Anda di halaman 1dari 10

TUGAS DASAR EPIDEMIOLOGI

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

Disusun oleh:

Ahsana Sayidatil Arifah (6411418146)


Dianita Sari (6411418151)
Fayruza Nuril Akhyana (6411418156)
Sherli Jesinata Safitri (6411418162)
Melania Rofiqoh Rafsanjani (6411418167)
Hasna Alyarizqina (6411418172)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
PENELITIAN EKSPERIMEN
A. Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian yang menekankan
kepada pengendalian atas objek yang diamatinya dengan tujuan untuk
mendemonstrasikan adanya jalinan sebab akibat antara variabel dependen dengan
veriabel independen (Suwarno, 1987, hlm. 23). Penelitian eksperimen juga dapat
didefinisikan sebagai penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel laindengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2002,
hlm. 33). Menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006, hlm. 57) penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol
terhadap kondisi.Sugiyono (2012, hlm. 109) menambahkan penelitian eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen
menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data
yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (Margono, 2005, hlm. 110).
Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulan, treatment
atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan
oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut.

B. Karakteristik Penelitian Eksperimen


Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen,
antara lain:
1. Variabel bebas yang dimanipulasi
Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.
2. Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to remove
the influence of any variable other than the independent variable that ought affect
performance on a dependent variable.
Dengan kata lain, mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan
pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam
pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur
secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama.
3. Observasi langsung oleh peneliti
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk
melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya
perbedaan diantara dua group.

C. Langkah-langkah Melakukan Metode Penelitian Eksperimen


Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan
penelitian lainnya. Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah dalam penelitian
eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut:
1. adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti,
2. pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan
kelompok control,
3. pembuatan atau pengembangan instrument,
4. pemilihan desain penelitian,
5. eksekusi prosedur,
6. melakukan analisis data,
7. memformulasikan simpulan.

D. Kevalidan Kesimpulan Metode Penelitian Eksperimen


Kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung pengertian
bahwa sesuatu yang dinyatakan valid atau absah berarti telah sesuai dengan
kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu kriteria tertentu.
Validitas dalam penelitian eksperimen mengandung beberapa kelemahan yang harus
dipertimbangkan, antara lain: (1) internal validity, (2) eksternal validity, (3) statistical
conclution validity, dan (4) construct validity (Farida Nursyahidah, 2012).
Dalam setiap penelitian eksperimental yang berkaitan dengan validitas internal
mengandung beberapa kelemahan. Menurut Cambell dan Stanley dalam Ross dan
Morrison (2003: 1024) ada beberapa kelemahan dalam validitas internal, antara lain:
1. History, artinya banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi
validitas penelitian eksperimental yang disebabkan oleh adanya interaksi antar
individu.
2. Maturation, artinya beberapa perubahan dapat terjadi pada dependent variable yang
berfungsi dalam kurun waktu dan bukannya kejadian yang spesifik ataupun kondisi
tertentu. Terutama berkaitan dengan jangka waktu pengamatan yang memakan
waktu lama.
3. Testing, artinya proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan
mempengaruhi hasil-hasil eksperimen.
4. Instrumentation, artinya instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen
kadang kala sudah tidak sesuai lagi dengan standar yang berlaku.
5. Selection, artinya peneliti kadang masih menggunakan unsur subjektifitas dalam
memilih orang yang akan dijadikan objek eksperimen yang baik.
6. Statistical regretion, artinya peneliti kadangkala dihadapkan pada kesulitan apabila
hasil yang diperoleh dalam penelitian menghasilkan skor yang ekstrim.
7. Experiment mortality, artinya dalam penelitian eksperimen seringkali terjadi
perubahan komposisi kelompok yang diobservasi. Ada anggota kelompok yang
harus didrop karena tidak sesuai dengan situasi pengetesan saat tertentu.
8. Diffusion of treatments, artinya terjadinya interaksi di antara faktor-faktor di atas,
termasuk kematangan, sejarah, pemilihan, dan sebagainya.

