Anda di halaman 1dari 3

BAB 4 Menjelaskan tentang al quran surat Luqman/31 ayat 13-14

Q.S Luqman memiliki arti yaitu ketika luqman berkata kepada anaknya, hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan allah swt, sesungguhnya mempersekutukan allah adalah
perbuatan zhalim yang besar. Dan kami perintahkan kepada manusia berbuatlah baik kepada
kedua orang tua terutama ibu karena ibu yang telah melahirkan kita dan merawatnya hingga
sekarang, hormati ibu karena surga berada di bawah telapak kaki ibu dan kemudian hormati
ayah sebagaimana dia adalah orang yang mencari nafkah untuk kita.

Surah luqman termasuk surah makiyah, terdiri dari 34 ayat. Surat ini diturunkan setelah
surah as saffat. Surat ini menceritakan kisah luqman ia adalah seorang yang shalih dan memiliki
ahlak yang mulia. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa luqman dan anaknya berasal dari
habasyah atau euthopia.

Nasihat luqman yang terdapat dalam al quran merupakan firman allah swt, nasihat ini
ditunjukkan kepada anaknya sendiri. Karena nasihat pada anak adalah sangat penting untuk
membentuk karakter sebagai bekal kehidupan kelak.

Seorang anak adalah amanah atau titipan dari allah swt. Sehingga sudah selayaknya
untuk dididik sesuai ketentuan dari yang menitipkannya, yaitu allah swt. Anak yang soleh
adalah permata dan cahaya mata bagi orang tua di dunia dan di akhirat. Kewajiban orang tua
jangan sampai masuk kedalam neraka.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Umat islam sudah diberikan contoh cara mendidik anak yang benar dan baik dari
luqman
2. Dalam mendidik anak, hendaknya bersumber dari ajaran islam, dilakukan sejak kecil,
secara terus menerus, dimulai dari ajaran tauhid (keimanan). Kemudian ibadah dan
akhlak disertai keteladanan dan pengawasan yang baik.

Jenis perilaku yang diharapkan dalam Q.S Al luqman yaitu :

1. Manusia tunduk terhadap kebesaran dan kekuasaan allah swt


2. Manusia dalam taat kepada kedua orang tua tidak boleh menyimpang dari aturan
syari’ah islam seperti tindak kejahatan atau maksiat.
3. Manusia tetap diperintahkan untuk berbakti, berbuat baik, dan mendoakan mereka.
4. Memperbanyak zikir dan doa kepada allah swt dapat menumbuhkembangkan
keimanan terhadap kebesaran dan kekuasaan allah.
 Keterkaitan antara kewajiban beribadah kepada allah dengan berbuat baik terhadap
sesama manusia sesuai dengan Q.S al luqman

Hubungan antara manusia dengan allah dalam ajaran islam bersifat timbal balik. Artinya
manusia melakukan hubungan dengan allah dan allah juga melakukan hubungan dengan
manusia. Tujuannya adalah untuk beribadah. Sebagaimana firman allah swt yaitu “aku
menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku”. Seorang yang
sudah melakukan ibadah kepada allah secara benar dan ikhlas, maka akan memancarkan
perbuatan baik kepada manusia dan makhluk allah lainnya.

Menurut imam al ghazali dalam kitab ihya ulumuddin menyebutkan ada 6 perkara yang
dapat menghadirkan khusu ketika mendirikan shalat, yaitu :

1. Hudur al qalbi : menghadirkan hati ketika sedang menunaikkan shalat. Hatinya hidup
dan terus ingat kepada allah.
2. At- tafakhum : berusaha memahami segala perkara dalam shalat dan arti setiap bacaan
shalat yang sedang dilakukan.
3. At- ta’zim : merasakan segala kebesaran allah, sehingga merasa bahwa diri kita kecil,
hina,lemah dan tak berdaya dihadapan allah swt.
4. Haibah : merasa takut terhadap kekuasaan dan kebesaran allah ketika berada
dihapannya
5. Ar- raja : senantiasa menaruh harapan besar kepada allah mudah mudahan shalat yang
dikerjakan menjadi bentuk ibadah yag dierima oleh allah
6. Al Haya : merasa malu terhadap allah atas segala kekurangan dan cela yang terdapat di
dalam shalat, terhadap salah, dosa,kelemahan dan keterbatasan yang ada didalam diri
kita.
Inilah 6 perkara untuk membimbing seseorang agar shalat yang dilakukan menjadi
shalat yang khusu. Ini merupakan bentuk usaha, sehingga secara pasti tidak tahu
apakah shalat yang dilakukan termasuk shalat khusu atau tidak.
 Kewajiban bersyukur kepada allah dengan berbuat baik terhadap sesama manusia
sesuai surat al luqman :
Perintah kepada manusia agar bersyukur kepada allah merupakan kewajiban setiap
manusia. Firman allah yang artinya “ dan jika kamu menghitung nikmat allah, niscaya kamu
tidak akan mampu menghitungnya sungguh allah benar benar maha pengampun.
Apabila seseorang terbiasa bersyukur kepada allah terhadap segala nikmat dan kebaikkan
dari allah maka perilaku tersebut sangat baik. Perilaku baik adalah selalu berterimakasih atas
kebaikkan dan pemberian seseorang.

Menjelaskan makna iman kepada qadha dan qadar allah swt


Iman kepada takdir dan ketentuan allah swt bagi semua mahluk-Nya termasuk bagian
dari prinsip dasar agama islam yang dibawa oleh nabi muhammad saw.

Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa
allah telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya.

 Secara bahasa qadha adalah hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan dan


penciptaan menurut syariat islam.
 Secara istilah qadha adalah ketetapan allat swt tentang segala sesuatu yang berkenaan
dengan makhluk, dengan menciptakan (menghidupkan), mematikan, dan merubah
keadaan mereka sebelum menciptakannya sejak zaman terdahulu sesuai dengan
ketetapan allah swt.
 Sedangkan qadar secara bahasa adalah akhir atau batasan sesuatu, kadar, ukuran atau
kepatian.
 Menurut istilah qadar adalah apa yang allah takdirkan sejak zaman dahulu yang
berkaitan dengan apa yang akan terjadi pada semua makhluk-Nya.

Setiap makhluk allah memiliki qadha dan qadar masing masing antara makhluk yang satu
denga makhluk yang lainnya berbeda. tidak ada yang mengetahui qadha dan qadar, hanya
allah yang mengetahui terhadap semua makhluknya.

Iman kepada qadha dan qadar meliputi 4 prinsip :

1. Iman kepada ilmu allah swt. Yang qadim (tidak berpemulaan) dan dia mengetahui
perbuatan manusia sebelum mereka melakukannya.
2. Iman bahwa semua qada dan qadar allah swt telah tertulis di lauh mahfuzh.
3. Iman kepada adanya kehendak allah swt yang berlaku dan kekuasaan nya yang bersifat
menyeluruh
4. Iman kepada allah adalah zat yang mewujudkan makhluk allah adalah sang pencipta
dan yang lain adalah makhluk.
Menurut imam ibnu hajar Al- asqalani para ulama mengartikan :
1. Qadha = ketentuan yang bersifat umum sejak zaman dahulu , sedangkan
2. Qadar = ketetapan allah terhadap sesuatu pada waktu terjadi

Contoh dari qadha :

1. Kelahiran
2. Kematian

Contoh dari qadar :

1. Menjadi pintar karena belajar


2. Menjadi juara karena berusaha
.

Anda mungkin juga menyukai