Anda di halaman 1dari 2

Swastika Qayyuumunisaa

P112/190111600083

Prinsip-prinsip perkembangan

1. Perkembangan Melibatkan Perubahan.


Contoh:
a. Perubahan fisik/ukuran : berat badan,tinggi badan,dll.
b. Perubahan proporsi : perubahan perbadinhan kepala dengan tubuh anak.
2. Perkembangan Awal Lebih Kritis daripada Perkembangan Selanjutnya.
Contoh:
a. Semakin dini perubahan semakin mudah bagi anak untuk melakukan perubahan
bagi dirinya seperti untuk tidak labil.
b. Fungsi filogenetik : merangkak, duduk, kemudian berjalan.
3. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar
Contoh:
a. Perkembangan bakat atau kemampuan yang dimiliki oleh anak.
b. Sarana dan prasarana dapat meningkatkan potensi anak.
4. Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diramalkan.
Contoh:
a. Perkembangan pola pikir pada anak
b. Kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh ketrampilan lengan
terlebih dahulu.
5. Pola Perkembangan Memiliki Karakteristik Tertentu.
Contoh:
a. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan.
b. Anak dapat menggambar lingkaran sebelum segiempat.
6. Terdapat Perbedaan Individu dalam Perkembangan.
Contoh:
a. Faktor internal : sex, jenis kelamin, dan faktor keturunan.
b. Faktor eksternal : pengaruh sosial budaya, faktor gizi, dll.
7. Setiap Periode Perkembangan Memiliki Karakteristik Khusus.
Contoh:
a. Fisik (periode bayi) : tumbuhnya gigi.
b. Fisik (periode remaja) : tumbuhnya jakun pada laki-laki, payudara membesar
pada perempuan,dll.
8. Terhadap Harapan Sosial pada Setiap Periode Perkembangan.
Contoh:
a. Ketika anak merasa berhasil dalam perkembangan ia akan merasa bahagia.
b. Ketika anak tidak berhasil dalam menyelesaikan tugasnya maka ia akan merasa
kurang bahagia dan akan menghambat perkembangan selanjutnya.
9. Setiap Perkembangan Mengandung Bahaya Potensial/ Resiko.
Contoh:
a. Lingkungan yang tidak tepat dapat menimbulkan perkembangan yang kurang baik
juga (pergaulan/orang yang berada di sekitarnya).
b. Ketidaksiapan anak menghadapi perkembangan yang ada (mental yang belum
siap).
10. Kebahagian bervariasi pada Berbagai Periode Perkembangan.
Contoh:
a. Mengedepankan kebahagiaan anak selama itu bersifat postif.
b. Mensupport anak/memberikan motivasi pada setiap kegiatan yang dilakukan
supaya anak tetap merasa semangat.

Anda mungkin juga menyukai