Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... ii

BAB I  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 1
1.3 Tujuan Pembahasan...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Generator DC............................................................ 3


2.2 Bagian-Bagian Generator DC...................................................... 4
2.3 Prinsip Kerja Generator DC........................................................ 8
2.4 Macam-Macam Generator DC.................................................... 8
2.5 Rugi-Rugi Generator DC............................................................ 10
2.6 Efisiensi Generator DC................................................................ 11
2.7 Karakteristik Generator DC........................................................ 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................14
3.2 Saran.......................................................................................... 14

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................... iii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... iv

DAFTAR  GAMBAR

                                                                                                                  Halaman

2.1 Penentuan Arah GGL................................................................................. 3


2.2 Rangka Generator...................................................................................... 5
2.3 Inti Stator................................................................................................... 6
2.4 Sikat Komutator......................................................................................... 6
2.5 Komutator.................................................................................................. 7
2.6 Jangkar Generator...................................................................................... 7
2.7 Generator Shunt......................................................................................... 9
2.8 Generator Seri............................................................................................ 9
2.9 Generator Kompon.................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat ini listrik merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan umat
manusia. Tanpa adanya listrik, manusia akan sulit beraktifitas dan menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik. Penggunaan generator merupakan salah satu upaya
mengoptimalkan penggunaan energi listrik dengan memanfaatkannya sebagai pengubah daya
mekanis menjadi daya listrik.Rijono (1997:107) menuliskan,”Generator adalah sebuah mesin
listrik yang dapat mengubah daya mekanis menjadi daya listrik. Jika sepotong kawat terletak
diantara kutub-kutub magnit, kemudian kawat tersebut kita gerakkan, maka di ujung kawat
itu muncul gaya gerak listrik karena induksi”
Generaor ada dua jenis, yaitu generator AC dan generator DC. Needle (1991:151)
mengemukakan, “generator arus searah didasarkan pada prinsip dasar yakni bila sebuah
penghantar dibuat berputar melalui medan magnet, suatu gaya gerak listrik (ggl) akan
diindusir di dalam penghantar tersebut”..Generator mempunyai dua bagian utama yaitu rotor
dan stator.Bagian stator terdiri dari rangka; inti kutub magnet dan lilitan dan; sikat komutator,
sedangkan bagian rotor terdiri dari komutator; jangkar; lilitan jangkar. Generator DC ada dua
macam, yaitu generator DC tanpa penguatan medan dan generator DC dengan penguatan
medan. Dalam penggunaan Generator DC, pasti akan mengalami losses (Rugi-rugi). Rugi-
Rugi yang terjadi dibagi menjadi tiga, yaitu: rugi-rugi tembaga atau listrik, rugi-rugi besi atau
magnet, rugi-rugi mekanik. Karena terjadi rugi-rugi, maka efisiensi dilakukan untuk
membandingkan daya masukan dan keluaran.
Ketika sudah mengenal tentang generator, maka user dapat secara bertahap mampu
menggunakannya dengan optimal, baik bagi masyarakat pribadi maupun dalam sektor
industri.Selama ini terjadi lonjakan permintaan generator listrik karena kemudahan dan
ragam fungsinya.Dalam kehidupan sehari-hari generator dapat berfungsi sebagai salah satu
pembangkit tegangan di pabrik, sedangkan di bengkel generator berfungsi sebagai pengisi
accu pada mobil.
Mengingat pengtingnya manfaat dari generator DC(arus searah) dalam kehidupan
sehari-hari, maka dalam makalah ini penulisakan membahas mengenai pengetahuan dasar
dari generator listrik.
.
1.2  Rumusan Masalah
Penulisan makalah ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut.
1.       Seperti apa konsep dasar generator DC(arus searah)?
2.      Apa saja bagian-bagian generator DC (arus searah)?
3.      Bagaimana prinsip kerja generator DC(arus searah)?
4.      Apa saja rugi-rugi daya yang terjadi pada mesin DC(arus searah)?
5.      Seperti apa efisiensi daya generator DC (arus searah)?
6.      Seperti apa karakteristik generator DC (arus serah)?
1.3  Tujuan Pembahasan
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai berikut.
1.      Mengetahui konsep dasar generator DC(arus searah).
2.      Mengetahui bagian-bagian generator DC (arus searah).
3.      Mengetahui prinsip kerja generator DC (arus searah).
4.      Mengetahui rugi-rugi daya yang terjadi pda mesin DC (arus searah).
5.      Mengetahui efisiensi daya generator DC (arus searah).
6.      Mengetahui karakteristik generator DC (arus searah).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Generator DC (Arus Searah)


