasi dan mengorganisasikan, memimpin dan
Komunikasi Fasilitator Pendamping mengendalikan, sehingga wajar untuk
Kecamatan terhadap Kinerja Pengurus disimpulkan bahwa salah satu kekuatan yang
Bumdes Timur Sejahtera Desa Ujungbatu menghambat kinerja kerja kelompok/ organisasi
Timur. adalah kurangnya komunikasi yang efektif.
D. Manfaat penelitian. (Gibson dalam Setiaji dan Ratnasari, 2001)
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi Indikator pengukurannya adalah :
: a. Kejelasan informasi
1. Bagi Penulis b. Kemudahan penyampaian
Penelitian yang ditulis sebagai penerapan c. System informasi
pembelajaran yang saya dapat selama berada d. Kepercayaan internal
di perkuliahan dan dapat menelusuri hasil
untuk mengembangkan ilmu dan
2.3 Defenisi Kinerja kemampuan dan motivasi ”. yang mana hal yang
Kinerja pegawai merupakan aspek yang hampir sama juga dikatakan oleh Gibson yang
penting dalam manajemen Sumber Daya dikutip oleh Pasolong (2007:176), dalam
Manusia. Kinerja merupakan system yang bukunya yang berjudul Teori Administrasi
digunakan untuk menilai dan mengetahui Publik yang menyatakan bahwa : Kinerja
apakah seorang pegawai telah melaksanakan seseorang ditentukan oleh kemampuan untuk
pekerjaannya secra keseluruhan, atau melaksanakan pekerjaan.
merupakan perpaduan dari hasil kerja (apa Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja
yang harus dicapai seseorang) dan Pegawai
kompetensi (bagaimana seseorang Tujuan Komunikasi adalah sebagai saluran
mencapainya). ( Sedarmayanti, 2007:78) untuk melakukan dan menerima pegaruh
Indikator- indikator Kinerja mekanisme perubahan, alat untuk mendorong
Menurut Sedarmayanti ( 2007:78) atau mempertinggi motivasi perantara dan
mengemukakan indikator-indikator kinerja sebagai sarana yang memungkinkan suatu
sebagai berikut : organisasi mencapai tujuannya dan diharapkan
1. Kualitas Kerja (Quality Of Work) mampu meningkatkan kinerja pegawai
adalah kualitas kerja yang dicapai (Effendy,2006:27)
berdasarkan syarat-syarat kesesuaian Hubungan antara komunikasi dan motivasi
dan kesiapannya yang tinggi akan menurut Stephen P Robbin (2006:392) bahwa
melahirkan penghargaan dan kemajuan komunikasi memperkuat motivasi dengan
serta perkembangan organisasi. menjelaskan ke para karyawan apa yang harus
2. Ketetapan waktu (Pompiness) adalah dilakukan, seberapa baik mereka bekerja, dan
berkaitan dengan sesuai atau tidaknya apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki
waktu penyelesaian pekerjaan dengan kinerja yang dibawah standar.
target yang direncanakan. Defenisi BUMDes menurut Maryunani (
3. Inisiatif (Intiative) yaitu mempunyai 2008 : 35 ) adalah lembaga usaha desa yang
kesadaran diri untuk melakukan dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa
sesuatu dalam melaksanakan tugas- dalam upaya memperkuat perekonomian desa
tugas dan tanggung jawab. dan membangun kekuatan social masyarakat
4. Kemapuan (Capability) yaitu diantara yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
beberapa faktor yang mempengaruhi potensi desa. BUMDes adalah suatu lembaga
kinerja seseorang, ternyata yang dapat usaha yang artinya memilki fungsi untuk
diintervensi atau diterapi melalui melakukan usaha dalam rangka mendapatkan
pendidikan dan latihan adalah suatu hasil seperti keuntungan atau laba. Badan
kemampuan yang dapat dikembangkan. Usaha Milik Desa adalah ( BUMDes ) adalah
5. Komunikasi (Communication) lembaga usaha desa yang dikelola oleh
merupakan inetraksi yang dilakukan masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya
oleh atasan kepala bawahan untuk memperkuat perekonomian desa dan dibentuk
mengemukakan saran dan pendapatnya berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
dalam memecahkan masalah yang BUMDes dalam undang-undang No 32 Tahun
dihadapi. 2004 tentang Pemerintahan Daerah didirikan
Dilihat dari indikator diatas maka dapat antara lain dalam rangka meningkatkan
diketahui bahwa motivasi memiliki pengaruh Pendapatan Asli Desa ( PADes).
