TUGAS MAKALAH IKBALkonsep Teori Perilaku Konsumen
TUGAS MAKALAH IKBALkonsep Teori Perilaku Konsumen
PENDAHULUAN
Hipotesis utama teori niali guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna
marginal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan
diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan satu barang akan menjadi semakin sedikit
apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya pada barang tersebut.
Dalam hal pemaksimuman nilai guna total, syarat pemaksimuman nilai guna
adalah jika konsumen berada dalam keadaan sebagai berikut: (Sadono Sukirno,
2005:130)
1. Seseorang akan memaksimumkan niali guna dari barang-barang yang
dikonsumsikannya apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai barang tersebut
adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang tersebut.
2. Seseorang akan memaksimumkan niali guna dari barang-barang yang
dikonsumsikannya apabila nialu guna marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan
adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
Dalam pendekatan teori tingkah laku konsumen melelui pendekatan kardinal
terdapat sejumlah asumsi yang mesti berlaku. Berikut beberapa asumsi dari pendekatan
ini yang harus terpenuhi adalah: (Dr. Eeng Ahman M.S dan Yana Rohmana S.pd,
2007: XX )
a. Daya guna diukur dalam satuan uang/util.
b. Konsumen bersifat rasioanal, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasan
dengan batasan pendapatanya.
c. Diminishing marginal utility, artinya tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin
menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut.
d. Pendapatan konsumen tetap.
e. Constan marginal utility of money (daya guna marginal dari uang tetap)
f. Total utility adalah additive (melengkapi) dan independent (sendiri atau tidak terikat)
g. Barang normal dan periode konsumsi berdekatan
Dalam pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk
diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang
diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Dasar dari pemikiran dari pendekatan
ini adalah semakin banyak barang yang dikonsumsi semakin memberikan kepuasaan
terhadap konsumen. Dalam menganalisa tingkat kepuasan dalam pendekatan ini
digunakan kurva Indifferen (indifferent Curve) yang menunjukkan kombinasi konsumsi
dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama dan garis anggaran
(Budget line) yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang
berbeda yang dapat dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang terbatas.
Seperti halnya pendekatan tingkah laku konsumen melalui pendekatan kardinal,
pendekatan teori tingkah laku konsumen melalui pendekatan ordinal juga memiliki
sejumlah asumsi yang mesti berlaku. Beberapa asumsi yang harus ada pada pendekatan
ordinal ini adalah: (Dr. Eeng Ahman M.S dan Yana Rohmana S.pd, 2007: XX )
1. Konsumen Rasional
2. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya daya guna.
3. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
4. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum
5. Konsumen konsisten
6. Berlaku hukum transiti
2.4 Efek-Efek Perubahan Harga, Pendapatan, dan Substitusi Terhadap Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dalam kegiatan pembelian sering dipengarugi oleh beberapa
faktor ekonomi dari segi mikro ekonomi, misalnya perubahan harga, perubahan
pendapatan dan substitusi. Oleh karena, ketika faktor-faktor tersebut berubah maka
relatif pola perilaku konsumen dalam proses kegiatan konsumsi juga mengalai
perubahan
2.4.1 Efek Perubahan Harga
Konsekuensi yang paling menarik dari suatu perubahan yang dihadapi oleh
konsumen adalah efek harga. Di sini, harga-harga barang yang kita bicarakan relatif
berubah tetapi tidak ada variasi kompensasi pendapatan. Oleh karena itu, pendapatan
nyata konsumen bisa naik atau turun. Pendapatanya dalam bentuk uang memberikan
kepuasan yang lebih besar atau lebih kecil daripada sebelumnya karena harga-harga
telah berubah.
