Anda di halaman 1dari 5

Anggota Kelompok:

1. Dian Pratama 041711535022


2. Firgiawan A.Z 041711535018
3. Roberthus N.K 041711525032

RESUME CHAPTER 6

DASAR – DASAR INTELEGENSI BISNIS : BASIS DATA DAN MANAJEMEN

INFORMASI

1. MENGELOLA SUMBER DATA DALAM LINGKUNGAN FILE TRADISIONAL

Sebuah sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu,
dan relevan bagi para penggunanya. Informasi yang akurat tidak memiliki kesalahan.
Informasi yang tepat waktu dapat dipakai oleh pembuat keputusan ketika dibutuhkan.
Informasi yang relevan artinya informasi itu sangat berguna dan tepat untuk jenis pekerjaan
dan keputusan yang membutuhkan.

A. Mengordinasikan file dan data

Sistem komputer mengorganisasikan data ke dalam sebuah hierarki yang dimulai


dengan bit dan byte, menuju field, record, dan basis data. Sekumpulan bit disebut
byte. Pengelompokan karakter menjadi sebuah kata, kumpulan kata, atau bilangan
lengkap dinamakan field. Sekumpulan field yang saling berhubungan berkumpul
menjadi record. Sekelompok record yang sejenis dinamakan file. Sekelompok file
yang berhubungan membentuk basis data. Sebuah record menggambarkan sebuah
entitas. Entitas adalah orang, tempat, hal, atau kejadian yang informasinya disimpan
dan dipelihara. Setiap karakteristik atau kualitas yang menggambarkan entitas khusus
disebut atribut.

B. Permasalahan dengan lingkungan file tradisional

Pada kebanyakan organisasi, file, data dan sistem cenderung tumbuh secara
mandiri tanpa perencanaan perusahaan. Akuntansi, keuangan, manufaktur, SDM, juga
pejualan dan pemasaran, semuanya berkembang dengan sistem dan file datanya
sendiri. Selain itu, masalah lainnya adalah redundasi dan inkosistensi data,
ketergantungan program data, kurangnya fleksibilitas, keamanan yang buruk,
kekurangan pembagian dan ketersediaan data.

1. Redundansi dan Inkonsistensi

Redundansi merupakan duplikasi data dalam beberapa file data yang


sama disimpan di dalam lebih dari satu lokasi. Redundansi data terjadi
saat kelompok yang berbeda didalam satu organisasi mendapatkan data
yang sama secara independen dann menyimpan secara independen
juga. Redundansi data menghabiskan tempat penyimpanan data dan
menimbulkan inkonsistensi data, dlam arti atribut yang sama dengan
nilai yang berbeda.

Contoh redundansi yaitu :

a. Didalam sistem yang menggunakan input identitas mahasiswa


namun didalam sistem yang lain menggunakan input identitas saja

b. Dalam sistem pengkodean yang berbeda, misalnya pada toko


pakaian menggunakan kode berbeda dalam penjualan, persediaan,
dan sistem produksi dengan kode yang digunakan untuk
mengkode ukuran pakaian yang dijual ke pelanggan.

2. Ketergantungan program data

Ketergantugan data mengacu pada pasangan data yang tersimpan


dalam file dan program tertentu. Perubahan sutau program akan
mempengaruhi file dan data karena file merupakan kumpulan data
yang telah dikumpulkan.

3. Kurangnya flekibilitas

Sistem file tradisional dapat mengirim jadwal secraa rutin setelah


dilakukan pemograman ekstensif, tetapi tidak dapat mengirim laporan
khusus atau tidak dapat merespon kebutuhan informasi yang tidak
diantisipasi secara tepat waktu. Informasi yang dibutuhkan oleh
permintaan khusus tersimpan dalam sistem tertentu, namun tidak
mudah untuk dicari

4. Keamanan yang buruk

Akibat dan pengendalian data dan pengelolaan yang kurang, aksas dan
penyebaran suatu informasi mungkin dapat dilakukan. Managemen
mungkin dapat mengetahui siapa yang sedang mengakses atau bahkan
membuat perubahan pada data organisasi.

5. Kekurangan pembagian dan ketersediaan data

Informasi tidak dapat mengalir dengan bebas melintasi daerah


fungsional yang berbeda dari organisasi. Jika pengguna menemukan
nilai yang berbeda dari bagian informasi yang sama, dalam dua sistem
yang berbeda maka pengguna tidak akan menggunakan sistem ini
karena mereka tidak mempercayai data yang tersedia.
2. PENDEKATAN BASIS DATA TERHADAP PENGELOLAAN DATA

Teknologi basis data mengatasi banyak masalah dalam pengorganisasian file tradisional.
Definisi yang lebih tepat dari basis data adalah sekumpulan data organisasi untuk
melayani banyak aplikasi secra efisien denganmemusatkan data dan mengendalikan
redundansi data. Sistem managemen basis data adalah peranti lunak yang memudahkan
organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien, dan menyediakan akses
data bagi program aplikasi. DBMS ( database Managemen system ) bertindak sebagai
perantara program aplikasi dan file data fisik.

