12
Pengaruh Manajemen Laba Riil …. (Herlina Wijayanti, Soni Agus Irwandi, & Nurmala Ahmar)
indikator Return On Assets (ROA) dan St /At-1 : Penjualan bersih pada tahun t
Tobin’s Q. yang diskala dengan total aktiva
Roychowdhury (2006) dalam Armando & pada tahun t-1.
Farahmita (2012) manajemen laba melalui ∆St : Penjualan perusahaan i pada
aktivitas riil didefinisikan sebagai tahun t dikurangi penjualan
penyimpangan dari aktivitas operasi normal pada tahun t-1
perusahaan yang dimotivasi oleh keinginan ΔSt /At-1 : Perubahan penjualan bersih
manajemen untuk memberikan tahun t yang diskala dengan
pemahaman yang salah kepada pemangku total aktiva tahun t-1.
kepentingan bahwa tujuan pelaporan α0 : Konstanta
keuangan tertentu telah dicapai melalui Pengukuran kinerja adalah suatu proses
aktivitas operasi normal perusahaan. yang dilakukan untuk meningkatkan
Manajemen laba melalui aktivitas riil aktivitas-aktivitas bisnis guna pencapaian
merujuk pada permainan angka laba yang tujuan perusahaan. Kinerja perusahaan akan
dilakukan melalui aktivitas-aktivitas yang baik jika perusahaan mampu
berasal dari kegiatan bisnis normal atau mengendalikan perilaku para eksekutif
yang berhubungan dengan kegiatan puncak perusahaan untuk melindungi
operasional, misalnya menunda kegiatan kepentingan pemegang saham, salah
promosi produk atau mempercepat satunya dengan keberadaan komite audit
penjualan dengan memberi diskon besar- (Purwanti & Setiyarini, 2011). Dalam
besaran (Sulistiawan, dkk, 2011:70). Arus penelitian ini pengukuran kinerja didasarkan
kas kegiatan operasi normal dihitung pada dua indikator, yaitu:
dengan menggunakan model persamaan Return on Assets (ROA) digunakan untuk
regresi, mereplikasi dari penelitian mengukur kemampuan perusahaan dalam
(Roychowdhury, 2006): menghasilkan laba. Sehingga, Semakin
besar perubahan ROA menunjukkan
CFOt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St /At-1) + semakin besar fluktuasi kemampuan
β2(ΔSt /At-1) + εt manajemen dalam menghasilkan laba (Dewi
& Prasetiono, 2012). Return on Asset (ROA)
Keterangan: diukur dengan menggunakan rumus:
CFOt/At-1 : Arus kas kegiatan operasi pada
tahun t yang diskala dengan EAT
ROA
total aktiva pada tahun t-1. Total Aset
α(1/At-1) : Intersep yang diskala dengan Tobin’s Q merupakan indikator untuk
total aktiva pada tahun t-1 mengukur kinerja perusahaan, khususnya
dengan tujuan supaya arus kas tentang nilai perusahaan, yang
kegiatan operasi tidak memiliki menunjukkan suatu proforma manajemen
nilai 0 ketika penjualan dan lag dalam mengelola aktiva perusahaan
penjualan bernilai 0. (Sudiyatno & Puspitasari, 2010). Nilai
Tobin’s Q dapat dihitung dengan rumus :
13
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 1, April 2014
14
Pengaruh Manajemen Laba Riil …. (Herlina Wijayanti, Soni Agus Irwandi, & Nurmala Ahmar)
Variabel dalam penelitian ini adalah laba riil dengan pendekatan arus kas operasi
kinerja perusahaan dengan menggunakan sebagai variabel independen.