Kita telah melihat bagaimana seorang konsumen dengan keinginan-keinginan
tertentu dan penghasilan yang tetap menentukan barang-barang apa yang harus dibeli
dan berapa banyak. Berdasarkan asumsi pokok tentang rasionalitas konsumen akan
berusaha mencapai posisi ekuilibrium baru sehingga ia bisa mencapai kepuasan yang
maksimal. Berbagai macam cara konsumen menghadapi suatu perubahan situasi. Ada
tiga perubahan penting yang mempengaruhi ekuilibrium pada suatu kurva indiferensi,
yaitu:
a. Ada kemungkinan keadaan konsumen menjadi lebih baik atau lebih buruk karena
pendapatanya berubah tetapi harga-harga tetap konstan. Kebutuhan-kebutuhan
konsumen bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan pendapatanya semakin besar
atau kecil untuk dibelanjakan. Akibat-akibat perubahan semacam ini dinamakan efek-
efek pendapatan.
b. Ada kemungkinan harga-harga berubah tetapi pendapatan konsumen dalam bentuk uang
juga berubah sedemikian rupa dalam waktu yang bersamaan sehingga akibatnya ia tidak
menjadi lebih baik dan juga tidak menjadi lebih buruk. Namun sementara itu, ia akan
merasa lebih baik membeli baranag-barang yang harganya relatif murah lebih banyak
lagi. Ia akan mengganti barang-barang yang harganya relatif mahal dengan barang-
barang yang harganya relatif lebih murah. Akibat perubahan semacam ini disebut efek-
efek substitusi.
c. Kemungkinan harga dari suatu barang bisa naik atau turun, sedangkan pendapatan
konstan, sehingga konsumen bisa menjadi lebih buruk atau bisa menjadi lebih baik.
Dalam situasi seperti ini, konsumen tidak hanya harus mengatur kembali pembelianya
berdasarkan efek substitusi. Pendapatan riel-nya, penghasilanya dalam bentuk barang-
barang yang dibelinya, juga harus berubah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan konsumsi oleh seorang konsumen memainkan peranan sentral dalam
performa ekonomi suatu Negara. Suatu kegiatan konsumsi yang relatif tinggi terhadap
pendapatan mengidentifikasikan bahwa investasi yang rendah dan pertumbuhan yang
lambat dan penghematan yang tinggi menuntun pada invesatsi tinggi dan pertumbuhan
cepat. Oleh karena itu sesuatu hal yang sangat penting untuk mempelajari perilaku
konsumen guna memahami baik siklus bisnis jangka-pendek maupun pertumbuhan
ekonomi jangka-panjang. Dalam jangka pendek, kegiatan konsumsi merupakan
komponen utama dari keseluruhan pembelanjaan.
Terdapat sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan pola konsumsi
pada seorang konsumen untuk mencapai kepuasan maksimum, mulai dari perubahan
pendapatan, harga barang dan substitusi serta faktor lainya dan ketika konsumsi
berubah secara tajam, perubahan itu mungkin mempengaruhi output dan lapangan kerja
melalui dampaknya tehadap keseluruhan permintaan.
3.2 Saran
Berdasarkan isi dari konsep tentang “Teori Perilaku Konsumen” maka studi teori
perilaku konsumen adalah suatu hal yang sangat penting baik bagi para pengusaha,
ekonom, mahasiswa, dosen, guru ataupun pemerintah serta khalayak umum karena
dengan kita mempelajari dan memahami konsep teori dan perilaku konsumen dalam
membelanjakan sejumlah pendapatan yang dimilikinya, maka kita akan mengetahui
sejumlah pemahaman daripada siklus bisnis jangka-pendek maupun pertumbuhan
ekonomi jangka-panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng dan Rohmana, Yana. (2007). “Pengantar Teori Ekonomi Mikro”. LAB
EKOP dan KOPERASI UPI
Griffin, Ricky W. dan Ebert Ronald J. (2003). “Bisnis”. Jakarta: Prenhallindo.
Samuelson dan Nordhaus. (2004). “Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Media Global
Edukasi.
Stoner, Alfred dan Douglas C., Hague “Teori Ekonomi”. Jakarta: PT. Galia
Indonesia
Sukirno, Sadono. (2005). “Teori Pengantar Mikro Ekonomi”. Jakarta: PT. Raja Grafindo.