Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM KE-1

DELINEASI SUB DAS CILIWUNG HULU MENGGUNAKAN MODEL


SWAT

Kelompok 1 Kamis:
Khoirun Nisa E14160033
Nuni Fuji Lestrai E14160051
Setuyadi Raharjo E14160085

Dosen:
Dr Ir Nana Mulyana Arifjaya, MSi

Asisten:
Annisa Nurlatiefa L E14140090
Hamzah Nur Ahmad E14150020
Septian Ardi Rimbawanto E14150031
Samuel Kalimuda Silalahi E14150069

LABORATORIUM HIDROLOGI HUTAN DAN PENGELOLAAN DAS


DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR BOGOR
2019
i

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR i
DAFTAR TABEL i
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 1
METODOLOGI 2
Waktu dan Tempat 2
Bahan 2
Alat 2
Prosedur Praktikum 2
HASIL DAN PEMBAHASAN 3
Hasil 3
Pembahasan 3
PENUTUP 5
Simpulan 5
Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 6
LAMPIRAN 7

DAFTAR GAMBAR
1 Peta persemaian permanen kampus IPB Dramaga 4

DAFTAR TABEL
1 Ini judul contoh format penulisan tabel 3
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Latar belakang ditulis di sini dengan memperhatikan kaidah penulisan


karya tulis IPB. Buatlah latar belakang yang logis dan berilah sitasi untuk
memperluat argumen dalam pembuatan latar belakang.

Perlu diingat juga praktikum ke-1 untuk penulisan di laporan adalah


praktikum pada pertemuan ke-2. Artinya laporan pertama yang dibuat diberi
keterangan Praktikum ke-1, bukan Praktikum ke-2, begitu juga seterusnya.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ditulis berdasarkan praktikum yang dilakukan. Tujuan


praktikum setiap kelompok dapat berbeda-beda namun tetap pada koridor yang
sama.
METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019
pukul 07.00-10.00 WIB di Ruang Kuliah RK.X.302, Institut Pertanian Bogor.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang dipakai adalah data ( DEM30utm,SPAS_Ciliwung,Sungai_utm )

Alat

Alat yang digunakan pada saat kegiatan praktikum ini adalah aplikasi
ArcGIS 10.3, aplikasi ekstensi ArcSWAT 2012, serta aplikasi Microsoft Office
Word, Excel, dan Access.

Prosedur Praktikum

1. Membuka aplikasi Arcgis yang didalamnya sudah terdapat fiture ArcSWAT

2. Klik Swat project setup → New SWAT project → klik No → Muncul Tampilan
berikut
3. Membuka file di Project directory → buat folder connection → klik connect to folder
→ double klik → pilih file yang akan di simpan → ok

4. klik catalog → folder connection → pilih file yang data praktikum nya sudah tersimpan
→ drag data DEM30_utm ke area kosong di tengah → drag kembali data sungai_utm →
muncul tampilan dibawah ini

5. Buka watershed Deliniator → pilih automatic watershed deliniation → sehingga


muncul tampilan → di bagian DEM setup → open DEM → select from map → ok → klik
DEM30 → ok
6. Buka folder Burn In → klik select from map → klik ok → klik sungai_utm → klik ok

7. Di tampilan automatic watershed deliniation → pilih di DEM based → klik flow


direction and accumullation → ok

8. Di tampilan automatic watershed deliniation → pilih steam network → klik logonya →


ok
9. Buka catalog → cari data SPAS_Ciliwung di folder connection → kemudian di drag ke
bagian tengah

10. Hasil gambar yang ada di tengah kemudian dilakukan perbesaran sehingga terlihat ada
outlite berwarna orange

\
11. Buka watershed deliniation → pilih eddit manually → pilih add → ok

12. Akan muncul bulatan hijau → arahkan ke jaringan sungai terdekat → klik kiri → klik
kanan → stop editing → ok
13. Buka watershed deliniation → klik whole watershed otlet → klik simbol yang ada di
samping → ok
Membuat deliniasi secara otomatis → klik deliniate watershed → klik logo yang ada
disamping → ok

14. Buka watershed deliniation → pilih di tampilan calculation of subbasin parameters →


klik logonya yang ada di samping tulisan calculate subbasin parameters → ok
15. Muncul tampilan di bawah ini

16. klik kanan di watershed yang ada di tampilan table of contents → klik properties →
klik symbology → categories → add all values → pilih warna yang akan dipilih → apply
→ ok

17. klik kanan watershed yang ada di tampilan table of contents → klik properties → klik
labels → ceklis label features in this layer → pilih subbasin di label field → ok
18. Uncek semua yang ada di table of content kecuali ( reach,watershe,basin ) sehingga
muncul tampilan seperti di bawah ini

19. klik kanan watershed yang ada di tampilan table of contents → open attribut table →
klik table options → export data → pilih folder yang akan di simpan lalu diberi nama →
ganti type menjadi dBASE Table → save
20. Kemudian tabel yang di hasilkan bisa di buka menggunakan excel kemudian buat
tabel yang isinya area,slope,length,width,depth,subbasin,longitude,elevation

21. save data yang dihasilkan dengan klik SWAT project setup → save SWAT project →
ok
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil selama kegiatan praktikum disimpan di sini. Hasil dapat berupa


grafik, tabel, atau gambar.

