Contoh: a. Perubahan fisik/ukuran : berat badan,tinggi badan,dll. b. Perubahan proporsi : perubahan perbadinhan kepala dengan tubuh anak. 2. Perkembangan Awal Lebih Kritis daripada Perkembangan Selanjutnya. Contoh: a. Semakin dini perubahan semakin mudah bagi anak untuk melakukan perubahan bagi dirinya seperti untuk tidak labil. b. Fungsi filogenetik : merangkak, duduk, kemudian berjalan. 3. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar Contoh: a. Perkembangan bakat atau kemampuan yang dimiliki oleh anak. b. Sarana dan prasarana dapat meningkatkan potensi anak. 4. Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diramalkan. Contoh: a. Perkembangan pola pikir pada anak b. Kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih dahulu. 5. Pola Perkembangan Memiliki Karakteristik Tertentu. Contoh: a. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan. b. Anak dapat menggambar lingkaran sebelum segiempat. 6. Terdapat Perbedaan Individu dalam Perkembangan. Contoh: a. Faktor internal : sex, jenis kelamin, dan faktor keturunan. b. Faktor eksternal : pengaruh sosial budaya, faktor gizi, dll. 7. Setiap Periode Perkembangan Memiliki Karakteristik Khusus. Contoh: a. Fisik (periode bayi) : tumbuhnya gigi. b. Fisik (periode remaja) : tumbuhnya jakun pada laki-laki, payudara membesar pada perempuan,dll. 8. Terhadap Harapan Sosial pada Setiap Periode Perkembangan. Contoh: a. Ketika anak merasa berhasil dalam perkembangan ia akan merasa bahagia. b. Ketika anak tidak berhasil dalam menyelesaikan tugasnya maka ia akan merasa kurang bahagia dan akan menghambat perkembangan selanjutnya. 9. Setiap Perkembangan Mengandung Bahaya Potensial/ Resiko. Contoh: a. Lingkungan yang tidak tepat dapat menimbulkan perkembangan yang kurang baik juga (pergaulan/orang yang berada di sekitarnya). b. Ketidaksiapan anak menghadapi perkembangan yang ada (mental yang belum siap). 10. Kebahagian bervariasi pada Berbagai Periode Perkembangan. Contoh: a. Mengedepankan kebahagiaan anak selama itu bersifat postif. b. Mensupport anak/memberikan motivasi pada setiap kegiatan yang dilakukan supaya anak tetap merasa semangat.