Selain dipengaruhi oleh validitas internal, eksperimen juga dipengaruhi oleh validitas
eksternal, antara lain:
1. Interaction of treatments and treatments
Kelemahan ini terjadi apabila pengalaman responden lebih dari satu treatment.
Seseorang yang dipilih sebagai objek eksperimen mungkin pernah mengalami
eksperimen yang sama maka pengamatan kedua terhadap si responden tersebut akan
menjadi bias.
2. Interaction of testing and treatment
Dalam eksperimen pretest, responden harus dipekekan agar mendorong eksperimen
dengan alternatif yang berbeda.
3. Interaction of selection and treatment
Hal ini menimbulkan pertanyaan dalam membuat generalisasi antara beberapa
kategori manusia antar grup. Sebab diantara mereka telah terjadi hubungan original
yang telah terbentuk sebelumnya.
4. Interaction of setting and treatment
Antara setting penelitian dengan treatment yang dilakukan akan terjadi interaksi
diantara keduanya.
5. Interaction of history and treatment.
Kadangkala terjadi hubungan sebab akibat antara kejadian masa lalu dan masa
sekarang yang merupakan kejadian tak biasa dan berpotensi tidak dapat diukur
dalam penelitian.

Kadangkala terjadi hubungan sebab akibat antara kejadian masa lalu dan masa
sekarang yang merupakan kejadian tak biasa dan berpotensi tidak dapat diukur dalam
penelitian.sehingga perlu adanya strategi untuk memperbaiki validitas eksternal, antara
lain:
1. Menggunakan pilihan acak (randomly) untuk memilih orang, setting, atau waktu
yang digunakan dari populasi yangada agar generalisasi menjadi lebih baik.
2. Membuat agar grup individu, manusia ataupun settingnya dibuat heterogen. Langkah
ini ditempuh jika pendekatan random tidak dapat digunakan.
3. Individu, setting, dan waktu dikonsentrasikan agar memperoleh satu grup modal
populasi.
4. Menggunakan terget populasi yang spesifik (individu, seting, waktu) untuk
memenuhi target yang ingin dicapai.

E. Design Eksperimental
Penjelasan mengenai bentuk-bentuk desain tersebut adalah sebagai berikut.

a) Preexperiments
Disebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain
sungguhsungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel
dependen itu ukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini
dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.
Dalam preexperimental design terdapat tiga alternatif desain sebagai berikut.
1. one-shot case study

X : Perlakuan yang diberikan (Vaiabel bebas)


X O O : Observasi (Variabel terikat)
Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan
pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. Adapun bagan dari one-
shot case study adalah sebagai berikut.

x o
Perlakuan terhadap variabel Pengamatan atau
pengukuran
independen terhadap
(Treatment of independent variable) variabel dependen (Observation or
measurement of dependent
variable)

Bagan tersebut dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok yang
diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Contoh: Pengaruh
penggunaan Komputer dan LCD (X) terhadap hasil belajar siswa (O).
2. the one group pretest-posttest design

O1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)


O1 X O2 O2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
Pengaruh perlakuan : O2 – O1

Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group pretest-
posttest design, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan
dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan. Bentuk bagan desain tersebut adalah
sebagai berikut.

O1 X O2
Pretest Treatment Posttest

Desain ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan


beberapa ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan
oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2), maturitation
(subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan, atau kelaparan dan
kadang enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku),
serta pembuatan instrument penelitian. Kejelekannya yang paling fatal adalah
tidak akan menghasilkan apapun.
3. the static-group comparison.

O1 : Hasil pengukuran
X O1
setengah kelompok yang
O2
diberi perlakuan
O2 : Hasil pengukuran setengah kelompok
yang tidak diberi perlakuan
Pengaruh perlakuan : O1 – O2
Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua,
yang satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang
lain tidak mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang
akan muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap
subjek yang akan diteliti. Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara
acak. Adapun bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ketiga bentuk desain preexperiment itu jika diterapkan untuk penelitian akan
banyak variabel luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas
internal penelitian menjadi rendah.

b) true experiments
Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi,
validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Sejalan
dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88)
adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara
mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak
diberi perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang
digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara
random dari populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam true experiments pasti
ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random. Selanjutnya, jenis
penelitian yang termasuk dalam true experiments adalah: pretestposttes control
group design, posttest-only control group design, extensions of true experimental
design, multigroup design, randomized block design, latin square design, factorial
design. Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis penelitian tersebut dapat dielaborasi
sebagai berikut.
1. pretest-posttes control group design

Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian
diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group eksperimen
dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group eksperimen
tidak berbeda secara signifikan. Bagan dari desain penelitian tersebut adalah
sebagai berikut.