indikator ROA dan Tobin’s Q sebagai
variabel dependen, sedangkan manajemen HASIL DAN PEMBAHASAN
laba riil dengan pendekatan arus kas operasi Berdasarkan data yang diperoleh dari
sebagai variabel independen. Return on Bursa Efek Indonesia, terdapat 179
Assets (ROA) digunakan untuk mengukur perusahaan manufaktur atau 895 data dari
kemampuan perusahaan dalam tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
menghasilkan laba. Sehingga, Semakin Berdasarkan data yang diperoleh dengan
besar perubahan ROA menunjukkan kriteria pemilihan sampel, sampel akhir
semakin besar fluktuasi kemampuan yang digunakan dalam penelitian ini
manajemen dalam menghasilkan laba (Dewi sebanyak 608 data dari tahun 2008 sampai
& Prasetiono, 2012). Sedangkan pengukuran dengan 2012.
kinerja dengan Tobin’s Q didapat dari nilai
pasar ekuitas ditambah nilai pasar hutang Tabel 1. Statistik Deskriptif
dibagi dengan nilai buku aktiva (Purwanti & MEAN
Setiyarini, 2011). TAHUN TOBIN'S
MLR ROA
Q
Manajemen laba riil merupakan salah
2008 -0,03778 0,36707 0,23179
satu bentuk dari manajemen laba, dimana 2009 -0,02808 0,06970 0,23750
dalam penelitian ini menggunakan 2010 -0,03740 0,06197 0,22855
pendekatan arus kas operasi. Komponen 2011 0,06790 0,06659 0,23637
manajemen laba riil dengan pendekatan 2012 -0,00805 0,06273 0,22744
TOTAL 0,00131 0,05897 0,23244
arus kas operasi terdiri dari arus kas tahun t
dibobot dengan total aset t-1, satu per aset
Dari hasil uji deskripstif diatas dapat
t-1, penjualan pada tahun t dibobot dengan
terlihat bahwa nilai rata-rata manajemen
total aset t-1, dan selisih penjualan tahun
laba riil antara tahun 2008-2012 adalah
sekarang dengan tahun sebelumnya dibobot
0,0013. Nilai rata-rata tertinggi dari periode
dengan total aset t-1.
penelitian adalah sebesar 0.0679 pada
Model penelitian yang digunakan dalam
tahun 2011 yang menunjukkan bahwa pada
penelitian ini adalah:
tahun 2011 memiliki nilai manajemen laba
ROA = α + β1MLR + ε
riil tertinggi sehingga dapat menyebabkan
TQ = α + β1MLR + ε
nilai manajemen laba riil pada tahun 2011
Persamaan kedua ditransformasikan ke
sangat tinggi. Sedangkan pada tahun 2008
dalam bentuk:
merupakan nilai rata-rata terendah yaitu
LogTQ = α + β1 LogMLR + ε
sebesar -0.0378 yang menunjukkan bahwa
LogTQ adalah log dari kinerja perusahaan
pada tahun 2008 memiliki nilai manajemen
dengan menggunakan indikator Tobin’s Q
laba riil rendah yang menyebabkan nilai
sebagai variabel dependen, sedangkan
manajemen laba riil pada tahun 2008 sangat
LogMLR adalah log dari variabel manajemen
rendah selama periode pengamatan.
15
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 1, April 2014
16
Pengaruh Manajemen Laba Riil …. (Herlina Wijayanti, Soni Agus Irwandi, & Nurmala Ahmar)
17
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 1, April 2014
Uji R2 Uji t
No Sektor Industri ROA TOBIN’S Q
ROA TOBIN’S Q
t Sig. t Sig.
