Kebangkitan Nasional
Kebangkitan Nasional
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................
BAB I Pendahuluan...................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................
BAB II Pembahasan...................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perasaan akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tumbuh sejak
lama, bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum
bersifat nasional. Nasionalisme yang bersifat menyeluruh dan meliputi semua wilayah
Nusantara baru muncul sekitar awal abad XX.
Timbulnya pergerakan nasional Indonesia di samping disebabkan oleh kondisi
dalam negeri, juga ada faktor yang berasal dari luar (ekstern) seperti, Kemenangan
Jepang atas Rusia. Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan
Eropa (bangsa kulit putih) menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari
kelompok kulit berwarna. Hal itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Perjalanan
sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan
antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam
peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para
pelopor pergerakan nasional di Indonesia.
Nasionalisme atau kesadaran nasional didefinisikan sebagai kesadaran
keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama - sama mencapai, mempertahankan,
mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran nasional pertama kali setelah munculnya Budi
Utomo dan penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah oleh penjajah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, masalah dalam makalah ini
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa itu kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan ?
2. Apa saja pengaruh imperialisme dan kolonialisme barat di Indonesia ?
3. Apa penyebab munculnya pergerakan di Indonesia ?
4. Bagaimana peristiwa Sumpah Pemuda pada era pergerakan ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Mendefinisikan kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan.
2. Mendeskripsikan pengaruh imperialisme dan kolonialisme barat di Indonesia.
3. Mendeskripsikan Penyebab munculnya pergerakan di Indonesia.
4. Mendeskripsikan peristiwa Sumpah Pemuda pada era pergerakan.
BAB II
PEMBAHASAN
Peran manifesto politik 1925, kongres pemuda 1928, kongres perempuan pertama
dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia.
1. Manifesto Pilitik 1925. Pada tahun 1925 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan suatu
pernyataan politik yang kemudian dikenal dengan Manifesto Politik (Manipol). Isinya:
PI tetap menggunakan nama Indonesia sekaligus memakai nama Belanda yaitu
Indonesische Vereeniging sebagai nama perkumpulannya.
2. Kongres Pemuda 1928. Pada kongres pemuda 1928 para pemuda mengeluarkan sebuah
Sumpah yaitu Sumpah Pemuda. Kongres ini WR. Supratman dengan gesekan biolanya
memeperdengarkan lagu Indonesia Raya.
B. Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia
Dampak Politik, Sosial, Ekonomi, dan Budaya dari keberadaan Kolonialisme
dan Imperialisme Barat di Indonesia, sebagai berikut :
1. Perubahan dalam Bidang Politik
a. Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern.Para
Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan
bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat.Bupati telah menjadi
alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamog praja yang dulu berdasarkan garis
keturunan diubah menjadi sistem kepegawaian.
b. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
c. Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum
barat modern.
d. Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan,
misalnya soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di
Indonesia.Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan
kekuasaan pribumi mulai runtuh.
2. Perubahan dalam dalam Bidang Sosial
a. Pembentukan status sosial dimana yang tertingi adalah Eropa lalu Asia dan Timur
Jauh yang terakhir kaum Pribumi.
b. Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia, Seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan
istana menjadi sanga sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut
secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah belanda.
c. Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.
Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya
feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk
tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk
Indonesia megalami kemerosotan.
3. Perubahan dalam Bidang Ekonomi
a. Belanda membuka tambang minyak bumi di Tarakan Kaltim.
b. Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagagngan.
c. Liberialisme ekonomi.
d. Eksploitasi ekonomi, monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya
perdagangan nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syah
bandar digantikan oleh para pejabat Belanda.
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia
sebagai penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda,
pedagang perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan
bangsa Indonesia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta
jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.
Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka pengusaha pribumi
yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga
kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia
pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan
pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan
sistem rodi (kerja paksa).
Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem
ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
Konggres Pemuda I
Diselenggarakan pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, di Jakarta, dan diketuai
oleh Muhammad Tabrani dengan dihadiri beberapa tokoh pemuda, dengan dua
keputusan penting, yaitu :
1. semua perkumpulan pemuda bersatu dalam wadah organisasi “Pemuda
Indonesia”
2. mempersiapkan pelaksanaan Konggres Pemuda II
Konggres Pemuda II
Seusai Konggres Pemuda I, para pemuda semakin menyadari bahwa perjuangan
kemerdekaan Indonesia hanya akan dicapai melelui.ersatuan. Pada tahun 1928 alam
pikiran pemuda Indonesia sudah mulai dipenuhi oleh jiwa persatuan, rasa bangga dan
rasa memiliki cita cita yang tinggi, yaitu Indonesia merdeka
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu
pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu
bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928
hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia
yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh
wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi
kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong
Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee
Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seakan-akan, nasionalisme menjadi harga mati. Jika tidak nasionalis, maka pasti
akan diidentikkan dengan konotasi yang buruk. Padahal kita perlu menelusuri, dalam
tataran prakteknya, seringkali orang-orang yang mempropagandakan nasionalisme itu
kurang atau tidak nasionalis. Sebagai contoh : berperilaku hedonis dan ke-barat-baratan,
menjual aset-aset sumber daya alam khususnya sumber energi dan pangan yang
strategis kepada pihak asing namun justru sibuk-sibuk mencari sumber daya alternatif
ketika sumber daya alam tersebut sudah dirampok. Lagipula, sistem nasionalisme dan
nation-state dianggap dunia Barat sudah tidak terlalu relevan lagi terbukti dengan
adanya Uni Eropa yang berbentuk region-state.
Pahit getirnya perjuangan bangsa Indonesia jauh sebelum 1908 mencatat begitu
banyak kenangan berharga dan begitu banyak kenangan yang mengharukan, semua ini
membangkitkan kebanggaan pada kita semua selaku generasi penerus dan tempat kita
bercermin, tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.
B. Saran
Dari pembahasan mengenai kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan
Indonesia, kita semua selaku generasi penerus, hal ini dapat membuat kita bercermin
tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.
Sebaiknya kita semua meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air
Indonesia demi kemajuan bangsa, cintai produk Indonesia, dan menjadi pelajar
berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia
http://dokumen.tips/documents/bab-6-proses-terbentuknya-kesadaran-nasional-
identitas-indonesia-dan-an-pergerakan-kebangsaan-indonesia.html
http://ips-mrwindu.blogspot.co.id/2009/04/terbentuknya-kesadaran-nasional.html
http://izalewat.weebly.com/history/dampak-kolonialisme-dan-imperialisme-bagi-
indonesia
http://www.bukupr.com/2013/02/faktor-pendorong-munculnya-pergerakan.html
http://www.organisasi.org/1970/01/peristiwa-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-
kongres-pemuda-ii-satu-tanah-air-bangsa-dan-bahasa.html
http://widhisejarahblog.blogspot.co.id/2013/10/proses-terbentuknya-kesadaran-
nasional_17.html