Keadilan Sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat pada segala bidang, baik itu

dalam segi materi atau jasmani, maupun segi rohani atau spiritual. Dalam hal ini berarti keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan
perlakuan yang adil, baik itu dalam bidang politik, sosial, budaya, ekonomi, hukum, dan keamanan.

Keadilan sosial dalam hal ini mengandung arti yakni tercapainya keseimbangan antara
kehidupan pribadi dengan kehidupan masyarakat. Karena pada dasarnya kehidupan manusia itu
meliputi kehidupan jasmani dan rohani, dalam hal ini harus memenuhi tuntutan jasmani dan rohani
secara seimbang.1

Keadilan sosial dalam hal ini bukan hanya untuk masyarakat Indonesia saja, melainkan juga
untuk seluruh manusia di dunia. Dengan demikian, tugas negara adalah untuk menjaga keadilan sosial,
dengan cara :2

1. Menjaga kepentingan umum dalam artian kepentingan bersama seluruh warga negara, apa yang
tidak bisa dilakukan dengan warganya sendiri.
2. Menjaga kepentingan bersama dari warga sipil, apa yang tidak sepenuhnya dapat dilakukan oleh
warga sendiri,dalam bentuk bantuan dari negara.
3. Tidak cukup hanya bergerak maju kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan martabat
kehidupan bangsa, tetapi juga kesejahteraan harus ada dan meningkatkan prestise bagi setiap
suku, setiap faksi warga negara, setiap keluarga, dan setiap warga negara sipil.

Ada tiga keadilan sosial yang dikemukakan oleh Suryawasita dalam jurnal pancasila, keadilan
sosial dan persatuan Indonesia, yakni : 3

1. Keadilan atas dasar hak, yang mana keadilan yang diperhitungkan dengan berdasarkan hak untuk
diterima oleh seseorang.
2. Keadilan atas dasar jasa, yakni keadilan yang diperhitungkan dengan berdasarkan jasa yang telah
seseorang berikan.
3. Keadilan atas dasar kebutuhan, yang mana keadilan yang diperhitungkan berdasarkan yang
seseorang butuhkan.

Keadilan adalah suatu hal yang sangat sulit untuk diwujudkan, dan merupakan hal yang
diidam-idamkan oleh manusia untuk mendapatkan suatu kehidupan yang terpenuhi hak-haknya dalam
menjalani kehidupan ini. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangan, dan hal ini menjadi penyebab mengapa keadilan itu sulit diwujudkan karena keadilan
adalah milik Tuhan Yang Maha Esa.

1
Prof. Dr. H. Bambang Satriya, SH. MH, Pancasila dan Kewarganegaraan (Yogyakarta : Nirmana MEDIA, 2018),
hlm. 127
2
Yunie Herawati, “Konsep Keadilan Sosial dalam Bingkai Sila Kelima Pancasila”, Vol 18, No. 1, 2014, Hal 26
3
Christian Siregar “Pancasila, Keadilan Sosial dan Persatuan Indonesia”, HUMANIORA Vol 5 No. 1, 2014, Hal
109
 Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia mempunyai banyak suku bangsa, ras, dan agama.
Hal ini yang menyebabkan salah satunya mengapa sulitnya mewujudkan keadilan yang diinginkan
bangsa yang majemuk seperti Indonesia, karena penafsiran oleh orang satu dengan orang lain, suku
bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain. Tetapi Indonesia merupakan bangsa yang hidup
dengan banyak budaya sehingga memunculkan sebuah aturan-aturan hukum adat sehingga menjadikan
4
sebuah kearifan lokal, dan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi pedoman bagi mewujudkan keadilan.

Ketiga hal tersebut terangkum menjadi satu dalam suatu hukum nasional yang dijadikan
hukum positif yang berlaku bagi semua orang, suku bangsa dan budaya di Indonesia. Norma-norma
hukum dan kaidah-kaidah hukum kemudian dinamakan nilai instrumental, dan nilai instrumental harus
tetap mengacu pada nilai-nilai dasar yang dijabarkannya. Cara penjabarannya bisa dilakukan secara
kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama dan dalam
batas-batas yang dimungkinkan oleh nilai-nilai dasar tersebut. 5 Penjabaran itu jelas tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai dasarnya, dalam hal ini nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah nilai
yang diambil dari Pancasila.

4
Ferry Iwaran Febriansyah, “Keadilan Berdasarkan Pancasila Sebagai Dasar Filosofis dan Ideologis Bangsa, DiH
Jurnal Ilmu Hukum Vol. 13 No. 25, 2017, Hal 1
5
Ibid, Hal 2