1 Adhesive 0,156 0,027 1,793 (0,101) -1,157 (0,000)*
2 Apparel and Other Textile 0,114 0,061 2,149 (0,041)* 1,679 (0,105)
Products
3 Automotive and Allied 0,094 -0,009 2,788 (0,007)* -0,629 (0,531)
Products
4 Cables -0,007 -0,021 0,916 (0,369) -0,708 (0,486)
5 Cement 0,607 0,254 4,759 (0,000)* -2,399 (0,032)*
6 Chemical and Allied 0,116 -0,036 2,131 (0,043)* -0,255 (0,801)
7 Consumer Goods 0,504 0,736 3,019 (0,019)* 4,831 (0,002)*
8 Electronic and Office 0,092 0,304 1,651 (0,118) -2,903 (0,010)*
Equipment
9 Fabricated Metal Products 1,496 (0,173)
10 Food and Beverages 0,340 -0,012 6,297 (0,000)* -0,352 (0,726)
11 Lumber and Wood Products 0,016 -0,051 -1,076 (0,310) -0,714 (0,493)
12 Metal and Allied Products 0,092 -0,020 6,153 (0,017)* 0,091 (0,928)
13 Paper and Allied Products -0,010 -0,063 0,923 (0,372) -0,336 (0,742)
14 Pharmaceuticals 0,451 0,033 5,459 (0,000)* 1,476 (0,149)
15 Photographic Equipment -0,080 0,049 0,512 (0,621) 1,230 (0,250)
16 Plastics and Glass Products 0,083 -0,010 2,392 (0,021)* -0,687 (0,495)
17 Stone, Clay, Glass and 0,640 -0,055 5,901 (0,000)* 0,108 (0,915)
Concrete Products
18 Textile Mill Products 0,271 -0,054 2,635 (0,019) 0,422 (0,679)
19 Tobacco Manufacturers 0,346 -0,074 2,710 (0,020)* 0,420 (0,682)
18
Pengaruh Manajemen Laba Riil …. (Herlina Wijayanti, Soni Agus Irwandi, & Nurmala Ahmar)
ROA, karena nilai signifikansinya kurang dari bahwa nilai adjusted R Square tertinggi
0,05 dan nilai t-hitung positif. Hal ini terletak pada sektor industri Consumer
menunjukkan bahwa semakin tinggi Goods yaitu sebesar 0,736 yang berarti
manajemen laba riil maka semakin tinggi variabel dependen (Tobin’s Q) dapat
ROA. dijelaskan oleh variabel independen yaitu
Hasil uji regresi secara parsial di atas manajemen laba riil dengan pendekatan
terlihat bahwa nilai t pada variabel arus kas operasi (MLR) adalah sebesar
manajemen laba riil terhadap kinerja 73,6%. Sisanya sebesar 26,4% dijelaskan
perusahaan dengan indikator Tobin’s Q oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
sebesar -1,307 dengan signifikansi sebesar penelitian ini. Sedangkan nilai adjusted R
0,192. Maka dapat disimpulkan bahwa Square terendah terletak pada sektor
manajemen laba riil dengan pendekatan industri Tobacco Manufacturers yaitu
arus kas operasi tidak berpengaruh sebesar -0,074 yang berarti variabel
terhadap kinerja perusahaan yang dependen (Tobin’s Q) tidak dapat dijelaskan
menggunakan indikator Tobin’s Q, karena oleh variabel independen yaitu manajemen
nilai signifikansinya lebih dari 0,05. laba riil dengan pendekatan arus kas operasi
Berdasarkan Tabel 3 terlihat hasil uji R2 (MLR).
yang dilakukan pada variabel manajemen Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
laba riil terhadap kinerja perusahaan (ROA) hasil uji t variabel manajemen laba riil
menunjukkan bahwa nilai adjusted R Square dengan pendekatan arus kas operasi
tertinggi terletak pada sektor industri Stone, terhadap kinerja perusahaan menggunakan
Clay, Glass and Concrete Products dengan indikator pengukuran ROA menunjukkan
nilai adjusted R Square yaitu 0,640 yang bahwa terdapat 11 sektor industri yang
berarti variabel dependen (ROA) dapat memiliki nilai signifikan di bawah 0,05 dan
dijelaskan oleh variabel independen yaitu nilai t-hitung positif yaitu sektor industri
manajemen laba riil dengan pendekatan Apparel and Other Textile Products ;
arus kas operasi (MLR) adalah sebesar Automotive and Allied Products; Cement;
64,0%. Sisanya sebesar 36,0% dijelaskan Chemical and Allied; Consumer Goods; Food
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam and Beverages; Metal and Allied Products;
penelitian ini. Sedangkan nilai adjusted R Pharmaceuticals; Plastics and Glass
Square terendah terletak pada sektor Products; Stone, Clay, Glass and Concrete
industri Paper and Allied Products yaitu Products; Tobacco Manufacturers.
