Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ALDRY M.A.

UMAGAP
NIM : 144 2019 1057

PERHITUNGAN LUKA BAKAR PADA ORANG DEWASA DAN ANAK


ANAK

ANAK - ANAK

10 14 18

9 9 9 9 9 9

18 18 18 18 18 18

18 18 16 16 14 14
DEWASA
PERHITUNGAN KEBUTUHAN CAIRAN FARLAND BAXTER

Apa itu Rumus Farland baxter?


Rumus baxter atau formula parkland adalah rumus yang digunakan
menghitung cairan resusitasi pada pasien luka bakar.
Luka bakar sendiri adalah adanya kerusakan jaringan yang di akibatkan dari
terapaparnya dengan bahan panas. Bahan panas dapat berupa air panas, bahan kimia,
api, radiasi bahkan listrik.
Luka bakar akan memicu beberapa fase. Fase ini harus diresusitasi agar tidak
fatal dan membuat meninggal pasien.
Fase tersebut diantaranya adalah fase akut (fase syok), fase sub akut, dan fase
lanjutan.
Berikut penjelasannya:
1. Fase Akut : pada fase ini defek ABC (airway breathing dan sirkulasi) terjadi
karena imbalance elektrolit dan cairan tubuh.

2. Fase Sub Akut : terjadi kerusakan jaringan karena proses peradangan dan
terjadi infeksi baik lokal dan sistemik. Biasanya tubuh dalam keadaan
hipermetabolisme.

3. Fase Lanjutan : terjadi maturasi luka bakar. Muncul gejala seperti keloid,
warna kulit berubah (pigmentasi), kontraktur, hipertropik dan terjadi
deformitas.

Apa Cairan yang digunakan?


Pemberian cairan paling populer adalah dengan Ringer laktat untuk 48 jam
setelah terkena luka bakar. Cairan resusitasi lain yang digunakan dapat berupa koloid,
darah whole blood, plasma expander, kristaloid dan NaCL fisiologis.
Output urin yang adekuat adalah 0.5 sampai 1.5mL/kgBB/jam.
Bagaimana Rumus Baxter?
Besar larutan resusitasi yang dibutuhkan : 4 ml x Berat badan (Kg) x %
presentase luas luka bakar.
Catatan : setengah larutan diberikan dalam 8 jam pertama, dan setengah sisanya
diberikan 16 jam setelahnya.
Presentase luas luka bakar ditentukan berdasarkan Rule of nine.

Contoh Kasus Rumus Baxter


Ibu Y berusia 50 tahun, dengan berat badan 60 Kg, Tinggi badan 170 cm
datang ke IGD dengan keluhan luka bakar dengan luas 40%.
Berapa mL cairan resusitasi yang harus diberikan berdasarkan rumus baxter?
Jawab:
Rumus baxter : 4 ml x Berat Badan (Kg) x % luas luka bakar
= 4 ml x 60 kg x 40 = 9.600 ml / 24 jam.
Artinya kebutuhan cairan pasien tersebut adalah 9,6 liter selama 24 jam.
Selanjutnya, kita hitung pemberiannya
Tahapan pemberian cairan untuk pasien luka bakar:
- 8 jam pertama diberikan setengah dari kebutuhan cairan
= Pada 8 jam pertama : 1/2 x 9600 = 4.800 ml/8 jam
- 16 jam berikutnya diberikan setengah sisa kebutuhan cairan
= Pada 16 jam kedua : 1/2 x 9600 = 4.800 ml/16 jam
Jadi pada 8 jam pertama, diberikan 4.8 ml dan pada 16 jam selanjutnya diberikan 4.8
ml
Berapa tetesan Infusnya?
Misal kita gunakan infus dengan tipe 20 tetes/ml
1. Pada 8 jam pertama.
Diketahui 4.800 ml selama 8 jam. Artinya dalam 1 jam, pasien harus masuk cairan
= 4.800/8 = 600 ml/jam.
Jumlah tetesan per menit = [volume yang dibutuhkan x faktor tetesan] / [waktu
pemberian x 60 menit]
Jumlah tetesan per menit = [4800 x 20 ] / [8 x 60] = 200 tetes / menit Atau 1
detiknya 3-4 tetes.
2. Pada 16 jam Selanjutnya
Diketahui 4.800 ml selama 16 jam. Artinya dalam 1 jam pasien harus masuk
cairan resusitasi = 4.800/12 = 300 ml.
Jumlah tetesan per menit = [volume yang dibutuhkan x faktor tetesan] / [waktu
pemberian x 60 menit]
Jumlah tetesan permenit = [4800 x 20 ] / [16 x 60] = 100 tetes / menit.1 detiknya
1-2 tetes.
Note :
- Ada pun jika luas luka bakar lebih dari 50%, maka perhitungan kebutuhan
cairan dihitung dengan luas luka bakar 50%.
- Waktu pemberian cairan terhitung sejak kejadian, bukan pada tahap hospital.
Jadi perkiraan sudah dihitung sejak pasien mengalami luka bakar dan waktu
yang terbuang selama pasien menuju rumah sakit.
- Untuk anak - anak : 2 cc x BB x luas Luka Bakar (%) + kebutuhan faali
*Kebutuhan Faali :
- <1 th : BB x 100 cc
- 1- 3 th : BB x 75 cc
- 3 - 5 th : BB x 50 cc

Anda mungkin juga menyukai