R O1 X O2
R O3 O4

Pengaruh perlakuan adalah: (O2 - O1) - (O4 - O3).


2. posttest-only control group design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak. Bagan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
R X O1
R O2

Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1:O2). Dalam penelitian, pengaruh


perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada
perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka
perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
3. Solomom design

Dilakukan menggunakan empat kelompok. Dua kelompok pertama terdiri dari


kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang mengalami pretes. Sedangkan
dua kelompok terkahir tidak diadakan pretes, baik terhadap kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol. Penempatan subjek pada masing-masing dilakukan
dengan penugasan random. Analisis statistik dilakukan untuk mencari perbedaan
rata-rata (D) antara T1 dan T2, bak dari kelompok experimen pertama maupun
kedua. Sedangkan D dari kelompok ketiga dan keempat diperoleh dengan cara
menghitung perbedaan antara T1 dan T2, dimana T1 kelompok ketiga dan
keempat diperoleh daari T1 pada dua kelompok pertama, dengan catatan jumlah
subjek pada keempat kelompok itu sama. Hal ini dipertimbangkan, karena
pengambilan sampel dilakukan secara random, maka diduga skor T1 pada
kelompok pertama dan kedua akan sama dengan skor T1 yang mungkin akan
diperoleh dari kelompok ketiga dan keempat, meskipun dua kelompok yang
terakhir ini tidak mengalami T1. Hasil perhitungan terhadap perbedaan (D)
selanjutnya dilakukan pengujian statistik, seperti menggunakan uji t untuk
variabel tergantung, atau planned Analysis. Maksud pengujian itu adalah untuk
membuat perbandingan D1 - D2, D3 - D4, dan (D1 - D2) - (D3 – D4).
Penggunaan desain Solomon ini memiliki validitas sama dengan penggunaan
desain pretest-posttes control group design , dengan nilai tambah dapat
mengontrol pengaruh pecemar efek interaksi testing dan X. Mengapa demikian,
sebab dengan desain ini, bila temyata perbandingan antara (D1 - D2) - (D3 - D4)
itu ada perbedaan yang signifikan, maka diasumsikan perbedaan itu disebabkan
karena efek interaksi testing dan X. Bila tidak, maka berarti perlakuan (X) telah
memberi pengaruh kepada variabel terikat.

c) Quasiexperiments
Quasiexperiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk desain ini
merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk
mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain
digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang
berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek
kesetaraan maupun grup kontrol. Bentuk-bentuk quasiexperiments antara lain:
1. Time Series Design

O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8

Ciri desain ini adalah grup


yang digunakan tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan,
grup diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui
kestabilan dan kejelasan keadaan grup sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest
selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam
kondisi tidak stabil dan tidak konsisten. Setelah kondisi tidak labil maka
perlakuan dapat mulai diberikan.
2. Nonequivalent control group design

O1 X O2
O 3O 4

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi
pada desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih secara
random

d) Factorial Design
Desain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
perlakuan terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian diberi pretest.
Grup yang akan digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap kelompok
memperoleh nilai pretest yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/23789855/PENELITIAN_EKSPERIMEN
 https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/d5d469abf744acb440e83e2035
01bccd.pdf
 F. Abdur Rochim/2017/Metode Penelitian Eksperimen/
https://www.academia.edu/29002073/METODE_PENELITIAN_EKSPERIMEN /05-
05-2019-12.47/
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/
penelitian-
eksperimen_farida.pdf&ved=2ahUKEwiAqPrClvjhAhUbfH0KHZYWBKsQFjAAeg
QIARAB&usg=AOvVaw15km6j8NjhiulpOBockJCN
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569339/pengabdia
n/metode-penelitian-
eksperimen.pdf&ved=2ahUKEwiAqPrClvjhAhUbfH0KHZYWBKsQFjABegQIBRA
B&usg=AOvVaw30WhuVtufcv3EDHUeFMP7h
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_
BIASA/195602141980032-
TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Eksperimen/PENELITIAN_EKSPE
RIMEN.ppt_%255BCompatibility_Mode
%255D.pdf&ved=2ahUKEwjpieaclvjhAhUNU30KHVWuDbgQFjAAegQIAhAB&us
g=AOvVaw3DOPJN2w3KoD25couPAUC1&cshid=1556639793198

Anda mungkin juga menyukai