Nurhadi (2012) mengemukakan bahwa “generator merupakan salah satu mesin listrik,
yang mengubah energy gerak atau mekanik menjadi energy listrik”.Rijono (1997:107)
menuliskan,”Generator adalah sebuah mesin listrik yang dapat mengubah daya mekanis
menjadi daya listrik.Jika sepotong kawat terletak diantara kutub-kutub magnit, kemudian
kawat tersebut kita gerakkan, maka di ujung kawat itu muncul gaya gerak listrik karena
induksi”.
Needle (1991:151) mengemukakan, “generator arus searah didasarkan pada prinsip
dasar yakni bila sebuah penghantar dibuat berputar melalui medan magnet, suatu gaya gerak
listrik (ggl) akan diindusir di dalam penghantar tersebut”. GGL tersebut dapat ditentukan
menggunakan kaidah tangan kanan seperti dibawah ini.

Gambar 2.1 Penentuan Arah GGL


(Sumber: https://upload.wikimedia.org)

Ramlawati, Yunus (2016:34) menuliskan, “jika telapak tangan dibuka sedemikian


sehingga keempat jari yang dirapatkan menunjuk arah medan magnetic  B dan ibu jari
menunjuk kea rah arus listrik, arah dorong telapak tangan menunjukkan arah gaya magnetic F
yang dialami kawat berarus.
Generator merupakan salah satu mesin listrik.Sumardjati (2008:384) menuliskan
sebagai berikut.
Ada tiga hal pokok yang menjadi dasar kerja sebuah mesin listrik, yaitu:
·           Adanya fluks magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnit.
·           Adanya kawat penghantar listrik, yang merupakan tempat terbentuknya gaya gerak listrik
(Ggl) atau aliran arus listrik.
·           Gerakan relative antara fluk magnet dengan kawat penghantar listrik. Dalam hal ini boleh
magnitnya tetap, sedangkan kawat penghantarnya yeng bergerak atau sebaliknya.

2.2 Bagian-Bagian Generator DC


            Pada dasarnya Generator terdiri dari dua bagian utama yaitu rotor dan
stator.Rotor merupakan bagian dari generator yang berputar, berfungsi sebagai kumparan
medan, dan untuk menghasilkan medan magnetik yang menggunakan magnet permanen
(Nurhadi, 2012)”.“Stator merupakan bagian generator yang tidak bergerak dan berfungsi
sebagai kumparan jangkar yang menghasilkan tegangan keluaran (Nurhadi, 2012)”.
            Rotor dan stator mempunya beberapa bagian.“Bagian stator terdiri dari rangka;
inti kutub magnet dan lilitan dan; sikat komutator, sedangkan bagian rotor terdiri dari ko-
mutator; jangkar; lilitan jangkar (Sumardjati, 2008:384)”.

2.2.1 Rangka generator


Sumardjati, (2008:385) menuliskan, “fungsi utama dari rangka mesin adalah sebagai
bagian dari tempat mengalirnya fluks; magnet…. Selain itu rangkapun berfungsi untuk
meletakkan alat-alat tertentu dan melindungi bagian-bagian mesin lainnya”.

Gambar 2.2 Rangka Generator


(Sumber: http://puballattack.blogspot.co.id/2013/07/generator.html
Hampir sama dengan pendapat datas, Sianturi, (2009) memberikan penjelasannya
tentang rangka stator seperti berikut ini.
Rangka stator merupakan rumah (kerangka) yang menyangga jangkar generator, yang terbuat
dari besi tuang dan dilengkapi dengan slot-slot (parit) sebagai tempat melekatnya kumparan
jangkar.Rangkaian stator meliliki celah yang berfungsi sebagai ventilasi udara, sehingga
udara dapat keluar masuk dalam inti stator sebagai pendingin.
Dari kedua pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa rangka stator didesain
sedemikian rupa untuk melindungi bagian-bagin mesin lainnya agar tidak mudah terjadi
kerusakan.