sebesar -0,010 yang berarti variabel Hasil uji t variabel manajemen laba riil
dependen (ROA) tidak dapat dijelaskan oleh dengan pendekatan arus kas operasi
variabel independen yaitu manajemen laba terhadap kinerja perusahaan menggunakan
riil dengan pendekatan arus kas operasi indikator pengukuran Tobin’s Q
(MLR). menunjukkan bahwa terdapat 4 sektor
Hasil uji R2 yang dilakukan pada variabel industri yang memiliki nilai signifikan di
manajemen laba riil terhadap kinerja bawah 0,05 dan nilai t-hitung negatif yaitu
perusahaan (Tobin’s Q) menunjukkan
19
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 1, April 2014
sektor industri Adhesive, Cement, Consumer Hasil analisis uji t juga menunjukkan hasil
Goods, Electronic and Office Equipment. yang signifikan, dapat disimpulkan bahwa
Manajemen laba riil merupakan variabel manajemen laba riil dengan
penyimpangan dari aktivitas operasi normal pendekatan arus kas operasi berpengaruh
perusahaan yang merujuk pada permainan positif terhadap variabel kinerja perusahaan
angka laba yang dilakukan melalui aktivitas- dengan indikator Return On Assets (ROA).
aktivitas yang berasal dari kegiatan bisnis Hasil pengujian ini tidak konsisten dengan
normal atau yang berhubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan Armando &
kegiatan operasional. Return On Assets Farahmita (2012) yang menunjukkan bahwa
(ROA) merupakan salah satu dari rasio adanya pengaruh yang tidak signifikan dari
profitabilitas yang menunjukkan variabel arus kas operasi abnormal (ABCFO)
kemampuan manajemen dalam terhadap perubahan return on assets (ROA).
menghasilkan laba dari aktiva yang Arus kas operasi abnormal merupakan
digunakan dalam kegiatan operasi. Return proksi dari manajemen laba melalui aktivitas
On Assets (ROA) yang positif menunjukkan riil dengan cara melakukan pengelolaan
perusahaan mampu menghasilkan laba dari penjualan. Perbedaan hasil dengan
aktiva yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebelumnya diduga disebabkan
operasi. Sebaliknya, jika Return On Assets karena pada penelitian sebelumnya
(ROA) negatif menunjukkan bahwa dari perusahaan tidak melakukan manajemen
kativa yang digunakan untuk kegiatan laba riil melalui pendekatan arus kas operasi
operasi, perusahaan hanya mampu dengan cara mempercepat penjualan
menghasilkan laba yang sangat rendah atau dengan memberikan diskon atau kredit
bahkan perusahaan mendapatkan kerugian. lunak untuk meningkatkan laba perusahaan.
Semakin besar perubahan ROA Tobin’s Q adalah indikator untuk
menunjukkan semakin besar fluktuasi mengukur kinerja perusahaan, khususnya
kemampuan manajemen dalam tentang nilai perusahaan, yang
menghasilkan laba (Dewi & Prasetiono, menunjukkan suatu proforma manajemen
2012). Hal ini dapat memberikan dampak dalam mengelola aktiva perusahaan
positif terhadap perusahaan dalam hal (Sudiyatno & Puspitasari, 2010). Menurut
kepercayaan investor kepada perusahaan, Ferdawati (2012) jika manajer melakukan
karena investor dapat memprediksi laba dan manajemen laba riil tahun sekarang, maka
risiko dalam berinvestasi. laba perusahaan akan meningkat dan
Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa kinerja perusahaan juga akan meningkat.
nilai signifikansinya adalah di bawah 0,05 Sehingga, meningkatnya kinerja perusahaan
yaitu 0,000 yang berarti Hο ditolak dan H1 juga akan meningkatkan harga pasar saham
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa yang mengakibatkan nilai perusahaan
variabel manajemen laba riil dengan (Tobin’s Q) juga akan meningkat.