Pembahasan

SWAT (Soil and Water Assessment Tool) merupakan model kejadian kontinyu
untuk skala DAS yang beroperasi secara harian dan dirancang untuk memprediksi
dampak pengelolaan terhadap air, sedimen, dan kimia pertanian pada DAS yang tidak
memiliki alat pengukuran. Model SWAT ini dijalankan dalam software ArcGIS yang
harus ditambahkan ekstensi software ArcSWAT. Software ArcGIS ini merupakan
software berbayar yang berfungsi untuk pengolahan data-data geospasial, sedangkan
ArcSWAT adalah ekstensi tambahan untuk ArcGIS dan dapat diunduh secara gratis
melalui situs resminya (Harto 1993).
Menurut Rahmad et all (2017) pemodelan SWAT dapat digunakan untuk
memprediksi pengaruh manajemen lahan pada limpasan air, sedimen, dan lahan pertanian
dalam suatu hubungan yang kompleks pada suatu DAS termasuk di dalamnya jenis tanah,
penggunaan lahan dan manajaemen kondisi lahan secara periodik. SWAT memakai rumus
MUSLE untuk analisis erosi dan sedimentasi. Penggunaan model SWAT dapat
mengidentifikasi, menilai, mengevaluasi tingkat permasalahan suatu DAS dan sabagai
alat untuk memilih tindakan pengelolaan dalam mengendalikan permasalahan tersebut,
sehingga diharapkan dengan penggunaan model SWAT dapat dikembangkan beberapa
skenario guna menentukan kondisi perencanaan pengelolaan DAS terbaik

DAS Ciliwung merupakan salah satu DAS besar yang mengalir melintasi dua
propinsi serta kabupaten/kota dan memiliki fungsi penting bagi masyarakat sekitar yaitu
sebagai sumber air baku, penggelontoran, jalur transportasi, dan lain-lain. Sungai
Ciliwung merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS) Ciliwung-Cisadane.
Sebagai bagian dari SWS Ciliwung-Cisadane, Sungai Ciliwung mempunyai daerah
tangkapan ±337 km2, mengalir sepanjang 117 km bermata air di Gunung Pangrango dan
bermuara di wilayah perairan Laut Jawa.Sungai Ciliwung mengairi sekitar 3,853 ha
sawah dari bendung Katulampa. Daerah hulu Sungai Ciliwung yang berfungsi sebagai
kawasan resapan air dan melindungi daerah di bawahnya sangat sensitif terhadap resiko
serius pada kerusakan lingkungan ( Putra L A 2015 ). Menurut Pawitan (2002), DAS
Ciliwung dibagi kedalam tiga bagian berdasarkan toposekuensinya, yaitu hulu, tengah,
dan hilir, masing-masing dengan stasiun pengamatan arus sungai di Bendung Katulampa
Bogor, Ratujaya Depok, dan Pintu Air Manggarai Jakarta Selatan
Gambar 1 Peta persemaian permanen kampus IPB Dramaga

Selain gambar dan tabel perlu diperhatikan juga untuk penulisan


persamaan atau formula. Berikut adalah salah satu contoh penulisan permula
yang sesuai dengan kaidah penulisan.

ft=fc+(fo-fc)e-kt..................................................................................................................................................(1)

Keterangan:

ft : Laju infiltrasi (cm/jam)


fo : Lau infiltrasi awal saat t=0 (cm/jam)
fc : Laju infiltrasi akhir saat konstan
(cm/jam) k : konstanta laju penurunan
infiltrasi
t : waktu (jam)
e : 2.71828

Formula di atas adalah Persamaan 1. Untuk formula selanjutnya


bernama Persamaan 2 dan seterusnya.
PENUTUP

Simpulan

Silakan simpulkan berbagai hasil telaah terhadap praktikum yang telah


dilakukan. Selaraskan dengan tujuan praktikum yang telah dibuat.

Saran

Kegiatan praktikum Pengdas berikutnya di harapkan lebih kondusif lagi


sehingga semua praktikan dapat mengikuti arahan atau petunjuk yang di
sampaikan oleh asisten dosen maupuan asisten praktikum,selain itu
penyampian informasi mengenai data yang akan di gunakan pada saat
praktikum sebaiknya di berikan H-2 sebelum praktikum dilaksanakan dan
kami berharap pasilitas untuk menunjang kegitan praktikum lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi.. Jakarta (ID) : PT Gramedia Pustaka Utama
Putra L A.2015. Analisis Efektivitas waduk ciawi menggunakan model SWAT
sebagai upaya pengendalian banjir DAS Ciliwung [skripsi]. Bogor (ID) :
Institut Pertanian Bogor.
Pawitan H. 2002. Hidrologi DAS Ciliwung dan andilnya terhadap banjir Jakarta.
Di dalam: Pawitan H, editor. Lokakarya Pengelolaan DAS Terpadu di Era
Otonomi Daerah: Peningkatan Kapasitas Multipihak Dalam Pengendalian
Banjir DKI Jakarta; Lembaga Penelitian IPB dan Andersen/Prasetyo Strategic
Consulting; 2002 Mei 8; Bappeda DKI, Jakarta, Indonesia. Bogor (ID):
[penerbit tidak diketahui].
Rahmad N,Nurman A dan Wirdan M A.2017.Integrasi model SWAT dan SIG
dalam upaya menekan laju erosi DAD Deli, Sumatera Utara. Majalah
Geografi Indonesia.31 (1) : 46-55.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana kegiatan penelitian

Lampiran dicantumkan di sini.

Anda mungkin juga menyukai