2.2.2 Inti kutub magnet dan lilitan penguatan magnet


Sianturi, (2009) menuliskan mengenai inti stator seperti berikut.
Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetic khusus yang
terpasang ke rangka stator. Laminasi-laminasi diisolasi satu sama lain dan mempunyai jarak
antara laminasi yang memungkinkan udara pendingin lewat. Di sekeliling inti terdapat slot-
slot tempat melekatkan konduktor/belitan jangkar.
Kumparan yang berisi kutub-kutub magnet diberi lilitan penguat untuk menghasilkan
aliran arus listrik agar terjadi proses elektromagnetis (Sumardjati, 2008:385).
Gambar 2.3 Inti Kutub
(Sumber: http://green-elektronik.blogspot.co.id/2014/07/mesin-listrik.html)

2.2.3 Sikat komutator


Sumardjati, (2008:385) menuliskan, “Fungsi utama sikat adalah penghubung untuk
aliran arus dari lilitan jangkar ke terminal luar (generator) atu terminal luar kelilitan jangkar
(motor)”.Di dalam generator, sikat melakukan kontak sehingga dapat mengalirkan arus.
Needle (1991:154) menyatakan, “tanpa sikat-sikat yang melakukan kontak dengan
komutator, arus tidak dapat dikumpulkan dari generator ataupun disalurkan ke sebuah
motor”.

Gambar 2.4 Sikat Komutator


Sumber: (http://2.bp.blogspot.com)

2.2.4 Komutator
Tegangan yang dibangkitkan pada generator searah merupakan berbentuk gelombang
sinus yang nobennya, sinyal sinus merupakan bentuk dari gelombang arus bolak-balik. Untuk
menyearakhan arus tersebut, maka pada generator DC(arus searah) digunakanlah komutator.
Ketika kumparan berputar, maka akan terjadi komutasi. Dari peristiwa komutasi inilah terjadi
proses penyearahan arus (Sumardjati, 2008:385).
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan, bahwa komutator adalah sebuah alat mekanik
yang dapat digunakan untuk menyearahkan arus AC (arus bolak balik) menjadi arus seaeah
(DC) dalam generator.
Gambar 2.5 Komutator
(Sumber: https://sc01.alicdn.com)

2.2.5 Jangkar
Jangkar dalam bentuk silinder adalah jangkar yang umum digunakan dalam mesin
DC.Jangkar dibuat dengan permeabilitas yang cukup besar agar kumparan lilitan jangkar
teltetak pada tempat dengam imbas maknetik yang besar (Sumardjati, 2008:385).

Gambar 2.6 Jangkar generator


(Sumber: http://1.bp.blogspot.com)
Didalam jangkar terdapat tiga jenis lilitan.Yaitu lilitan jangkar, lilitan gelung, lilitan
gelung majemuk, lilitan gelombang (Sumardjati, 2008:385).

2.3 Prinsip Kerja Generator DC (Arus Searah)


            Seperti yang telah kita ketahui, generator arus searah didasarkan pada prinsip dasar
yakni bila sebuah penghantar dibuat berputar melalui medan magnet, suatu gaya gerak listrik
(ggl) akan diindusir di dalam penghantar tersebut.
            Pada prinsipnya, rotor akan berputar sehingga akan timbul EMF. Pada generator DC
arus induksinya tidak berubah karena menggunakan cincin belah. Disini, rotor tetap akan
menghasilkan teganga induksi bolak-balik, namun pada generator DC terdapat komutator
sebagai pengubah tegangan.

2.4 Macam-Macam Generator DC (Arus Searah)


Rijono, (1997:131) menuliskan mengenai macam-macam generator DC seperti
dibawah ini.
Berdasarkan penggunaan penguat medan, generator DC ada dua macam, yaitu generator DC
tanpa penguatan medan dan generator DC dengan penguatan medan. Generator DC dengan
penguatan medan terbagi menjadi dua, yaitu generator DC dengan medan terpisah dan
generator DC dengan penguat sendiri.

2.4.1 Generator penguat sendiri


Yang dimaksut dengan generator penguat sendiri adalah arus listrik yang dialirkan
melalui kumparan penguat medan (Rf) diambilkan dari output generator tersebut.
Ada tiga jenis generator penguat sendiri, yaitu:
2.4.1.1 Generator hunt
Generator shunt adalah kumparan penguat medan dipasang parallel terhadap
kumparan armatur (Rijono, 1997:132). 

