Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI KOPERASI DAN EMKM

TRANSAKSI KOPERASI

Disusun Oleh:

Karina Febriana (A1C017071)

Khafifa Turrahmi (A1C017076)

Lina Rahmadani (A1C017088)

Linda Astria Ningsih (A1C017089)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi
merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan
gerakan ekonomi rakyat.
Prinsip prinsip tersebut adalah :
a. Kemandirian
b. Keanggotaan bersifat terbuka
c. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
d. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing – masing anggotanya
e. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
f. Pendidikan perkoperasian
g. Kerjasama antar koperasi.

Karakteristik koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah bahwa
anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pengguna jasa koperasi. Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi,
tuntutan agar pengelolaan koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar.
Pengelolaan yang profesional memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik dan
informasi yang relevan serta dapat diandalkan, untuk pengambilan keputusan perencanaan
dan pengendalian koperasi.

Salah satu upaya tersebut adalah pengembangan dari sistem informasi yang
diperlukan untuk menumbuhkan koperasi melalui akuntansi, khususnya merumuskan standar
akuntansi keuangan untuk koperasi dalam penyusunan laporan keuangannya.
Sesuai dengan perkembangan koperasi di dalam melaporkan laporan keuangannya, kini
dalam penyusunannya telah dikeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27
tentang akuntansi perkoperasian yang telah mendapat revisi pada tahun 1998. PSAK No. 27
ini berisikan tentang karakteristik koperasi, struktur pengorganisasian koperasi, usaha dan
jenis koperasi, tujuan koperasi, ruang lingkup koperasi, definisi–definisi koperasi, standar
penyajian laporan keuangan koperasi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
27 ini, laporan keuangan koperasi itu terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha (PHU),
laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk jurnal dalam transaksi antar koperasi dengan anggota

2. Bagaimana bentuk jurnal dalam transaksi antar koperasi dengan non anggota

3. Bagaimana bentuk jurnal khusus dalam transaksi akuntansi koperasi


BAB II
PEMBAHASAN

Persamaan akuntansi dasar

Kunci utama atau peralatan dasar dari akuntansi adalah persamaan dasar akuntansi.
Persamaan akuntansi berfungsi dapat mengukur sumber daya perusahaan dan hak-hak atas
sumbe daya perusahaan tersebut. Setiap transaksi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
akuntansi. Oleh karenanya, persamaan akuntansi dapat mencatat semua transaksi. Adapun
persamaan akuntansi koperasi sama dengan persamaan akuntansi pada umumnya. Berikut
adalah persamaan akuntansi yang ada pada akuntansi koperasi.

Liabilitas + Ekuitas = Aset


Persamaan akuntansi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Aset adalah sumber daya ekonomi yang diharapkan mampu memberikan manfaat
untuk masa yang akan datang. Contohnya : Kas/bank, Piutang, tanah, dan peralatan.
2. Liabilitas adalah suatu kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak luar
perusahaan
3. Ekuitas adalah hak pemilik atas aset perusahaan

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa aset (harta) bersumber dari liabilitas
(hutang) dan ekuitas (modal). Seberapa besar harta yang dimiliki besumber dari modal yang
dimiliki atau melalui pinjaman dari pihak-pihak luar (hutang). Setiap kali terjadi transaksi,
unsur-unsur persamaan diatas akan berubah, tetapi persamaan dasarnya tidak.

Akun – Akun Dalam Koperasi

Berikut adalah akun-akun dalam akuntansi koperasi

1. Kas yaitu alat pembayaran yang dimiliki koperasi dan siap digunakan, seperti cek
kontan serta uang tunai (uang kertas dan uang logam).

2. Piutang Anggota yaitu hak (tagihan) koperasi kepada anggota koperasi. Tagihan


tersebut timbul karena koperasi meminjamkan uang kepada anggotanya atau karena
koperasi menjual barang kepada anggotanya secara kredit.

3. Perlengkapan Kantor yaitu alat-alat yang dimiliki koperasi dan digunakan dalam


operasi jangka panjang, seperti: meja, kursi, komputer, dan sebagainya.