pendekatan arus kas operasi berpengaruh Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa
terhadap variabel kinerja perusahaan nilai signifikansinya adalah diatas 0,05 yaitu
dengan indikator Return On Assets (ROA). 0,192 yang berarti Hο diterima dan H1
20
Pengaruh Manajemen Laba Riil …. (Herlina Wijayanti, Soni Agus Irwandi, & Nurmala Ahmar)
ditolak. Hasil analisis uji t menunjukkan nilai yaitu manajemen laba riil dengan
signifikansi yaitu 0,192 dengan t-hitung - pendekatan arus kas operasi (MLR) adalah
1,307, dapat disimpulkan bahwa variabel sebesar 0,1 persen.
manajemen laba riil dengan pendekatan Hasil uji t menunjukkan bahwa
arus kas operasi tidak berpengaruh manajemen laba riil dengan pendekatan
terhadap variabel kinerja perusahaan arus kas operasi berpengaruh terhadap
dengan indikator Tobin’s Q. Hasil pengujian kinerja perusahaan yang menggunakan
ini tidak konsisten dengan hasil penelitian indikator ROA. Hasil pengujian ini tidak
yang dilakukan Ferdawati (2012) yang konsisten dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa manajemen laba dilakukan Armando & Farahmita (2012)
terbukti berpengaruh positif terhadap nilai yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh
perusahaan (Tobin’s Q). Perbedaan hasil yang tidak signifikan dari variabel arus kas
tersebut diduga disebabkan karena secara operasi abnormal (ABCFO) terhadap
umum investor di Indonesia lebih banyak perubahan return on assets (ROA). Arus kas
melihat nilai laba dari pada nilai Q yang operasi abnormal merupakan proksi dari
dijadikan sebagai pedoman untuk manajemen laba melalui aktivitas riil dengan
mengambil keputusan investasi. Karena nilai cara melakukan pengelolaan penjualan.
laba dapat terlihat secara langsung pada Perbedaan hasil dengan penelitian
laporan keuangan, sedangkan nilai Q tidak sebelumnya diduga disebabkan karena pada
terdapat pada laporan keuangan melainkan penelitian sebelumnya perusahaan tidak
harus menghitung terlebih dahulu. Hal ini melakukan manajemen laba riil melalui
mengindikasikan bahwa variabel kinerja pendekatan arus kas operasi dengan cara
perusahaan (Tobin’s Q) tidak terlalu mempercepat penjualan dengan
dipertimbangkan dalam melakukan memberikan diskon atau kredit lunak untuk
penilaian perusahaan. meningkatkan laba perusahaan. Namun,
hasil uji t pada variabel kinerja perusahaan
SIMPULAN dengan menggunakan indikator Tobin’s Q
Penelitian ini menemukan bahwa menunjukkan bahwa manajemen laba riil
adjusted R Square untuk variabel dependen dengan pendekatan arus kas operasi tidak
kinerja perusahaan dengan menggunakan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
indikator ROA adalah 0.220 yang berarti (Tobin’s Q). Hasil pengujian ini tidak
variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel konsisten dengan hasil penelitian yang
independen yaitu manajemen laba riil dilakukan Ferdawati (2012) yang
dengan pendekatan arus kas operasi (MLR) menunjukkan bahwa manajemen laba riil
adalah sebesar 22,0 persen. Sedangkan terbukti berpengaruh positif terhadap nilai
untuk variabel dependen kinerja perusahaan (Tobin’s Q). Perbedaan hasil
perusahaan dengan menggunakan indikator tersebut diduga disebabkan karena secara
Tobin’s Q diperoleh nilai adjusted R Square umum investor di Indonesia lebih banyak
adalah 0.001 yang berarti variabel Tobin’s Q melihat nilai laba dari pada nilai Q yang
dapat dijelaskan oleh variabel independen
21
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 1, April 2014
22
Pengaruh Manajemen Laba Riil …. (Herlina Wijayanti, Soni Agus Irwandi, & Nurmala Ahmar)
23