Gambar 2.7 Generator shunt


(Sumber: https://1.bp.blogspot.com)

2.4.1.2 Generator seri                                                            


Generator seri merupakan generator yang yang kumparan medan disambung seri
dengan hambatan armature. Kelemahan dari generator seri adalah tegangan output tidak stabil
karena arus beban berubah-ubah sesuai denganbeban yang dipikul (Rijono, 1997:134).

Gambar 2.8 Generator Seri


(Sumber: https://ntrux.files.wordpress.com/2011/04/untitled.jpg)

2.4.1.3 Generator kompon                                                 


Generator kompon dibuat untuk mengurangi kelemahan generator shunt maupun
generator seri karena generator jenis ini mengandung kedua kumparan tersebut.
Gambar 2.9 Generator Kompon
(Sumber: http://docplayer.info/docs-images/17/73470/images/45-0.png)

2.5 Rugi-Rugi Daya Pada Generator DC (Arus Searah)


Rugi-Rugi yang terjadi pada motor arus searah dibagi menjadi tiga, yaitu: rugi-rugi
tembaga atau listrik, rugi-rugi besi atau magnet, rugi-rugi mekanik (Sumardjati, 2008:404).

2.5.1 Rugi listrik


Rugi listrik adalah rugi daya  yang hilang pada saat lilitan medan dalam kondisi
panas. Rugi-rugi tembaga dibagi atas rugi tembaga jangkar dan rugi tembaga megdan.Rugi
tembaga dibagi menjadi motor shunt (Ish2.Rsh) dan motor seri (Ish2.Rsh). Rugi kumparan
medan dapat dihitung dengan rumus Ia2.Rsh (Sumardjati, 2008:404).

2.5.2 Rugi Besi


Rugi besi terdiri dari Rugi Histerisis dan Rugi Arus Pusar. Rugi Histerisis dapat
dihitung dengan rumus   sedangkan rugi arus pusar dapat dihitung
dengan rumus   (Rijono, 1997:143).

2.5.3 Rugi mekanik


Rijono (1997:144) menuliskan mengenai rugi mekanik seperti dibawah ini.
Rugi mekanik terdiri dari:
a.              Rugi gesek yang terjadi pada pergesekan sikat dan sumbu.
b.             Rugi angin (windageloss) atau disebut juga rugi buta (stray loss) akibat adanya celah
udara antara bagian rotor dan bagian stator.
Besar rugi mekanik sekitar 10 sampai 20% dari rugi total pada beban penuh.

2.6 Efisiensi Generator DC


Rijono (1997:145-148) menuliskan tentang efisiensi seperti di bawah ini :
Pada umumnya yang disebut dengan efisiensi adalah perbandingan antara daya output dan
daya input. Dalam hal ini ada tiga macam efisiensi yaitu:

di mana:

untuk generator kompond besarnya adalah:


= Rugi kumparan medan shunt
= Rugi kumparan jangkar
= Rugi kumparan medan seri
Rugi gesek = Rugi sikat + Rugi buta/angina+Rugi sumbu
Rugi sikat =  = tegangan pada sikat
Rugi buta atau rugi angina yaitu rugi-rugi karena adanya celah-celah antara bagian rotor dan
stator (± 1%).
Rugi Sumbu = Rugi-rugi yang timbul pada benda putar
Rugi inti = Rugi histerisis + Rugi arus putar

di mana

di mana :
 

 = Daya output generator

 = Daya total yang diterima mesin


Kondisi Efisiensi maksimum
Daya output dari generator DC adalah  . Sedangkan daya input :
 atau :

Jika arus kumparan shunt (Ish) diabaiakan, maka Ia =IL dan persamaan 2.53 menjadi :

Oleh karena Ia = IL, maka persamaan 2.55 menjadi :

Efisiensi akan maksimum jika pembagi = 0. Sehingga persamaan 5.56 menjadi:

Dengan demikian efisiensi generator DC akan maksimum jika variabel loss sama dengan rugi
konstan (Pc).
Besar arus beban pada kondisi efisiensi maksimum maksimum adalah :
Catatan :
Ƞ ekonomi = Ƞ mekanik x Ƞ listrik                
Suatu generator dikatakan bagus jika Ƞ ekonomi   95%

2.7 Karakteristik Generator


Pada umumnya karakteristik generator ada tiga, yaitu karakteristik beban nol,
karakteristik dalam atau total, karakteristik luar.