4. Utang Usaha yaitu pinjaman (kewajiban) yang dimiliki koperasi kepada pihak lain
yang timbul akibat transaksi pembelian kredit yang dilakukan koperasi.

5. Utang Bank yaitu kewajiban yang dimiliki koperasi kepada pihak bank karena telah
meminjam uang kepada bank.

6. Simpanan Sukarela yaitu kewajiban (utang) yang dimiliki koperasi kepada


anggotanya karena anggota telah menyimpan (menabung) uangnya di koperasi.
7. Dana-dana yaitu bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan dan dialokasikan
oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau
ketetapan rapat anggota. Dana-dana dapat berupa: dana sosial, dana anggota, dana
pengurus, dan sebagainya.

8. Simpanan Pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang harus
disetorkan setiap anggota pada waktu masuk menjadi anggota. Jenis simpanan pokok
ini tidak dapat diambil kembali selama orang tersebut masih menjadi anggota
koperasi. Simpanan pokok ini adalah bagian dari ekuitas (modal) koperasi.

9. Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh


anggota koperasi pada waktu dan kesempatan tertentu, misalnya sebulan sekali. Jenis
simpanan wajib ini dapat diambil kembali dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut
dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) serta keputusan rapat
anggota koperasi. 

10. Modal Sumbangan  adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan tidak mengikat.
Modal sumbangan tidak dapat dibagikan kepada koperasi selama koperasi belum
dibubarkan.

11. Modal Penyertaan  adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat
struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.

12. Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan dan
dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan anggaran
dasar atau ketetapan rapat anggota.

13. Partisipasi Bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan atas
penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga pokok dan
partisipasi neto.

14. Partisipasi Neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang
merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok.

15. Pendapatan dari non-anggota adalah penjualan barang dan jasa kepada pihak selain
anggota koperasi.

16. Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan koperasi untuk


memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan kegiatan utama koperasi.
Beban operasional terdiri dari berbagai beban, seperti beban listrik, beban telepon,
gaji pegawai, beban transportasi, dan sebagainya

17. Beban Pokok adalah pengorbananekonomis yang dilakukan koperasi dalam rangka


memperoleh partisipasi meto dari anggota. Dengan kata lain, beban pokok adalah
pengorbanan ekonomis yang terkait secara langsung dalam rangka menjual produk
koperasi kepada anggota.

18. Beban Pokok adalah pengorbananekonomis yang dilakukan koperasi dalam rangka


memperoleh partisipasi meto dari anggota. Dengan kata lain, beban pokok adalah
pengorbanan ekonomis yang terkait secara langsung dalam rangka menjual produk
koperasi kepada anggota.

19. Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima
selama periode tertentu dengan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk
memperoleh penghasilan itu.

Perlakuan Akuntansi

Koperasi harus dikelola secara profesional. Seperti pada Badan Usaha lain, peranan
akuntansi sangat penting untuk mengelola keuangan koperasi. Pada prinsipnya akuntansi
koperasi tidak jauh berbeda dengan akuntansi perusahaan lainnya. Beberapa perbedaan
mendasar diatur dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) untuk koperasi
yaitu PSAK No. 27. Berikut ini disajikan perbedaan perlakuan akuntansi untuk:

1. Aktiva

2. Kewajiban

3. Modal

4. Pendapatan dan

5. Beban

Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan perlakuan akuntansi

1. Aktiva

Pencatatan Aktiva koperasi sama dengan perusahaan yang lain kecuali yang
dijelaskan dalam PSAK No. 27 paragraf 63 dan 65 yakni,

Pada paragraf 63 menjelaskan perlakuan akuntansi untuk aktiva yang diperoleh


dari sumbangan dan

Pada paragraf 65 menjelaskan perlakuan akuntansi untuk aktiva yang dibatasi


penggunaannya.