 Kapabilitas sistem manajemen basis data

DBMS menyertakan kapabilitas dan perangkat lunak untuk mengorganisasikan,


mengelola, dan mengakses data dalam basis data. Hal ini yang paling penting adalah
kapabilitas definisi datanya, kamus data, dan bahasa manipulasi data. BDMS mempunyai
kapabilitas definisi data untuk menentukan struktur isi basis data. Hal ini digunkan untuk
membuat tabel basis data dan untuk mendefinisikan karakteristik field dalam setiap tabel.

 Permintaan (Querying) Dan Pelaporan

Menyertakan perangkat untuk mengakses dan manipulasi informasi dalam basis data.
DBMS mempunyai bahasa khusus yang disebut bahasa manipulasi data yang digunakan
untuk menambah, mengganti, dan mengambil data dalam basis data.

 Merancang Basis Data

Untuk membuat basis data, terlebih dahulu harus memahami hubungan diantara data,
jenis data yang akan dipelihara dalam basis data, bagaimana data akan digunakan, dan
bagaimana organisasi perlu mengubah pengelolaan data dari perspektif keseluruha
perusahaan. Basis data memerlukan rancangan konseptual dan rancangan fisik.

3. MENGGUNAKAN BASIS DATA UNTUK MENINGKATKAN KINERJABISNIS


DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Perusahaan menggunakan basis data untuk melacak transaksi dasar, seperti


membayar pemasok, memproses pesanan, melacak pelanggan, dan membayar gaji
karyawan. Namun, perusahaan juga membutuhkan basis data untuk menyediakan
informasi yang akan membantu perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih efisien, dan
membantu manjer serta karyawan dalam membuat keputusan yang lebih baik.

 Gudang data

Gudang data adalah basis yang menyimpan data sekarang dan dulu yang mungkin
dibutuhkan oleh para pembuat keputusan di perusahaan. Data muncul dari banyak sistem
transaksi operasioanal inti, seperti sistem penjualan, akun pelanggan, an manufaktur serta
meliputi dta transaksi yang berasal dari web.
 Alat Intelegensi Bisnis : Analisis Data Multidimensi dan Penggalian data

Intelegensi bisnis adalah perangkat untuk menggabungkan, menganalisis, dan menyediakan


akses data luas untuk membantu pengguna mengambil keputusan bisnis yang lebih baik. Alat
dasar untu k intelegesi bisnis menyertakan peranti lunak untuk query basis data dan laporan,
perangkat analisis data multidimensi, dan penggalian data.

 Online Analitycal Processing

OLAP mendukung analisis data multidimensi, kemungkinan pengguna untuk melihat data
yang sama dengan cara yang berbeda menggunakan beberapa dimensi. Setiap aspek
informasi produk, harga, biaya, atau periode waktu merupakan dimensi yang berbeda. Jadi,
seorang manger produk bisa mengunakan data multidimensi.

 Data Mining

Dengan OLAP dan analisis data permintaan berorientasi, pengguna harus memiliki ide yang
baik tentang informasi yang mereka cari. Data mining lebih penemuan-driven. Data mining
memberikan wawasan data perusahaan yang tidak diperoleh dengan OLAP dengan mencari
pola dan hubungan dalam database yang besar tersembunyi dan menyimpulkan aturan dari
mereka untuk memproduksi masa depan perilaku.

 Text Mining dan Web Mining

Web adalah sumber yang kaya informasi lainyang berharga, penemuan dan analisis pola dan
informasi yang berguna dari dunai wide web disebut web mining.

 Database dan Web

Karena banyak basis data “ banc-end” tidak dapat menafsirkan perintah yang ditulis dalam
HTML, server web mengirimkan pemintaan data ini kepada peranti lunak yang
menerjemahkan perintah HTML menjadi SQL sehingga permintaan dapat diproses oleh
DBMS. Dalam klien/ server, DBMS disimpan pada komputer khusus yang disebut server
basis data. DBMS menerima permintaan SQL dan memberikan data yang diminta.

4. MENGGELOLA SUMBER DATA

Mempersiapkan basis data hanyalah sebuah permulaan, dengan tujuan memastikan


bahwa data untuk bisnis tetap akurat, dan dapat diandalkan, dan selalu tersedia bagi yang
membutuhkan, perusahaan akan membutuhkan kebijakan dan prosedur khusus untuk
manajemen datanya.

 Menetapkan kebijakan informasi

Kebijakan informasi menentukan aturan – aturan organisasi dalam hal pembagian,


penyebaran, perolehan, standarisasi, klasifikasi, dan penyimpanan informasi. Kebjakan
informasi menjelaskan prosedur dan akuntabilitas yang spesifik, mengidentifikasikan
informasi yang dapat dibagikan oleh pengguna dan unit organisasi, dimana informasi dapat
didistribusikan, dan siapa yang bertanggungjawab untuk memperbaruhi dan memelihara
infomasi.

 Memastikan kualitas data

Basis data dan kebijakan informasi yang dirancang dengan baik akan berlanjut pada jaminan
bahwa perusahaan akan memiliki informasi yang dibutuhkan, namun, masih ada langkah –
langkah tambahan untuk memastikan bahwa data dalam basis data perusahaan akurat dan
tetap dapat diandalkan.

Anda mungkin juga menyukai