2.7.1         Karakteristik nol (Eo/lm)


            Sumardjati(2008:397) menuliskan, “karakteristik nol (Eo / lm) memperlihatkan
hubungan antara pembangkitan ggl tanpa beban (beban nol) dalam jangkar (Eo) dan arus
medan (lm) pada kecepatan konstan”.

2.7.2         Karakteristik nol (Eo/lm)


Sumardjati(2008:397) menuliskan, “karakteristik dalam atau Total (E/Ia) memperlihat
hubungan antara ggl E yang diinduksikan secara nyata dalam jangkar dan arus jangkar Ia”.

2.7.3        Karakteristik Luar (V/Ia)


Sumardjati(2008:397) menuliskan, “karakteristik luar (V/Ia) memperlihatkan
hubungan antara tegangan terminal V dan arus beban I. Kurva ini dibawah karakteristik
dalam, karena itu perhitungan bisa diambil dari kerugian tegangan diatas resistansi jangkar.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah tersebut, dapat disimpulkan mengenai beberapa hal.
Ø  Generator arus searah didasarkan pada prinsip dasar yakni bila sebuah penghantar dibuat
berputar melalui medan magnet, suatu gaya gerak listrik (ggl) akan diindusir di dalam
penghantar tersebut.
Ø  Rotor dan stator mempunya beberapa bagian. “Bagian stator terdiri dari rangka; inti kutub
magnet dan lilitan dan; sikat komutator, sedangkan bagian rotor terdiri dari komutator;
jangkar; lilitan jangkar.
Ø  Generator DC ada dua macam, yaitu generator DC tanpa penguatan medan dan generator DC
dengan penguatan medan. Generator DC dengan penguatan medan terbagi menjadi dua, yaitu
generator DC dengan medan terpisah dan generator DC dengan penguat sendiri.
Ø  Rugi-Rugi yang terjadi pada motor arus searah dibagi menjadi tiga, yaitu: rugi-rugi tembaga
atau listrik, rugi-rugi besi atau magnet, rugi-rugi mekanik.
Ø  Efisiensi adalah perbandingan antara daya.
Ø  Karakteristik generator ada tiga, yaitu karakteristik beban nol, karakteristik dalam atau total,
karakteristik luar.
3.2 Saran
Dengan mengetahui apa itu generator, karakteristik, efisiensi dan lain-lain, diharapkan
pembaca dapat lebih memahami mengenai genera-tor. Sehingga, pembaca dapat
menggunakan generator dengan baik sesu-ai dengan fungsinya.

Daftar Rujukan
Sumardjati. Sofyan, Prih. & Mahsyar, Ali. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Pdf, (Online),
(http://psbtik.smkn1cms.net/bse/smk/smk10-%20TeknikPemanfaatanListrik
%20PrihSumarjati.pdf), diakses 1 November 2016.
Nurhadi, Arif. & Sukmadi, Tedjo. 2012. Perancangan Generator Putaran Rendah Magnet
Permanen Jenis Fe Fluks Aksial.Diss Diponegoro University.Pdf, (Online), (eprints.-
undip.ac.id/32530/), diakses 1 November 2016.
Ekstension, Jurusan Teknik Elektro. 2008. Studi Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Pembang-kit
Listrik Tenaga Diesel : Medan. Aplikasi PT. Musim Mas Kim II Medan. Pdf, (Online),
(http://repository.usu.ac.id/-bitstream/123456789/11855/1/09E01547.pdf), diakses 1
November 2016

Rijono, Yon. 2002. Dasar Teknik Tenaga Listrik. Yogyakarta: Penerbit An-di.

Neidle, M.1991.Teknologi Instalasi Listrik. Bandung: Penerbit ITB


Daftar Pustaka

Gunawan, Indra. 2013. Panduan Menggulung Ulang Kumparan Motor Listrik Satu Fasa.
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik. Bandung: Penerbit ITB

Lubis, Syahrizal, & Syamsul Amin. 2014. Analisis Pengaruh Beban Terha-dap Krakteristik dan
Efisiensi Generator Arus Searah Penguatan Kompon Kumulatif dan Kompon.Siguda
Insikom. Pdf, (Online), (http://jurnal.usu.ac.id/singuda_ensikom/article/view/7686), diakses 1
November 2016.

Anda mungkin juga menyukai