Koperasi merupakan kumpulan orang-orang dan merupakan badan usaha yang


diharapkan menjadi soko guru ekonomi di Indonesia maka pemerintah secara berkala
mengadakan pembinaan ataupun pemberian bantuan. Perlakuan akuntansinya diatur
sebagai berikut:

Paragraf 63, Aktiva yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya
dan tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai aktiva lain-lain.
Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan
Aktiva yang dicadangkan untuk kepentingan bersama para anggota merupakan aktiva
yang bukan milik koperasi. Oleh karena itu pengurus harus mempertanggungjawabkan
penggunaan aktiva ini dan dalam pencatatannya tidak boleh diakui sebagai aktiva
koperasi. Hal ini diatur dalam paragraf 65

Paragraf 65, Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi, tetapi bukan milik
koperasi, tidak diakui sebagai aktiva, dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan
keuangan.

2. Kewajiban

Untuk kewajiban yang ada di koperasi sama dengan kewajiban di Badan Usaha
lain kecuali yang diatur dalam PSAK.

Kewajiban yang diatur PSAK No. 27 paragraf 61 adalah simpanan Sukarela.


Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan modal koperasi karena simpanan ini
tidak dapat diambil sewaktu-waktu. Simpanan anggota yang sifatnya sukarela (simpanan
sukarela) tidak dapat dianggap sebagai modal karena simpanan ini dapat diambil
sewaktu-waktu. Oleh karena itu simpanan sukarela dianggap sebagai utang sebagaimana
dijelaskan dalam PSAK No. 27 paragraf 61 . Paragraf 61 Simpanan anggota yang tidak
berkarakteristik sebagai ekuitas diakui sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka
panjang sesuai dengan tanggal jatuh temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya

3. Ekuitas

Koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang memenuhi syarat sebagai


anggota. Oleh karena itu ekuitas koperasi merupakan kumpulan dari setoran para anggota
baik berupa simpanan pokok maupun simpanan wajib yang tidak dapat diambil selama
yang bersangkutan masih tercatat sebagai anggota. Selain itu ekuitas koperasi berasal
dari modal sumbangan, modal penyertaan, cadangan dan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang
belum dibagi.

4. Pendapatan

Pendapatan diatur dalam PSAK No. 27 paragraf 67 dan 69. Paragraf 67,
Pendapatan yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota diakui sebesar
pendapatan bruto.

Paragraf 69, dinyatakan Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan
nonanggota diakui sebagai pendapatan (penjualan) yang dilaporkan terpisah dari
partisipasi anggota dalam laporan perhitungan hasil usaha sebesar nilai transaksi. Selisih
antara pendapatan dan beban pokok transaksi dengan non-anggota diakui sebagai laba
atau rugi kotor dengan non-anggota.
5. Beban

Beban diatur dalam PSAK No. 27 paragraf 72. Beban Usaha dan beban-beban
perkoperasian harus disajikan terpisah dalam laporan perhitungan hasil usaha.

Bukti-bukti transaksi koperasi

Bukti transaksi merupakan dokumen dasar untuk membuat jurnal dan merupakan
bukti bahwa telah terjadi transaksi di koperasi.. Semua bukti transaksi dari bagian pembelian,
bagian penjualan, dan bagian lain-lain datang ke bagian akuntansi. Bukti-bukti tersebut harus
dianalisis kebenarannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyelewengan-
penyelewengan. Masing-masing koperasi mempunyai bukti-bukti transaksi yang berbeda dan
akan tergantung pada jenis koperasinya.

Berikut ini diberikan contoh bukti-bukti transaksi yang ada di unit toko koperasi
”Maju Bersama”. Bukti transaksi yang ada di unit toko koperasi ”Maju Bersama” sama
seperti bukti transaksi yang terjadi di perusahaan dagang lainnya, yang dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Bukti penerimaan kas

2. Bukti pengeluaran kas

3. Bukti penjualan

4. Bukti pembelian dan

5. Bukti umum

Jurnal

Jurnal adalah daftar atau buku tempat mencatat transaksi secara kronologis
(berurutan) sesuai tanggal terjadinya transaksi dengan mencantumkan akun yang didebit dan
akun yang dikredit serta jumlah nominal masing-masing.

Jurnal pada akuntansi koperasi sendiri terdiri dari tiga, yakni

1. Jurnal transaksi antar koperasi dan anggota

2. Jurnal transaksi antar koperasi dan non anggota

3. Jurnal khusus koperasi

Berikut adalah penjelasan dan contoh dari jenis transaksi l tersebut

1. Jurnal transaksi antar koperasi dengan anggota

Jurnal transaksi antar koperasi dan aggota ialah pencatatan yang dilakukan karena
adanya transaksi (simpan pinjam/jual beli) antara koperasi itu sendiri dengan anggotanya.
Transaksi setoran, dapat berbentuk:
a. Setoran modal yang menentukan kepemilikan (simpanan pokok, simpanan wajib);

b. Setoran lain yang tidak menentukan kepemilikan (misalnya: simpanan sukarela,


tabungan, simpanan berjangka dan simpanan lainnya).

Transaksi pelayanan dalam bentuk;

Pelayaranan dalam bentuk kegiatan penyaluran dan pengadaan barang/jasa untuk


memnuhi kebutuhan anggota

a. Menyediakan dan menyalurkan kebutuhan input bagi kegiatan proses produksi usaha
anggota

b. Pelayanan penyaluran barang/jasa yang dihasilkan anggota untuk dipasarkan

c. Pengelolaan kegiatan simpan pinjam

Contoh transaksi antar koperasi dengan anggota

3 maret; Diterima simpanan pokok dan wajib dari 8 anggota baru koperasi. Simpanan
pokok Rp125.000,00 simpanan wajib Rp75.000,00

5 maret; Yanto adalah anggota dari koperasi yang menjual berbagai peralatan
pertanian. Pada 7 desember, yanto membeli alat semprot, bibit dan pupuk di koperasi.
Total harga yang harus dibayarkan ialah 10.000.000

Jurnal:

Kas 1.600.000

Simpanan pokok 1.000.000

Simpanan wajib 600.000

Kas 10.000.000

Penjualan kpd anggota 10.000.000

2. Jurnal transaksi antar koperasi dan non anggota

Transaksi antar koperasi dengan non anggota ialah transaksi yang dilakukan
koperasi dengan semua nasabah atau pembeli yang bukan anggota, transaksi antar
koperasi dengan nonanggota, dapat berbentuk;

a. Penjualan barang/jasa kepada non anggota atau masyarakat umum/perusahaan

b. Pembelian barang/jasa dari non anggota


Contoh transaksi antar koperasi dan non anggota

1 oktober; koperasi menjual pupuk dan bibit seharga 5.000.000 kepada Dina, dina
bukanlah anggota dari koperasi tersebut, berikut adalah ayat jurnal yang dicatat oleh
koperasi.

Jurnal :

Kas 5.000.000

Penjualan kepada bukan anggota 5.000.000

3. Jurnal Khusus Koperasi

Akan dibuat apabila koperasi itu akan bergerak dalam bidang perdagangan,lalu
sehingga aturannya hampir sama dengan akuntansi perusahaan dagang. Jurnal khusus
yang akan diperlukan sebanyak empat buah dan ditambah 1jurnal umum. Jurnal yang
dimaksud ialah:

1. Jurnal Khusus penerimaan kas atau jurnal kas masuk

Jurnal ini sering digunakan untuk mencatat suatu transaksi yang akan
berhubungan dengan penerimaan uang tunai dari segala sumber.

Sumber-sumber yang termasuk dalam jurnal penerimaan kas ini juga berasal dari
penerimaan simpanan dari anggota (pokok, wajib, maupun juga sukarela), penjualan
tunai, pelunasan simpan pinjam, pelunasan piutang,ataupun juga pendapatan-pendapatan
tunai yang lainnya (kolom serba-serbi).

2. Jurnal pengeluaran kas atau junal kas keluar

Jurnal ini sering digunakan untuk mencatat suatu transaksi pengeluaran uang tunai
untuk medapat segala keperluan. Pengeluaran-pengeluaran itu antara lain untuk suatu
pembelian barang dagangan secara tunai,
Pembayaran utang, pemberian piutang kepada anggota, maupun juga pembelian-
pembelian tunai yang lainnya (serba-serbi).lalu Demikian pula untuk pembayaran pada
beban-beban koperasi.

3. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan ini sering juga digunakan untuk mencatat transaksi penjualan
barang dagangan maupun juga barang-barang lain secara kredit baik kepada anggota
maupun juga bukan anggota. Sehingga dalam format jurnal ini akan dipisahkan
penjualan kepada anggota dengan penjualan pada bukan anggota. Penjualan barang-
barang selain barang dagangan akan dimasukkan ke dalam kolom serba-serbi.

4. Jurnal pembelian

Jurnal ini akan digunakan untuk mencatat suatu transaksi pembelian barang
dagangan maupun barang yang lain secara kredit baik dari anggota maupun juga bukan
anggota.
5. Jurnal umum

Jurnal ini sering digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak akan dapat
dimasukkan ke dalam jurnal khusus.

Yang juga termasuk dalam kategori jurnal umum merupaka suatu transaksi
pengembalian barang dagangan, penyusutan harta tetap, perhitungan barang yang rusak
atau juga hilang, dan untuk mencatat pembagian SHU pada setiap periode.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Akuntansi koperasi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, pelaporan dan


penafsiran laporan keuangan koperasi dalam satu periode tertentu. Periode tersebut mungkin
bulanan, tiga bulanan, enam bulanan atau tahunan. Biasanya periode pelaporan di koperasi
adalah stau tahun.

Proses akuntansi koperasi adalah sama dengan proses akuntansi bukan koperasi, yaitu
suatu langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam menyusun laporan keuangan
koperasi. Tahapan tersebut dimulai dari adanya  bukti transaksi berupa nota, kuitansi, faktur
jual, faktur beli dan sebagainya, kemudian dimasukkan pada jurnal.

Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :

1. Pencatatan.

2. Penggolongan.

3. Peringkasan.

4. Pelaporan.

5. Analisis data keuangan.

6. Buku-buku dokumen pendukung (source of documents) yang digunakan antara lain :

7. Bukti Penerimaan Kas

8. Bukti Pengeluaran Kas

9. Bukti Faktur Penjualan

10. Faktur Pembelian

11. Bukti Umum

Sedangkan buku khusus (special journal) yang digunakan adalah :

1. Buku Harian Penerimaan Kas

2. Buku Harian Pengeluaran Kas

3. Buku Harian Penjualan

4. Buku Harian Umum


DAFTAR PUSTAKA

Sitio, Arifin.Tamba Halomoan. Chandra Kristiaji, Wisnu. Koperasi: Teori dan Praktik. 2001.


Erlangga. Jakarta.

Kopindo.co.id. Akuntansi Koperasi. Diperoleh 10 Desember 2012,


dari http://www.kopindo.co.id/

Sugeng., M.Noor Nugroho dan Ibrahim., 2010. “Pengaruh Dinamika Penawaran Dan
Permintaan Valas Terhadap Nilai Tukar Rupiah Dan Kinerja Perekonomian Indonesia”,
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Januari / 2010.

Lestari, Baiq Anggun Hilendri, L. Takdir Jumaidi, Indria Puspitasari, Aditiya Bayu
Suryantara. 2019. Akuntansi Koperasi dan EMKM. Mataram : Universitas Mataram

http://catatanips.blogspot.com/2014/07/jurnal-khusus-koperasi.html?m=1

https://ekiariyandi03.blogspot.com/2017/10/makalah-proses-akuntansi-koperasi.html?m=1

https://guruakuntansi.co.id/koperasi-pemasaran/

file:///C:/Users/ACER/Downloads/akuntansi-koperasi1.pdf

https://dokumen.tips/documents/2012pedoman-umum-akuntansi-koperasi.html

Anda mungkin juga menyukai