dengan kinerja pegawai karena seperti dikatakan
oleh T. R Mitchael dalam Buku sedarmayanti ( C. Kerangka Konseptual
2001:51) yang berjudul Manajemen Sumber Berdasarkan teori-teori yang
Daya Manusia dan Produktifitas kerja, dikemukakan diatas dapat dijabarkan kerangka
menjelaskan Performance = Ability x konseptual menggambarkan pengaruh motivasi
Motivasian “ maksudnya untuk mendapatkan dan komunikasi terhadap kinerja. Hal ini dapat
gambaran tentang kinerja seseorang, maka digambarkan pada gambar 2.1 sebagai berikut:
diperlukan pengkajian khusus tentang
Motivasi H1
Kinerja Pengurus BUMdes Timur
( X1 )
Sejahtera
Komunikasi H2
(X2) (Y)
H3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di BUMDes
Timur Sejahtera, Desa Ujungbatu Timur, dengan G. Teknik Analisis Data
objek penelitian adalah pengurus BUMDes Setelah memperoleh data, langkah
Timur Sejahtera. Bertujuan untuk mengetahui selanjutnya adalah pengelolaan data. Hasil
pengaruh Motivasi dan Komunikasi terhadap análisis data yang merupakan jawaban terhadap
Kinerja Pengurus BUMDes Timur Sejahtera, permasalahan dan memberikan petunjuk tercapai
Desa Ujungbatu Timur. Waktu penelitian adalah atau tidaknya penelitian. Teknis análisis data
dari Bulan Januari 2016 sampai Bulan Juli 2016, merupakan pengelolaan yang diperoleh dengan
C. Jenis dan Sumber Data menggunakan rumus atau aturan yang ada,
sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain
Jenis dan sumber data terbagi menjadi 2 yang diambil. Análisis data merupakan suatu
(dua) yaitu: cara untuk mengelola data hasil penelitian guna
1) Data primer memperoleh suatu kesimpulan. Hasil dari
Data primer adalah data yang diperoleh análisis data merupakan jawaban terhadap
langsung dari tempat penelitian yaitu permasalahan dan memberikan petunjuk tercapai
merupakan data yang diperoleh dalam bentuk atau tidak tujuan penelitian.
baku dan masih membutuhkan pengelolaan Teknik yang digunakan dalam mengambil data
lebih lanjut. Data primer dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah :
berupa data laporan keuangan dan kuisioner. 1. Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini berupa kuisioner yang Menurut Sugiyono (2012: 133) kriteria
disebarkan kepada seluruh pengurus interpretasi skor berdasarkan jawaban responden
BUMDes Timur Sejahtera. dapat ditentukan sebagai berikut, “skor
2) Data sekunder maksimum setiap kuisioner adalah 5 dan skor
Data sekunder adalah data yang diperoleh mínimum adalah 1, atau berkisar antara 20%
penulis secara tidak langsung melalui Sampai 100%. Sehingga dapat diperoleh kriteria
perantara. Data sekunder umumnya bersifat tabel 3.3 berikut :
bukti, catatan atau laporan historis yang telah Tabel.3.3
tersususun dalam arsip. Kriteria Analisis Deskriptif Data
D. Teknik Pengumpulan Data No Rentang % Skor Kriteria
1. Observasi 1 81% - 100% Sangat baik
Wawancara 2 61% - 80% Baik
3 41% - 60% Cukup
2. Angket/ Kuisioner 4 21% - 40% Kurang
3. Penelitian Kepustakaan (Library 5 0% - 20% Kurang sekali
research)
kuesioner dikatakan tidak valid apabila r hitung
Interpretasi skor ini diperoleh dengan < r table
cara membandingkan rata-rata skor ítem yang Nilai r xy yang diperoleh dikaitkan
diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan tabel r, bila r xy < nilai r tabel, maka
dengan nilai skor Jawaban kemudian dikalikan butir kuesioner dinyatakan gugur. Bila r xy >
100%. Dapat dilihat ebagai berikut : nilai r tabel, maka butir kuesioner dinyatakan
Rs valid. Pengujian ini menggunakan bantuan
TCR= X 100% computer program software SPSS Versi 16.
n 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang
Dimana : menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat
TCR = Tingkat Capaian Responden dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat
Rs = Rata-rata Skor Jawaban pengukur dipakai dua kali untuk mengukur
n = Nilai Skor Jawaban gejala yang sama dan hasil pengukuran yang
Skor item diperoleh dari perkalian diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
antara skala pertanyaan dengan jumlah reliabilitas ini adalah dengan rumus koefisien
responden yang menjawab pada nilai tersebut. alpha. Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai
Sementara skor tertinggi diperoleh dari jumlah alpha cronbach lebih besar dari 0,60 dimana
nilai kalI pertanyaan paling tinggi dikalikan pada pengujian reliabilitas ini menggunakan
dengan jumlah responden secara keseluruhan. bantuan komputer program SPSS Versi 16.
Dalam penelitian ini, nilai skala paling tinggi G. Teknik Analisis Data
adalah 5 dan jumlah nilai skala paling rendah Setelah memperoleh data, langkah
adalah 1. selanjutnya adalah pengelolaan data. Hasil
INSTRUMEN PENELITIAN análisis data yang merupakan jawaban terhadap
1. Uji Validitas permasalahan dan memberikan petunjuk tercapai
Pengujian validitas digunakan untuk atau tidaknya penelitian. Teknis análisis data
menguji sejauh mana alat pengukur dapat merupakan pengelolaan yang diperoleh dengan
mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat menggunakan rumus atau aturan yang ada,
diukur. Alat ukur yang digunakan dalam sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain
pengujian validitas adalah daftar pertanyaan yang diambil. Análisis data merupakan suatu
yang telah diisi oleh responden dan akan diuji cara untuk mengelola data hasil penelitian guna
hasilnya guna menunjukkan valid tidaknya suatu memperoleh suatu kesimpulan. Hasil dari
data. Bila valid, ketetapan pengukuran data análisis data merupakan jawaban terhadap
tersebut akan semakin tepat alat ukur tersebut. permasalahan dan memberikan petunjuk tercapai
Kuesioner dikatakan valid apabila r hitung atau tidak tujuan penelitian.
(Corrected Item Total Corelation) > r tabel dan
HASIL DAN PE,BAHASAN
HASIL UJI VALIDITAS
Tabel 4.8
UJI VALIDITAS
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN